Anda di halaman 1dari 83

Disusun oleh

Kelompok IV
STRATEGI PELAKSANAAN
BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
 Nama : Ny. R
 Ruangan: Langsat
 Pertemuan :I

Proses keperawatan
 Kondisi klien
 DO : klien sedang duduk, ekspresi wajah
tenang
 Diagnosa :
Next
Tujuan khusus BHSP
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
dengan kriteria :
 Klien bersedia diajak berjabat tangan
 Ekspresi wajah bersahabat
 Menunjukkan rasa senang
 Klien bersedia menyebutkan nama
 Ada kontak mata
 Klien bersedia diajak duduk berdampingan
dengan perawat
Tindakan keperawatan
 Bina hubungan saling percaya dengan prinsip
komunikasi terapeutik :
 Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
nonverbal
 Perkenalkan diri dengan sopan
 Tanyakan nama lengkap klien dan nama
panggilan yang disenangi
 Jelaskan tujuan perkenalan
 Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
adanya
 Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan
kebutuhan dasar klien
Strategi komunikasi dan pelaksanaan
Orientasi
 “Selamat pagi, perkenalkan nama saya
Novitasari, biasa dipanggil novi, saya
mahasiswa DIV Poltekkes yang dinas
diruangan ini dari jam 08.00-14.00 siang
nanti. Nama ibu siapa? Senangnya dipanggil
siapa? Apa tidak keberatan kita bicara-bicara
sebentar bu? Bagaimana kalau kita bicara
tentang masalah nya ibu? Ibu maunya berapa
lama? 10 menit boleh bu ya? Ibu sukanya kita
bicara dimana? Disini saja ya bu”
 Kerja
 “Saya mahasiswa yang dinas disini dan ibu
sebagai pasien yang akan saya rawat selama
satu minggu saya disini. Jika ibu tidak keberatan,
cerita saja masalah ibu, saya akan membantu
memberikan jalan keluar. Saya harap ibu mau
menceritakannya dan akan saya jamin
kerahasiaannya”

 Terminasi
 “Bagaimana perasaan ibu setelah kita kenalan
tadi? Bisa ibu sebutkan kembali nama saya?
Bagus ibu, kalau begitu saya permisi ya bu. Nanti
kita bertemu lagi untuk bicara-bicara”
Evaluasi Keperawatan
Tanggal : 20 Mei 2018

S:
 “Pagi suster”
 “Namaku Rosida, biasa dipanggil Ros”
 “Tidak”
 “Iya suster”
 “Jangan lama-lama”
 “Iya boleh”
 “Disini saja suster”
 “Iya suster”
 “Baik suster”
 “Suster Novi”
 “Iya”
O:
 Klien nampak tenang P : Lanjutkan ke SP
 Klien berespon dengan jelas 2 BHSP
 Kontak mata ada Anjurkan pasien
untuk selalu
A : BHSP Tercapai dengan kriteria mengingat
 Klien bersedia diajak berjabat pertemuan
tangan
sebelumnya.
 Klien bersedia menyebutkan
nama
 Ada kontak mata
 Klien bersedia diajak duduk
berdampingan dengan
perawat
STRATEGI PELAKSANAAN
BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA

 Nama : Ny. R
 Ruangan : Langsat
 Pertemuan : II

Proses keperawatan
 Kondisi klien
DS : klien mengatakan namanya Rosida. Klien
mengatakan mau bercakap-cakap
DO : klien sedang duduk dan diam, ekspresi
wajah tenang
 Diagnosa keperawatan :
 Tujuan khusus SPII BHSP
 Klien mampu mengungkapkan perasaannya dan
keluhannya dan klien mampu membina hubungan
saling percaya
 Tindakan keperawatan
 Mengevaluasi SPI BHSP
 Mendorong dan memberi kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya
 Mengdengarkan ungkapan klien dengan empati
 Melakukan pengkajian data
 Mengorientasikan kegiatan sehari-hari
 Mengidentifikasi masalah klien
Strategi komunikasi dan pelaksanaan

 Orientasi
 “Selamat siang ibu Rosida, masih ingat
dengan saya? Nama saya siapa? Bagaimana
perasaan ibu sekarang? Sesuai dengan janji
saya, kita sekarang akan membahas apa yang
ibu rasakan. Sekitar 10 menit aja gimana bu?
Tempatnya disini saja ya bu?”
 Kerja
 “bagaimana perasaan ibu saat ini? Apa yang ibu rasakan? Coba ibu
ceritakan sama saya. Memangnya ibu ada masalah apa dirumah?
Pada saat itu apa yang ibu lakukan? Apa yang keluarga lakukan saat
itu? Adakah yang celaka? Sebelumnya ibu pernah dirawat di rumah
sakit ini? Kalau boleh tau, bagaimana hubungan ibu dengan
keluarga? Ibu bersaudara berapa? Anak keberapa? Ayah dan ibu
masih hidup? Menurut ibu, ada tidak anggota tubuh ibu yang ibu
tidak sukai? Apa tugas ibu dirumah? Ibu rumah tangga yang
bagaimana yang ibu inginkan? Apakah sudah tercapai keinginan ibu
atau belum?
 Siapa yang berarti dalam hidup ibu? Ibu beragama apa? Ibu rajin
sholat?”
 “apa ibu dengar suara-suara ditelinga ibu? Atau melihat bayangan
orang? Apakah suara itu masih ada sekarang? Suara siapa, laki-laki
atau perempuan bu? Kapan biasanya ibu mendengar suara-suara
itu? Pada saat kapan ibu mendengarnya, dan apa yang dibilang
suara-suara itu? Apakah ibu mengikutinya?
Next

 Terminasi
 “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bicara-
bicara? Bisa ibu ceritakan kembaliu apa yang
kita bicarakan? Bagaimana kalau sebentar
kita diskusi tentang hal-hal positif yang dapat
ibu lakukan? Bagaimana kalau kita ketemu
setelah makan siang bu? Dimana tempatnya?
Bagaimana kalau disini saja ya?
Evaluasi keperawatan
Tanggal : 21 Mei 2018

 S:
 “Masih ingat, suster novi”
 “Baik suster. Iya suster”
 “Saya mengamuk dirumah suster”
 “Saya sedih, suami saya meninggal tahun 2015 yang lalu”
 “Saya mengamuk merusak pohon pisang dengan parang
suster”
 “Tidak ada yang celaka, hanya pohon pisang saja”
 “Pernah suster, tahun 2017”
 “Baik baik saja suster”
 “Saya 3 bersaudara, saya anak pertama. Ibu sudah
meninggal, ayah masih hidup”
 “Semua saya suka suster”
 “Saya sudah janda. Jadi harus memenuhi makan dan
jajan anak saya”
 “Belum suster, karena saya tidak punya kerja”
 “Agama islam, dulu saya sering sholat. Sekarang
tidak karena sakit”
 “Iya dulu saya dengar bisikan-bisikan, laki-laki suster
setiap pagi siang malam suara itu ada. Biasanya saat
saya sendiri suster. Suara itu menyuruh saya jalan
kemana saja, biasanya kerumah orang
sembarangan. Saya ikuti suaranya suster”
 “Sudah tenang suster”
 “Iya suster”
 “Disini saja suster”
O:
 Klien nampak tenang
 Pada saat ditanya klien mau menjawab
pertanyaan
 Klien nampak rapi dan berpakaian seperti
biasanya
 Klien makan dan minum sendiri
 Klien mampu berpakaian sendiri
A : SPII BHSP berhasil dengan kriteria :
 Klien mampu mengungkapkan perasaannya
dan keluhannya
 Klien mampu membina hubungan saling
percaya
P:
 Perawat
 Evaluasi SPI BHSP dan SPII BHSP
 Lanjutkan SPI HDR
 Klien
 Anjurkan klien untuk mengingat pertemuan I dan II
 Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan
keluhannya
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
 Identitas klien
Nama : Ny. R
Umur : 33 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Desa Karyamukti Kec. Dampelas
 Keluhan utama
Klien mengatakan mengamuk dirumah
 Riwayat keluhan utama
Klien masuk RS Madani pada tanggal 21 Maret 2018
karena klien mengamuk, marah-marah dirumah.
Sifat klien berubah saat klien ditinggal suaminya
karena meninggal pada tahun 2015. Klien menjadi
suka marah-marah, melempar dan merusak
tanaman dengan parang
 Keluhan saat dikaji
Klien mengatakan saat ditinggal suaminya, selalu
menangis, murung
Klien mengatakan ingin menjadi ibu yang bisa
memberi nafkah untuk anak-anak tetapi tidak bisa
 Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
Faktor Predisposisi

Dimasa lalu klien pernah mengalami gangguan


jiwa dan dirawat di Rs Madani tahun 2017
dengan gejala sering marah-marah, mengamuk
 Masalah keperawatan : Mekanisme koping
inefektif
Sebelumnya klien sudah mendapatkan
pengobatan tetapi tidak berhasil. Klien memiliki
riwayat putus obat.
 Masalah keperawatan : Regiment terapeutik
inefektif
 Trauma
 Aniaya fisik
Klien mengatakan ia pernah dipukuli tetanggannya akibat
mengamuk dan tidur dirumah orang sembarangan
 Penolakan
Klien mengatakan ia merasa dijauhi tetanggannya karena
dianggap gila
 Kekerasan dalam rumah tangga
Klien tidak pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga
 Tindak kriminal
Klien tidak pernah melakukan tindak kriminal
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
 Dalam anggota keluarga,, tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa hanya klien yang
mengalami gangguan jiwa
 Pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan :
Klien mengatakan sedih karena suaminya
meninggal tahun 2015 silam
Masalah keperawatan : Mekanisme koping
inefektif
Konsep diri
 Gambaran diri/Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
 Identitas diri
Klien mengatakn ia anak pertama dari tiga bersaudara, ia
punya dua orang adik laki-laki
 Peran diri
Klien mengatakn ia sudah janda dan berperan sebagai
kepala rumah tanggan dan seorang ibu juga
 Ideal diri
Klien mengatakan ia ingin menghidupi anak-anaknya
 Harga diri
Klien mengatakan ia tidak bisa memenuhi kebutuhan
anaknya karena tidak punya pekerjaan
 Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
STATUS MENTAL

 Penampilan Klien berpakaian rapi, rambut


klien rapi, klien mandi dua kali sehari, klien rajin
ganti baju, klien memakai bedak atau riasan.
Masalah keperawatan : tidak ada
 Pembicaraan
Frekuensi pembicaraan agak lambat, volume
kecil, jawaban sesuai dengan pertanyaan
 Aktivitas motorik
Klien selalu tidur, menonton TV diruangan dan
suka berjalan-jalan keliling rumah sakit setiap
pagi dan sore
 Alam perasaan
 Klien mengatakan saat ini tidak ada perasaan
takut, sedih, putus asa atau khawatir
Masalah keperawatan : tidak ada
 Afek/emosi
Sesuai, dibuktikan dengan klien nampak tenang
saat bicara dengan perawat
Masalah keperawatan : tidak ada
 Interaksi saat wawancara
Klien mampu mempertahankan kontak mata
saat berbicara dengan perawat, klien kooperatif
dan bertahan sesuai dengan kontrak waktu yang
ditetapkan.
 Masalah keperawatan : tidak ada
 Persepsi
Klien mengatakan dulu mendengar bisikan-bisikan
yang menyuruh berjalan kemana saja, bisikan
tersebut muncuk setiap pagi, siang dan makan
tetapi kadang-kadang muncul atau hilang timbul.
Klien hanya menangis saat mendengar dan
mengikuti perintah dari bisikan tersebut. Bisikan
tersebut ada saat klien sedang sendiri.
Masalah keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi Pendengaran
 Isi pikir
Pada saat pengkajian tidak ditemukan isi pikir dan
juga tidak ditemukan waham
 Arus pikir
Klien menjawab sesuai apa yang ditanyakan, tidak
meloncat dari satu pembicaraan ke pembicaraan lain
Masalah keperawatan : tidak ada
 Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran baik artinya klien dapat
mengenali orang, tempat dan waktu. Dibuktikan
dengan : klien tahu saat ini berada di Rs Jiwa, klien
tahu ini adalah pagi hari, klien dapat mengenali
perawat yang ada diruangan.
Masalah keperawatan : tidak ada
Next

 Memori (daya ingat)


Klien tidak mengalami gangguan daya ingat baik itu
jangka panjang dan jangka pendek. Dibuktikan
dengan :
Klien masih ingat masa lalunya
Klien masih ingat berapa bersaudaraan, ibunya dan
suaminya sudah meninggal
Klien masih ingat nama suster yang ada diruangan
 Tingakat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien cukup baik dan klien mampu
berhitung
Next

 Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan yang
sederhana
 Daya tilik diri
Daya tilik diri adalah pemahaman klien
tentang suatu penyakit atau gangguan
dibuktikan dengan : klien tidak mengingkari
penyakit yang dideritanya, ia tahu bahwa
dirinya sedang dirawat di Rs Madani Ruangan
Langsat
Kebutuhan persiapan pulang

 Makanan
Klien mampu makan sendiri, makan tiga kali sehari
 BAK/BAB
Klien mampu BAK/BAB secara mandiri dan
dilakukan dikamar mandi
 Mandi
Klien mampu mandi secara mandiri, tanpa bantuan :
sikat gigi dan cuci rambut
 Berpakaian/berhias
Klien mampu memakai pakaian secara mandiri dan
memilih pakaian, klien mampu memakai bedak dan
lipstik secara mandiri
 Istirahat dan tidur :Klien tidur siang tidak
menentu, tidur malam jam delapan
 Penggunaan obat :Dalam penggunaaan obat
klien masih dievaluasi dalam frekuensi dosis
 Pemeliharaan kesehatan :Klien harus rutin
minum obat dan rutin control ke dokter jiwa.
 Kegiatan dalam rumah
 Klien mampu mempersiakan makanan
 Klien mampu merapikan tempat tidur
 Klien mampu membersihkan rumah
 Klien mampu mencuci tangan
 Kegiatan diluar rumah :Dalam melakukan
aktivitas diluar rumah, klien sudah tidak ada lagi
memerlukan bantuan
 Mekanisme Koping
Saat ini klien sudah mulai sembuh, klien tidak
mengingat ingat kembali masa lalunya tentang
suaminya.
 Masalah psikososial dan lingkungan
Tidak ada masalah terkait psikosial dan
lingkungan klien
 Pengetahuan kurang
Tidak ada masalah pengetahuan, klien
mengetahui tentang penyakitnya.
Daftar Masalah

 Resiko perilaku kekerasan


 Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
 Mekanisme koping inefektif
 Regiment terapeutik inefektif
 Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran
Pengumpulan Data
 Klien mengatakan mengamuk  Klien mengatakan sedih
dirumah ditinggal suaminya
 Klien mengatakan ia  Klien mengatakan dulu
mengamuk merusak pohon mendengar bisikan-bisikan
pisang dengan parang  Klien mengatakan
 Klien mengatakan sifatnya mendengar bisikan setiap
berubah saat suaminya pagi, siang dan malam
meninggal tahun 2015  Klien mengatakan suara
 Klien mengatakan ia sudah bisikan itu muncul saat klien
janda dan harus memenuhi sendiri
kebutuhan dan jajan anaknya  Klien mengatakan mengikuti
 Klien mengatakan ia tidak bisa perintah bisikan
memenuhi kebutuhan anak-
anaknya karena tidak punya
pekerjaan
 Aspek Medik
Diagnosa medis : Skizofrenia
 Terapi medis :
 Haloperidol 2,5mg caps
 THP 2mg 2x1
 Ralisanbe 5mg 0-0-1
Pengumpulan Data
 Klien mengatakan merasa  Klien nampak tenang
dijauhi tetangganya karena  Klien berbicara agak
dianggap gila lambat, volume kecil
 Klien mengatakan pernah  Klien kooperatif
dipukuli tetangganya akibat
mengamuk dan tidur dirumah  Kontak mata ada
orang sembarangan  Klien menjawab sesuai
 Klien mengatakan sudah apa yang ditanyakan
pernah mendapat  Klien lebih banyak diam
pengobatan, namun putus  Afek sesuai
obat
 Klien mengatakan menyukai
semua anggota tubuhnya
Klasifikasi Data
DS :  Klien mengatakan ia tidak
 Klien mengatakan bisa memenuhi kebutuhan
mengamuk dirumah anak-anaknya karena tidak
punya pekerjaan
 Klien mengatakan ia
mengamuk merusak pohon  Klien mengatakan sedih
pisang dengan parang ditinggal suaminya
 Klien mengatakan sifatnya  Klien mengatakan dulu
berubah saat suaminya mendengar bisikan-bisikan
meninggal tahun 2015  Klien mengatakan
 Klien mengatakan ia sudah mendengar bisikan setiap
janda dan harus memenuhi pagi, siang dan malam
kebutuhan dan jajan
anaknya
Next…
 Klien mengatakan suara bisikan itu muncul saat
klien sendiri
 Klien mengatakan mengikuti perintah bisikan
 Klien mengatakan sudah pernah mendapat
pengobatan, namun putus obat
 Klien mengatakan merasa dijauhi tetangganya
karena dianggap gila
 Klien mengatakan pernah dipukuli tetangganya
akibat mengamuk dan tidur dirumah orang
sembarangan
 Klien mengatakan menyukai semua anggota
tubuhnya
DO :
 Klien nampak tenang
 Klien berbicara agak lambat, volume kecil
 Klien kooperatif
 Kontak mata ada
 Klien menjawab sesuai apa yang ditanyakan
 Klien lebih banyak diam
 Afek sesuai
Analisa Data
No DATA MASALAH
1 DS : Gangguan Konsep Diri :
Klien mengatakan ia sudah janda dan Harga Diri Rendah
harus memenuhi kebutuhan dan jajan
anaknya
Klien mengatakan ia tidak bisa memenuhi
kebutuhan anak-anaknya karena tidak
punya pekerjaan
Klien mengatakan merasa dijauhi
tetangganya karena dianggap gila
DO :
Klien kooperatif
Afek sesuai
Klien berbicara agak lambat, volume kecil
Klien lebih banyak diam
Kontak mata ada
N DATA MASALAH
o
2. DS :
Klien mengatakan mengamuk dirumah
Resiko
Klien mengatakan pernah dipukuli Perilaku
tetangganya akibat mengamuk dan tidur Kekerasan
dirumah orang sembarangan
Klien mengatakan ia mengamuk merusak
pohon pisang dengan parang
Klien mengatakan merasa dijauhi
tetangganya karena dianggap gila
DO :
Klien lebih banyak diam
Klien berbicara agak lambat, volume kecil
Afek sesuai
Kontak mata ada
N DATA MASALAH
o
3. DS : Gangguan
Klien mengatakan dulu mendengar persepsi
bisikan-bisikan sensori :
Klien mengatakan mendengar Halusinasi
bisikan setiap pagi, siang dan malam Pendengaran
Klien mengatakan suara bisikan itu
muncul saat klien sendiri
Klien mengatakan mengikuti
perintah bisikan
DO :
Afek sesuai
Klien lebih banyak diam
Kontak mata ada
N DATA MASALAH
o
4. DS : Mekanisme
Klien mengatakan sifatnya koping inefektif
berubah saat suaminya meninggal
tahun 2015
Klien mengatakan sedih ditinggal
suaminya
DO :
Afek sesuai
Kontak mata ada
Klien berbicara agak lambat,
volume kecil
N DATA MASALAH
o
5. DS : Regiment
Klien mengatakan sudah pernah
mendapat pengobatan, namun terapeutik
putus obat
DO : inefektif
Afek sesuai
Kontak mata ada
Klien lebih banyak diam
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 1 HDR
 Nama : Ny. R
 Pertemuan : III
 Tanggal : 21 mei 2018

Proses keperawatan
 Kondisi klien
DS : DO :
 Klien mengatakan ingin menghidupi Kontak mata ada
anak-anaknya Klien kooperatif
 Klien mangatakan tidak bisa Klien nampak tenang
memenuhi kebutuhannya dan anak-
anak karena tidak punya pekerjaan
Next

 Diagnosa keperawatan : harga diri rendah


 Tujuan :
 Klien dapat mengidenifikasi dan
mendiskusikan aspek positif dan kemampuan
yang dimiliki
 Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki
untuk dilaksanakan
 Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki
 Tindakan keperawatan
 Klien mampu mendiskusikan aspek
positif dan kemapuan yang dimiliki
 Menilai kemapuan yang dimiliki
klien
 Merencanakan kegiatan sesuai
kemapuan
Strategi komunikasi dan
pelaksanaan
 Orientasi
“Selamat pagi, ibu rosida masih ingat saya ?
nama saya siapa ? bagaimana keadaan ibu rosida
? sesuai dengan janji kita, saat ini kita akan
bercakap-cakap tentang kemampuan dan
kegiatan yang pernah ibu lakukan, setelah itu
kita akan menilai kegiatan mana yang masih bisa
ibu lakukan setelah kita nilai, kita akan pilih satu
kegiatan untuk dilatih ? dimana kita duduk ?
bagaimana kalau disini saja bu ? berapa lama ?
bagaimana kalau 20 menit ?
Kerja
 “ ibu, apa sja kemampuan yang ibu miliki ? bagus, apalagi ?
apapula kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan ?
bagaimana dengan merapikan tempat tidur ? mencuci tidur ?
menyapu ? atau memasak ? wah, bagus sekali ada beberapa
kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki ?
 “ ibu dari kegiatan ini mana yang masih dapat dikerjakan di RS
? sekarang coba pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan
dirumah sakit,
 “ oh merapikan tempat tidur, kalau bgitu bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapikan tempat tidur ibu ?
 “ nah, kalau kita rapikan tempat tidur, pindahkan dlu bantal
dan sarungnya ibu. Sekarang angkat spreinya. Nah sekarang
pasang kembali mulai dari atas yah bu ? sekarang bagian
bawah tarik dan masukkan kesebelah pinggir, sekarang ambil
bantal, rapikan dan letakkan di tempat tidur.”
Next

Terminasi
 “ bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-
cakap dan latihan merapikan tempat tidur ?
 Ternyata ibu memiliki kemapuan yang dapat
dilakukan di rumah sakit dan ibu sudah
praktekkan dengan betul sekali. Nah ini ibu
lakukan dirumah setelah pulang nanti.
“ sekarang kita masukkan dalam jadwal, ibu mau
berapa kali dalam sehari merapikan tempat tidur
? bagus, setiap pagi setelah bangun tidur ya bu ?
dengan sore jam 16.00 bu ?
Evaluasi keperawatan
Tanggal : 21 mei 2018
Waktu : 13.00 WITA
 S:
O:
 “ iya, suster novi “
Kontak mata kurang
 “ baik suster “
Klien nampak tenang
 “ iya suster “
Klien kooperatif
 “ disini saja “
 “ iya suster “
 “ saya bisa memasak, bikin kue,
menyapu, merapikan tempat
tidur “
 “ merapikan tempat tidur dan
menyapu suster”
 “ Iya boleh suster”
 “ iya suster”
A:
 SP 1 HDR berhasil dengan kriteria
 Klien mampu mengidentifikasi aspek positif yang
dimiliki
 Klien mampu memilih kegiatan sesuai kemampuan
 Klien mampu melakukan kegiatan yang sudah dipilih

P : Evaluasi SP 1 HDR
 Lanjut SP 2 HDR
 Anjurkan klien untuk mengingat dan melakukan
tindakan/ kemampuan positif yang dapat dilakukan
 Anjurkan pasien untuk selalu minum obat pada
waktunya
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 2 HDR
 Nama : Ny.R
 Pertemuan : IV
 Tanggal : 22 Mei 2018

Proses Keperawatan
 Kondisi Klien
DS :
 Klien mengatakan masih ingin bercakap-cakap.
 Klien mengatakan sudah bisa mengatur tempat tidur.
DO :
 Kontak mata ada.
 Klien nampak tenang.
 Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah.
 Tujuan
 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana
yang dibuat.
 Tindakan Keperawatan
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
 Melatih kemampuan kedua.
 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
harian.
Strategi Komunikasi dan
Pelaksanaan
 Orientasi
 “ selamat pagi, bagaimana perasaan ibu hari
ini ? Bagaimana tidurnya tadi malam ? Bagus,
sekarang kita akan latih kemampuan yang
kedua. Masih ingat kegiatan apa itu ? Ya
benar kita akan latih menyapu diruangan. “
Berapa lama ibu mau ? Bagaimana kalau 20
menit ?”
Kerja
 “ ibu sebelum kita menyapu, kita perlu dulu
perlengkapannya yaitu sapu ijuk untuk
membersihkannya. Sekarang saya perlihatkan
dulu caranya.”
 “ setelah semuanya perlengkapan siap, ibu ambil
sapu, lalu menyapu dimulai dari kamar ibu
kemudian ke ruangan TV. Setelah selesai disapu,
angkat sampahnya pakai skop sampah dan
buang ke tong sampah selesai.”
 “ sekarang coba ibu lakukan “
 “ bagus sekali, ibu dapat mempraktekkan
menyapu dengan baik.”
Terminasi
 “ bagaimana perasaan ibu setelah latihan
menyapu ?”
 “ bagaimana jika kegiatan menyapu ini
dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari ibu
mau berapa kali menyapu ? Bagus sekali ibu
menyapu 1 kali sehari.”
 “ besok kita akan latihan kemampuan ketiga,
setelah merapikan tempat tidur dan menyapu.
Masih ingat kegiatan apa itu ? Ya benar kita akan
latihan cuci piring.”
 “ mau jam berapa ? Oke jam 08.00. kalau begitu
sampai jumpa besok ya bu.”
Evaluasi keperawatan
Tanggal : 22 mei 2018
Waktu : 09.00 WITA
S:
 “ Baik suster ”
 “ Nyenyak suster ”
 “ Iya suster, menyapu ruangan suster ”
 “ iya suster, 20 menit saja “
 “ oke, saya mengerti suster “
 “ senang suster “
 “ sekali saja suster “
 “ melatih cuci piring “
 “ iya suster “
O:
 Klien kooperatif.
 Kontak mata ada.
 Klien nampak tenang.
A:
 SP II HDR berhasil :
 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang
dibuat.
P:
 Evaluasi SP I dan II HDR
 Lanjut SP III HDR
 Anjurkan klien untuk mengingat dan melakukan
tindakan/kemampuan positif yang dapat dilakukan
oleh klien.
 Anjurkan klien untuk selalu minum obat.
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 3 HDR
Nama :Ny. R
Peretemuan : V
Tanggal : 23 mei 2018

Proses keperawatan
 Kondisi klien
DS:
 Klien mengatakan kemarin sudah mengatur tempat tidur dan menyapu
 Klien mengatakan sudah bisa melakukannya sendiri

DO:
 Klien kooperatif
 Klien nampak tenang
 Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah
 Tujuan :
Klien dapat mellakukan kegiatan harian
pasien
 Tindakan keperawatan
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Melatih kemampuan ketiga
Menganjurkan pasien memasukan dalam
jadwal harian
Strategi komunikasi dan
pelaksanaan
 Orientasi
 “selamat pagi, bagaimana perasaan ibu hari
ini ? Bagaimana tidurnya tadi malam ?
Bagaimana ibu sudah merapikan tempat
tidur dan menyapu ? Bagus , sekarag kita
latih kemampuan ketiga , masih igat kegiatan
apa itu ? ya, kita latih cuci piring atau gelas,
berapa lama ibu mau ? kalau 10 menit boleh ?

Kerja
 “ Ibu sebelum kita memulai , siapakan dulu
perlengkapannya. Ada sabun, kain untuk
membersihkanya . pertama , sabun di taruh
di tempat sabun , kemudian taruh air supaya
berbusa kemudian di bersihkan ke piring atau
gelasnya . setelah itu ibu coba praktekan. ”
 “ bagus sekali ibu dapat mempraktekan nya
dengan baik .”
Terminasi
 “ bagaimana perasaan ibu setelah latihan
mencuci piring ?
 “ Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini
dimasukan menjadi kegiatan sehari hari ,
berapa kali ibu mau cuci piring dalam sehari ?
Bagus, ibu mau jam berapa ? oke , kita
masukkan dalam jadwal , oke sampe jumpa
besok ya bu ’’.
Evaluasi keperawatan
Tanggal : 3 mei 2018
Waktu : 09.00
 S:
 “ baik sekali suster ”
 “ nyenyak suster ”
 “ mencuci piring suster”
 “ 10 menit saja suster ”
 “ iya suster ”
 “ senang suster ”
 “ satu kali saja suster ”
 “ setelah makan siang saja suster ”
 “ok suster ”
O:
 Kontak mata ada
 Klien kooperatif

A : SP 3 HDR Tercapai dengan kriteria hasil :


 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana
yang di buat

P : Evaluasi SP1 dan 2 HDR


 Anjurkan pasien mengingat dan melakukan
tindakan / kemampuan positif yang dapat di
lakukan oleh pasien .
 Anjurkan pasien rajin minum obat
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN ( RPK )

Proses keperawatan
 Kondisi klien
DS :
 Klien mengatakan mau diajak berbincang-bincang
 Klien mengatakan senang diajak ngobrol
DO :
 Klien nampak tenang
 Diagnosa keperawatan : resiko perilaku
kekerasan
 Tujuan : menyebutkan perilaku yang
di alami / dilakukan
 Tindakan keperawatan
SP 1 pasien
 Identifikasi penyebab, tanda dan gejala
serta akibat perilaku kekerasan
 Latihan cara fisik 1
 Latihan arik nafas dalam
 Masukkan ke dalam jadwal harian pasien
Strategi komunikasi dan
pelaksanaan
Orientasi
 “ selamat pagi bu ? masih ingat dengan saya ?
nama siapa saya ? bagaimana perasaannya
sekarang bu ? masih ada perasaan marah ?
bagaimana tidurnya semalam bu ? sesuai
dengan janji saya kemarin , kita akan
berbincang bincang tentag perasaan marah
ibu ? kita bicara di sini saja ya bu ? 10 menit ,
boleh bu ?
Kerja
 “ apa yang menyebabkan ibu marah ?
 “ apakah ibu merasakan kesal . jantung berdebar berdebar ?
 “ ada beberapa cara mengontrol kemarah ibu . salah satunya adalah dengan
cara fisik ”
 “ ada beberapa cara , bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu ?
 “ begini bu , kalau tanda tanda marah ibu tadi sudah ibu rasakan maka ibu
berdiri lalu tarik nafas dari hidung . tahan sebentar lalu hembuskan tiup
perlahan –lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan ”
 “ ayo coba lagi, bagus sekali ibu sudah bisa melakukannya , bagaimana
perasaanya ?
 “ latihan ini ibu lakukan secara bertahap bila sewaktu – waktu rasa kesal
marah ibu datang . jadi ibu sudah terbiasa melakukannya
Terminasi
 “ bagaimana perasaan ibu setelah kita
berbincang – bincang tadi ? “ coba selama
saya tidak ada, ingat – ingat lagi pemyebab
ibu marah , apa yang ibu lakukan ? benar
latihan nafas dalam , jangan lupa sering di
latih nafas dalamnya ya bu ,
 “ bagaimana kalau jam 2 lagi saya datang dan
kita akan latihan cara lain untuk mengatasi
marah. Tempatnya di sini saja bu ?selamat
pagi.
Evaluasi keperawatan
Nama : Ny. R
Waktu : 13.00
S:
 “ Pagi suster ”
 “ suster novi ”
 “ baik suster ”
 “tidak ada suster ”
 “nyenyak suster ”
 “ saya tidak tahan dengar bisikan-bisikan suster ”
 “ iya suster”
 “ iya suster ”
 “ sudah tenang suster
 “iya suster”

O : - Klien tenang
 Klien kooperatif
A : SP1 RPK tercapai dengan kriteria :
 Klien mampu memperagakan cara
mengontrol marah yaitu:
 Tarik nafas dalam

P. Evalausi SP 1 RPK
 Lanjutkan ke SP 2 RPK
 Anjurkan klien untuk mengingat pertemuan
sebelumnya
 Anjurkan klien untuk memasukkannya ke
jadwal harian
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 1 Halusinasi Pendengaraan

Proses Keperawatan
 Kondisi Klien
DS :
 Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan.
 Klien mengatakan mendengar bisikan setiap
waktu pagi, siang, dan malam.
 Klien mengatakan mendengar bisikan saat sendiri.
 Klien mengatakan mengikuti perintah bisikan
tersebut.
DO :
 Kontak mata ada.
 Klien lebih banyak diam.
 Afek datar.

 Diagnosa Keperawatan
 Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi pendengaran.
Tujuan
 Klien mampu mengenal halusinasi yang dialaminya.
 Klien mampu mengontrol halusinasinya.
 Klien mampu memasukkan dalam jadwal kegiatan
klien.

Tindakan Keperawatan
 Bantu klien mengenal halusinasinya :
 Isi.
 Waktu kapan terjadinya.
 Frekuensi.
 Situasi dan kondisi yang dilakukan saat halusinasi.]
 Bantu klien menghardik halusinasinya
Strategi komunikasi dan
pelaksanaan
Orientasi
 “ Selamat pagi ibu rosida, masih ingat
dengan saya ? nama saya siapa ? bagaimana
kabar ibu rosida hari ini ? sesuai dengan janji
kemarin, sekarang kita akan membahas
tentang yang ibu rasakan ?” ibu, kita akan
bicara selama 15 menit, bersedia bu ?” sesuai
kontrak kemarin, ditempat sini saja kan bu ?”
Kerja
 “ apa ibu mendengar suara aneh seperti bisikan-bisikan ? suara
laki-laki atau perempuan itu bu ? biasanya apa yang dibilang oleh
bisikan-bisikan itu bu ? setiap kapan muncul suara-suara itu bu ?
nah apa yang ibu lakukan jika muncul suara itu ? oh, jadi ibu
mengikuti apa yang disuruh oleh suara itu ? saya mengerti apa
yang ibu rasakan, tetapi suara-suara itu hanya perasaan ibu saja,
suara-suara iu tidak ada karena hanya ibu yang dengar, saya
tidak.”
 “ bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-
suara itu muncul ? bapak ada 4 cara unuk mencegah suara-suara
itu muncul, pertama dengan menhardik suara tersebut, kedua
dengan bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga melakukan
kegiatan yang sudah terjadwal dan yang ke empat minum obat
secara teratur .
 “ bagaimana kalau kita belajar cara yang pertama dengan cara
menghardik caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu
muncul langsung tutup telinga lalu bilang pergi saya tidak mau
dengar... saya tidak mau dengar kau suara palsu... begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu
peragakan, nah bagus, coba lagi yah bagus ibu sudah bisa .
Terminasi
 “ bagaimana perasaan ibu setelah kita
bercakap-cakap tentang mengenal halusinasi
dan cara menghardik suara-suara tersebut,
bagaimana kalau kita buat jadwal latihan.
Mau jam barapa latihannya , kita bertemu
lagi belajar dan latihan mengendalikan suara-
suara dengan cara yang kedua ? jam berapa
mau ? bagaimana kalau 2 jam lagi ? dimana
tempanya, baiklah selamat pagi
Evaluasi keperawatan
Tanggal : 22 mei 2018
Waktu : 11.00
S:
 “ Pagi , iya masih ”
 “ suster novi ”
 “ baik suster ”
 “ iya suster ”
 “ iya suster, saya dengar orang bisik-bisik ”
 “ laki-laki suster ”
 “ dia suruh saja jalan kemana saja , biasa ke rumah
orang ”
 “ setiap pagi, siang , malam ”
 “ saya ikut apa yang di bilang suara itu suster ”
O: Klien nampak tenang
 Kontak mata ada

A: SP 1 Halusinasi tercapai dengan kriteria :


 Klien dapat mengenal halusinasinya dengan menyebutkan:
 Isi
 Waktu
 Frekuensi
 Respon saat mengalami halusinasi
 Klien mampu menghardik halusinasinya

P: Evaluasi kegiatan SP1 pasien


 Lajutkan ke SP 2 pasien
 Anjurkan untuk menghardik halusinasinya jika halusinasi
datang
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai