Divisi Perinatologi
3
Lain-lain:
•Sarung tangan dan pelindung •Oksimeter nadi dg probe,blender
lain oksigen, sumber udara tekan
• Infant warmer/alat (kalau ada)
pemancar panas •Three way stopcock
•Kain hangat minimal 3 buah •Semprit 1, 3, 5, 10, 20, 50 ml
• Jam dng detik/stopwatch dengan jarumnya
•Stetoskop untuk neonatus •Gunting, plester, kapas alkohol
•Plastik/kantung plastik •Selang lambung (OGT) ukuran
•Inkubator transport 5Fr, 8Fr
•Oropharyngeal airway (Guedel)
untuk neonatus
4
Faktor Risiko
Faktor antepartum:
•Diabetes Maternal
•Hipertensi dlm kehamilan • Hidrops fetalis
•Hipertensi kronik • Kehamilan lewat waktu
•Anemia / isoimunisasi • Kehamilan ganda
•Riw kematian janin / neonatus • Berat janin tidak sesuai
•Perdarahan trimester 2 dan 3 masa kehamilan
•Infeksi maternal • Terapi obat spt mg-karbonat; βblocker
•Ibu dng peny jantung, ginjal, paru, • Ibu pengguna obat bius
tiroid, atau kel nerologi • Malformasi janin & anomali
•Polihidramnion • Berkurangnya gerakan janin
•Oligohidramnion • Usia <16 atau >35 tahun
•Ketuban Pecah Dini
5
Faktor intrapartum:
6
Persiapan Resusitasi
7
Peralatan/Bahan yang disiapkan
Perlengkapan Pengisapan:
C Bulb Syringe / balon pengisap
C Alat pengisap lendir
C Kateter pengisap,ukuran 5,6,8,10,12,14 Fr
C Pengisap mekanik, tabung, dan selangnya
C Pengisap mekonium/ konektor
8
Perlengkapan Ventilasi Balon dan Sungkup:
C Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan
C Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
C Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk
neonatus cukup bulan dan prematur
C Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa
oksigen
9
Peralatan intubasi:
10
Obat-obatan / B a h a n
C Epinefrin 1:10.000
C Obat pengembang volume/plasma expander, satu/lebihdari:
✓ Salinnormal
✓ Larutan Ringer laktat
✓ Darah utuh (whole blood) golongan darah O negatif
C Natrium bikarbonat 4,2%
C Dekstrosa 10%
C Nalokson
C Aqua steril
C Kateter umbilikal / pengganti kateter umbilikal
11
Prinsip Resusitasi yang Berhasil
12
Selalu Nilai risiko bayi untuk kebutuhan resusitasi
diperlukan Jaga tetap hangat
Posisi, buka/bersihkan jalan napas
Keringkan, rangsang napas
Beri O2 (bila perlu)
Berikan ventilasi tekanan positif
Lebih
jarang
Intubasi trakea
diperlukan
Kompresi dada
Pemberian
Kadang- obat2an
kadang
dip1e3rlukan
Penilaian Bayi Baru Lahir
14
Penilaian Bayi Baru Lahir
Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi:
1. Apakah bayi lahir cukup bulan?
€ Prematur lebih memerlukan upaya resusitasi
2. Apakah cairan amnion bersih dari mekonium?
C Bila terdapat mekonium dalam cairan amnion dan setelah lahir
ternyata bayi tidak bugar
€ perlu penghisapan mekonium dari trakea sebelum melakukan langkah
lain
15
3.Apakah bayi bernapas/menangis?
C Perhatikan dada bayi
C Tidak ada usaha napas € perlu intervensi
C Megap-megap € perlu intervensi
4.Apakah tonus otot baik?
C Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
16
Segera setelah lahir,
nilai 4 pertanyaan:
Perawatan rutin
▪ Air ketuban jernih? ▪ Memberi
▪ Cukup bulan? YA kehangatan
▪ Bernapas / menangis? ▪ Membersihkan
jalan napas
▪ Tonus otot baik?
▪ Mengeringkan
▪ Menilai warna kulit
18
LANGKAH AWAL
C Berikan kehangatan dengan cara meletakkan bayi di bawah
pemancar panas
C Posisikan kepala setengah ekstensi
C Bersihkan jalan napas
C Keringkan,rangsang,perbaiki posisi
19
Memberi Kehangatan
20
© ©
Posisi Kepala
❒ 21
Bantalan Bahu
22
Terdapat mekonium? Bila bayi sudah
ditentukan perlu
Tidak Ya langkah awal
resusitasi, maka:
Bayi bugar?*
Ya Tidak
Lakukan penghisapan mulut dan
trakea
25
Berapa Lama Langkah Awal
Dilakukan?
Langkah awal dilakukan dalam 30 detik,
kemudian nilai :
Pernapasan
Frekuensi denyut jantung
Warna kulit
Bila bayi tidak bernapas/megap-megap,
atau FJ < 100/menit € VTP
26
Penilaian: sianosis menetap, apnea,
FJ< 100/menit
● Evaluasi
pernapasan, FJ,
C Melanjutkan
warna kulit
rangsangan taktil pada Apnu Bernapas, FJ > 100,
bayi apnu € tidak atau
FJ < 100
tetapi sianosis
berguna
C B ila tetap apnu € ● Beri tambahan O2
berikanV T P Sianosis menetap
● Berikan VTP*
27
Ventilasi Tekanan Positif
28
Ventilasi Tekanan Positif
Untuk membantu usaha napas bayi
Menggunakan balon dan sungkup resusitasi
Konsentrasi oksigen (21% vs 100%)
Frekuensi 40-60 / menit
Setelah 30 detikVTP secara adekuat, lakukan penilaian FJ
Bila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi dada sambil
tetap teruskanVTP
29
Panduan penggunaan oksigen untukV T P pada
neonatus cukup bulan, segera setelah lahir
(AAP & AHA 2006):
C Rekomendasi NRP: penggunaan O2 100% untuk VTP pada
resusitasi bayi. Namun penelitian menunjukkan, resusitasi
dgn O2 21% sama berhasilnya dgn O2 100%
C Bagi yang menggunakan O2 < 100%, diperlukan tambahan
O2 bila tidak ada perbaikan dalam 90 detik setelah lahir
C Bila O2 tidak tersedia, gunakan udara kamar
30
Balon Resusitasi
Syarat Balon Resusitasi untuk Neonatus:
31
BALON MENGEMBANG SENDIRI:
dengan katup pelepas tekanan
32
Reservoar O2
Re s e r vo a r
Ujung tertutup
Ujung terbuka
33
Sungkup wajah
Sungkup
harus
menutupi:
C Ujung dagu
C Mulut
C Hidung
34
Sebelum melakukan VTP
35
Frekuensi Ventilasi
dengan irama:
Pompa - - - Lepas - - - Lepas
1 --- 2 --- 3
36
Bila VTP perlu dilanjutkan lama
37
Bila FJ < 60 kali/menit, setelah 30 detik dilakukan VTP efektif
Berikan VTP*
FJ < 60 FJ > 60
30 • Lakukan kompresi dada
detik
• Berikan VTP*
39
Kompresi Dada: perlu 2 orang
C Pelaksana kompresi €
menilai dada & menempatkan
posisi tangan dgn benar
C Pelaksana VTP € posisi di
kepala bayi, menempatkan
sungkup wajah secara efektif &
memantau gerakan dada
40
Lokasi Kompresi Dada
Gerakkan jari-jari
sepanjang tepi bawah iga
sampai mendapatkan
sifoid.
41
Tehnik Ibu Jari
BENAR
Penekanan pada sternum
SAL AH
Penekanan pada TULANG IGA
42
Teknik DUA JARI
43
Kedalaman dan tekanan
• Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dada
• Lama penekanan lebih pendek dari lama pelepasan € curah
jantung maksimum
45
Intubasi Endotrakea
46
Intubasi Endotrakea
Tindakan intubasi endotrakea dapat dilakukan sesuai keadaan dan
kebutuhan. Pada diagram alur ditandai dengan tanda *.
C Laringoskop: daun lurus no.0 (prematur) atau 1 (aterm)
C Pipa endotrakea: ukuran sesuai berat badan/usia
47
Pipa Endotrakea
48
Memilih pipa ET
49
Pipa Endotrakea
50
Peran Asisten pada intubasi
52
Tanda Anatomis
53
Intubasi Endotrakea
Langkah 1: Persiapan memasukkan laringoskop
C Stabilkan kepala bayi dalam posisi sedikit tengadah
C Berikan O2 aliran bebas selama prosedur
54
Langkah 3: Angkat daun laringoskop
C Angkat sedikit daun laringoskop
C Angkat seluruh daun, jangan hanya ujungnya
C Lihat daerah farings
C JANGAN MENGUNGKIT DAUN
55
Langkah 5: Memasukkan pipa
C Masukkan pipa dari sebelah kanan mulut bayi dengan lengkung pipa
pada arah horisontal
C Jika pita suara tertutup, tunggu sp terbuka
C Masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada di batas pita
suara
C Batas waktu tindakan 20 detik
56
Langkah 6: Mencabut laringoskop
C Pegang pipa dengan kuat sambil menahan ke arah langit-langit mulut
bayi,cabut laringoskop dengan hati-hati.
C Bila memakai stilet, tahan pipa saat mencabut stilet
57
Mengisap mekonium melalui pipa ET
C Sambungkan pipa ET ke aspirator mekonium yang telah
terhubung ke alat pengisap
C Tutup lubang pengatur isapan pada aspirator
C Cabut pipa ET secara perlahan sambil mengisap
mekonium dari trakea
C Ulangi intubasi & isapan sampai mekonium habis atau FJ
menunjukkan perluVTP
58
C Ketika menarik keluar pipa ET sambil menghisap, tidak lebih
dari 3-5 detik
C Jika tidak ditemukan mekonium, jangan ulangi penghisapan €
lanjutkan dengan ventilasi
C Jika ditemukan mekonium saat pertama penghisapan, periksa
FJ.
C Jika bayi tidak bradikardi, intubasi lagi & ulangi penghisapan
C Jika FJ rendah € VTP
59
Tanda posisi pipa ET benar
61
Pemberian obat-obatan
62
Pemberian Obat: Epinefrin
▪ Larutan = 1 :10.000
▪ Cara = IV (per timbangkan melalui E T bila jalur IV sedang
disiapkan)
▪ Dosis = 0.1 – 0.3 mL/kg B B IV
▪ Persiapan = larutan 1 :10.000 dalam semprit 1 m l
(semprit lebih besar diperlukan untuk pemberian melalui
pipa ET. Dosis melalui pipa E T 0.3- 1.0mL/kg)
▪ Kecepatan = secepat mungkin
Jangan memberikan dosis lebih tinggi secara IV
63
Indikasi pemberian cairan penambah
volume darah (volume expanders)
C Bayi tidak berespons terhadap resusitasi DAN
bayi mengalami syok (pucat, nadi lemah, FJ rendah/tinggi,
tidak membaik setelah diresusitasi)
C Ada riwayat terkait dgn kehilangan darah janin (a.l.
perdarahan per vaginam, solusio plasenta, plasentaprevia,
twin to twin transfusion)
64
Cairan penambah volume darah
Pertimbangkan: FJ = 0
Malformasi jalan napas
Gangguan pada napas, seperti:
- Pneumotoraks
- Hernia diafragmatika
Penyakit jantung bawaan
Pertimbangkan untuk
66 menghentikan resusitasi
67
Lahir
P e r a w a t a n Ruti n :
- Cukup bulan? Ya - Berikan kehangatan
- Amnion jernih dari mekonium? - Bersihkan/buka
jalan napas
- Bernapas/menangis?
30 detik
- Keringkan
- Tonus baik? - Nilai warna
Tidak
- Berikan kehangatan
- Posisikan; bersihkan/ buka
jalan napas (kalau perlu)*
- Keringkan, stimulasi, reposisi
Bernapas Pe r a w at an
Evaluasi pernapasan,
FJ > 100 & Observasi
FJ, dan warna
kemerahan
Sianosis
Apnea /
FJ < 100 kemerahan
Beri oksigen
68
Ventilasi efektif
Berikan Ventilasi Tekanan P e r a w a t a n Pas c a
30 detik
FJ < 60 FJ < 60
FJ < 60
Berikan Epinefrin*
69
Ada Pertanyaan?
70