Anda di halaman 1dari 30

PALUPI PUSPITO RINI/42170203

FLAFIA FLORENTINA P/42170204


 Nama : Sdr. P
 Tanggal Lahir : 23 Oktober 1991
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Usia : 27 tahun
 Alamat : Purwodadi, Tepus, Sleman
 No. RM : 0207xxxx
 Tanggal masuk RS : 29 Januari 2019
 KELUHAN UTAMA : Demam
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Demam sejak 1 minggu yang lalu (22/01), demam naik turun,
menggigil, sakit kepala (+), mual (+), muntah (+), diare cair 1x,
pasien mengeluhkan nyeri di bagian paha dan betis, mata
merah sekali kemudian berubah menjadi kuning, fotofobia (-),
batuk (+) mengeluarkan darah sejak kamis (24/01), sesak (+)
 Riwayat Penyakit Dahulu
 DBD (-)
 Hipertensi (-)
 Diabetes Mellitus (-)
 Alergi obat (-), makanan (-)
 Maag (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluhan serupa (-)
 Hipertensi (-)
 DM (-)
 Alergi (-)

 Riwayat Gaya Hidup


 Konsumsi alkohol (-)
 Narkotika dan zat adiktif lain (-).
 Aktivitas sehari – hari sebagai ART, membersihkan rumah,
memandikan anjing peliharaan majikan.
 Rokok (+)
 Keadaan umum : Lemas
 GCS : E4 V5 M6
 Kesadaran : Compos Mentis
 Vital Sign
* Tekanan Darah : 100/60 mmHg
* Nadi : 90 x/menit
* Suhu : 36,70C
* RR : 24x/menit
 Kepala
Ukuran Kepala : Normochepali
 Mata
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), injeksi konjungtiva (-
/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor.
 Leher
Limfonodi tidak teraba, nyeri tekan (-)
 Thorax
Inspeksi : tampak simetris, kelainan bentuk dada(-),
ketertinggalan gerak (-), massa (-), jejas (-)
Perkusi : sonor (+/+)
Palpasi : krepitasi (-)
Auskultasi : suara paru vesikuler, ronki (+/+), wheezing
(-/-)
Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : iktus kordis teraba di SIC IV linea
midclavicular sinistra, kuat angkat .
 Perkusi :
Batas Atas : ICS III linea parasternal sinistra
Batas Kanan : ICS V linea parasternal dextra
Batas Kiri : ICS IV linea midclavicula sinistra
 Auskultasi: suara jantung S1 dan S2 reguler, bising (-)
Abdomen
 Inspeksi : distensi (-), jejas (-), benjolan/massa (-)
 Auskultasi : peristaltik usus (+)
 Perkusi : Hipertimpani (-), hepatomegali (-)
 Palpasi : nyeri tekan (-), teraba massa (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)

Ekstremitas
 Atas : Akral teraba hangat, CTR < 2 detik
 Bawah: Akral teraba hangat, CTR < 2 detik, edema (-)
 PEMERIKSAAN LAB
29/01/2019 (RS Bethesda)
Bilirubin total : 20,50 mg/dL
Bilirubin direk : 19,96 mg/dL
Bilirubin indirek : 3,54 mg/dL
HBsAg : 0,4 (non reaktif)
Leptospira IgM : (+) positif
Hematologi Lengkap
Harga normal Hasil tgl Hasil tgl Hasil tgl
25/01/19 27/01/19
29/01/19

Hemoglobin 13.2-17.3 g/dL 13.1 10.0 10.2


Hematokrit 40-54% 42.0 30.8 32.6
Jml Leukosit 4.5-11.5 g/dL 10.8 12.8 13.2

Jml trombosit 150-450 ribu/mmk 41 26 82


Granulosit 50-80% 89.5 84.6 72.6
Limfosit 18-42% 2.9 5.2 13.9
Monosit 2-8% 7.6 10.2 13.5
Pemeriksaan Urinalisis tgl 25/01/19 (RS Panti Rahayu)
Hasil Nilai normal
Warna -
Berat jenis 1.010 1.003-1030
Glukosa (-) (-)
Protein 2+ mg/dL negatif
Bilirubin 1+ negatif
Sedimen
- Bakteri 2+
- Leukosit 0-5 (4 sel/LPB)
- Eritrosit 30-50 (4 sel/LPB)
- Epitel Squamos (+)
31/01/2019 (RS Bethesda)
Hb : 11,5 g/dL
Hct : 31,6 %
AL : 25.140 g/dL
Limfosit :9 %
Monosit : 13 %
AT : 124.000 g/dL
Ureum : 185,8 mg/dL
Creatinin : 3,61 mg/dL
SGOT :159,5 U/L
SGPT : 228,7 U/L
Natrium : 125,5 mmol/L
Kalium : 4,29 mmol/L
 PEMERIKSAAN EKG
25/01/19
 PEMERIKSAAN RONTGEN
THORAX
29/01/19
 DIAGNOSIS BANDING
1. Malaria
 DIAGNOSIS KERJA
2. DHF
Leptospirosis
3. Demam thyphoid
 ENTERAL  PARENTERAL

1. Pamol 4x1 tb 1. NaCl 3% 3 x 100


2. Nocid (As. Amino) 3x1 tb 2. Ceftriaxone 2x2gr
3. Hp pro 3x1 tb 3. Pantoprazole 1x1 fl
4. Doxycyclin 2x200 mg 4. Kalmethasone 2x1 amp
Penyakit zoonosa yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang
membentuk spiral dari genus Leptospira yang pathogen,
menyerang hewan dan manusia.
 L. icterohaemorrhagie
(reservoir tikus)
 L. canicola
(reservoir anjing)
 L. pamona
(reservoir sapi dan babi)
 Berjalan di genangan air, aktifitas di daerah banjir

 Bertempat tinggal di daerah rawan banjir

 Higiene perorangan kurang

 Luka atau kulit pecah

 Populasi tikus yang tinggi

 Rekreasi (olah raga air, berenang, dll)

 Faktor risiko berkaitan dengan pekerjaan dsb


Gejala mirip flu selama 4-7 hari
- Demam yang tinggi disertai menggigil
- Mual dengan atau tanpa muntah disertai mencret
- Rasa sakit pada otot yang hebat terutama pada paha, betis dan
pinggang disertai nyeri tekan
- Nyeri kepala
- Konjungtivitis tanpa disetai eksudat/purulent (conjunctival
suffusion)
- Fotofobia pada hari ke 3-4
- Penurunan kesadaran 25% kasus
- Ruam kulit
- Splenomegali dan hepatomegali
- Limfadenopati
Fase ini terjadi pada 0-30 hari akibat respon pertahanan tubuh
terhadap infeksi.
Gejala-gejalanya antara lain:
- Demam yang mencapai 40C disertai menggigil dan kelemahan
umum
- Nyeri otot pada leher, perut dan otot-otot kaki terutama otot
betis
- Gejala kerusakan pada ginjal dan hati (uremik dan jaundice)
- Manifestasi perdarahan petechie, purpura, mimisan,
perdarahan gusi, serta tanda tanda akibat radang selaput otak
- Conjunctival injection
Sindroma, Fase Gambaran Klinik Spesimen
Laboratorium
Leptospirosis Non-ikterik
Fase leptospiremia Demam tinggi, nyeri Darah, LCS
kepala, myalgia, nyeri
perut, mual, muntah,
conjunctival suffusion
Fase imun Demam ringan, nyeri Urin
kepala, muntah, meningitis
aseptik
Leptospirosis Ikterik
Fase leptospirosis dan fase Demam, nyeri kepala, Darah, LCS
imun (sering overlapping) myalgia, ikterik, gagal (1 minggu)
ginjal, hipotensi, Urin
manifestasi perdarahan (minggu ke-2)
pneumonitis hemorragik,
leukositosis
1. Darah rutin: jumlah leukosit antara 3000-26000/µL, dengan
pergeseran ke kiri, trombositopenia yang ringan terjadi
pada 50% pasien dan dihubungkan dengan gagal ginjal. Bila
organ hati terlibat, bilirubin direk meningkat tanpa
peningkatan transaminase.
2. Kultur: spesimen darah atau LCS segera pada awal gejala
sebelum pemberian antibiotic.
3. Serologi: lepto dipstick, dll
4. Urin rutin: sedimen urin (leukosit, eritrosit, dan hyaline atau
granular) dan proteinuria ringan, jumlah sedimen eritrosit
biasanya meningkat.
Leptospirosis Non-ikterik
diagnosis banding : penyakit demam akut

Influenza Malaria tanpa komplikasi

Infeksi dengue HIV seroconversion

Infeksi hantavirus Rickettsiosis

Demam tifoid Infeksi mononukleosis

Meningitis Infeksi bakteri/virus lainnya


Leptospirosis Ikterik

• Malaria falciparum berat

• Demam tifoid berat dg komplikasi

• Haemorhagic fevers with renal failure (HFRF)


(hantavirus type Dobrava infection)

• Demam berdarah berat lainnrya


Leptospirosis ringan Doksisiklin 2x100 mg
Ampicilin 4x500-750 mg
Amoxycilin 4x500 mg
Leptospirosis sedang- Penicilin G 1,5 juta unit/6 jam (iv)
berat Ampicilin 1 gram/6 jam (iv)
Amoxycilin 1 gram/6 jam (iv)
Ceftriaxone 2 gram/24 jam (iv)
Kemoprofilaksis Doksisiklin 200 mg/minggu
 Keseimbangan cairan dan elektrolit
 Diuretika pada keadaan oliguri
 Transfusi darah (trombosit atau PRC)
 Ventilator untuk pasien dg gagal nafas / ARDS
 Dialisis (hemodialisis atau peritoneal dialisis)

Semua kasus yang mengarah ke Leptospirosis berat


 gagal ginjal (oliguria, anuria)
 ikterus
 sepsis, gagal multi-organ
 perdarahan organ (paru, gastrointestinal, serebral dsb)
 syok (hipovolemik dan atau septik dan/atau kardiak)
 gangguan kesadaran (asidosis metabolik, meningitis aseptik dll)
 Pengendalian populasi  Penyuluhan lewat media
rodent pada daerah masa tentang peningkatan
perumahan kasus leptospirosis pada
situasi tertentu (banjir dll)
 Mencegah kontaminasi urin
binatang terhadap sumber  Memasang papan peringatan
tentang bahaya terinfeksi
 Penampungan air atau leptospirosis pada daerah
makanan rawan banjir atau genangan
 Imunisasi binatang air, kemunginan besar
rumah/peliharaan terkontaminasi urin binatang
 Memakai pakaian pelindung  Terapi segera luka dengan
misal untuk pekerja RPH antiseptic
 Pembersih selokan, petani  Antibiotik pencegahan
(sepatu boot) dll (doxycycline) untuk risiko
tinggi
 Pengendalian banjir secara
komperehensif
1. Gagal ginjal akut
2. Gagal hepar akut
3. Gangguan respirasi dan perdarahan paru
4. Gangguan kardiovaskuler
5. Pankreatitis akut

Anda mungkin juga menyukai