Anda di halaman 1dari 32

KIKI SANTIKA

MARCIA NOYA
FICKARLIUS
Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan koordinasi
kegiatan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk
mencapai tujuan ditetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan
tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan,
seperti apa tugas-tugas dikelompokkan, siapa yang melaporkan
ke siapa, dan di mana dan kapan keputusan harus diambil oleh
seorang perawat.
 Dalam menganalisa pengaruh pola formal organisasional pada
sifat dasar komunikasi antara para pekerja
1. Peran
Peran di artikan sebagai suatu set perilaku dan sikap yang
diharapkan dari seseorang oleh mereka yang berinteraksi
dengannya. Kepala perawat tertentu merupakan bawahan bagi
atasannya, seorang supervisor bagi staf perawatnya, rekan kerja
kepala perawat lainnya dan mungkin kepala panitia atau konsultan
bagi para pekerja di divisi lain dalam organisasinya. Karena
perbedaan sikap dan perilaku diperlukan dalam pelaksanaan
masing-masing peran, kepala perawat yang telah diuraikan di atas
harus sering "merubah seragam" selama hari kerjanya.
2. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar
bersikap sesuai dengan harapan seseorang. Kekuasaan terdiri dari beberapa
jenis yaitu:
 kekuasaan memberikan penghargaan (Reward power) adalah kesanggupan
untuk memberikan penghargaan terhadap yang lain
 kekuasaan paksaan (Coercive power) adalah kesanggupan untuk
menerapkan hukuman kepada yang lain.Menejer perawat dapat menghukum
seorang pegawai melalui penurunan pangkat, skors, atau pemecatan.
 Kekuasaan referensi (Referent power) adalah kemampuan mengilhami
kebanggaan tertentu pada yang lain sehingga mereka berharap untuk
mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan obyek kekaguman mereka.
 Kekuasaan ahli (Expert power) merupakan kemampuan untuk meyakinkan
yang lain supaya seseorang memiliki derajat pengetahuan dan keahlian
tinggi dalam area spesialisasi.
3. Status
Konsep status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan.
Status dapat diartikan sebagai urutan penganugerahan suatu
kelompok kepada seseorang yang sesuai dengan penilaian
mereka atas pekerjaannya.
Status masing - masing perawat tergantung pada posisi dari
departemen kesehatan dalam tabel organisasi unit kerjanya.
Status sebuah kelompok dikaitkan dengan kemampuannya
dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan kelompok.
4. Wewenang
Konsep wewenang secara berbelit-belit dihubungkan dengan
konsep tanggung jawab. Jabatan pada hierarki keperawatan
puncak dihubungkan dengan lapisan atas dari tanggung jawab
dan wewenang. Jadi status yang tinggi dihubungkan dengan
wewenang yang memberi status pekerjaan tinggi bagaimanapun
dapat diserahkan pada jabatan di lapisan rendah struktur
organisasi.
5. Kepusatan
Konsep sentralisasi / kepusatan organisasi mengacu pada
kenyataan bahwa beberapa jabatan ditempatkan sedemikian
rupa dalam struktur organisasi sehingga melibatkan si
pemegang jabatan ke dalam seringnya komunikasi dengan
sejumlah besar pekerja lainnya.

6. Komunikasi
Komunikasi biasa diartikan sebagai pengiriman informasi dan
opini antar manusia.
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan
organisasi sudah di susun pada saat fungsi perencanaan.
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan
pokok untuk mencapai tujuan.
3. Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan
yang praktis (elemen kegiatan).
4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf
dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperoleh untuk
melaksanakan tugasnya.
5. Penugasan personal yang cakap yaitu memilih dan
mendapatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas.
6. Mendelegasikan wewenang dalam pembagian tugas harus
diperhatikan adanya keseimbangan antara wewenang dan
tanggung jawab staf.
Beberapa tipe organisasi dilihat dari strukturnya;
1. Struktur Organisasi secara umum
a. Organisasi Lini
Organisasi lini mencirikan bahwa pembagian tugas dan
wewenang terdapat antara satuan organisasi pimpinan dan
satuan organisasi pelaksana. Peran pimpinan sangat dominan,
segala kendali ada di tangan pimpinan, dan dalam
melaksanakan kegiatan yang diutamakan adalah wewenang dan
perintah.
b.Organisasi Staf.
 Organisasi staf merupakan pengembangan dari organisasi
lini. Organisasi staf dicirikan bahwa dalam pengorganisasian
dikembangkan satuan organisasi staf yang berperan sebagai
pemantu pimpinan. Orang yang duduk dalam suatu organisasi
staf adalah individu ahli yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi. Hal ini terjadi karena pimpinan organisasi
menghadapi permasalahan yang kompleks dan kesulitan
untuk memecahkan permasalahan yang ada sehingga
dibutuhkan orang yang sanggup dan mampu membantu
pimpinan dalam memecahkan masalah organisasi.
c. Organisasi Lini dan Staf
 Bentuk Operasi lini dan staf merupakan pengembangan dari
organisasi staf. Pada bentuk organisasi ini, staf tidak hanya
diplot sebagai penasihat, tetapi staf juga diberikan tanggung
jawab untuk melaksanakan nasihat tersebut. Organisasi ini
staf diterapkan jika permasalah nasihat tersebut. Organisasi
lini staf diterapkan jika permasalahan organisasi sangat
kompleks sehingga staf tidak hanya diharapkan memberikan
buah pikirannya, tetapi staf juga harus membantu
pelaksanaannya.
1. Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penugasan yang paling tua karena
metode ini adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang pertama
kali digunakan. Pada metode ini, seorang perawat bertugas dan
bertanggung jawab merawat satu pasien selama periode dinas

Pada metode penugasan fungsional, seorang kepala ruang membawahi


secara langsung perawat-perawat pelaksana yang ada di ruang tersebut.

Peran perawat pada metode ini adalah melakukan tindakan sesuai dengan
spesifikasi/spesialisasi yang dimilikinya, setiap perawat mempunyai tugas
dan tanggung jawab untuk memberikan tindakan keperawatan
2. Metode Tim

Menurut Douglas (1992), metode tim adalah metode


pemberian asuhan keperawatan yang mencirikan bahwa
sekelompok tenaga keperawatan yang memberikan asuhan
keperawatan dipimpin oleh seorang perawat profesional yang
sering disebut dengan “Ketua tim”.
tugas pokok dan fungsi masing-masing posisi yang
tergambar dalam struktur organisasi metode penugasan tim
sebagai berikut
1) Kepala Ruangan
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
- Menyusun visi, misi, dan filosofi
- Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan, dan tahunan).
Fungsi Pengorganisasian
- Menyusun struktur organisasi
- Menyusun jadwal dinas
- Membuat daftar alokasi pasien
Fungsi Pengarahan
- Memimpin operan
- Menciptakan iklim motivasi
- Mengatur pendelegasian
- Melakukan supervise
Fungsi Pengendalian
- Mengevaluasi indikator mutu
- Melakukan audit dokumentasi
- Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien dan perawat
- Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
b) Compensatory Reward
- Melakukan penilaian kinerja kettua tim dan perawat
pelaksana
- Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
keperawatan
c) Hubungan Profesional
- Memimpin rapat keperwatan
- Memimpin konferensi kasus
- Melakukan rapat tim kesehatan
- Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
(disesuaikan dengan spesifikasi )
2) Ketua Tim
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
- Menyusun rencana jangka pendek (harian dan bulanan )
Fungsi Pengorganisasian
- Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan
- Membuat daftar alokasi pasien kepada perawat pelaksana
Fungsi Pengarahan
- Memimpin Pre-Conference dan post-conference
- Menciptakan iklim motivasi di dalam timnya
- Mengatur pendelegasian dalam timnya
- Melakukan supervise kepada anggota timnya

Fungsi Pengendalian
- Melakukan observasi terhadap pelaksanaan asuhan
keperawatan kepada pasien yang dilakukan oleh perawat
pelaksana
- Memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana
3. METODE KEPERAWATAN PRIMER
Metode Keperawatan Primer adalah suatu metode pemberian
asuhan Keperawatan yang mempunyai karakteristik kontinuitas
dan komprehensif dalam pemberian asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh seorang perawat yang bertanggung jawab dalam
merencanakan, melakukan, dan mengoordinasi selama pasien
dirawat di ruang perawatan. Perawat yang bertanggung jawab
selama 24 jam atas pasien-pasiennya tadi disebut”Perawat
Primer”. Perawat primer biasanya bertanggung jawab antara 4-6
pasien.
Tugas pokok dan fungsi masing-masing posisi dan struktur organisasi metode
keperawatan perimer
1) Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Primer
a) Perawat primer menerima dan mengorientasikan pasien yang masuk di
ruang perawatan.
b) Perawat primer mengkaji secara komprehensif dan merumuskan
diagnosis keperawatan
c) Perawat primer membuat rencana keperawatan (tujuan, criteria hasil,
rencana tindakan, dan rasional)
d) Perawat primer mengadakan komunikasi dan koordinasi dengan perawat
lain dan tenaga kesehatan yang lain atas rencana yang telah dibuat.
e) Perawat primer melaksanakan rencana yang telah dibuat
f) Perawat primer melakukan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai
g) Perawat primer membuat rencana pulang pasien (termasuk rencana
penyuluhan)
h) Perawat Primer melakukan rujukan kepada pekerja social dan kontak
degan lembaga social di masyarakat.
i) Perawat primer membuat jadwal perjanjian klinik
j) Perawat primer mengadakan kunjungan rumah
b) Compensatory Reward
- Melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana
c) Hubungan Profesional
- Melaksanakan konferensi kasus
- Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Asuhan Keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
(disesuaikan dengan spesifikasi ruangan).
3) Perawata Pelaksana
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
- Menyusun rencana jangka pendek (harian)
b) Asuhan keperawatan
- Mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
(disesuaikan dengan spesifikasi ruangan)
2) Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Ruang
Menurut penulis, tugas pokok dan fungsi kepala ruang pada metode primer tidak jauh
berbeda dengan yang dilakukan pada metode penugasan tim seperti yang disampaikan
oleh kandidat, dkk (2006) sebagai berikut.
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Peencanaan
- Menyusun visi, misi dan filossofi
- Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan, dan tahunan)
Fungsi Pengorganisasian
- Menyusun struktur organisasi
- Menyusun jadwal dinas
- Membuat daftar alokasi pasien
Fungsi Pengarahan
- Memimpin operan
- Menciptakan iklim motivasi
- Mengatur pendelegasian
- Melakukan supervise
Fungsi pengendalian
- Mengevaluasi indikator mutu
- Melakukan audit dokumentasi
- Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien, perawat, dan nakes lain.
- Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan.
b) Compesatory Reward
- Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
- Merencnakan dan melaksanakan pengembangan staf
c) Hubungan Profesional
- Memimpin rapat keperawatan
- Melakukan rapat tim kesehatan
Selain menjalankan tugas di atas, ada salah satu tugas yang
harus dijalankan oleh kepala ruang adalah menjadi konsultan
jika perawat mengalami kendala dalam menjalankan
tugasnya.
3) Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Asosiat
a) Melaksanakan tindakan keperawatan
b) Menerima delegasi dari primer primer
 1. Pembuatan Daftar Dinas
 Daftar dinas merupakan bagian penting dalam
pengorganisasian yang berisi jadal dinas (shift pagi, siang,
malam), perawat yang libur, dan perawat yang cuti. Daftar
dinas ini biasanya dibuat untuk kurun waktu dinas selama
satu bulan. Pembuat daftar dinas adalah kepala ruang yang
dbantu ketua tim/ perawat primer.
 2. Pembuatan Daftar Alokasi Pasien
 Daftar alokasi pasien dibuat guna mengetahui jumlah dan
nama pasien, jumlah dan nama pasien jenis penyakit,
dokter, serta distribusi perawta terhadap pasien yang
terdapat di ruangan. Daftar pasien berisi nama pasien,
dokter yang bertanggung jawab, perawat dalam tim (jika
menerapkan metode penugasan tim), perawat yang dinas,
dan perawat yang bertanggung jawab tiap shift.
 a.Pembagian Kerja
 Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi adalah bahwa pekerjaan
dibagi-bagi sehingga setiap orang memiliki tugas tertentu. Oleh
karena itu, kepala bidang keperawatan perlu mengetahui tentang :
 Pendidikan dan pengalaman setiap staf, peran dan fungsi perawata
yang diterapkan di rumah sakit tersebut
 Mengetahui ruang lingkup tugas kepala bidang keperawatan dan
kedudukan dalam organisasi
 Mengetahui batas wewenang dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya
 Mengetahui hal-hal yang dapat didelegasikan kepada staf dan
kepada tenaga non-keperwatan
 b. Pendelegasian Tugas
 Pendelagasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung
jawab kepada staf untuk bertindak dalam batas-batas
tertentu. Dengan pendelagasian, seorang pimpinan dapat
mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang
lain, yang merupakan inti manajemen. Selain itu, dengan
pendelagasian, seorang pimpinan mempunyai waktu lebih
banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti
perencanaan dan evaluasi. Pendelgasian juga merupakan alat
pengembangan dan latihan manajemen yang bermanfaat.
 Keuntungan bagi staf dengan melakukan pendelegasian
adalah mengembangkan rasa tanggung jawab, meningkatkan
pengetahuan dan rasa percaya diri, berkualitas,lebih
komitmen dan puas pada pekerjaan. Selain itu, manfaat
pendelgasian untuk kepala bidang keperawatan sendiri adalah
mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal lain
seperti perencanaan dan evaluasi, meningkatkan kedewasaan
dan rasa percaya diri, member I pengaruh dan power baik
internal maupun eksternal, dapat mencapai pelayanan
kesehatandan sasaran keperawatan melalui usaha orang lain.
 Sifat kegiatan : Untuk kegiatan rutin, delegasi wewenang
dapat diberikan lebih besar kepada staf.
 Kemampuan staf: Tugas yang didelegasikan jangan terlalu
ringan atau lebih berat
 Hasil yang diharapkan: Applebaum dan Rohrs menyatakan
kepada pemimpin untuk tidak mendelegasikan tanggung
jawab perencanaan strategis atau mengevaluasi dan
mendisilinkan bawahan baru. Keduanya juga menyarankan
pimpinan untuk mendelegasikan tugas yang utuh, bukan
mendelgasikan sebagian aspek dari suatu kegiatan.
 Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap, dan
penyesuaian antar tenaga yang ada di bangsal. Keselarasan ini
dapat terjalin antar perawat dengan anggota tim kesehatan lain
maupun dengan tenaga dai bagian lain. Koordinasi memiliki
manfaat sebagai berikut :
 Menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada di bangsal atau
bagian dan perasaan lebih peenting dari yang lain.
 Menumbuhakan rasa saling membantu
 Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf
 Koordinasi dapat dilakukan dengan cara komunikasi
terbuka,dialog,pertemuan atau rapat, pencatatan dan pelaporan,
pembukaan formulir yang berlaku.
 Manajemen Waktu
 Musuh terbesar dalam karier seseorang manusia adalah
waktu. Waktu yang telah terlewat dengan sia-sia atau
percuma, tidak dapat kembali begitu saja dan tidak dapat
dibeli dengan uang. Oleh karena itu, manfaatkan waktu
sebaik-baiknya dalam bekerja dan berkarya. Ingatlah pepatah
lama “Time is money”, sehingga dalam berkarier diperlukan
manajemen waktu yang baik dengan tolak ukur produktivitas,
efektefititas, dan efisiensi.
 Terdapat tujuh prinsip manajemen waktu yang kreatif yakni
selalu aktif (bukan reaaktif), tentukan sasaran, tentukan
prioritas dalam bertindak, pertahankan focus, ciptakan
tenggang waktu yang reaalistis, daan lakukan sekarang
juga (Do it now)
 D: Divide (bagi-bagilah tugas)
 O: Organize (atur bagaimana melaksanakannya)
 I: Ignore (abaikan gangguan)
 T: Take (ambil kesempatan)
 N: Now (sekarang harus dijalankan)
 O: Opportunity (ambil kesempatan)
 W: Watch out (waspada dengan waktu).
 Waktu adalah sesuatu paling bernilai yang dapat
dihabiskan manusia. Manajemen waktu yang dapat
diperlukan perawat adalah :
 Mengatur jadwal kerja (perawat yang bekerja secara
freelance harus lebih kuat usahanya)
 Disiplin dengan jadwal kerja tersebut
 Memompa, memotivasi perawat, selalu bersemangat dalam
menjalankan sesuatu
 Walaupun dikejar deadline, namun isi otak harus tetap
rileks
 Jangan panic, harus tetap tenang dan focus untuk dapat
selalu terarah apa target yang akan kita capai.
 Berusahalah sebaik mungkin, jangan menyerah sampai
dengan saat-saat akhir.
 Fungsi manajemen keperawatan dalam organisasi adalah mengembangkan
sesorang. Hal tersebut berjalan bilamana perawat mau dan menggunakan ilmu
yg ditunjukan oleh pengalaman dan penelitian yg dikembangkan agar fungsi
organisasi dalam manajemen keperawatan semakin berkembang.
 Perawat manejer perlu bekerja untuk struktur organisasi ideal. Mereka harus
membangun, menguji, mengaku kesalahan, berkompromi dan menerima.
Mereka harus merancang organisasi yg sederhana untuk menyelesaikan
pekerjaan. Organisasi adalah produktif jika orang memberikan perhatian yang
memenuhi kebutuhan kliendan setiap karyawan merasakan kepuasan.
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada klien tidak dapat
bekerja sendiri, tetapi harus bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yg dihadapi klien. kerja sama antar perawat
dengan tim kesehatan tersebut harus ditata sehingga menghasilkan pelayanan
kesehatan yg berkualitas, penataan yg dimaksud adalah pengorganisasian
segala sumber yg dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai