Tugas Kelompok I
Disusun oleh :
Syamsuriani 859384158
Universitas Terbuka
Makassar
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
perilaku dan kemampuan dasar anak usia dini ini dapat diselesaikan tepat pada
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi salah satu referensi ataupun
makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca. Sehingga penulis tidak melakukan kesalahan yang
ii
DAFTAR ISI
sampul
METODE PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA DINI...........i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB 1.......................................................................................................................................... 1
A. Pengertiandan Cakupan Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 Tahun.................................1
B. Cakupan Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 Tahun............................................................2
Pengertian Dan Cakupan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun.......................................................2
A. Pengertian Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun............................................................................2
B. Cakupan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun................................................................................3
BAB 2.......................................................................................................................................... 4
A. Urgensi Pengembangan Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun.....................................................4
B. PRINSIP PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 3-4 TAHUN..................................4
C. PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI AGAMA.................................................................6
D. PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAAL.........................................................................7
URGENSI DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN....................................................8
DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN.............................................................................................8
A. URGENSI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN...............8
B. PRINSIP PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA 3 – 4 TAHUN................8
C. PENGEMBANGAN FISIK.............................................................................................................9
D. Pengembangan bahasa...............................................................................................................9
E. Perkembangan Kognitif..............................................................................................................10
BAB 3........................................................................................................................................ 11
KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA
3-4 TAHUN DENGAN PENDEKATAN BERPUSAT PADA ANAK..............................................11
A. PEMBELAJARAN TEMATIK.................................................................................................11
B. PUSAT MINAT ANAK.............................................................................................................13
C. KESEUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK (DAP).................................................14
PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN
DASAR DENGAN PENDEKATAN YANG BERPUSAT PADA ANAK......................................14
A. MULTIMETODE......................................................................................................................14
B. KRITERIA MEMILIH METODE.............................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................. 16
iii
KEGIATAN BELAJAR 1
BAB 1
HAKIKAT KEMAMPUAN DASAR DAN PERILAKU
ANAK USIA 3-4 TAHUN
1
j. Penakut dan sering bermimpi buruk
k. Mengembangkan ketrampilan motoric kasar yang tiada hentinya
l. Menggunakan kosa kata dan susunan kalimat yang sempurna
3. Pengertian Kemampuan Dasar Anak Usia 3-4 tahun
Kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun adalah kesanggupan /kecakapan /kekuatan
untuk berkembang yang dimiliki oleh anakusia 3-4 tahun yang mrupakan pembawaan
sejak lahir yang siap untuk dirangsang dan distimulasi sehingga mencapai tahap
perkembangan yang optimal.
KEGIATAN BELAJAR 2
2
aktivitas manusia baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku anak usia 3-4 tahun adalah
semu akativitas kegiatan yang ditampak kan oleh anak usia 3-4 tahun yang merupakan
tanggapan reaksi terhadap rangsangan atau lingkungan.
3
KEGIATAN BELAJAR 1
BAB 2
PENGEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 3-4 TAHUN
4
c. Karena anak memerlukan kedekatan perasaan, kepercayaan dan pemahaman
dari kita dalam menjelaskan suatu hal, mereka perlu dibantu untuk
mengekspresikan pikiran dan perasaannya tentang berbagai macam persoalan
dan peristiwa yang dihadapinya.
d. Kita mendukung anak untuk bergabung, berinteraksi dan bermain bersama
dengan anak-anak lainnya.
e. Kita memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain bebas karena akan
mendorong anak melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.
f. Kita perlu membalas tingkah laku yang baik yang dipelajari oleh anak.
2. Prinsip Pengembangan Nilai Agama
Doe dan Walch (1998) mengungkapkan bahwa terdapat 10 prinsip yang sebaiknya
diterapkan oleh orang tua untuk menumbuhkan nilai-nilai agama pada anak, yaitu :
a. Ketahuilah bahwa Tuhan memperhatikan kita
Adapun cara yang dapat dilakukan agar kita dan anak merasakan bahwa Tuhan
senantiaa memperhatikan kita adalah:
1. Tumbuhkan kebiasaan ritualspiritual setiap hari
2. Luangkan waktu untuk meditasi dan merenungi kehidupan.
3. Percaya dan ajarkan bahwa semua kehidupan berhubungan dan bertujuan.
Setiap kehidupan selalu memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya. Dengan kita
menyadari bahwa kita saling bergantung dan berhubungan, kita akan menghargai
keberadaan orang lain dan menghormatinya.
b. Simak apa kata anak.
Sebagai pendidik, kita sebaiknya menyimak apa yang disampaikan oleh anak
daripada kita yang lebih banyak memberikan ceramah yang bersifat menggurui..
c. Gunakan kata-kata dengan hati-hati.
Kata-kata yang baik dan positif akan membantu menguatkan dan memupuk jiwa
anak. Kata-kata yang kita lontarkan secara positif akan memberikan harapan dan
membuka berbagai macam kemungkinan.
d. Izinkan dan berilah dorongan terhadap impian, keinginan dan harapan anak.
Imajinasi anak yang tinggi pada masa 3-4 tahun akan membuat kehidupan mereka
penuh dengan impian, keinginan dan harapan. Alangkah baiknya jika kita terus
mendukung dan menguatkan keunikan dari harapan yang mereka miliki.
e. Berilah sentuhan keajaiban pada hal-hal biasa.
Memunculkan keajaiban pada hal-hal rutin yang biasanya kita kerjakan akan
memberikan suatu kenangan tersendiri bagi anak.
f. Ciptakan peraturan dalam struktur yang luwes
Peraturan memang diperlukan agar anak berlatih disiplin dan memiliki keteraturan
dalam hidup mereka. Kita perlu menjaga agar peraturan ini tidak menjadikan anak
kehilangan ekspresi individual dan eksplorasi spiritualnya.
g. Jadilah cermin positif bagi anak.
Kita siap menjadi cermin positif bagi anak, kita harus siap menunjukkan contoh
kepada anak bagaimana nilai-nilai agama menyatu dalam kehidupan kita sehari-hari.
5
h. Lepaskan pergulatan yang menekan.
Jika kita percaya pada pertolongan dan bimbingan Tuhan, kita akan merasa damai.
Perasaan yang tenang dan damai, ini sangat membantu kita dalam berhadapan dengan
anak sehingga kita tidak mudah emosional dan dapat menerima perbedaan yang ada
dalam diri setiap anak.
i. Jadikan setiap hari sebagai sebuah awal yang baru.
Hidup adalah rangkaian dari awal hingga akhir yang terus berlanjut dan tidak pernah
selesai. Dengan merenung sejenak untuk memikirkan bagaimana kita ukir pengalaman
hari ini dalam hidup kita, kita akan merasa terbantu untuk menciptakan segala
sesuatunya menjadi lebih indah bersama anak-anak.
3. Prinsip Pengembangan Sosial Emosional
Prinsip-prinsip pengembangan sosial emosional menurut Elias dkk (1999) :
a. Sadari perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain.
Kesadaran terhadap perasaan diri kita sendiri akan mempengaruhi cara kita
bertindak kepada orang lain. Kita sebaiknya mengenali perasaan-perasaan kita dengan
tepat, apakah kita sedang marah, kesal, senang atau kecewa. Hal ini akan membantu
kita mengendalikan diri kita sendiri.
b. Tunjukkan empati dan pahami cara pandang orang lain: atur dan atasi dengan
positif gejolak emosional dan perilaku
Memahami perasaan anak merupakan bagian penting dalam mengembangkan
kepekaan terhadap anak. Kita harus belajar mendengarkan dan membaca isyarat-
isyarat nonverbal yang dimunculkan oleh anak. Jika kita belajar berempati kepada
orang lain dan juga anak, kita akan mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang
berbeda. Hal ini akan menjadikan kita lebih mampu menahan diri membuat keputusan
yang tiba-tiba dan akan dapat menyelesaikan masalah secara unik dan kreatif.
c. Berorientsi pada tujuan dan rencana positif.
Dalam engerjakan sesuatu, pada hakekatnya kita sedang mencoba mewujudkan
rencana positif yang kita miliki. Rencana tersebut biasanya mempunyai tujuan akhir
yang akan dicapai.Kita bertanggung jawab membantu anak memaknai arti tujuan yang
sudah mereka rencanakan dan mendukung mereka agar focus terhadap tujuan
tersebut.
d. Gunakan kecakapan social positif dalam membina hubungan.
Kecakapan sosial yang positif perlu dimiliki, baik oleh kita maupun oleh anak. Kita
harus menguasai kemampuan mengendalikan diri jika berhadapan dengan anak,
menunjukkan empati, belajar berkomunikasi dan memecahkan masalah sesuai dengan
karakter anak.
6
perilaku baik: membereskan mainan ke tempat semula dan perilaku buruk : tidak mau
menolong adik engan membiarkan popoknya basah. Mereka belum ampai pada
pemikiran abstrak.
Konsep moral pada anak dipelajari melalui :
a. Pemahaman tentang konsep benar dan salah dalam situasi khusus dari mana
konsep tersebut dipelajari.
b. Menerapkan konsep moral pada situasi yang berbeda.
c. Memahami konsep moral yang baik dan burukdalam bentuk tindakan atau
perbutan nyata.
2. Pengembangan Nilai Agama Usia 3-4 Tahun
Sepanjang periode kehidupan, seseorang akan melewati 3 tahap perkembangan
beragama, seperti yang dinyatakan oleh Ernest Harms yaitu :
1. Tahap dongeng
2. Tahap kenyataan
3. Tahap Individual
Ulwan menguraikan 5 etode yang dapat dikembangkan untuk mempersiapkan anak
agar anak mencapai kematangan dalam nilai agama dan moral yaitu :
a. Pendidikan dengan keteladanan
Karena guru dan orang tua merupakan model yang paling baik dalam panangan
anak maka pendidikan dengan memberikan contoh teladan kepada anak merupakan
salah satu metode penanaman nilai agama yang paling efektif.
b. Pendidikan dengan pembiasaan
Pembiasaan merupakan perwujudan praktik nilai-nilai keagamaan melalui kegiatan
rutin sehari-hari dan pendidikan ini jauh lebih efektif daripada hanya sekedar berkata-
kata.
c. Pendidikan dengan nasehat
Nasihat yang diberikan agar tidak berkesan menggurui tetapi dapat disampaikan
dengan menggunakan teknik bercerita.
d. Pendidikan dengan memberi perhatian
Pendidik hendaknya senantiasa memperhatikan dan mengawasi spiritual anak
dengan mengajaknya mengerjakan kebaikan.
e. Pendidikan dengan member hukuman
Hukuman merupakan pilihan pengembangan anak yang terakhir. Namun alangkah
baiknya jika penggunaan hukuman tidak dilakukan.
7
diartikan sebagai kemampuan anak untuk turut serta dalam kelompok teman sebaya,
menyukai dan memiliki keinginan untuk diterima sebagai bagian dari suatu kelompok
bermain, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan teman sebaya melalui cara yang
saling menguntungkan an memuaskan.
2. Pengembangan Emosional
Anak usia 3-4 tahun telah mampu mengekspresikan perasaannya, dengan mencoba
mencari perhatian kita dengan berbagai macam bentuk reaksi emosional, seperti
marah, senang ataupun sedih. Pada usia 3-4 tahun, anak tidak hanya mempunyai
kosakata yang cukup dalam menunjukkan emosinya, tetapi mereka sudah mulai
mempelajari penyebab dan konsekuensi dari perasaan tersebut.
Kegiatan Belajar 2
8
1. Berbicara (dua arah – ada interaksi timbale balik) dengan anak, libatkan anak
dalam percakapan sehari-hari
2. Bacakan dan ulangi bacaan cerita dengan teks yang dapat diprediksi oleh anak
3. Semangati anak untuk menceritakan pengalaman dan mendeskripsikan ide dan
kejadian yang penting bagi mereka
4. Kunjungi perpustakaan secara teratur
5. Sediakan kesempatan bagi anak untuk menggambar dan mencetak dengan
menggunakan alat-alat menulis
c. prinsip pengembangan fisik
C. PENGEMBANGAN FISIK
karakteristik lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan motorik untuk
anak usia 3-4 tahun adalah ketika kita sebagai guru melakukan hal berikut :
D. Pengembangan bahasa
Karakteristik guru yang mampu menyiapkan lingkungan pembelajaran yang sesuai
bagi perkembangan bahasa adalah ketika guru melakukan hal berikut :
9
1. Mengakui dan menjaga bahasa ibu
2. Menyediakan kesempatan bagi anak untuk berbicara dengan bahasa
dirumahnya dan meminta anak lain untuk menyimaknya
3. Menyediakan print out dari buku, poster, dan bungkusan makanan
4. Menyediakan lingkungan yang kaya bahasa dengan mencontohkan
penggunaan bahasa yang benar pada anak
5. Menyediakan pengalaman untuk mengaitkannya dengan pengalaman bermain
6. Menfasilitasi anak dalam menggunakan bahasa dalam konteks yang bermakna,
seperti melalui pengalaman berbahasa dalam kelompok kecil
7. Membantu anak menverbalkan pemahamanya
8. Mencontohkan jenis bahasa yang ingin digunakan oleh anak
9. Focus pada makna yang coba diekspresikan oleh anak daripada mengoreksi
bahasa mereka
10. Mendukung anak untuk bermain dengan peralatan tulis
11. Meningkatkan perkembangan pemahaman dalam menulis melalui keterlibatan
orang dewasa dalam permainan
12. Menyediakan anak dengan area pembelajaran yang mendukung kegiatan
menulis
13. Mengelilingi anak dengan hasil tulis, seperti membuat poster dan tanda lainnya
14. Menampilakan suatu model yang menghubungkan anak dengan bacaan dan
tulisan
15. Sesekali meminta anak untuk menuliskan pesan pada kartu ucapan
16. Menyediakan kesempatan pada anak untuk mengembangkan keterampilan
memegang buku dan lebih jauh lagi dalam kemampuan membaca secara
teratur
E. Perkembangan Kognitif
Menurut Dogde (2002 : 9) mengemukakan bahwa tujuan perkembangan kognitif
untuk anak usia prasekolah sebagai berikut :
1. Belajar dan pemecahan masalah
Anak diharapkan dapat lebih focus dalam memperoleh dan menggunakan
informasi, sumber belajar, serta penalaran.
2. Berpikir logis
Anak diharpakan dapat mempertemukan dan memiliki pemahaman yang baik
terhadap suatu informasi dengan membandingkan, membedakan,
mengelompokkan, mengatur, mengukur, dan memahami pola.
3. Berpikir meggunakan symbol
Anak diharapkan dapat menggunakan objek dengan suatu cara yang unik,
seperti menggunakan sapu sebagai kuda atau bangku sebagai mobil.
10
KEGIATAN BELAJAR 1
BAB 3
PENGEMBANGAN PERILAKU DAN KEMAMPUAN DASAR
DENGAN PENDEKATAN YANG BERPUSAT PADA ANAK
A. PEMBELAJARAN TEMATIK
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan. Tema merupakan sebuah topik utama atau sebuah perencanaan
yang dibangun dari konsep. Konsep itu dapat diartikan sebagai kepinga informasi
yang ingin dipelajari anak.
Pembelajaran tematik untuk anak usia dini pertama kali dikenalkan oleh Dewey
yang mengajukan kurikulum seharusnya berhubungan dengan kehidupan nyata
anak (Kostelnik, 1991). SedangkanFridani mengungkapkan bahwa pembelajaran
tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan suatu pokok
bahasan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu yang memiliki keterkaitan satu sama lain
dan dikemas dalam bentuk tema-tema. Sumardiono mengungkapkan bahwa
pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yaitu satu tema untuk
berbagai pembelajaran ). sekaligus Pembelajaran dengan pendekatan tematik
merupakan suatu strategi yang cocok dalam menanamkna berbagai konsep yang
diperlukan dalam pe ngembangan anak usia dini karena memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Berpusat pada anak
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak
c. Memadukan seluruh bidang pengembangan
d. Menyajikan konep dari berbagai bidang pengembangandalam satu proses
pembelajaran
e. Pembelajaran berkembang sesuai minta dan kebutuhan anak.
11
2. Prinsip Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Menyediakan kesempatan untuk terlibat secara langsung dengan objek
sesungguhnya
b. Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indra anak
c. Membangun kegiatan berdasarkan minta anak
d. Membantu anak membangun pengetahuan baru melalui pengalaman nyata
e. Memebrikan kegiatan dan rutinitas yang ditujukan untuk mengembangkan
seluruh aspek pengembangan
f. Memenuhi kebutuhan anak untuk kegiatan serta gerak fisik, interaksi social,
kemandirian dan konsep diri yang positif
g. Memberikan kesempatan menggunakan kegiatan bermain untuk mewujudkan
pengalaman kepada pemahaman
h. Menghargai perbedaan individu, latar belakang, dan pengalaman di rumah
yang dapat dibawa anak ke kelas.
12
4. Menentukan kegiatan pembelajaran sekaligus menentukan media dan
peralatan yang tepat untuk mendukung pembelajaran tematik
Sentra music dan gerak dengan berbagai jenis alat music dapat mengembangkan
seluruh panca indra anak, memperkuat otot kasar dan halus serta mendorong daya
seni dan kreatifitasnya dengan berbagai kegiatan seperti bernyanyi, menari dan
bermain musik
5. Sentra Seni
Sentra seni memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap
estetika, kemampuan menyampaiakan apa yang tidak mampu mereka katakan, serta
dapat mengembangkan sikap saling menghargai hasil karya orang lain.
13
C. KESEUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK (DAP)
Developmentally Appropriate Principe (DAP) adalah sebuah metodologi yang
dilandasi pada pemikiran mengenai perkembangan anak. Pembelajaran untuk anak
usia dini 3-4 tahun harus mengacu pada :
a. Keseuaian dengan usia anak
b. Keseuaian dengan kebutuhan anak
c. Keseuaian dengan tempat tinggal dan b udaya tempat anak dibesarkan.
Copple dan Bredekamp (2009) menjabarkan bahwa DAP dapat dimaknai sebagai
suatu strategi pengajaran yang mempertemukan anak sebagai individu dan bagian dari
kelompok serta membantu anak meraih tujuan dan tantangan dalam pembelajaran
yang sangat memberikan pengaruh pada perkembangan dan belajar mereka.
Beberapa kesalah pahaman mengenai DAP sebagai berikut :
1. DAP bukan kurikulum, tetapi seperangkat prinsipuntuk memandu perkembangan
2. DAP memandang bahwa anak-anak dalam hal tertentu sama, tetapi akan
berbeda dalm hal-hal yang lain
3. DAP tidak hanya memberikan satu cara pengejaran, tetapi meliputi beberapa
pengajaran
4. DAP tidak hanya membiarkan anak bermain tapi guru harus terlibat dalam
kegiatan anak
5. DAP tidak menuntut setiap program harus terlihat sama tetapi membantu
program merespon anak dan keluarga yang berbeda
6. DAP tidak hanya untuk anak kelas menengah ke atas tapi prinsip layanan untuk
semua anak
7. DAP tidak meliputi semua hal tentang pengasuhan tetapi focus pada praktik
pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 2
A. MULTIMETODE
1. Metode Bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap adalah suatu metode pembelajaran yang ditandai
dengan adany komunikasi lisan anatar guru dan anak, dapat dilaksanakan
secara formal maupun informal
2. Metode Tanya Jawab
Dideskripsikan dengan suatu proses pembelajaran yang dicirikan dengan
terjadinya proses pertukaran komun ikasi yang berorientasi pada “menanyakan”
dan “menjawab pertanyaan yang diberikan”
3. Metode Bercerita
Merupakan metode pembelajran yang ditandai dengan guru memberikan
pengalaman belajarkepada anak melalui pembacaan cerita secara lisan
14
4. Metode Pemberian TUgas
Pemberian tugas merupakan salah satu metode saat guru memberikan
pekerjaan pada anak untuk mencapai tujuan pembelajaran
5. Metode Karyawisata
Suatu metrode yang memungkinkan guru mengajak anak mengunjungi suatu
tempat untuk mempelajari suatu hal secara lebih mendalam dan konkrit
6. Metode demonstrasi
Dsalam metode demoinstrasi guru mengkoinkretkan penjelasan yang diberikan
dengan memeberikan contoh secara langsung . Metode ini sangat efektif untuk
pengembangan kemampuan motoric halus, seperti menggunting, melipat dan
membuat garis lurus
7. Metode Bermain Peran
Bermain peran terbagi dua yaitu bermain perna makro dan mikro. Bermain peran
makro berate anak secara langsung memerankan tokoh yang diinginkannya,
sedangkan bermain peran mikrodicirikan sebagai anak bermain sebagai ‘dalang”
atau anak bermain dengan alat bantu, boneka dll
8. Metode Eksperimen
Merupakan metode pembelajaran yang ditandai dengan kegiatan guru bersama
anak yang mencoba mengerjakan sesuatu dengan mengamati, dan melaporkan
proses percobaan tersebut.
9. Metode Proyek
Merupakan metode yang dilakukan melalui penyelidikan dalam waktu yang
lama.Kegiatan bersifat konstruktif dan berpusat pada bermain. Metode proyek
mencakup langkah-langkah :
a) Persiapan
b) Pelaksanaan proyek
c) Pengambilan kesimpulan
15
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun adalah kesanggupan /kecakapan /kekuatan
untuk berkembang yang dimiliki oleh anak usia 3-4 tahun yang merupakan pembawaan
sejak lahir serta siap untuk diberi stimulant/rangsangan agar dapat berkembang secara
optimal. Cakupan kemampuan dasar anak usia 3-4 tahun adalah kemampuan fisik,
Bahasa, dan kognitif.
Komponen dalam kemampuan dasar fisik anak usia 3-4 tahun meliputi kemampuan
motoric kasar dan halus; komponen dalam kemampuan dasar Bahasa meliputi
kemampuan menerima Bahasa dan kemampuan mengungkapkan Bahasa; komponen
kemampuan dasar kognitif meliputi kemampuan mengenal pengetahuan umum serta
kemampuan mengenal konsep ukuran, bentuk dan pola
Perilaku anak usia 3-4 tahun yaitu semua aktivitas /kegiatan yang ditampakkan oleh
anak usia 3-4 tahun yang merupakan tanggapan atau reaksi terhadap lingkungan.
Cakupan perilaku anak usia 3-4 tahun adalah pengembangan nilai agama dan moral
serta pengembangan soisal emosional
Kemampuan dasar serta perilaku anak usia 3-4 tahun ini penting untuk
dikembangkan. Anakusia 3-4 tahun dengan kemampuan dasar dan perilaku yang
berkembang optimal akan membantu anak memiliki kecakapan dengan kompetensi
yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya baik secara moral agama
maupun dalam pergaulan dengan lingkungan soialnya.
B. SARAN
Dari kesimpulan di atas maka kami selaku penulis dapat memberikan saran agar
guru dan orang tua dapat bekerjasama dalam memberikan stimulasi/rangsangan pada
anak usia 3-4 tahun agar kemampuan dasarnya dapat berkembang secara optimal.
Demikian pula dalam memberikan ketauladanan atau contoh yang baik dalam
membentuk perilaku yang sesuai dengan norma agama serta aturan yang berlaku di
masyarakat. Berikan banyak kesempatan kepada anak kita utamanya usia 3-4 tahun,
agar dapt mengembangkan kemampuan dasar, tetap sehat secara fisik dan emosional,
memberikan bimbingan dan rasa aman, serta mengambangkan kesadaran social dan
kemampuan berinteraksi dengan orang lain
16