Anda di halaman 1dari 20

KEWIRAUSAHAAN

MENURUT PANDANGAN ISLAM

WIDYA MERINDA
201610410311165
FARMASI D

PRODI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMMADYAH MALANG
2019
TOPIK
PEMBAHASAN

1 Definisi

2 Sejarah

3 Panduan Wirausaha Islami

4 Karakter Pengusaha Muslim

5 Dalil Berwirausaha
Definisi
Kewirausahaan
secara umum

Kewirausahaan berasal dari kata dasar Wirausaha. Wirausaha dari segi etimologi berasal dari
kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu.

Sedangkan, Pengertian Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah


proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.

Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisi risiko atau ketidakpastian. Jadi, secara umum pengertian kewirausahaan adalah
Sri Wigati, M.E.I. KEWIRAUSAHAAN ISLAM (APLIKASI DAN TEORI)
kegiatan penciptaan bidang usaha yg baru.
digilib.uinsby.ac.id
Menurut Para Ahli

1 2 3 4 5
Soeparman Spemahamidjaja S. Wijandi Richard Cantillon Drucker Zimmerer

Suatu kemampuan (ability) dalam Suatu sifat keberanian, Kewirausahaan didefinisikan Suatu proses penerapan
berfikir kreatif dan berperilaku Suatu kemampuan untuk
keutamaan dalam keteladanan sebagai bekerja sendiri (self- kreativitas dan inovasi dalam
inovatif yang dijadikan dasar, menciptakan sesuatu yang baru
dalam mengambil resiko yang employment). memecahkan persoalan dan
sumber daya, tenaga penggerak dan berbeda
bersumber pada kemampuan menemukan peluang untuk
tujuan, siasat kiat dan proses (ability to create the new and
sendiri. memperbaiki kehidupan.
dalam menghadapi tantangan different).
hidup.

6 7 8 9 10
Soeharto Prawiro Achmad Sanusi Peter F Drucker Thomas W Zimmerer Andrew J Dubrin

Suatu nilai yang diperlukan Suatu nilai yang diwujudkan Kewirausahaan adalah Seseorang yang mendirikan dan
Kemampuan untuk
untuk memulai suatu usaha dalam perilaku yang penerapan kreativitas dan menjalankan sebuah usaha yang
menciptakan sesuatu yang
(star-up phase) dan dijadikan dasar sumber keinovasian untuk inovatif (Entrepreneurship is a
baru dan berbeda (ability to
perkembangan usaha (venture daya, tenaga penggerak, memecahkan permasalahan dan person who founds and operates
create the new and different) .
growth). tujuan, siasat, kiat, proses upaya memanfaatkan peluang- an innovative business).
dan hasil bisnis. peluang yang dihadapi orang
setiap hari.

http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurutpara- ahli-2/
TIPE ENTREPRENEUR

Mereka yang dapat dikatakan sebagai seorang


entrepreneurdiantaranya sebagai berikut:

a.Pedagang b.Saudagar c.Pengusaha d.Konsultan e.Businessman

f.Industrialis g.Pialang (broker) h.Pengusaha waralaba


i.Investor dan lain-lain

Moko P. Astamoen, Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 51-52
MODEL
PROSES KEWIRAUSAHAAN
SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan dibagi dalam beberapa periode untuk mengetahui tahapan dan
Periode awal ini di mulai Marco Polo yang
sejarah kewirausahaan, sbb :
merupakan abad banyaknya penemuan hasil
mencoba pengembangkan route perdagangan penelitian. Sehingga pada periode ini Istilah kewirausahaan telah
internasional. Dalam route perjalanan Marco Polo dimulainya kewirausahaan berbasis modal.
ini kerjasama antara pedagang dan pengembara Hasil penelitian harus diimplementasikan dikenal sejak abad 16,
untuk memperluas pasar. Yang menjadi unik dalam sebuah praktik dan dipasarkan seperti sedangkan di Indonesia baru
dalam hal ini adalah bagaimana kreatifitas dan penemuan dari Alfa Thomas Edison penemu dikenal pada akhir abad 20. Di
inovasi untuk memperluas pasar dan juga bolam dan Eli Whitney penemu mesin
terbentuk sistem bagi hasil. pemintal benang. Belanda kewirausahaan
sering dikenal dengan
ondernemer, di Jerman
dikenal dengan unternehmer.
Pendidikan kewirausahaan
Abad Abad Abad Abad
Ke-16 Ke-17 Ke-18 Ke-19
mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negara seperti
Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan
Dimulai adanya kerjasama antara John Law dengan pemerintah Ada inovasi dan kemutakhiran. Dua hal tsb merupakan bagian yang
Perancis. Kerjasama ini menghasilkan monopoli perusahaan The kewirausahaan
integral dan tak terpisahkan dengan kewirausahaan. Pada masa abad ini atau
Missisipi Company dan mengalami kebangkrutan perusahaan. muncul nama Andrew Carnegie yang tidak menemukan hal baru tetapi
manajemen usaha kecil. Pada
Dengan kesalahan itu maka pada tahun 1700-an Richard Cantillon mengadaptasi dan mengembangakan teknologi barutahun dalam industri
1980-an, hampir 500
(1755) mulai mengembangkan teori kewirausahaan. Richard baja. Sehingga Carnegie bangkit menjadi orang kaya baru yang disegani.
mengamati bahwa pengusaha adalah seseorang yang harus sekolahyang
Masih ada nama lain dalam abad ini yaitu Edward Harriman di Amerika Serikat
mampu mengambil ri siko. Richard Cantillon ini sering disebut mampu mengorganisasikan jalan kereta Ontorio dan John Pierpont yang pendidikan
memberikan
sebagai penemu istilah kewirausahaan (entrepreneurship). mengembangkan bank besar dalam pengembangan industri. kewirausahaan.
Robert D. Hisrich, 7.
Ibid, 8.
SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Dalam ISLAM
Dalam sejarahnya Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besar sahabatnya adalah para pedagang dan entrepre mancanegara yang piawai. Beliau
adalah praktisi ekonomi dan sosok tauladan bagi umat. Oleh karena itu, sebenarnya tidaklah asing jika dikatakan bahwa mental entrepreneurship
inheren dengan jiwa umat Islam itu sendiri. Bukanlah Islam adalah agama kaum pedagang, disebarkan ke seluruh dunia setidaknya sampai abad
ke -13 M, oleh para pedagang muslim.

Dari aktivitas perdagangan yang dilakukan, Nabi dan sebagian besar sahabat telah merubah pandangan dunia bahwa kemuliaan
seseorang bukan terletak pada kebangsawanan darah, tidak pula pada jabatan yang tinggi, atau uang yang banyak, melainkan pada
pekerjaan. Oleh karena itu, Nabi juga bersabda “Innallaha yuhibbul muhtarif” (sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang
bekerja untuk mendapatkan penghasilan). Umar Ibnu Khattab mengatakan sebaliknya bahwa, “Aku benci salah seorang di antara
kalian yang tidak mau bekerja yang menyangkut urusan dunia.

Keberadaan Islam di Indonesia juga disebarkan oleh para pedagang. Di samping menyebarkan ilmu
agama, para pedagang ini juga mewariskan keahlian berdagang khususnya kepada masyarakat pesisir.
Di wilayah Pantura, misalnya, sebagian besar masyarakatnya memiliki basis keagamaan yang kuat,
kegiatan mengaji dan berbisnis sudah menjadi satu istilah yang sangat akrab dan menyatu sehingga
muncul istilah yang sangat terkenal jigang (ngaji dan dagang).

Sejarah juga mencatat sejumlah tokoh Islam terkenal yang juga sebagai pengusaha
tangguh, Abdul Ghani Aziz, Agus Dasaad, Djohan Soetan, Perpatih, Jhohan Soelaiman,
Haji Samanhudi, Haji Syamsuddin, Niti Semito, dan Rahman Tamin.

Apa yang tergambar di atas, setidaknya dapat menjadi bukti nyata bahwa etos
bisnis yang dimiliki oleh umat Islam sangatlah tinggi, atau dengan kata lain Islam
dan berdagang ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Benarlah apa yang
disabdakan oleh Nabi, “Hendaklah kamu berdagang karena di dalamnya terdapat
90 persen pintu rizki” (HR. Ahmad).

Menara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2013


RUMUSAN KEWIRAUSAHAAN DALAM ISLAM

Posisi Kewirausahaan dan bisnis dalam Islam:


Kewirausahaan merupakan bagian integral
Islam mendorong umatnya untuk menjelajah ke bisnis. Nabi
dari agama Islam. Muhammad SAW mengatakan bahwa 9 dari 10 sumber rizki
(livlihood) dapat ditemukan dalam bisnis.
Berdasarkan sifat manusia, para pengusaha
Muslim 'khalifah' yang diutus Allah (SWT) dan
Kewirausahaan merupakan bagian dari Sistem Ekonomi
memiliki tanggung jawab mengembangkan
Islam. Kewirausahaan Islam harus beroperasi dalam
kemakmuran dan melihat bisnis sebagai bagian domain sistem Ekonomi Islam dan bertindak sebagai
dari ibadah dan perbuatan baik. kendaraan menuju penerimaan global Sistem ini.
RUMUSAN
Kewirausahaan sebagai Motivasi. Keberhasilan
dalam Islam bukan hanya diukur dengan hasil Prinsip-prinsip Kewirausahaan Islam diambil dari
akhir tetapi juga cara dan sarana untuk mencapai hasanah ilmu di Alquran dan Alhadits
mereka.

Etika kewirausahaan yang baik adalah etika


Kewirausahaan sebagai bagian dari kewirausahaan berdasarkan perilaku teladan dari
Ibadah. kegiatan usaha adalah bagian dari Nabi Muhammad SAW
ibadah atau "perbuatan baik"
KONSEP BISNIS
Dalam Al-qur’an
Al-Qur‟an menjelaskan tentang konsep bisnis dengan beberapa kata yang diantaranya adalah kata:
al Tijarah (berdagang,berniaga),al-bai’u (menjual), dan tadayantum (muamalah).

AL TIJARAH (BERDAGANG,BERNIAGA), AL-BAI’U (MENJUAL)


TADAYANTUM (MUAMALAH)
 Al-Tijarah dari kata dasar t-j-r (tajara), tajaratan
 Al-ba’i berarti menjual. Ulama fiqh yakni
wal tajiratan yang beararti dagang, berniaga. Kata
SayyidSabiq mendefinisikan:“Jual beli ialah
tijarah dalam Al-Qur‟an dapat ditemui di surat al-
pertukaran harta dengan harta atas dasar saling
Baqarah ayat 282, an-Nisa ayat 29, at-Taubah  Dalam al-Qur‟an bisnis juga disebut dengan
merelakan atau “memindahkan milik dengan ganti
ayat 24, an-Nur ayat 37, Fatir ayat 29, as-Shaff kata tadayantum yang disebut satu kali pada
yang dapat dibenarkan”.
ayat 10, & al-Jumu‟ah ayat 11. surat al-Baqarah ayat 282 “Hai orang-orang
yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
 Kata al-bai’ dalam surat al-Baqarah ayat 254 yang
 Surat at-Taubah ayat 24, an-Nur ayat 37, dan al- tidak secara tunai untuk waktu yang
artinya “ Hai orang-orang yang beriman,
Jumu‟ah ayat 11 menjelaskan tentang jual-beli ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki
dalam konteks material. Sedangkan ayat yang Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
menjelaskan tentang konteks material dan menuliskannya dengan benar.”.
hari yang pada hari itu tidakada lagi jual beli dan
nonmaterial ada di al-Baqarah ayat 282, an-Nisa
tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah
ayat 29, Fatir ayat 29 dan as-Shaff ayat 10.  Mua‟malah Yang dimaksud adalah kegiatan
orang-orang yang zalim.”
ekonomi, seperti: jual-beli, sewa menyewa, dan
 Jual-beli yang dilakukan harus menguntungkan hutang piutang dan lainnya.
 Selanjutnya ada disurat al-Baqarah ayat 275 yang
dan bermanfaat bagi banyak orang sekitar.Jual
menjelaskan tentang jual beli yang dihalalkan dan
beli yang dilakukan didasari dengan kerelaan
tidak diperbolehkan mengambil keuntungan yang
diantara kedua belah pihak dan dilakukan dengan
berlebihan atau disebut dengan riba.
keterbukaan atau jujur pada kondisi barang dan
jasa agar orang lain tidak merasa kecewa.

Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an..., h. 29.10Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an..., h.32.11Abdul
Rahman Ghazaly, Fiqih Muamalah, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010, h. 67.
TUJUAN BISNIS
DENGAN BERPEGANG PADA SYARIAT ISLAM, BISNIS MEMPUNYAI TUJUAN DALAM EMPAT HAL, YAITU:

3.Keberlangsungan
1.Profit
Setiap usaha diharapkan selalu mengalami pertumbuhan.
Profit berupa materi dan benefit berupa nonmateri. Profit
Pertumbuhan ini harulah dijaga keberlangsungannya agar
berupa materi diperoleh dengan melakukan bisnis dengan cara
usaha yang dilakukan dapat berlangsung dalam kurun waktu
yang halal dengan dengan tidak menghalalkan segala cara.
yang lama, di dunia dan di akhirat. Untuk menjaga
keberlangsungan usaha harus dibuat suatu perencanaan dan
tidak lupa dengan tetap berlandaskan syariat Islam.

2.Pertumbuhan
Setelah target berupa materi dan nonmateri sudah didapatkan 4.Ridha Allah Swt
sebuah usaha harus dijaga agar tetap tumbuh dan mengalami Semua yang dilakukan oleh seorang muslim harus
kenaikan terus. Pertumbuhan yang berjalan harus sesuai dengan memiliki tujuan akhir keberkahan dari Allah Swt.
syariat agama Islam yang sudah ada. Untuk menjaga agar bisnis Keberkahan yang diperoleh dari ridha Allah
tumbuh daritahun ke tahun maka pelaku bisnis harus diperoleh dengan menjalankan semua syariat Islam
meningkatkan kualitas produksi dan pelayanan agar konsumen dan menjalankan semua kegiatan bisnisnya dengan
tetap senang membeli atau memakai jasa yang disediakan oleh ikhlas.
produsen.

Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an..., h. 32.


Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Mengagas..., h. 19
ETIKA WIRAUSAHA MUSLIM

1.Niat Ikhlas Karena Allah SWT


Sebagai kewajiban dari Allah yang harus dilakukan oleh setiap hamba. Dan konsekwensinya adalah ia
selalu memulai aktivitas pekerjaannya dengan dzikir kepada Allah.

2. Sungguh-Sungguh dan profesional dalam bekerja (Itqan)


syarat kedua agar pekerjaan dijadikan sarana mendapatkan surga dari Allah SWT adalah profesional,
sungguh-sungguh dan tekun dalam bekerja.Diantara bentuknya adalah, tuntas melaksanakan pekerjaan
yang diamanahkan kepadanya, memiliki keahlian di bidangnya dan lain sebagainya.Dalam sebuah
hadisRasulullah bersabda
(‫نِإهللهابِحيُاهذِإه ِلمهعمحكحدهحهأالهمهعنهأحوهنِقتحي)رواهالطب اني‬
Artinya : Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, ia menyempurnakan
pekerjaannya. (HR. Tabrani)

3. Bersikap Jujur & Amanah


Karena pada hakekatnya pekerjaan yang dilakukannya tersebut merupakan amanah, baik secara duniawi
dari atasannya atau pemilik usaha, maupun secara duniawi dari Allah SWT yang akan dimintai
pertanggung jawaban atas pekerjaan yang dilakukannya.
Dalam sebuah hadisRasulullah SAW bersabda:
(‫حرجاتالحقوحدصالحيِمهألاهعهمهيِيِبنالهيِقيِدِصاله ِوءاهدههشالهو)رواهالترمذي‬
ِ
Artinya : Seorang pebisnis yang jujur lagi dapat dipercaya, (kelak akan dikumpulkan) bersama para nabi,
shiddiqin dan syuhada‟. (HR. Turmudzi)
Lanjutan..
4. Menjaga Etika Sebagai Seorang Muslim
Bekerja juga harus memperhatikan adab dan etika sebagai seroang muslim, seperti etika dalam berbicara,
menegur, berpakaian, bergaul, makan, minum, berhadapan dengan customer, rapat, dan sebagainya.
Bahkan akhlak atau etika ini merupakan ciri kesempurnaan iman seorang mu'min. Dalam sebuah
hadisRasulullah SAW bersabda :
(‫حلهمكهأه ِينِمؤحمالااناه ْي ِِإمحهحنهسحهأااقحلحخ)رواهالترمذي‬
Artinya : Sesempurna-sempurnanya keimanan seorang mu‟min adalah yang paling baik akhlaknya (HR.
Turmudzi)

5. Tidak Melanggar Prinsip-Prinsip Syariah


Aspek lain dalam etika bekerja dalam Islam adalah tidak boleh melanggar prinsip-prinsip syariah dalam
pekerjaan yang dilakukannya.

6. Menghindari Syubhat
syubhat atau sesuatu yang meragukan dan samar antara kehalalan dengan keharamannya. Oleh karena
itulah, kita diminta hati-hati dalam kesyubhatan ini. Dalamsebuah hadisRasulullah SAWbersabda, "Halal
itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa
yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan..." (HR. Muslim)

7. MenjagaUkhuwah Islamiyah
Rasulullah SAW sendiri mengemukakan tentang hal yang bersifat prefentif agar tidak merusak ukhuwah
Islamiyah di kalangan kaum muslimin. Beliau mengemukakan, "Dan janganlah kalian membeli barang yang
sudah dibeli saudara kalian" Karena jika terjadi kontradiktif dari hadisdi atas, tentu akan merenggangkan
juga ukhuwah Islamiyah diantara mereka; saling curiga, su'udzon dan lain sebagainya

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an, Al-Qur‟an dan Terjemahnya


Mujaddedi,M.H . 2016.Tafsir Ayat-ayat Wirausaha Di Pesantren Entrepreneur Tegalrejo .Magelang
KARAKTERISTIK
WIRAUSAHA SYARIAH

1.Proaktif
Proaktif adalah suka mencari informasi yang ada berhubungan dengan usaha yang digeluti. Dengan
bahan informasi yang ia dapatkan maka ia akan tahu bagaimana menyusun strategi untuk
menghadapi persaingan pasar.

2.Produktif
Salah satu kunci untuk sukses adalah selalu ingin mengeluarkan uang untuk hal-hal yang
produktif daripada bersifat konsumtif.

3.Pemberdaya
Seorang wirausaha adalah pemberdaya atau memberdayakan orang lain. Seorang wirausaha sejati
biasanya sangat mengerti manajemenbagaimana menangani pekerjaan dengan membagi habis dan
memperdayakan orang lain yang ada dalam pembinaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan demikian, disisi lain tujuan bisnis tercapai, disisi lain karyawannya juga mendapatkan
pengalaman.

4.Tangan di atas
Seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah saw dalam salah satu hadisnya “Tangan di atas lebih mulai dari
tangan di bawah”. Dan banyak sekali di al-Qur’an yang menyebutkan perintah bersedakah atau
berinfak. Salah satunya adalah QS. Al-Baqarah ayat 274.
Artinya: “Orang-orang yang menginfakkan hartanya di waktu malam dan siang secara sembunyi dan
terang-terangan maka mereka mendapat pahala dari Tuhannya. Maka tidak ada ketakutan atas mereka
dan tidak ada berduka cita bagi mereka
Lanjutan..
KARAKTERISTIK
WIRAUSAHA SYARIAH

5.Takwa
Seorang muslim dalam berbisnis harus selalu mengingat Allah dalam aktifitas mereka. Memiliki
kesadaran penuh untuk dapat responsif terhadap prioritas-prioritas yang telah ditentukanoleh
Sang MahaKuasa.

6.Amanah
Amanah adalah dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Dalam menjalankan roda bisnis,
setiap pebisnis harus bertanggung jawab atas usaha dan pekerjaan atau jabatan yang telah
dipilihnya.

7.Sikap adil
Yang dimaksud keadilan dalam wirausaha adalah kebijakan upah bagi karyawan. Tujuan utama
pemberian upah adalah agarpara pegawai mampu memenuhi segala kebutuhan pokok hidup mereka.
Sehingga mereka tidak terdorong untuk melakukan tindakan yang tidak dibenarkan untuk sekedar
memenuhi nafkah diri dan keluarganya (tidak korupsi).

Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Surabaya: Erlangga, 2012, h.203-204


Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h.191.
DALIL BERWIRAUSAHA

Al-qur‟an seringkali menyebut bisnis dengan menggunakan kata-kata jual-beli, untung-rugi dan lainnya. Dalam Al-qur‟an
menjelaskan:
Your Text Here

Artinya: ”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah : 111).

Islam merupakan agama yang paling sempurna dalam segala hal. Salahsatu kesempurnaan syariat Islam ini adalah dengan
mengharuskan kepada umatnya agar bekerja dan berbisnis dengan jalan yang benar dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah
dan rasul-Nya. Diantara dalil yang menerangkan tentang berbisnis adalah:

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
‫التاجر الصدوق األمين مع النبيين والصديقين والشهداء‬
“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati
syahid.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no. 1130)
DALIL BERWIRAUSAHA

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Your Text Here
‫إن أطيب الكسب كسب التجار الذي إذا حدثوا لم يكذبوا و إذا ائتمنوا لم يخونوا و إذا وعدوا لم يخلفوا و إذا اشتروا لم يذموا و إذا باعوا لم يطروا و إذا كان عليهم لم يمطلوا‬
.(‫و إذا كان لهم لم يعسروا‬

“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong,
apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila
menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila
menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul
Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221).

Bisnis dan profesi apapun beserta keuntungannya akan menjadi musibah dan petaka bagi pelakunya di dalam kehidupan
dunia dan akhirat jika dilakukan dengan cara-cara yg diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Apalagi di sana terdapat beberapa
hadits dari nabi shallallahu alaihi wasallam yang menunjukkan celaan bagi sebagian para pedagang atau pelaku bisnis. Di
dalam hadits yg shohih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

((‫إن التجار يبعثون يوم القيامة فجارا إال من اتقى هللا وبر وصدق‬

“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang
bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fi At-Tujjar no.1131)
DALIL BERWIRAUSAHA

Allah berfirman dalam al-Qur‟anSurat at-Taubah ayat 105 sebagai berikut:


Your Text Here

Artinya: dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan(Q.S. at-Taubah [9]: 105)5

Semangat kewirausahaan terdapat dalam QS. Hud ayat 61, QS. Al- Mulk ayat 15, dan QS. Al-Jumuh ayat 10.
Sehingga jelas bahwa dalam Alquran tidak membedakan antara wirausaha dengan agama. Hal sebaliknya terjadi Alquran
sangat mendukung adanya peningkatan kualitas dalam kewirausahaan. Kewirausahaan dalam Islam merupakan suatu ibadah
yang akan mendapatkan pahala apabila dilaksanakan dan salah satu penulis seminar internasional (Nur Suhaili Ramli,
Auckland, New Zealand dalam tulisan Islamic Entrepreneurship) mengatakan kewirusahaan merupakan fardhu kifayaah.
Ketrampilan masing masing individu wajib dikembangkan tetapi tidak semua orang harus memiliki skill yang sama.

Dari dalil-dalil tentang perniagana diatas dikatahui bahwa islam sangat menganjurkan bagi para penganutnya untuk
berwirausha dan mengedepankan ahlakul karimah didalam menjalankannya. Islam mengajarkan bahwa dalam perniagaan
tidak semata mata mencari keuntungan secara duniawi saja namun seorang pengusaha juga harus membekali dirinya dengan
bekal keimanan dan ilmu syar’i, khususnya yg berkaitan dengan fikih muamalah dan bisnis agar bisa menjadi pengusaha yang
baik dan benar serta tidak terjerumus dalam hal-hal yang haram.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,(Bandung: PT.Syaamil Cipta Media, 2005)hlm. 203
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam-569797.html
DAFTAR PUSTAKA
1. Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syariah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h.191.
2. http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/06/30/islamic-entrepreneurship-
kewirausahaan-islam-569797.html
3. Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, Surabaya: Erlangga, 2012, h.203-204
4. Menara, Vol. 12 No. 1 Januari – Juni 2013
5. Moko P. Astamoen, Entrepreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia, Bandung:
Alfabeta, 2008, h. 51-52
6. Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an..., h. 29.
7. Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an..., h. 32.
8. Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Mengagas..., h. 19
9. Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur’an..., h.32.11Abdul Rahman Ghazaly, Fiqih
Muamalah, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010, h. 67.
10. Mujaddedi,M.H . 2016.Tafsir Ayat-ayat Wirausaha Di Pesantren Entrepreneur Tegalrejo
.Magelang
11. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an, Al-Qur‟an dan Terjemahnya,(Bandung:
PT.Syaamil Cipta Media, 2005)hlm. 203
12. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an, Al-Qur‟an dan Terjemahnya
Thank you

Anda mungkin juga menyukai