Anda di halaman 1dari 17

EQUIVALENCE CLASS PARTITIONING

Black Box Testing


PENGERTIAN
Pengertian Metode Black Box Testing yang
membagi domain masukan dari
Equivelence suatu program ke dalam kelas-
kelas data, dimana test case
Partitioning Class dapat diturunkan.
Tujuan utama dari
Tujuan pengujian equivalence
partitioning ini adalah

Equivelence membagi domain input ke


dalam kelas data yang
Partitioning Class mungkin untuk melakukan
fungsi perangkat lunak
tertentu
Equivalence Partitioning
Equivalence partitioning Nilai tunggal pada suatu
berdasarkan pada premis partisi ekuivalensi
masukan dan keluaran diasumsikan sebagai
dari suatu komponen representasi dari semua
yang dipartisi kedalam nilai dalam partisi. Hal ini
kelas-kelas, menurut digunakan untuk
spesifikasi dari komponen mengurangi masalah
tersebut, yang akan yang tidak mungkin untuk
diperlakukan testing terhadap tiap
sama(ekuivalen) oleh nilai(re: testing yang
komponen tersebut. komplit tidak mungkin).
Dapat juga diasumsikan
bahwa masukan yang
sama akan menghasilkan
respon yang sama pula
TAHAP - TAHAP
Tahap -tahap

Membuat desain test case Membuat Batasan pengujian

Membuat desain test case Membuat Batasan pengujian


01 berdasarkan fungsi fungsi yang ada 02 equivalence partitioning modul
dalam model yang diuji yang diuji

Membuat Model komponen


pengujian Melakukan Pengujian
Membuat model komponen
03 pengujian yang merupakan partisi
dari nilai masukan dan keluaran
04 Melakukan pengujian berdasarkan
model partisi yang dibuat
komponen. Partisi dari dari nilai
masukan dan keluaran berdasarkan
spesifikasi fungsi dan atribut modul
yang diuji
Petunjuk Pelaksanaan

01 02 03 04

Jika Masukan Jika Masukan


Jika Masukan Jika Masukan
mempunyai Membutuhkan
Membutuhkan adalah Boolean,
jenjang tertentu, himpunan
Nilai tertentu, definisikan
maka definisikan masukan
definisikan kategori valid
kategori valid tertentu,
kategori valid dan tidak valid
dan tidak valid definisikan
dan tidak valid
terhadap kategori valid
jenjang tersebut dan tak valid
Kombinasi dalam partisi
01 Nilai Masukan yang valid atau tak valid

02 Nilai numerik yang negative,positif atau nol

03 String yang kosong atau tidak kosong

04 Daftar(list) yang kosong atau tidak kosong

File data yang ada dan tidak, yang dapat


05 dibaca/tidak
Kombinasi dalam partisi
06 Tahun Kabisat atau bukan tahun kabisat

Tanggal yang berada di bulan yang berjumlah


07 28,29,30,31 hari

08 Hari kerja/akhir pekan

09 Jam kerja/luar jam kerja

10 Tipe file data

11 Sumber/tujuan file
CONTOH ECP
Mari kita perhatikan perilaku
Pesan Pizza. Nilai pizza 1
Contoh hingga 10 dianggap valid.
Pesan sukses ditampilkan.
Equivelence Class Sementara nilai 11 hingga
99 dianggap tidak valid
Partitioning (ECP) untuk pesanan dan pesan
kesalahan akan muncul,
"Hanya 10 Pizza yang bisa
dipesan“.
Kondisi Equivelence Partitioning

Angka Lebih Angka apapun Angka 1 – 10 Angka 3 digit


Besar dari 10 kurang dari 1 Valid tidak valid

Angka lebih besar Angka apa pun


yang kurag dari 1 Angka yang berada Setiap angka 3 digit
dari 10 dimasukkan pada nilai 1 -10
yaitu 0 atau nilai di mengatan, contoh
alam bidang pesan dianggap sebagai
bawahnya, maka 100 maka dianggap
pizza (11) dianggap nilai valid
dianggap tidak tidak valid
tidak valid.
valid
ANALISA PARTISI
Kami tidak dapat menguji semua nilai yang mungkin karena jika dilakukan, jumla
h
kasus uji akan lebih dari 100. Untuk mengatasi masalah ini, kami menggunakan
hipotesis partisi kesetaraan di mana kami membagi nilai yang mungkin dari tiket
ke
dalam kelompok atau set seperti yang ditunjukkan di bawah ini di mana sistem
perilaku dapat dianggap sama.
Set yang dibagi disebut Equivalence Partitions atau Equivalence Classes.
Kemudian dipilih hanya satu nilai dari setiap partisi untuk pengujian. Hipotesis
di balik teknik ini adalah bahwa jika satu kondisi / nilai dalam sebuah partisi
melewati semua yang lain juga akan berlalu. Demikian juga, jika satu kondisi di
partisi gagal, semua kondisi lain di partisi itu akan gagal.

Anda mungkin juga menyukai