Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM

DISTRIBUSI DAN DELIVERY


(MLE227)

MODUL 2
Perencanan dan Pengolahan Data Distribusi

DISUSUN OLEH
Tim Dosen

POLITEKNIK APP JAKARTA


TAHUN 2020
Buka File Latihan, Gunakan Sheet Subtotal untuk bahan latihan
1. Fungsi Logika
a) LOGICAL TEST
Logical Test adalah proses membandingkan antara satu nilai dengan nilai lain
dengan keluaran berupa TRUE atau FALSE. Proses pembandingan dilakukan
menggunakan operator pembandingan (Comparison Operator) berikut:

N Ope Arti Contoh


1 o= rato Sama Dengan Kurang Dari A1 = B2
2 . < r Lebih Dari A1 < B2
3 > Kurang Dari atau Sama A1 > B2
4 <= Dengan A1 <= B2
5 >= Lebih Dari atau Sama A1 >= B2
6 <> Dengan A1 <> B2
Tidak Sama Dengan
b) Fungsi IF

Syntax: =IF(logical_test, respond_if_true, respond_if_false)

Fungsi ini merupakan tindak lanjut dari logical test yang dilakukan. Logical Test.
Melalui fungsi IF ini, kita ingin menentukan tindak lanjut apa yang harus
dilakukan untuk setiap respon yang dihasilkan oleh Logical Test (TRUE atau
FALSE) yang kita lakukan.

Contoh:
 Jika nilai barang per unit < 200 dikategorikan sebagai murah, jika harga barang
per unit >= 200 dikategorikan mahal.
=IF(Cell price < 200, “Murah”, “Mahal”)

Jika Nilai pada cell harga < 200 bernilai TRUE, maka Excel akan menuliskan
keluaran fungsi ini berupa “Murah”, jika pernyataan tersebut bernilai FALSE,
maka Excel akan menuliskan keluaran berupa “Mahal”.

 Jika nilai total penjualan <= 25000, maka akan dikenakan pajak sebesar 5%,
jika > 25000 akan dikenakan pajak sebesar 10%.
=IF(Cell Sales <= 25000, Cell Sales*5%, Cell Sales*10%)

Jika nilai pada cell sales < 25000 bernilai TRUE, maka akan dikenakan pajak
sebesar 5%, , jika pernyataan tersebut ternilai FALSE, maka akan dikenakan
pajak sebesar 10%.
c) Nested IF:
Syntax: =IF(logical_test, IF(logical_test, respond_if_true, respond_if_false ),
respond_if_false)
Atau
Syntax : =IF(logical_test, respond_if_true, IF(logical_test, respond_if_true,
respond_if_false))
Nested IF digunakan untuk mengakomodasi situasi ketika pilihan berikutnya
setelah Logical Test pertama menghasilan respon, baik respon TRUE, FALSE, atau
keduanya.
Contoh:
 Jika jumlah unit produk yang dijual, dikategorikan kedalam 3 kelompok, yaitu
0-60 kategori Sedikit, 61-90 kategori Sedang dan 91-120 kategori Banyak
=IF(Cell unit < 60, “Sedikit, IF(Cell unit<90,”Sedang”, ”Banyak”)
Jika Nilai pada cell unit bernilai kurang dari 60, maka akan muncul kategori
“Sedikit”, jika nilai cell unit bernilai kurang dari 90, maka akan muncul
kategori “Sedang”, dan Jika nilai cell kurang dari 120, maka muncul karegori
“Banyak”, periksa apakah hasil sudah memberikan kategori yang benar..

2. Fungsi COUNT
a) Fungsi COUNT

Syntax: =COUNT(value 1;value 2,value 3;…)

Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah cell yang mengandung angka dari
satu atau beberapa range data.
Contoh:
 Menghitung jumlah cell yang mengandung angka dari kolom unit
 Menghitung jumlah cell yang mengandung angka dari kolom Salesperson
(akan menghasilkan angka 0, karena cell tidak berisi angka)

b) Fungsi COUNTA

Syntax: =COUNTA(value 1;value 2,value 3;…)

Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah cell yang tidak kosong (blank)
Contoh:
 Menghitung jumlah cell yang tidak kosong dari kolom unit
 Menghitung jumlah cell yang tidak kosong dari kolom Sales
c) Fungsi COUNTIF

Syntax: = COUNTIF(range, criteria)

Fungsi ini digunakan untuk menghitung berapa banyak cell dalam database yang
m em enuhi kriteria tunggal yang kita gunakan.

Keterangan:

 Fungsi ini sangat efektif untuk penyusunan laporan karena dapat dengan mudah
diaplikasikan untuk melakukan rekapitulasi data yang jumlahnya sangat besar
dan dalam waktu yang sangat singkat.
 Range adalah database yang akan menjadi target penghitungan kita
 Criteria merupakan pernyataan yang dapat berupa angka, teks, cell referensi
serta menjadi acuan dalam penghitungan jumlah cell dalam database:
o Criteria bersifat case insensitive
o Criteria juga dapat mengandung karakter asterisk (*) atau tanda tanya (?)
o Jumlah kriteria yang dapat digunakan hanya satu
o Pastikan database tidak mengandung spasi yang tidak diperlukan,
Contoh:
 Menghitung jumlah data penjualan produk Electronic Stove
 Menghitung jumlah data penjualan yang dilakukan oleh Patterson

d) Fungsi COUNTIFS

Syntax: =COUNTIFS(range1, criteria1, range2, criteria2)

Cara penggunaan fungsi ini sama dengan cara penggunaan fungsi COUNTIF, hanya
saja jika pada COUNTIF kita menggunakan range dan kriteria tunggal, maka pada
fungsi COUNTIFS kita menggunakan range dan kriteria lebih dari 1.

Contoh:
 Menghitung jumlah data penjualan produk Electronic Stove yang dijual oleh
Patterson

3. Fungsi SUM
a) Fungsi SUMIF

Syntax: =SUMIF(range, criteria, sum_range)

Fungsi ini digunakan untuk menghitung total nilai dari suatu sejumlah cell yang
memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Keterangan:

 Fungsi ini sangat efektif untuk penyusunan laporan karena dapat dengan mudah
diaplikasikan untuk melakukan rekapitulasi data yang jumlahnya sangat besar
dan dalam waktu yang sangat singkat.
 Range adalah database yang akan menjadi target penghitungan kita
 Criteria merupakan pernyataan yang dapat berupa angka, teks, cell referensi
serta menjadi acuan dalam penghitungan jumlah cell dalam datbase.
Contoh:
 Menghitung jumlah penjualan produk Electronic Stove

b) Fungsi SUMIFS

Syntax:= (range1, criteria1, sum_range1, range2, criteria2)

Fungsi ini digunakan untuk menghitung total nilai dari suatu sejumlah cell yang
memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan. Dibandingkan dengan fungsi SUMIF,
fungsi SUMIFS selain mengakomodasi lebih dari satu kriteria, dapat diperhatikan,
posisi sum_range-nya harus berada paling awal.

Keterangan:

 Fungsi ini sangat efektif untuk penyusunan laporan karena dapat dengan mudah
diaplikasikan untuk melakukan rekapitulasi data yang jumlahnya sangat besar
dan dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan beberapa kriteria
sekaligus.
 Range adalah database yang akan menjadi target penghitungan kita
 Criteria merupakan pernyataan yang dapat berupa angka, teks, cell referensi
serta menjadi acuan dalam penghitungan jumlah cell dalam datbase.
 Sum_range adalah range data yang akan di hitung nilai jumlahnya
 Range2, database selanjutnya yang akan dijadikan sebagai target perhitungan.
 Criteria2 merupakan pernyataan yang dapat berupa angka, teks, cell referensi
serta menjadi acuan dalam penghitungan jumlah cell dalam datbase.

Contoh:
 Menghitung jumlah penjualan produk Electronic Stove, yang memiliki jumlah
penjulan produk lebih besar dari 75 unit.
 Menghitung jumlah penjualan produk Electronic Stove, yang dijual oleh Miller
 Menghitung jumlah penjualan produk yang dilakukan oleh produk, khusus
untuk produk yang masuk dalam kategori Banyak.
4. Fungsi LOOKUP
a) Fungsi VLOOKUP

Syntax: =VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,[range_lookup])

Fungsi ini mencari keberadaan lookup_value pada kolom pertama table_array


dan mencari nilai keluaran yang sesuai pada baris data sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh nilai row_index_num dengan sistem pencarian sesuai dengan
range_lookup. Fungsi VLOOKUP lebih mudah digunakan, karena manusia secara
insting lebih nyaman bekerja dengan data berbentuk kolom, selain itu juga karena
database disajikan dalam bentuk kolom.
Keterangan:

 Lookup_value adalah nilai yang akan dicari/dicocokkan dengan data yang ada
pada table_array
 Table_array adalah satu set database yang mengandung nilai keluaran yang
ingin dicari melalui lookup_value
 Col_index_num adalah posisi kolom nilai keluaran berada, kolom pertama dari
table_array adalah kolom ke-1, col_index_num ini bernilai lebih dari 1.
 Range_lookup adalah sistem pencarian, TRUE untuk sistem APPROXIMATE
MATCH dan FALSE untuk EXACT MATCH.
 Jika opsi TRUE atau FALSE tidak dituliskan, maka VLOOKUP menggunakan
opsi TRUE.
 Apabila VLOOKUP tidak berhasil menemukan pasangan lookup_value, nilai
keluarannya adalah #N/A jika opsi yang digunakan adalah EXACT MATCH.
Contoh:
 Menentukan lokasi Branch penjualan dengan menggabungkan data pada sheet
subtotals dengan data branch berdasarkan data pada sheet Branch.
 Tambahkan satu kolom setelah kolom branch, dan beri nama kolom Mode
 Menentukan biaya handling berdasarkan kolom Branch yang sudah diisi pada
langkah sebelumnya dengan Trans.Mode berdasarkan data pada sheet Branch.

b) Fungsi HLOOKUP

Syntax: =HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,[range_lookup]

Fungsi ini memiliki kegunaan yang hamper sama dengan fungsi VLOOKUP.
Fungsi ini mencari keberadaan lookup_value pada baris pertama table_array dan
mencari nilai keluaran yang sesuai pada baris data sesuai dengan yang ditunjukkan
oleh nilai row_index_num dengan sistem pencarian sesuai dengan range_lookup.
Keterangan:
 Lookup_value adalah nilai yang akan dicari/dicocokkan dengan data yang ada
pada table_array
 Table_array adalah satu set database yang mengandung nilai keluaran yang
ingin dicari melalui lookup_value.
 Row_index_num adalah posisi baris tempat nilai keluaran berada, baris pertama
dari table_array adalah baris ke-1, row_index_num ini bernilai lebih dari 1.
 Range_lookup adalah sistem pencarian, yaitu TRUE untuk APPROXIMATE
MATCH dan FALSE untuk sistem EXACT MATCH. Jika opsi ini tidak
dituliskan, maka HLOOKUP akan menggunakan opsi TRUE.
 Approximate Match digunakan apabila data kita bersifat continue (range data),
sementara Exact Match digunakan apabila data kita bersifat discreet.
Contoh:
 Tambahkan satu kolom setelah kolom branch (Insert coloumn)
 Kolom baru diberi nama Trans. Fare
 Isikan Biaya Transportasi (Transportation Fare) untuk tiap mode yang
digunakan, menggunakan fungsi HLOOKUP berdasarkan hasil kolom Mode
yang telah diisi sebelumnya dengan data fare pada sheet Branch.

Fungsi-fungsi lain dalam Excel yang dapat digunakan untuk pengolahan Data:
=AVERAGEIF(range,kriteria)
Menghitung rata-rata isi sel yang memenuhi kriteria.
Contoh: =AVERAGEIF(A1:A6,”>5”)
=AVERAGEIFS(range yang dirata-rata,range kriteria,kriteria)
Menghitung rata-rata isi sel yang memenuhi beberapa kriteria.
Contoh: =AVERAGEIFS(A1:A6,A1:A6,">4",A1:A6,"<8")
=SUMPRODUCT(array1, array2)
Mengalikan bilangan yang berhubungan / sesuai dari array1 dengan array2, kemudian
menjumlahkan hasilnya.
Contoh: =SUMPRODUCT(A1:A3,A4:A6)
=FREQUENCY(data array, bins array)
Menghitung banyaknya angka yang kurang dari sama dengan (<=).
Contoh: =FREQUENCY(A1:A6,5) hasilnya: 3
=MEDIAN(bilangan1,[ bilangan2],[ bilangan3],…)
Mencari nilai tengah.
Contoh: =MEDIAN(2,4,6,8) hasilnya: 5
=RANK(bilangan,seluruh data,[jenis urutan])
Mencari ranking atau urutan bilangan (jenis urutan 0-desc, 1-asc).
Contoh: =RANK(A1,$A$1:$A$6,1)

Anda mungkin juga menyukai