Anda di halaman 1dari 20

Disusun Oleh :

Lailin Tryska D (32317423)


Indah Yuliana (32317459)
Redita Purnama S (32317434)
Sukmawati W.P (32317447)
TUJUAN

1. Untuk
2. Untuk mengetahui
mengetahui
mekanisme kerja
spesialit obat-
obat gangguan
obat gangguan
pencernaan
pencernaan
 Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi
ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung
empedu.
 Adapun gangguan pada sistem pencernaan seperti
gastritis,hepatitis,diare,konstipasi,apendiksitis dan maag.
 Salah satu cara untuk mengatasi sistem pencernaan adalah dengan
mengkonsumsi obat , yang termasuk dalam kategori obat sistem
pencernaan diantaranya Antasida, H2 reseptor antagonis , Antiemetik
, Antikolinergik, Hepatoprotektor , Antibiotik , Proton pompa
inhibitor, Prokinetik, Antidiare , Laksatif
Obat Sistem Pencernaan
Obat Sistem Pencernaan adalah obat yang bekerja
pada sistem gastrointestinal dan hepatobiliar
Sistem pencernaan berfungsi untuk :
 Menerima makanan
 Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu
proses yang disebut pencernaan)
 Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
 Membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicerna dari tubuh
 Terdapat beberapa klasifikasi dari obat sistem
pencernaan diantaranya : Antitukak,
Antipasmodik, Antasida, Antiemetik ,
Antikolinergik, Hepatoprotektor , Prokinetik,
Antidiare , Laksatif.

Hanya saja yang akan kami bahas kali ini


adalah materi tentang Antasida.
 Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan
untuk menetralisir kelebihan asam lambung yg
menyebabkan timbulnya sakit maag.
 Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala,
mempercepat penyembuhan, dan mencegah
komplikasi lebih lanjut.
 Antasida: Al Oksida, Magnesium Karbonat,
Mg Trisilikat, Mg Oksida, Mg Hidroklorida,
Natrium Karbonat, Bismuth Subnitrat, Bismuth
Subsitrat, Kalsium Karbonat, Hidrotalsite ( Mg,
Al, Hidroksi Karbonat )
 Antagonis Reseptor H2 ( H2 Bloker ):
Ranitidin, Simetidin, Famotidin, Nizatidin
Mekanisme kerja : Bekerja dengan cara
mengurangi sekresi asam lambung sebagai
akibat hambatan reseptor H2.
 Penghambat Pompa Proton: Omeprazol,
Lansoprazol, Pantoprazol
Mekanisme kerja : Bekerja dengan cara
menghambat asam lambung dengan cara
menghambat sistem enzim adenosin trifosfat
hidrogen-kalium (pompa proton dari sel parietal
lambung)
 Anti Kolinergik / anti muskarinik: Pirenzepin,
Fentonium, Ekstrak Belladon
Mekanisme kerja : Bekerja dengna menghambat
sekresi asam melalui reseptor muskarindan
melawan kejang
 Analog Prostaglandin: Misoprostol
Mekanisme kerja : Anti sekresi dan proteksi
 Pelindung mukosa : Sukralfat
Mekanisme kerja: Melindungi mukosa dari
serangan pepsin dan asam
 Penguat motilitas: Metoklorpramid,
Domperidon
 Zat pembantu: Dimetikon (Dimetilpolisiloksan)
Mekanisme kerja: Memperkecil gelembung gas
yang timbul sehingga mudah di serap dan
dapat mencegah masuk angin, kembung dan
kentut
 Penenang: Diazepam, Klordiazepoksida
Mekanisme kerja: menekan stress yg dapat
memicu asam lambung
 Famotidine adalah obat yang bermanfaat
untuk mengatasi gejala sakit maag
dan heartburn (rasa panas dan nyeri di ulu
hati), dan penyakit refluks asam lambung
(GERD). Selain itu, obat ini juga dapat
mengobati kondisi lain yang disebabkan oleh
produksi asam lambung yang berlebihan,
seperti sindrom Zollinger-Ellison, tukak
lambung, serta ulkus duodenum.
 Pemerian : serbuk hablur, putih sampai kuning,
tidak berbau
 Kelarutan : mudah larut dalam dimetil formamida
dan asam asetat glasial, sukar larut dalam etanol,
sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larut
dalam aseton, etanol, etil asetat dan kloroform
 Dosis : 20 mg dan 40 mg
 Kegunaan : obat lambung
menghambat zat histamin pada reseptor H2 (di
lambung), sehingga mengurangi produksi asam
lambung
 Efek samping : sakit kepala, pusing, diare,
konstipasi
NO ASPEK TELAAH R O
1 Kejelasan Tulisan √
2 Tepat Pasien √
3 Tepat Nama Obat √ √
4 Tepat Dosis √ √
5 Tepat Frekuensi √ √
6 Tepat Aturan Minum Obat √
7 Tepat Waktu Pemberian Obat √ √
8 Tepat Rute Pemberian √ √
9 Duplikasi
10 Potensi Alergi
11 Interaksi Obat atau makanan
12 Kesesuian dengan formularium √
13 Berat badan/info fisiologik lain
14 Kontraindikasi
1. Mekanisme kerja :
Famotidine bekerja dengan menghambat zat
histamin pada reseptor H2 (di lambung),
sehingga mengurangi produksi asam lambung.
Ini akan membantu pemulihan apabila terjadi
kerusakan pada dinding lambung.
2. Efek samping :
 Sakit kepala
 Pusing
 Diare
 Konstipasi
3. Interaksi Obat :
Berikut ini adalah interaksi yang mungkin dapat
terjadi jika menggunakan famotidine bersama dengan
obat-obatan lain:
 Obat antasida akan sedikit menurunkan efektivitas
famotidine.
 Famotidine dapat mengurangi kadar ketoconazole dan
itraconazole dalam darah.
4. Penyimpanan :
simpan pada suhu di bawah 25 oC dan ditempat
kering
 Berdasarkan pembahasan diatas
 Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai
dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap
zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.Saluran
 Famocid antagonis H2 reseptor histain yang
bekerja menghambat sekresi asam lambung yang
bekerja mengurangi produksi asam lambung. Ini
akan membantu pemulihan apabila terjadi
kerusakan pada dinding lambung.
 Depkes, 1979 farmakope edisi III Jakarta
 Anonim. “ Farmakologi Obat Pencernaan”
 www.academia.edu/10478786/Farmakologi_-
Obat_Pencernaan

Anda mungkin juga menyukai