Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Tugas Kelompok I

METODE PENGEMBANGAN PERILAKU DAN


KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA DINI

Disusun oleh :

Sience Boswa Lobo 859384008


Aisyah Amri AM 859384133

Ongan 859384119 Ratnawati Nurtsani 859384172

Syamsuriani 859384158

Universitas Terbuka
Makassar
2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga makalah metode pengembangan

perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya dalam memenuhi tugas kelompok.

Penulis berharap makalah ini dapat menjadi salah satu referensi ataupun

pedoman bagi pembaca khususnya dan masyarakat luas pada umumnya sehingga

dapat memperkaya pengetahuan umum tentang mengembangkan perilaku dan

kemampuan dasar anak usia dini secara optimal.

Penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan

makalah  ini. Oleh karena itu,  penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca. Sehingga penulis tidak melakukan kesalahan yang

sama di kesempatan berikutnya.

Makassar, oktober 2020

ii
DAFTAR ISI

sampul
METODE PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA DINI...........i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB 1.......................................................................................................................................... 1
A. Pengertiandan Cakupan Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 Tahun.................................1
B. Cakupan Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 Tahun............................................................2
Pengertian Dan Cakupan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun.......................................................2
A. Pengertian Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun............................................................................2
B. Cakupan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun................................................................................3
BAB 2.......................................................................................................................................... 4
A. Urgensi Pengembangan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun.....................................................4
B. PRINSIP PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 3-4 TAHUN..................................4
C. PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI AGAMA.................................................................6
D. PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAAL.........................................................................7
URGENSI DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN....................................................8
DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN.............................................................................................8
A. URGENSI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN...............8
B. PRINSIP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN................8
C. PENGEMBANGAN FISIK.............................................................................................................9
D. Pengembangan bahasa...............................................................................................................9
E. Perkembangan Kognitif..............................................................................................................10
BAB 3........................................................................................................................................ 11
KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA
3-4 TAHUN DENGAN PENDEKATAN BERPUSAT PADA ANAK..............................................11
A. PEMBELAJARAN TEMATIK.................................................................................................11
B. PUSAT MINAT ANAK.............................................................................................................13
C. KESEUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK (DAP).................................................14
PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN
DASAR DENGAN PENDEKATAN YANG BERPUSAT PADA ANAK......................................14
A. MULTIMETODE......................................................................................................................14
B. KRITERIA MEMILIH METODE.............................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................. 16

iii
KEGIATAN BELAJAR 1

BAB 1
HAKIKAT KEMAMPUAN DASAR DAN PERILAKU
ANAK USIA 3-4 TAHUN

A. Pengertiandan Cakupan Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 Tahun


1. Pengertian Kemampuan Dasar
Dalam kamus bahasa Indonesia kata “kemampuan” memiliki arti kapasita sseorang
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan,
Dalam kamus bahasa Indonesia kata “dasar” memiliki arti yang banyak. Namun arti
yang sangat berhubungan dengan kemampuan adalah bakat atau pembawaan sejak
lahir. Artinya suatu anugerah dari Sang Pencipta kepada makluknya yang merupakan
bekal menjalani kehidupannya.
Kemampuan dasar bila dikaitkan dengan dunia psikologi artinya “potensi” yaitu
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan,
kesanggupan dan daya.
Jadi, kemampuan dasar atau potensi adalah suatu kesanggupan/ kecakapan/
kekuatan seorang anak manusia untuk berkembang yang merupakan pembawaan
sejak lahir.
2. Karakteristik anak usia 3-4 tahun
Karakteristik atau ciri-ciri umum anak usia 3 tahun, yaitu:
a. Bersemangat dan menawan tapi kasar
b. Sulit memahami khayalan dan kenyataan
c. Mulai memahami bahwa tindakan mereka memiliki dampak
d. Dapat bekerjasama sesaat kemudian menjadi pengatur dan penuntut
e. Mengembangkan kemampuan bahasa secar cepat
f. Kerap kali bicara keras pada diri sendiri dengan suara keras saat memecahkan
masalah atau menyelesaikan suatu kegiatan
g. Permainan bersifat social dan parallel
h. Memilki tenaga besarta pikonsentrasi pendek.
Karakteristikanakusia 4 tahun, yaitu :
a. Sering merasa tidak dikalahkan dan siap menerima tantangan
b. Permainan bersifat kooperatif
c. Mulai menunjukkan rasa empati
d. Mulai berbicara mengenai perasaan sendiri
e. Menguji batasan-batasan dan mensosialisasikan perilaku mereka
f. Merasanyaman berbohong
g. Konsentrasi pendek tapi ahli memecahkan masalah
h. Sangat tertarik dengan tubuhnya dan orang lain
i. Menjadi hanyut dengan luka

1
j. Penakut dan sering bermimpi buruk
k. Mengembangkan ketrampilan motoric kasar yang tiada hentinya
l. Menggunakan kosa kata dan susunan kalimat yang sempurna
3. Pengertian Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 tahun
Kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun adalah kesanggupan /kecakapan /kekuatan
untuk berkembang yang dimiliki oleh anakusia 3-4 tahun yang mrupakan pembawaan
sejak lahir yang siap untuk dirangsang dan distimulasi sehingga mencapai tahap
perkembangan yang optimal.

B. Cakupan Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 Tahun


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
standar PAUD (Kemendiknas, 2009), struktur program PAUD mencakup bidang
pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar
melalui kegiatan bermain dan pembiasaan.
Lingkup pengembangan meliputi :nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif,
bahasadan social emosional.
1. Kemampuan Dasar Fisik Anak Usia 3-4 tahun, yaitu :
a. Berjaln, melompat , naiktangga, naik sepeda roda tiga
b. Mencoba banyak hal, aktif dan suka menjelajah
c. Dapat membuat lingkaran
d. Suka main pasir, lumpur,ctajari dll
e. Dapat menyusun teka-teki dan bermain konstruksi
f. Dapat makn sendiri dngan menggunakan sendok dan garpu
g. Memakai baju sendiri, belum bias mengikat tali sepatu
h. Mandiri ke toilet
i. Tidak lagi mengompol
j. Sangat tertarik pada tubuhnya sendiri
2. Kemampuan Dasar Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun, yaitu :
a. Kemampuan menerima bahasa (reseptif)
b. Kemampuan mengungkapkan bahasa
c. Kemampuan berkomunikasi
3. Kemampuan Dasar Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun, yaitu :
a. Kemampuan menngenal pengetahuan umum
b. Kemampuan mengenal konsep, ukuran, bentuk, dan pola

KEGIATAN BELAJAR 2

Pengertian Dan Cakupan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun


A. Pengertian Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicra, menangis , tertawa, bekerja
, kuliah, menulis, membaca, dll. Jadi, perilaku manusia adalah semua kegiatan atau

2
aktivitas manusia baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku anak usia 3-4 tahun adalah
semu akativitas kegiatan yang ditampak kan oleh anak usia 3-4 tahun yang merupakan
tanggapan reaksi terhadap rangsangan atau lingkungan.

B. Cakupan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun


1. Perilaku NIlai-NIlai Agama Dan Moral
Pencapaian perkembangan nilai-nilai agama dan moral anakusia 3-4 tahun yang
tertera pada standar PAUD (Kemendiknas, 2009 ), yaitu merespon hal-hal yang terkait
dengan nilai agama dan moral, seperti mulai memahami pengertian perilaku yang
berlawanan meskipun belum selalu dilakukan, seperti pemahaman perilaku baik- buruk,
benar-salah, sopan-tidak sopan. Mulai memahami arti kasihan dan saying kepada
ciptaanTuhan.
2. Perilaku social emosional anak usia 3-4 tahun
Pengembangan perilaku social emosional yang dikembangkan pad a anak usia 3-4
tahun sesuai standar PAUD (Kemendiknas, 2009) meliputi satu komponen yaitu
perilaku mampu mengendalikan emosional, seperti mulai bias buang air kecil tanpa
bantuan, sabar menunggu giliran, menunjukkan sikap toleran dan kerjasama, mulai
menghargai orang lain, bereaksi terhadap hal-hal yang dianggap tidak benar,
menunjukkan ekspresi menyesal ketika melakuakn kesalahan.
Milestone perkembangane mosional anak usia 3-4 tahun, sebagai berikut :
a. Mulai peka terhadap perasaan orang lain
b. Mengembangkan beberapa kebebasan dan kemandirian
c. Memiliki rasa takut terhadap orang asing, hewan, dan suasana gelap
d. Merasa cemas jika kehilangan cinta dan pujian dari orang dewasa
e. Menyerang secara emosional pada situasi atau orang ketika merasa orang
bermasalah.

3
KEGIATAN BELAJAR 1

BAB 2
PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 3-4 TAHUN

A. Urgensi Pengembangan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun


Mengapa perilaku anak usia 3-4 tahun perlu dikembangkan melalui bimbingan dari
kita?
Conger menjelaskan beberapa alasan :
1. Anak membutuhkan bimbingan agar merasa aman.
Anak merasa aman dapat diartkan sebagai kondisi saat anak mendapatkan
perlindungan secara fisik dari segala macam kejadian membahayakan yang
bersumber dari lingkungan, seperti kecelakaan, kebakaran, gigitan dan lain-lain.
Anak perlu dibimbing perilakunya agar mereka memahami bahwa lingkungan
dapat menimbulkan bahaya bagi dirinya jika mereka berperilaku kurang hati-hati.
2. Anak Membutuhkan Bimbingan Untuk Menjaganya Agar Tetap Sehat dari Segi
Fisik dan Emosional
Penyediaan pengawasan yang baik memberikan makanan bergizi dan
perlindungan kesehatan, seperti secara rutin mengunjungi dokter, merupakan hal
yang esensial dalam membimbing anak agar memilikikesehatan secara fisik dan
mental.
3. Anak Membutuhkan Bimbingan agar Dapat Mengembangkan Kesadaran Sosial
dan Kemampuan Berinteraksi dengan Orang Lain
Anak memerlukan bimbingan kita agar dapat bermain dengan sukses karena pada
awalnya mereka biasanya mengalami kesulitan ketika berhubungan dengan orang
lain. Oleh Karena itu, bimbingan pendidik kepada anak yang masih berusia 3-4
tahun sangatlah diperlukan agar proses anak memiliki kesadaran social menjadi
lebih baik.
4. Anak Membutuhkan Bimbingan agar Dapat mengembangkan Konsep Diri (self
Concept) dan Pengendalian Diri (Self Control)
Konsep diri adalah sebuah cara pandang anak terhadap diri mereka sendiri. Anak
yang memiliki konsep diri positif akan memahami kekuatan dan kelemahan dirinya.
Konsep diri yang baik akan membantu anak membangun rasa percaya diri.

B. PRINSIP PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 3-4 TAHUN


1. Prinsip Pengembangan Nilai Moral
Bruce mengungkapkan bahwa kita dikatakan dapat membantu anak
mengembangkan nilai moralnya jika melakukan :
a. Kita merawat anak dengan penuh kasih sayang.
b. Kita memberikan banyak kesempatan pada anak-anak untuk berdiskusi dan
bernegosiasi.

4
c. Karena anak memerlukan kedekatan perasaan, kepercayaan dan pemahaman
dari kita dalam menjelaskan suatu hal, mereka perlu dibantu untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaannya tentang berbagai macam persoalan
dan peristiwa yang dihadapinya.
d. Kita mendukung anak untuk bergabung, berinteraksi dan bermain bersama
dengan anak-anak lainnya.
e. Kita memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain bebas karena akan
mendorong anak melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.
f. Kita perlu membalas tingkah laku yang baik yang dipelajari oleh anak.
2. Prinsip Pengembangan Nilai Agama
Doe dan Walch (1998) mengungkapkan bahwa terdapat 10 prinsip yang sebaiknya
diterapkan oleh orang tua untuk menumbuhkan nilai-nilai agama pada anak, yaitu :
a. Ketahuilah bahwa Tuhan memperhatikan kita
Adapun cara yang dapat dilakukan agar kita dan anak merasakan bahwa Tuhan
senantiaa memperhatikan kita adalah:
1. Tumbuhkan kebiasaan ritualspiritual setiap hari
2. Luangkan waktu untuk meditasi dan merenungi kehidupan.
3. Percaya dan ajarkan bahwa semua kehidupan berhubungan dan bertujuan.
Setiap kehidupan selalu memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya. Dengan kita
menyadari bahwa kita saling bergantung dan berhubungan, kita akan menghargai
keberadaan orang lain dan menghormatinya.
b. Simak apa kata anak.
Sebagai pendidik, kita sebaiknya menyimak apa yang disampaikan oleh anak
daripada kita yang lebih banyak memberikan ceramah yang bersifat menggurui..
c. Gunakan kata-kata dengan hati-hati.
Kata-kata yang baik dan positif akan membantu menguatkan dan memupuk jiwa
anak. Kata-kata yang kita lontarkan secara positif akan memberikan harapan dan
membuka berbagai macam kemungkinan.
d. Izinkan dan berilah dorongan terhadap impian, keinginan dan harapan anak.
Imajinasi anak yang tinggi pada masa 3-4 tahun akan membuat kehidupan mereka
penuh dengan impian, keinginan dan harapan. Alangkah baiknya jika kita terus
mendukung dan menguatkan keunikan dari harapan yang mereka miliki.
e. Berilah sentuhan keajaiban pada hal-hal biasa.
Memunculkan keajaiban pada hal-hal rutin yang biasanya kita kerjakan akan
memberikan suatu kenangan tersendiri bagi anak.
f. Ciptakan peraturan dalam struktur yang luwes
Peraturan memang diperlukan agar anak berlatih disiplin dan memiliki keteraturan
dalam hidup mereka. Kita perlu menjaga agar peraturan ini tidak menjadikan anak
kehilangan ekspresi individual dan eksplorasi spiritualnya.
g. Jadilah cermin positif bagi anak.
Kita siap menjadi cermin positif bagi anak, kita harus siap menunjukkan contoh
kepada anak bagaimana nilai-nilai agama menyatu dalam kehidupan kita sehari-hari.

5
h. Lepaskan pergulatan yang menekan.
Jika kita percaya pada pertolongan dan bimbingan Tuhan, kita akan merasa damai.
Perasaan yang tenang dan damai, ini sangat membantu kita dalam berhadapan dengan
anak sehingga kita tidak mudah emosional dan dapat menerima perbedaan yang ada
dalam diri setiap anak.
i. Jadikan setiap hari sebagai sebuah awal yang baru.
Hidup adalah rangkaian dari awal hingga akhir yang terus berlanjut dan tidak pernah
selesai. Dengan merenung sejenak untuk memikirkan bagaimana kita ukir pengalaman
hari ini dalam hidup kita, kita akan merasa terbantu untuk menciptakan segala
sesuatunya menjadi lebih indah bersama anak-anak.
3. Prinsip Pengembangan Sosial Emosional
Prinsip-prinsip pengembangan sosial emosional menurut Elias dkk (1999) :
a. Sadari perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain.
Kesadaran terhadap perasaan diri kita sendiri akan mempengaruhi cara kita
bertindak kepada orang lain. Kita sebaiknya mengenali perasaan-perasaan kita dengan
tepat, apakah kita sedang marah, kesal, senang atau kecewa. Hal ini akan membantu
kita mengendalikan diri kita sendiri.
b. Tunjukkan empati dan pahami cara pandang orang lain: atur dan atasi dengan
positif gejolak emosional dan perilaku
Memahami perasaan anak merupakan bagian penting dalam mengembangkan
kepekaan terhadap anak. Kita harus belajar mendengarkan dan membaca isyarat-
isyarat nonverbal yang dimunculkan oleh anak. Jika kita belajar berempati kepada
orang lain dan juga anak, kita akan mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang
berbeda. Hal ini akan menjadikan kita lebih mampu menahan diri membuat keputusan
yang tiba-tiba dan akan dapat menyelesaikan masalah secara unik dan kreatif.
c. Berorientsi pada tujuan dan rencana positif.
Dalam engerjakan sesuatu, pada hakekatnya kita sedang mencoba mewujudkan
rencana positif yang kita miliki. Rencana tersebut biasanya mempunyai tujuan akhir
yang akan dicapai.Kita bertanggung jawab membantu anak memaknai arti tujuan yang
sudah mereka rencanakan dan mendukung mereka agar focus terhadap tujuan
tersebut.
d. Gunakan kecakapan social positif dalam membina hubungan.
Kecakapan sosial yang positif perlu dimiliki, baik oleh kita maupun oleh anak. Kita
harus menguasai kemampuan mengendalikan diri jika berhadapan dengan anak,
menunjukkan empati, belajar berkomunikasi dan memecahkan masalah sesuai dengan
karakter anak.

C. PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI AGAMA


1. Pengembangan Moral Anak Usia 3-4 Tahun
Anak usia 3-4 tahun karena masih memikirkan segala sesuatu dengan cara yang
nyata, akan mendefinisikan “perilaku baik” dalam tindakan tertentu dan “perilaku buruk”
sama dengan mengabaikan atau tidak melakukan tindakan pada perilaku baik. Contoh

6
perilaku baik: membereskan mainan ke tempat semula dan perilaku buruk : tidak mau
menolong adik engan membiarkan popoknya basah. Mereka belum ampai pada
pemikiran abstrak.
Konsep moral pada anak dipelajari melalui :
a. Pemahaman tentang konsep benar dan salah dalam situasi khusus dari mana
konsep tersebut dipelajari.
b. Menerapkan konsep moral pada situasi yang berbeda.
c. Memahami konsep moral yang baik dan burukdalam bentuk tindakan atau
perbutan nyata.
2. Pengembangan Nilai Agama Usia 3-4 Tahun
Sepanjang periode kehidupan, seseorang akan melewati 3 tahap perkembangan
beragama, seperti yang dinyatakan oleh Ernest Harms yaitu :
1. Tahap dongeng
2. Tahap kenyataan
3. Tahap Individual
Ulwan menguraikan 5 etode yang dapat dikembangkan untuk mempersiapkan anak
agar anak mencapai kematangan dalam nilai agama dan moral yaitu :
a. Pendidikan dengan keteladanan
Karena guru dan orang tua merupakan model yang paling baik dalam panangan
anak maka pendidikan dengan memberikan contoh teladan kepada anak merupakan
salah satu metode penanaman nilai agama yang paling efektif.
b. Pendidikan dengan pembiasaan
Pembiasaan merupakan perwujudan praktik nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan
rutin sehari-hari dan pendidikan ini jauh lebih efektif daripada hanya sekedar berkata-
kata.
c. Pendidikan dengan nasehat
Nasihat yang diberikan agar tidak berkesan menggurui tetapi dapat disampaikan
dengan menggunakan teknik bercerita.
d. Pendidikan dengan memberi perhatian
Pendidik hendaknya senantiasa memperhatikan dan mengawasi spiritual anak
dengan mengajaknya mengerjakan kebaikan.
e. Pendidikan dengan member hukuman
Hukuman merupakan pilihan pengembangan anak yang terakhir. Namun alangkah
baiknya jika penggunaan hukuman tidak dilakukan.

D. PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAAL


1. Pengembangan Sosial
Perkembangan sosial anak prasekolah ditandai dengan bermulanya perkembangan
persahabatan.Kemampuan anak untuk memulai dan menjaga persahabatan dimulai
yang dapat mengisyaratkan kepada kita bahwa anak memiliki preferensi social. Anak
sudh mulai memiiki kecenderungan untuk memilih teman bermainnya. Selain memiliki
preferensi social, anak jug mulai mengembangkan kompetensi social yang dapat

7
diartikan sebagai kemampuan anak untuk turut serta dalam kelompok teman sebaya,
menyukai dan memiliki keinginan untuk diterima sebagai bagian dari suatu kelompok
bermain, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan teman sebaya melalui cara yang
saling menguntungkan an memuaskan.
2. Pengembangan Emosional
Anak usia 3-4 tahun telah mampu mengekspresikan perasaannya, dengan mencoba
mencari perhatian kita dengan berbagai macam bentuk reaksi emosional, seperti
marah, senang ataupun sedih. Pada usia 3-4 tahun, anak tidak hanya mempunyai
kosakata yang cukup dalam menunjukkan emosinya, tetapi mereka sudah mulai
mempelajari penyebab dan konsekuensi dari perasaan tersebut.

Kegiatan Belajar 2

URGENSI DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN


DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN

A. URGENSI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN


1. Dasar awal kemampuan cepat berkembang menjadi pola kebiasaan. Hal ini akan
mempengaruhi sepanjang hidup anak serta penyesuaian pribadi dan sosialnya.
2. Anak tidak melaksanakan ciribawaan yang tidak disukai dengan bertambahnya
usia mereka. Sebaliknya, pola dan perilaku yang dibentuk pada awal keidupan
cenderung bertahan.
3. Karena adanya diinginkan perubahan dalam apa yang dianjurkan, semakin cepat
perubahan diakan, semakin mudah bagi anak. Akibatnya, mereka lebih mau
bekerja sama dalam mengadakan perubahan itu.

B. PRINSIP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN


Prinsip-prinsip pengembangan kognitif, yaitu :
a. prinsip pengembangan kognitif
1. Menyediakan banyak kesempatan bagi anak untuk mempelajari keterampilan
dan mendukung pola pembelajran yang sesuai
2. Memberikan dukungan dan semangat ketika anak memerlukannya
3. Bantulah anak untuk memahami informasiyang diterima melalui indranya.
4. Katakana kepada anak apa yang terjadi dan bantu mereka untuk merencanakan
aktivitas
5. Berikan contoh yang baik dan tunjukkan kepekaan yang mendalam tentang
sesuatu yang baik dan yang keliru
6. Bantulah anak untuk mengingat dan memprediksi sesuatu
b. Prinsip pengembangan bahasa
Prinsip yang perlu diperkembangkan oleh guru dalam pengembangan bahasa anak,
seperti berikut :

8
1. Berbicara (dua arah – ada interaksi timbale balik) dengan anak, libatkan anak
dalam percakapan sehari-hari
2. Bacakan dan ulangi bacaan cerita dengan teks yang dapat diprediksi oleh anak
3. Semangati anak untuk menceritakan pengalaman dan mendeskripsikan ide dan
kejadian yang penting bagi mereka
4. Kunjungi perpustakaan secara teratur
5. Sediakan kesempatan bagi anak untuk menggambar dan mencetak dengan
menggunakan alat-alat menulis
c. prinsip pengembangan fisik

prinsip pengembangan keterampilan motorik kasar sebagai berikut :

1. rencakan aktivitas fisik bagi anak sepanjang hari


2. ciptakan aktivitas harian yang mencakup banyak kesempatan bagi anak untuk
mengembangkan kompotensi dan kepercayaan dirinya
3. siapkan lingkungan outdoor dengan baik
4. siapkan beragam peralatan yang dapat mendukung berbagai level kemampuan
berdasarkan pada keseimbangan dan koordinasi yang dibutuhkan

C. PENGEMBANGAN FISIK
karakteristik lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan motorik untuk
anak usia 3-4 tahun adalah ketika kita sebagai guru melakukan hal berikut :

1. menyadari bahwa keterampilan motorik kasar berkembang terlebih dahulu


sebelum keterampilan motorik halus
2. menyediakan cukup kesempatan bagi anak untuk mempraktikkan sejumlah
keterampilan
3. menghubungkan keterampilan anak yang sedang berekmbang dengan
kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi dengan menyediakan sejumlah alat
permaian, waktu, kebebasan, dan dukungan yang memadai.
4. Mendukung dan menyemangati peningkatanlevel control dan koordinasi anak
5. Mengenali persistensi anak dalam suatu tugas yang spesifik
6. Menyediakan lingkungan yang menantang tetapi aman
7. Menghargai kabalitas ana secara individual
8. Menyediakan peralatan dan pengalaman yang dapat digunakan oleh anak
9. Memastikan bahwa kesempatan yang layak telah disediakan bagi anak laki-laki
dan perempuanuntuk ikut serta berbagai tingkatan pengalaman
10. Mendukung perbedaan jenis permainan anak dalam lingkungan pembelajaran
yang disediakan

D. Pengembangan bahasa
Karakteristik guru yang mampu menyiapkan lingkungan pembelajaran yang sesuai
bagi perkembangan bahasa adalah ketika guru melakukan hal berikut :

9
1. Mengakui dan menjaga bahasa ibu
2. Menyediakan kesempatan bagi anak untuk berbicara dengan bahasa
dirumahnya dan meminta anak lain untuk menyimaknya
3. Menyediakan print out dari buku, poster, dan bungkusan makanan
4. Menyediakan lingkungan yang kaya bahasa dengan mencontohkan
penggunaan bahasa yang benar pada anak
5. Menyediakan pengalaman untuk mengaitkannya dengan pengalaman bermain
6. Menfasilitasi anak dalam menggunakan bahasa dalam konteks yang bermakna,
seperti melalui pengalaman berbahasa dalam kelompok kecil
7. Membantu anak menverbalkan pemahamanya
8. Mencontohkan jenis bahasa yang ingin digunakan oleh anak
9. Focus pada makna yang coba diekspresikan oleh anak daripada mengoreksi
bahasa mereka
10. Mendukung anak untuk bermain dengan peralatan tulis
11. Meningkatkan perkembangan pemahaman dalam menulis melalui keterlibatan
orang dewasa dalam permainan
12. Menyediakan anak dengan area pembelajaran yang mendukung kegiatan
menulis
13. Mengelilingi anak dengan hasil tulis, seperti membuat poster dan tanda lainnya
14. Menampilakan suatu model yang menghubungkan anak dengan bacaan dan
tulisan
15. Sesekali meminta anak untuk menuliskan pesan pada kartu ucapan
16. Menyediakan kesempatan pada anak untuk mengembangkan keterampilan
memegang buku dan lebih jauh lagi dalam kemampuan membaca secara
teratur

E. Perkembangan Kognitif
Menurut Dogde (2002 : 9) mengemukakan bahwa tujuan perkembangan kognitif
untuk anak usia prasekolah sebagai berikut :
1. Belajar dan pemecahan masalah
Anak diharapkan dapat lebih focus dalam memperoleh dan menggunakan
informasi, sumber belajar, serta penalaran.
2. Berpikir logis
Anak diharpakan dapat mempertemukan dan memiliki pemahaman yang baik
terhadap suatu informasi dengan membandingkan, membedakan,
mengelompokkan, mengatur, mengukur, dan memahami pola.
3. Berpikir meggunakan symbol
Anak diharapkan dapat menggunakan objek dengan suatu cara yang unik,
seperti menggunakan sapu sebagai kuda atau bangku sebagai mobil.

10
KEGIATAN BELAJAR 1

BAB 3
PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR
DENGAN PENDEKATAN YANG BERPUSAT PADA ANAK

KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK


USIA 3-4 TAHUN DENGAN PENDEKATAN BERPUSAT PADA ANAK
Pendekatan berpusat pada anak memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Menggunakan pembelajaran tematik, yaitu sebuah perencanaan kegiatan
pengembangan perilaku dan kemampuan dasar yang berbasis pada tema
2. Pusat minat anak, artinya setiap kegiatan pengembangan perlu berangkat dari
minat masing-masing anak. Minat settiap anak dapat diwadahi dalam sentra
kegiatan,
3. Developmentally appropriate practice (DAP) adalah sebuah praktik yang
berorientasi pada perkembangan
4. Penggunaan multimedia.

A. PEMBELAJARAN TEMATIK
1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan. Tema merupakan sebuah topik utama atau sebuah perencanaan
yang dibangun dari konsep. Konsep itu dapat diartikan sebagai kepinga informasi
yang ingin dipelajari anak.
Pembelajaran tematik untuk anak usia dini pertama kali dikenalkan oleh Dewey
yang mengajukan kurikulum seharusnya berhubungan dengan kehidupan nyata
anak (Kostelnik, 1991). SedangkanFridani mengungkapkan bahwa pembelajaran
tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan suatu pokok
bahasan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang memiliki keterkaitan satu sama lain
dan dikemas dalam bentuk tema-tema. Sumardiono mengungkapkan bahwa
pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yaitu satu tema untuk
berbagai pembelajaran ). sekaligus Pembelajaran dengan pendekatan tematik
merupakan suatu strategi yang cocok dalam menanamkna berbagai konsep yang
diperlukan dalam pe ngembangan anak usia dini karena memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Berpusat pada anak
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak
c. Memadukan seluruh bidang pengembangan
d. Menyajikan konep dari berbagai bidang pengembangandalam satu proses
pembelajaran
e. Pembelajaran berkembang sesuai minta dan kebutuhan anak.

11
2. Prinsip Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Menyediakan kesempatan untuk terlibat secara langsung dengan objek
sesungguhnya
b. Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indra anak
c. Membangun kegiatan berdasarkan minta anak
d. Membantu anak membangun pengetahuan baru melalui pengalaman nyata
e. Memebrikan kegiatan dan rutinitas yang ditujukan untuk mengembangkan
seluruh aspek pengembangan
f. Memenuhi kebutuhan anak untuk kegiatan serta gerak fisik, interaksi social,
kemandirian dan konsep diri yang positif
g. Memberikan kesempatan menggunakan kegiatan bermain untuk mewujudkan
pengalaman kepada pemahaman
h. Menghargai perbedaan individu, latar belakang, dan pengalaman di rumah
yang dapat dibawa anak ke kelas.

3. Kelebihan Pembelajaran Tematik


Beberapa kelebihan pembelajaran tematik sebagai berikut :
a. Anak mudah memusatkan perhatian pada satu temaatau topik tertentu
b. Anak dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang
pengembangan lebih mendalam dan berkesan
c. Pemahaman terhadap materi pengembangan lebih mendalam dan berkesan
d. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar dari materi yang disajikan
e. Anak lebih semangat belajar karenamereka dapat berkomunikasi dalam
situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis, menggunakan
pelaratan langsung seraya bermain untuk mengembangkan ketrampilan
berbahasa sekaligus untuk bidang pengembangan yang lainnya
f. Menghemat waktu karena bidang pengembangan yang disjikan secara
terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga kali
pertemuan tergantung dari pengembangan tema yang disusun.

4. Perencanaan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia 3-4 Tahun


Langkah-langkah dalam mengaitkan antara tema, konsep yang dipelajari, serta
kegiatan pengembangan perilaku dan kemampuan dasar pada anak usia dini
adalah :
1. Memilih tema yang benar-benar diminati oleh anak. Dimulai dengan tema
yang terdekat kemudian ke tema yang lebih konkritdan berhubungan
langsung dengan anak secara luas.
2. Menentukan berapa lama tema tersebut akan dibahas dan dipelajari
3. Menentukan konsep apa yang akan dipelajari pleh anak dan bagaimanaanak
mempelajari langkah tersebut

12
4. Menentukan kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan media dan
peralatan yang tepat untuk mendukung pembelajaran tematik

B. PUSAT MINAT ANAK


Istilah pusat minat anakdapat dimaknai sebagai sebuah wahana atau pusat kegiatan
anak berdasarkan hal-hal yang disukai anak dalam bermain. Kita sering menyebut
istilah pusat minat anak ini sebagai sentra kegiatan atau sentra pembelajaran.
Beberapa sentra yang umumnya dibuka di kelas untuk anak usia 3-4 tahun sebagai
berikut :
1. Sentra Bermain Peran
Sentra bermain peran sangat bermanfaat untuk meningkatkan kreatifitas anak,
kemampuan berbahasa dan kognitif. Kegiatan bermain peran dapat disetting dengan
desain dan layout yang mencerminkan kegiatan masyarakat sekitar seperti di rumah,
rumah sakit, took, kantor pos, sekolah dan lain-lain. Sehingga dalam kegiatan bermain
peran guru hendaknya menyiapakn peralatan yang berkaitan dengan jenis permainan
dramatis. Sentra bermain peran sangat mendukung semua aspek pengembangan pada
ank usia dini 3-4 tahun
2. Sentra Balok
Sentra balok merupakan tempat anak untuk bermain konstruksi atau pembangunan.
Anak difasilitasi dengan benda-benda yang data disusun, dibangun, ditumpuk dan
dibentuk menjadi sesuatu yang berbeda, seperti misalnya balok. Balok yang digunakan
sebaiknya difokudkan pada balok yang tidak berwarna atau berwarna netral, dengan
berbagai ukuran yang presisi. Sentra balok juga sangat berperan dalam mendukung
seluruh aspek pengembangann anak usia dini.
3. Sentra persiapan
Sentra persiapan adalah tempat yang mendukung minat anak dalam
memeprsiapkan munculnya kesiapan anak dalam membaca, menulis dan berhitung,
yang diselenggrakan dengan konteks bermain, bukan mendrill anak dengan banyak
lembar kerja.

4. Sentra Musik dan Gerak

Sentra music dan gerak dengan berbagai jenis alat music dapat mengembangkan
seluruh panca indra anak, memperkuat otot kasar dan halus serta mendorong daya
seni dan kreatifitasnya dengan berbagai kegiatan seperti bernyanyi, menari dan
bermain musik
5. Sentra Seni
Sentra seni memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap
estetika, kemampuan menyampaiakan apa yang tidak mampu mereka katakan, serta
dapat mengembangkan sikap saling menghargai hasil karya orang lain.

13
C. KESEUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK (DAP)
Developmentally Appropriate Principe (DAP) adalah sebuah metodologi yang
dilandasi pada pemikiran mengenai perkembangan anak. Pembelajaran untuk anak
usia dini 3-4 tahun harus mengacu pada :
a. Keseuaian dengan usia anak
b. Keseuaian dengan kebutuhan anak
c. Keseuaian dengan tempat tinggal dan b udaya tempat anak dibesarkan.

Copple dan Bredekamp (2009) menjabarkan bahwa DAP dapat dimaknai sebagai
suatu strategi pengajaran yang mempertemukan anak sebagai individu dan bagian dari
kelompok serta membantu anak meraih tujuan dan tantangan dalam pembelajaran
yang sangat memberikan pengaruh pada perkembangan dan belajar mereka.
Beberapa kesalah pahaman mengenai DAP sebagai berikut :
1. DAP bukan kurikulum, tetapi seperangkat prinsipuntuk memandu perkembangan
2. DAP memandang bahwa anak-anak dalam hal tertentu sama, tetapi akan
berbeda dalm hal-hal yang lain
3. DAP tidak hanya memberikan satu cara pengejaran, tetapi meliputi beberapa
pengajaran
4. DAP tidak hanya membiarkan anak bermain tapi guru harus terlibat dalam
kegiatan anak
5. DAP tidak menuntut setiap program harus terlihat sama tetapi membantu
program merespon anak dan keluarga yang berbeda
6. DAP tidak hanya untuk anak kelas menengah ke atas tapi prinsip layanan untuk
semua anak
7. DAP tidak meliputi semua hal tentang pengasuhan tetapi focus pada praktik
pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 2

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU DAN


KEMAMPUAN DASAR DENGAN PENDEKATAN YANG BERPUSAT PADA ANAK

A. MULTIMETODE
1. Metode Bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap adalah suatu metode pembelajaran yang ditandai
dengan adany komunikasi lisan anatar guru dan anak, dapat dilaksanakan
secara formal maupun informal
2. Metode Tanya Jawab
Dideskripsikan dengan suatu proses pembelajaran yang dicirikan dengan
terjadinya proses pertukaran komun ikasi yang berorientasi pada “menanyakan”
dan “menjawab pertanyaan yang diberikan”
3. Metode Bercerita
Merupakan metode pembelajran yang ditandai dengan guru memberikan
pengalaman belajarkepada anak melalui pembacaan cerita secara lisan
14
4. Metode Pemberian TUgas
Pemberian tugas merupakan salah satu metode saat guru memberikan
pekerjaan pada anak untuk mencapai tujuan pembelajaran
5. Metode Karyawisata
Suatu metrode yang memungkinkan guru mengajak anak mengunjungi suatu
tempat untuk mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan konkrit
6. Metode demonstrasi
Dsalam metode demoinstrasi guru mengkoinkretkan penjelasan yang diberikan
dengan memeberikan contoh secara langsung . Metode ini sangat efektif untuk
pengembangan kemampuan motoric halus, seperti menggunting, melipat dan
membuat garis lurus
7. Metode Bermain Peran
Bermain peran terbagi dua yaitu bermain perna makro dan mikro. Bermain peran
makro berate anak secara langsung memerankan tokoh yang diinginkannya,
sedangkan bermain peran mikrodicirikan sebagai anak bermain sebagai ‘dalang”
atau anak bermain dengan alat bantu, boneka dll
8. Metode Eksperimen
Merupakan metode pembelajaran yang ditandai dengan kegiatan guru bersama
anak yang mencoba mengerjakan sesuatu dengan mengamati, dan melaporkan
proses percobaan tersebut.
9. Metode Proyek
Merupakan metode yang dilakukan melalui penyelidikan dalam waktu yang
lama.Kegiatan bersifat konstruktif dan berpusat pada bermain. Metode proyek
mencakup langkah-langkah :
a) Persiapan
b) Pelaksanaan proyek
c) Pengambilan kesimpulan

B. KRITERIA MEMILIH METODE


1. Metode dipilih atas dasar rencana pembelajaran tematik yang sudah dibuat oleh
gurudengan mempertimbangakan jenis kegiatan pembelajaran yang akan diikuti
oleh anak
2. Terdapat metode yang tidak berdiri sendirir tapi bisa dilakukan bersama metode
lainnya
3. Dalam pelaksanaan metode proyek perlu diperhatikan urutan langkah
pelaksanaannya, sehingga anak dapat memeproleh pengalaman komprehensif,
bukan sekedar hasil karya
4. Metode bermain peran untuk anak usia 3-4 tahun belum mengarah pada
kegiatan bermain peran sosiodrama.
5. Metode yang tepat harus diiringi dengan penyediaan media pembelajaran yang
tepat dan memadai.

15
BAB 4
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun adalah kesanggupan /kecakapan /kekuatan
untuk berkembang yang dimiliki oleh anak usia 3-4 tahun yang merupakan pembawaan
sejak lahir serta siap untuk diberi stimulant/rangsangan agar dapat berkembang secara
optimal. Cakupan kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun adalah kemampuan fisik,
Bahasa, dan kognitif.
Komponen dalam kemampuan dasar fisik anak usia 3-4 tahun meliputi kemampuan
motoric kasar dan halus; komponen dalam kemampuan dasar Bahasa meliputi
kemampuan menerima Bahasa dan kemampuan mengungkapkan Bahasa; komponen
kemampuan dasar kognitif meliputi kemampuan mengenal pengetahuan umum serta
kemampuan mengenal konsep ukuran, bentuk dan pola
Perilaku anak usia 3-4 tahun yaitu semua aktivitas /kegiatan yang ditampakkan oleh
anak usia 3-4 tahun yang merupakan tanggapan atau reaksi terhadap lingkungan.
Cakupan perilaku anak usia 3-4 tahun adalah pengembangan nilai agama dan moral
serta pengembangan soisal emosional
Kemampuan dasar serta perilaku anak usia 3-4 tahun ini penting untuk
dikembangkan. Anakusia 3-4 tahun dengan kemampuan dasar dan perilaku yang
berkembang optimal akan membantu anak memiliki kecakapan dengan kompetensi
yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya baik secara moral agama
maupun dalam pergaulan dengan lingkungan soialnya.

B. SARAN
Dari kesimpulan di atas maka kami selaku penulis dapat memberikan saran agar
guru dan orang tua dapat bekerjasama dalam memberikan stimulasi/rangsangan pada
anak usia 3-4 tahun agar kemampuan dasarnya dapat berkembang secara optimal.
Demikian pula dalam memberikan ketauladanan atau contoh yang baik dalam
membentuk perilaku yang sesuai dengan norma agama serta aturan yang berlaku di
masyarakat. Berikan banyak kesempatan kepada anak kita utamanya usia 3-4 tahun,
agar dapt mengembangkan kemampuan dasar, tetap sehat secara fisik dan emosional,
memberikan bimbingan dan rasa aman, serta mengambangkan kesadaran social dan
kemampuan berinteraksi dengan orang lain

16

Anda mungkin juga menyukai