Anda di halaman 1dari 18

1.

CT Scan
 Tujuan: mendeteksi perdarahan intrakranial, lesi, edema
srebral, pergeseran struktur otak, infrak, hidrosefalus dan
atrofi serebral.
 Persiapan Pasien:
 Pasien harus puasa 4 jam sebelum pemeriksaan
 Pasien menggunakan baju pemeriksaan
 Ada hasil pemeriksaan Creatinine
 Benda aksesoris seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-
anting, penjempit rambut, dan alat bantu pendengaran
harus dilepas terlebih dahulu sebelum dilakukan
pemeriksaan.
2. MRI
 MRi dapat mendeteksi kelainan pada
jaras substansia, mengevaluasi infark
serebri, menunjukkan stroke iskemik,
dan lesi medula spinalis.
 MRI dengan bahan kontras
memberikan gambaran aliran darah di
pembuluh darah serebral lebih detail
dibandingkan CT Scan
Persiapan Pasien dengan MRI
1. Pasien mengisi kuesioner persiapan
sebelum MRI.
2. Buang air kecil sebelum pemeriksaan.
3. Bila diperlukan pemberian kontras MRI (
gadolinium ), pasien perlu puasa 2 jam dan
mengisi surat persetujuan tindakan medis
( Informed Consent ).
4. Untuk keselamatan, pasien memakai baju
pemeriksaan & menanggalkan benda-benda
feromagnetik, seperti : jam tangan, kunci, perhiasan
jepit rambut, gigi palsu dan lainnya.
5. Screening cara mewawancarai pasien, untuk
mengetahui apakah ada sesuatu yang
membahayakan pasien bila dilakukan pemeriksaan
MRI, misalnya: pasien menggunakan alat pacu
jantung, gigi palsu, logam dalam tubuh pasien
seperti IUD, sendi palsu
6. Upaya untuk kenyamanan pasien
diberikan, penggunaan Earplugs untuk
mengurangi kebisingan, pemberian selimut
bagi pasien, pemberian tutup kepala.
7. Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan
bahwa alat-alat seperti tabung oksigen, alat
resusistasi, kursi roda, yg bersifat
feromagnetik tidak boleh dibawa ke ruang .
3. Angiografi Cerebral
 Cerebra agiography merupakan suatu tindakan
yang ditujukan untuk memberikan gambaran
tentang kondisi pembuluh darah serta aliran darah
di daerah cerebral dengan memanfaatkan x-ray.
 Tindakan angiography ini dilaksanakan dengan
memasukan kateter ke dalam pembuluh darah
besar (biasanya melalui arteri femoralis) dan
memasukan zat kontras setelah kateter mencapai
arteri karotis.
Persiapan Pasien
1. berikanpenjelasan kepada klien tentang
prosedur yang akan dilakukan (apa yang
akan terjadi pada klien, apa yang harus
dilakukan oleh klien pada saat dan
setelah tindakan dilaksanakan).
2. kaji TTV dan status neurologik klien
3. tanyakan adanya riwayat alergi, apakah
sedang hamil, apakah menderita penyakit
ginjal.
4. puasakan klien 2-6 jam sebelum operasi,
tergantung dari jenis anastesi yang akan diberikan
kepada klien
5. lepaskan perhiasan klien dan ganti pakaian klien
dengan pakaian khusus
6. lakukan pemeriksaan darah lengkap
7. analgesic diberikan pada klien (local, neuroleptic,
atau umum)
Setelah dilakukan tindakan, Yang
Perlu diperhatikan
 TTV
 Pemeriksaan darah lengkap
 perhatikan adanya tanda-tanda deficit neurologist
seperti: gangguan penglihatan, baal pada daerah kaki
setelah prosedur, kelemahan otot wajah dll.
 Selain itu perhatikan adanya perdarahan pada tempat
penusukan. Untuk menghindari terjadinya
perdarahan pada tempat penusukan kateter, tekan
tempat penusukan + 10 menit dan beristirahat
ditempat tidur + 12 jam setelah tindakan dilakukan.
4. Lumbal Pungsi
 Suatu jarum dimasukan pada ruang araknoid pada
regio lumbal pada medula spinalis dibawah
medula pinalis. CSS dapat di tarik atau substansi
pada diinjeksikan ke area ini.
 Tujuan: untuk mengkaji dan proses terapi serta
memungkinkan pengkajian tekanan dan
pengumpulan CSS untuk evaluasi serta untuk
memberikan medikasi spinal seperti analgesik,
kemoterapi dan antispasmodik.
Persiapan Pasien
1. Atur klien dengan posisi
miring, dengan bantal dibawah
kepala dan diantara kaki. Klien
ditempatkan pada bidang yang
datar.
2. Instruksikan klien miring
dengan punggung
membungkuk dan kaki
ditekuk ke abdomen dengan
dibantu perawat.
3. Bantu klien mempertahankan
postur sambil melakukan
pemeriksaan.
 Untuk posisi duduk:
Klien diminta untuk
mengangkangkan
kakinya menghadap
sandaran kursi dan
meletakkan kepala diatas
tangan yang diletakkan
di bagian atas sandaran
kursi.
Daftar pustaka
 Black dan Hawks. (2009). Medical Surgical
Nursing. USA: Elsevier
 Sunardi. LUMBAR PUNCTURE (Funksi Lumbal),
Cerebral angiografi & CT Scan
 Notosiswoyo & Suswati. PEMANFAATAN
MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)
SEBAGAI SARANA DIAGNOSA PASIEN

Anda mungkin juga menyukai