Anda di halaman 1dari 8

I S T I T H A A H

PERMENKES No. 15 tahun 2016


Tentang ISTITHAAH Kesehatan Jamaah Haji

• ISTITHAAH Kesehatan Haji adalah Kemampuan


jamaah Haji dari aspek kesehatan yang meliputi
fisik dan mental yang terukur dengan
pemeriksaan yang dapat dipertanggung
jawabkan sehingga jamaah haji dapat
menjalankan ibadahnya sesuai dengan tuntutan
agama islam.
Pemeriksaan Istithaah meliputi 3 tahap :
• Tahap I
Dilaksanakan oleh Tim penyelenggara kesehatan haji di kabupaten
di Puskesmas/RS tempat jamaah haji melakukan pendaftaran men
dapatkan nomor porsi.
Tahap ini menentukan :
- Berusia 60 tahun atau lebih
- Memilih factor resiko kesehatan dengan gangguan kesehatan yang
potensial menyebabkan keterbatasan dalam melakukan ibadah haji
• Tahap II
Dilaksanakan oleh Tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten
di Puskesmas/RS pada saat pemeriksa menentukan kepastian
keberangkatan jamaah haji pada tahun berjalan.
Tahap ini menentukan :
a. Memenuhi syarat istithaah kesehatan jamaah haji
Mampu mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan obat, alat atau
orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani setidaknya dengan kat
egori cukup.
b. Memenuhi syarat istithaah kesehatan haji dengan pendamping me
rupakan jamaah haji dengan kriteria :
- Berusia 60 tahun atau lebih
- Menderita penyakit tertentu yang tidak termasuk dalam kriteria
tidak memenuhi syarat istithaah sementara

c. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk sementara me


rupakan haji dengan kriteria :
- Tidak memiliki sertifikat vaksin internasional (ICV) yang sah.
- Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh antara lain
TBC, DM tidak terkontrol, hypertiroid, stroke akut, HIV-AIDS dengan diare
kronik, perdarahan saluran cerna, anemia gravis.
- Suspek penyakit menular yang berpotensi wabah.
- Psikosis akut.
- Fraktur.
- Hamil ( kurang dari 14 mgg dan lebih dari 26 mgg ).
d. Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji :
- Kondisi klinis yang mengancam jiwa antara lain :
PPOK derajat IV, Gagal jantung stadium IV, CKD Stadiun IV
dengan peritoneal dialysis/hemodialisa regular, AIDS std IV
stroke haemorhagic luas.
- Gangguan jiwa berat, skizofrenia berat, dimensia berat.
- Jamaah dengan penyakit yang sulit diharapkan sembuh :
keganasan stadium akhir, TBC totally drugs resisten (TDR),
Sirosis atau hepatoma decompensate.
Penetapan istithaah kesehatan haji dituangkan dalam berita acara
penetapan istithaah jamaah haji yang dikeluarkan dan ditanda
tangani oleh ketua tim penyelenggara kesehatan haji.

Tahap III
Dilakukan untuk mendapatkan status kesehatan jamaah haji Laik
atau tidak Laik terbang.
Penetapan ini ditanda tangani oleh ketua PPIH Embarkasi Bidang
Kesehatan.
Permenkes No. 15 Tahun 2016 mulai berlaku pada tanggal diun
dangkan ( 11 April 2016 ).

Anda mungkin juga menyukai