Anda di halaman 1dari 28

GIZI SEIMBANG

Sejarah Perkembangan Gizi Seimbang

Gizi seimbang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat seiring dengan


perkembangan ilmu gizi. Pada tahun 1930, USDA (United States Department of
Agriculture) - Departemen Pertanian Amerika menyusun food guide dengan 12
kelompok makanan, kemudian sekitar tahun 1940 diperkecil menjadi 7 kelompok
makanan, dan tahun 1956 menjadi 4 kelompok yang dikenal sebagai Basic Four Food
Guide.

Pola makan masyarakat amerika serikat terus mengalami perubahan, hasil riset
pada tahu 1970 menunjukkan bahwa pola makan penduduk Amerika cenderung
mengarah kepada makanan yang tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, tinggi garam yang
dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif. Pendekatan pendidikan gizi
dengan Basic Four dianggap kurang relevan dengan perubahan pola makan masyarakat
Amerika pada saat itu. Oleh karena itu, USDA memodifikasi Basic Four menjadi Food
Pyramid (Piramida Makanan).
Definisi Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari


yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan
berat badan (BB) ideal.
Gizi Seimbang
APA ITU MAKANAN SEHAT DAN
BERGIZI?

 Makanan sehat adalah makanan yang bebas bahan


berbahaya, mengandung gizi yang bermanfaat bagi
tubuh, Bahan berbahaya mis.pewarna, pengawet,
pemanis buatan, Gizi yang diperlukan tubuh
mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral penting.
 Makanan bergizi adalah makanan yang memenuhi
kebutuhan gizi tubuh, Allah swt telah menciptakan
manusia dengan susunan yang sempurna sehingga
memerlukan pula zat gizi yang lengkap sbg penyusunnya
(karbohidrat, protein, lemak, vitamin & mineral),
Makanan bergizi TIDAK harus MAHAL
Pebedaan Gizi Seimbang dengan
4 Sehat 5 sempurna

Sesuai dengan prinsip Gizi Seimbang, pola makan


berdasarkan “Pedoman Gizi Seimbang” (PGS) tidak
dapat berlaku sama untuk setiap orang. Tiap
golongan usia, status kesehatan, dan aktivitas fisik,
memerlukan PGS yang berbeda sesuai kondisi
masing-masing. Hal ini berbeda dengan pola makan
berdasarkan slogan “4 sehat 5 sempurna” (4S & 5S)
yang berlaku bagi semua orang di atas dua tahun.
MAKANAN BERGIZI MENGANDUNG
BERBAGAI ZAT YANG BERMANFAAT
 KARBOHIDRAT : Karbohidrat (Hidrat arang) akan dipecah oleh
tubuh menjadi sumber ENERGI,

 PROTEIN : Protein diperlukan sebagai zat PEMBANGUN tubuh


dan memperbaiki jaringan yang rusak,

 LEMAK : Lemak sebagai cadangan energi dan pelarut vit. A D E K,

 VITAMIN DAN MINERAL : Menjaga daya tahan dan kesehatan


tubuh,

 AIR : Jangan lupa untuk mengonsumsi air 7-8 gelas/ hari,

 SERAT : Serat dapat diperoleh dari sayur dan buah, serat


bermanfaat untuk menjaga pencernaan dan kesehatan
Perinsip Gizi Seimbang
Kiat untuk Memenuhi Gizi Seimbang

1. Makanlah beraneka ragam makanan


2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. Berikan asi saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahkan mp asi
sesudahnya
8. Biasakan makan pagi
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
10. Lakukan aktifitas fisik secara teratur
11. Hindari minum minuman beralkohol
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
ANGKA KECUKUPAN GIZI
Rata-rata Yang Dianjurkan (per-orang perhari)

Gol. Umur BB TB ENERGI Protein Dst. Ca F Dst.


(kg.) (cm) (Kal.) (gr.) (mg) (mg)

0 – 6 bln. 6.0 60 550 10 200 100


7 – 12 bln 8.5 71 650 16 400 225
1 – 3 th. 12.0 90 1000 25 500 400
4 – 6 th 17.0 110 1550 39 500 400
7 – 9 th 25.0 120 1800 45 600 400

Pria
10 – 12 th 35.0 135 2050 50 1000 1000
13 – 15 th 45.0 150 2400 60 1000 1000
16 – 18 th 56.0 160 2600 65 1000 1000
19 – 29 th 62.0 165 2550 60 800 600
30 – 49 th 62.0 165 2350 60 800 600
50 – 64 th 62.0 165 2250 60 800 600
Dst.
Gizi Seimbang Untuk Tiap Kelompok Usia

 Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui


 Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan
bahwa konsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan
untuk pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Janin tumbuh
dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya
dan dari simpanan zat gizi yang berada didalam tubuh ibunya.
 Selama hamil atau menyusui seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis
makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi
dan kebutuhan ibu yang sedang mengandung bayinya serta untuk
memproduksi ASI.
 Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang saat hamil
mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita Anemia. Hal
ini dapat disebabkan karena asupan makanannya selama kehamilan tidak
mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Tidak semua zat
gizi yang diperlukan bayi dapat dipenuhi dari simpanan zat gizi ibu, seperti
vitamin C dan vitamin. Oleh karena itu harus didapat dari konsumsi
pangan ibu setiap hari.
NEXT…

 Gizi Seimbang untuk Bayi 0-6 bulan


 Gizi seimbang untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI
merupakan makanan yang terbaik untuk bayi oleh karena dapat
memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan,
sesuai dengan perkembangan sistem pencernaannya, murah dan bersih.

 Gizi Seimbang untuk Anak 6-24 bulan


 Pada anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi
semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja.
Pada usia ini anak berada pada periode pertumbuhan dan perkembangan
cepat, mulai terpapar terhadap infeksi dan secara fisik mulai aktif,
sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan
memperhitungkan aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi. Agar
mencapai gizi seimbang maka perlu ditambah dengan Makanan
Pendamping ASI atau MP-ASI, sementara ASI tetap diberikan sampai
bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan kepada
makanan lain, mula-mula dalam bentuk lumat, makanan lembik dan
selanjutnya beralih ke makanan keluarga saat bayi berusia 1 tahun.
NEXT…

 Gizi Seimbang untuk Anak usia 2-5 tahun


 Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena
masih berada pada masa pertumbuhan cepat dan aktivitasnya tinggi.
Demikian juga anak sudah mempunyai pilihan terhadap makanan
yang disukai termasuk makanan jajanan.

 Gizi Seimbang untuk Anak 6-9 tahun


 Anak pada kelompok usia ini merupakan anak yang sudah memasuki
masa sekolah dan banyak bermain diluar, sehingga pengaruh kawan,
tawaran makanan jajanan, aktivitas yang tinggi dan keterpaparan
terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi. Sebagian anak usia
6-9 tahun sudah mulai memasuki masa pertumbuhan cepat pra-
pubertas, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi mulai meningkat
secara bermakna.
NEXT…

 Gizi Seimbang untuk Remaja (10-19 tahun)


 Kelompok ini adalah kelompok usia peralihan dari anak-anak menjadi
remaja muda sampai dewasa. Kondisi penting yang berpengaruh
terhadap kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan cepat
memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian
terhadap penampilan fisik “Body image” pada remaja puteri.

 Gizi Seimbang untuk Dewasa


 Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola
kegiatan kelompok usia dewasa saat ini yaitu persaingan tenaga kerja
yang ketat, ibu bekerja diluar rumah, tersedianya berbagai makanan siap
saji dan siap olah, dan ketidak-tahuan tentang gizi menyebabkan
keluarga dihadapkan pada pola kegiatan yang cenderung pasif atau
“sedentary life”, waktu di rumah yang pendek terutama untuk ibu, dan
konsumsi pangan yang tidak seimbang dan tidak higienis.
NEXT…

 Gizi Seimbang untuk Usia Lanjut


 Dengan bertambahnya usia, khususnya usia di atas 60 tahun,
terjadi berbagai perubahan dalam tubuh yaitu mulai
menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan tubuh, oleh
karenanya berbagai permasalahan gizi dan kesehatan lebih
sering muncul pada kelompok usia ini. Oleh karena itu,
kebutuhan zat gizi pada kelompok usia lanjut agak berbeda
pada kelompok dewasa, sehingga pola konsumsi agak berbeda,
misalnya membatasi konsumsi gula, garam dan minyak,
makanan berlemak dan tinggi purin. Mengonsumsi sayuran
dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup.
Akibat Gangguan Gizi

Ada dua akibat gangguan gizi yang terjadi :


1. Kekurangan gizi,
2. Gizi lebih.
Next…

 Kurang Gizi
 Kekurangan gizi pada umumnya disebabkan oleh
kemiskinan; kurangnya ketersediaan pangan; kurang
baiknya kualitas lingkungan; kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan.
Next…

 Gizi Lebih
 Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh
kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat
tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan
tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.
Malnutrisi / Gizi Buruk

 Malnutrisi yaitu gizi buruk atau merupakan masalah yang


membutuhkan perhatian khusus terutama di negara-negara
berkembang, yang merupakan faktor risiko penting terjadinya
kesakitan dan kematian pada ibu hamil dan balita. Gizi buruk
tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian
tetapi juga menurunkan produktifitas, menghambat
pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan
keterbelakangan. Berbagai masalah yang timbul akibat gizi
buruk antara lain tingginya angka kelahiran bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) yang disebabkan jika ibu hamil
menderita gizi buruk akan berpengaruh pada gangguan
fisik, mental dan kecerdasan anak, juga meningkatkan resiko
bayi yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi
dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak,
yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak (Krisnansari,
2010)
Berikut Beberapa Upaya Penanggulangan
Masalah Kurang Gizi ;

 Upaya pemenuhan peserdiaan pangan nasional


terutama melalui peningkatan produksi beraneka
ragam pangan
 Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPKG)
 Peningkatan pelayanan gizi dimulai dari tingkat
Posyandu, hingga puskesmas dan rumah sakit
 Upaya pengawasan makanan dan minuman
 Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan
gizi
Pengolahan Lauk Pauk

 Olahan lauk pauk harus dimasak sampai benar-


benar matang karena dapat mengandung parasit dan
kuman berbahaya,
 Pemanasan suhu tinggi dan penggorengan tidak
banyak mengubah nilai gizi protein
Cara Mengolah Sayur

 Sayur sebaiknya disimpan di suhu dingin


 Mencuci sayuran terlebih dahulu di air mengalir sebelum
dipotong,
 Untuk mempertahankan zat gizi sebaiknya dicuci dulu
baru dipotong.
NEXT…

 Untuk pengolahan sayur sebaiknya tidak dalam


waktu yang lama (vitamin) 5-10 menit
 Warna sayur setelah di olah masih cerah
NEXT…

 Mengukus merupakan metode memasak sayuran


yang paling sehat. Karena cara ini dapat
mempertahankan gizi dan mematangkan sayuran
dalam waktu yang singkat
 Jika ingin merebus sayuran maka panaskan dulu
airnya sampai mendidih baru celupkan sayur
dalam bbrp menit
Pengolahan Buah-buahan

 Buah paling baik adalah buah yang masih segar dan


sedikit diolah,
 Buah dan sayur dapat dijadikan garnish makanan,
 Buah dapat diolah menjadi manisan/ jus/ produk
olahan lainnya.
Makanan Pokok

 Penelitian menemukan bahwa terjadi penurunan


yang signifikan terhadap zat-zat gizi tersebut (kadar
protein, pati, gula reduksi) apabila nasi disimpan
dalam Magic Jar selama 12 jam sampai 24 jam.
Susu dan Jus

 Segera habiskan susu dan jus sebelum 2 jam


 Penelitian menemukan bahwa susu dan jus yang
didiamkan dalam suhu kamar akan bersifat asam
dan menjadi media tumbuh kembang kuman dan
bakteri.
…Thankyou… 
…Semoga Bermanfaat…

Anda mungkin juga menyukai