Anda di halaman 1dari 15

Akuntansi Pemerintah Daerah di era

Pra-Reformasi
Karakteristik Pengelolaan Keuangan Daerah Pra
Reformasi
• Pengertian pemda adalah kepala daerah dan DPRD.
• Perhitungan APBD berdiri sendiri, terpisah dari pertanggungjawaban kepala daerah.
• Bentuk laporan perhitungan APBD terdiri atas:
a. Perhitungan APBD
b. Nota Perhitungan
c. Perhitungan kas dalam pencocokan antara sisa perhitungan.
• Pinjaman, baik pinjaman pemda maupun pinjaman BUMD diperhitungkan sebagai pendapatan.
• Unsur-unsur yang terlibat dalam penyusunan APBD adalah pemda yang terdiri atas kepala daerah dan
DPRD, belum melibatkan masyarakat.
• Indikator kinerja pemda mencakup:
a. Perbandingan antara anggaran dan realisasinya
b. Perbandingan antara standar biaya dengan realisasinya
c. Target dan persentase fisik proyek
• Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah dan Laporan Perhitungan APBD baik yang
dibahas DPRD maupun tidak dibahas DPRD tidak mengandung konsekuensi terhadap masa jabatan
kepala daerah.
Akuntansi Pemerintah Daerah di era Pasca
Reformasi
- Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999
• PP Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
• PP Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
• PP Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah
• PP Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
• Surat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tanggal 17 November 2000 Nomor 903/2735/SJ tentang
Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD tahun Anggaran 2001.
• Permendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban, dan Pengawasan
Keuangan Daerah, serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanaja Daerah, Pelaksanaan Tata
Usaha Keuangan Daerah, serta Penyusunan Perhitungan Angggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
• UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
• UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Akuntansi Pemerintah Daerah di era Reformasi
Lanjutan-Sekarang
UU Nomor 33 Tahun 2004
UU No. 17 Tahun 2003 UU No. 1 Tahun 2004 UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Perimbangan
tentang Perbendaharaan tentang Pemerintahan
Tentang Keuangan Negara Keuangan Pusat dan
Negara Daerah
Daerah

PP 24 Tahun 2005 tentang PP 8 Permendagri No. 13


Standar Akutansi Tahun 2006 tentang Pedoman
Pemerintah yang saat ini PP 58 Tahun 2005 tentang Permenkeu
Pengelolaan Keuangan Daerah
No.238/PMK.05/2011 tentang
telah digantikan menjadi PP Pengelolaan Keuangan sebagaimana diubah dengan
Pedoman Umum Sistem
71 Tahun 2010 tentang Daerah Permendagri No. 59 Tahun
Akuntansi Pemerintahan
Standar Akuntansi 2007 dan Permendagri No. 21
Pemerintah Tahun 2011

PSAP No. 03 tentang Pengakuan


Permendagri No.64 Tahun Interpretasi PSAP No.02 Penerimaan Pembiayaan yang
2013 tentang Penerapan tentang Pengakuan Diterima pada rekening Kas
Standar Akuntansi Pendapatan yang diterima Umum Negara/Daerah dan
Pemerintahan Berbasis Akrual pada rekening Kas Umum Pengeluaran Pembiayaan yang
pada Pemerintah Daerah. Negara/Daerah dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah
Karakteristik Pengelolaan Keuangan Daerah di
Era Reformasi
• Pengertian daerah adalah profinsi dan kota atau kabupaten.
• Pengertian pemda adalah kepala daerah beserta perangkat lainnya.
• Perhitungan APBD menjadi satu dengan pertanggungjawaban kepala
daerah.
• Bentuk laporan pertanggungjawaban akhir tahun anggaran terdiri atas:
a. Laporan Perhitungan APBD
b. Nota Perhitungan APBD
c. Laporan Arus Kas
d. Neraca Daerah dilengkapi dengan penilaian kinerja
Karakteristik Pengelolaan Keuangan Daerah di
Era Reformasi
• Pinjaman APBD tidak lagi masuk dalam pos Pendapatan, tetapi masuk dalam
pos Penerimaan.
• Masyarakat termasuk dalam unsur-unsur penyusun APBD, selain pemda yang
terdiri atas kepala daerah dan DPRD.
• Indikator kinerja pemda tidak hanya mencakup:
a. Perbandingan antara anggaran dan realisasinya
b. Perbandingan antara standar biaya dan realisasinya
c. Target dan persentase fisik proyek
d. Standar dan Pelayanan yang diharapkan
• Laporan pertanggungjawaban Kepala Daerah pada akhir tahun anggaran yang
bentuknya adalah Laporan Perhitungan APBD
Karakteristik Pengelolaan Keuangan Daerah di
Era Reformasi
• Digunakannya akuntansi dalam pengelolaan daerah.
Secara umum, terdapat enam pergeseran dalam pengelolaan anggaran daerah, yaitu:
a. Dari vertical accountability menjadi harizontal accountability.
b. Dari traditional budget menjadi performance budget.
c. Dari pengendalian dan audit keuangan, ke pengendalian dan audit keuangan
serta kinerja.
d. Lebih menerapkan konsep value for money.
e. Penerapan konsep pusat pertanggungjawaban.
f. Perubahan sistem akuntansi keuangan pemerintah
Pengertian Akuntansi Pemerintahan
• Menurut Kustadi Arinta:
“Akuntansi Pemerintah Daerah adalah aplikasi akuntansi di bidang keuangan Negara
(public finance), khususnya pada tahapan pelaksanaan anggaran (budget execution), termasuk
segala pengaruh yang ditimbulkannya, baik yang bersifat seketika maupun yang lebih permanen
pada semua tingkatan dan unit pemerintahan.”

• Menurut Bachtiar Arif dkk (2002:3):


“Akuntansi pemerintahan sebagai suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan
informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklaifikasian, pengikhtisaran
suatu transaksi keuangan pemerintah serta penafsiran atas informasi keuangan tersebut.”

• Menurut Abdul Halim (2002:143):


“Akuntansi Pemerintahan adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka menyediakan
informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan
keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif
arah tindakan.“
Jadi, Akuntansi Pemerintah Daerah adalah Proses
Akuntansi termasuk didalamnya adalah proses
identifikasi, pengukuran, pencatatan serta pelaporan
setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu
entitas/instansi pemerintah daerah (pemda) seperti
kabupaten, kota ataupun provinsi yang dijadikan acuan
untuk pengambilan kebijakan ekonomi, baik oleh pihak
internal maupun eksternal.
Tujuan Akuntansi Pemerintahan
• Akuntabilitas
Di dalam pemerintahan, keuangan Negara yang dikelola harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai amanat konstitusi. Pelaksanaan fungsi ini di
Indonesia diatur dalam UUD 1945 Ps 23 ayat (5).
• Manajerial
Akuntansi pemerintahan memungkinkan pemerintah untuk melakukan
perencanaan berupa penyusunan APBN dan strategi pembangunan lain, untuk
melakukan pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengendalian atas kegiatan
tersebut dalam rangka pencapaian ketaatan kepada peraturan perundang-
undangan, efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
• Pengawasan
Pemeriksaan keuangan di Indonesia terdiri dari pemeriksaan keuangan secara
umum, pemeriksaan ketaatan , dan pemeriksaan operasional atau manajerial.
Karakteristik Akuntansi Pemerintahan

• Pemerintah tidak berorientasi pada laba sehingga dalam akuntansi


pemerintah tidak ada laporan laba (income statement) dan treatment
akuntansi yang berkaitan dengannya.
• Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran tersebut dibukukan.
• Dalam akuntansi pemerintahan dimungkinkan mempergunakan lebih dari
satu jenis dana.
• Akuntansi pemerintahan akan membukukan pengeluaran modal.
• Akuntansi pemerintahanan bersifat kaku karena sangat bergantung pada
peraturan perundang-undangan.
• Akuntansi pemerintahan tidak mengenal perkiraan modal dan laba yang
ditahan dalam neraca.
Syarat Akuntansi Pemerintahan
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintahan sesuai dengan karakteristik dan
betujuan untuk memenuhi akuntabilitas keuangan negara yang memadai. Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) mengeluarkan suatu pedoman untuk akuntansi pemerintahan (A Manual
Governmental Accounting) yang dapat diringkas sebagai berikut (dalam Bahctiar Arif dkk,
2002:9):

• Dapat memenuhi persyaratan UUD, UU, dan Peraturan lain.


• Dikaitkan dengan klasifikasi anggaran
• Perkiraan-perkiraan yang harus diselenggarakan harus mengembangkan perkiraan-perkiraan
untuk mencatat transaksi uang terjadi
• Memudahkan pemeriksaan oleh aparatur negara
• Sistem akuntansi harus terus dikembangkan
• Perkiraan-perkiraan yang harus dikembangkan secara efektif
• Sistem harus dapat melayani kebutuhan dasar informasi keuangan guna pengembangan
rencana dan program.
• Pengadaan suatu perkiraan
TUGAS
Buatlah ringkasan tentang Lingkup dan Dasar Hukum
Akuntansi Pemerintah

Dasar Hukum
Sejarah
Tujuan
Karakteristik
syarat

Anda mungkin juga menyukai