Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus

KEJANG DEMAM SEDERHANA et causa FARINGITIS dan


DEMAM TIFOID
Disusun oleh :
Arief Rahmatullah 21704101081
Rosha Damayanti Aulia 21704101077

Pembimbing :
dr. Sri Redjeki Sp. A
IDENTITAS Nama : An. IF
Usia : 1 tahun 7 Bulan
It could be the part of the presentation where you
Jenis Kelamin : Laki-laki
can introduce your healthcare center. Keep it short
Nama
and Ibuto the point. Your:audience
go straight Ny.R will
appreciate
Pekerjaan that ibu : IRT
Alamat : Dusun Krajan
Agama : Islam
Suku : Jawa
No.RM : 228986
MRS : 2 Oktober 2019
ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Demam + Kejang

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan demam. Ibu pasien mengatakan pasien demam sejak
satu hari sebelum MRS (demam hari kedua). Panas turun naik, memburuk saat malam
hari sebelum kejang. Pasien juga kejang 1 kali pada pukul 01.00 WIB. Menurut orang
tua pasian kejang berlangsung selama kurang lebih 3 menit. Saat kejang, mata
pasien melirik keatas dan seluruh tubuh kaku, setelah kejang pasien menangis.
Sebelumnya pasien juga mengalami batuk dan pilek sejak 3 hari sebelum MRS.
Keluhan lain seperti mual (+), muntah (+) 1x, BAB cair (-).
ANAMNESIS

01 02
RIWAYAT PENGOBATAN RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Pengobatan Serupa : disangkal
sebelumnya disangkal. Kejang : disangkal

03 04
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PERINATAL
KELUARGA
Pasien lahir melalui spontan
Serupa : disangkal pervaginam
Kejang : disangkal BBL: 2.900 gram
PBL : 45 cm
ANAMNESIS

● Riwayat Imunisasi Alergi


Hepatitis B (+), polio (+), BCG (+), Hib(+), DPT(+), Makanan : disangkal
Campak (+) Obat : disangkal

● Riwayat Tumbuh Kembang


BB : 10,5 kg TB : 82 cm
LK : 48 cm LL : 14cm
Tengkurap : usia 3,5 bulan
Duduk : usia 4 bulan
Tumbuh gigi : usia 6 bulan
Berdiri : usia 9 bulan
Berjalan : usia 10 bulan
Bicara : usia 7 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum dan Tanda Vital
KU : Lemah, tampak sakit sedang
GCS : E4V5M6
Nadi : 110x/menit RR : 28x/menit
Suhu : 40° C
STATUS
ANTOPOMETRI
BB : 10,5 kg
TB : 82 cm
LK : 48 cm
LL :14cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), petechie (-), spider nevi (-), berkeringat (-).

Kepala
Bentuk mesocephal, luka (-), rambut tidak mudah dicabut, keriput (-),makula (-), papula (-),
nodula (-), kelainan mimik wajah / bells palsy (-), oedem (-), pucat (-)

Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).

Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).

Mulut
Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi berdarah (-),typhoid tongue (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-).
Tenggorokan
Tonsil membesar (-), faring hiperemis (+),tonsil T1/T1 hiperemi (-).
Leher
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-),
lesi pada kulit (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi (-), spider
nevi (-), pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-).

Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis ICS V midclavicular line sinistra
Perkusi : batas kiri atas : ICS II Linea Para Sternalis Sinistra
batas kanan atas : ICS II Linea Para Sternalis Dextra
batas kiri bawah : ICS V Midclavicular Line Sinistra
batas kanan bawah : ICS IV Linea Para Sternalis Dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I–II intensitas normal, regular, bising (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Pulmo :
Inspeksi : Simetris.
Palpasi : Stem fremitus simetris kanan & kiri.
Perkusi : Sonor pada kedua paru di semua lapang
paru.
Auskultasi : suara tambahan (Ronchi (-/-), Wheezing (-/-),
Vesikuler semua lapang paru.
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Tidak ditemukan adanya kelainan.
Palpasi : Soefl (+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal.

•Ektremitas

Akral dingin Oedem

- - - -

+ + - -
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Neurologis :
Reflek cahaya +/+, isokor.
Meningeal sign : Kaku kuduk (-),Brudzinski (-), Kernig (-)
Reflek patologis : Babinski (-), chaddock (-), schaeffer (-),
Oppenheim (-).
DIAGNOSA SEMENTARA KEJANG DEMAM SEDERHANA ec.
Susp.Faringitis dan demam tifoid

DIAGNOSA BANDING
01. KEJANG ec. IMBALANCED ELECTROLYTES

02. MENINGITIS

03. FARINGITIS

04. DEMAM TIFFOID


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Leukosit : 15,4 x103 /µL Warna urin: kuning jernih


Hemoglobin : 8,7 g/dL Typhi H :Negative pH urin : 6,0
Hematokrit : 32,1% Typhi O : 1/320 Protein urin : Negatif
MCV : 52,1 Parathypi A : Negative Bilirubin : Negatif
MCH : 14.1 Parathypi B : 1/80 Keton/Aseton : Negatif
MCHC : 27.1 Sediment urin :
Eritrosit urin : 2-4
Epitel urin : 2-4
TES WIDAL Kristal : Negatif
DARAH
LENGKAP
URINE
LENGKAP
Kejang Demam Sederhana ec. Faringitis
dan Demam Typhoid

-DIAGNOSIS KERJA-
TATALAKSANA
O2 Nasal kanul 2 lpm
MONITORING
IVFD D5% 1/4 NS 1000cc / 24 jam
1. KEJANG
2. VITAL SIGN
Inj. Cefotaxime 3 x 350mg

Inj. Antrain 4 x 1/3 amp

Inj. Ondancentron 3 x 1/3 amp k/p

Stesolid supp 5 mg jika kejang spontan


Tgl 3-10-2019 4-10-2019

S BB : 10,5 Kg BB : 10,5 Kg

Badan panas (-), mual (-), muntah (-), bab cair (-), batuk & pilek (-). Badan panas (-), mual (-), muntah (-), bab cair (-), batuk & pilek (-).

O KU: lemah GCS: 456 KU: lemah GCS: 456

S: 38.˚C, S: 36,7.˚C,

Kpl: a-/i-/c-/d- Kpl: a-/i-/c-/d-

typhoid tongue (+), faring hiperemi (+) typhoid tongue (+) berkurang

Th : ves+/+ rh-/-, wh-/- S1S2 normal, m (-) g (-) – Th : ves +/+ rh-/-, wh-/- S1S2 normal, m (-)g(-) –

Ab: Soefl, Bu(+), Ab: Soefl, Bu(+),

Ext: akral hangat Ext: akral hangat

Gen : OUE hiperemi (-) Gen : OUE hiperemi (-)

A Kejang Demam Sederhana ec. Faringitis dan Demam Typhoid Kejang Demam Sederhana ec. Faringitis dan Demam Typhoid

P Tx : Tx :

- O2 Nasal kanul 2 lpm - O2 Nasal kanul 2 lpm

- IVFD D5% 1/4 NS 1000cc / 24 jam - IVFD D5% 1/4 NS 1000cc / 24 jam

- Inj. Cefotaxime 3 x 350mg - Inj. Cefotaxime 3 x 350mg

- Inj. Antrain 4 x 1/3 amp - Inj. Antrain 4 x 1/3 amp

- Inj. Ondancentron 3 x 1/3 amp k/p - Inj. Ondancentron 3 x 1/3 amp k/p

- Stesolid supp 5 mg jika kejang spontan - Stesolid supp 5 mg jika kejang spontan
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Bangkitan kejang pada kenaikan suhu tubuh 38 C


disebabkan proses ekstrakranium.

• kejadian pada bayi atau anak,


• biasanya umur 6 bulan sampai 5 tahun,
• berhubungan dengan demam
• tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab tertentu.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Demam (infeksi) gastroenteritis (38,1%), infeksi


saluran nafas atas (20%), infeksi saluran
kencing (16,2%).

Usia 6 bulan – 5 tahun

Riwayat penyakit keluarga


PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI DAN MANIFESTASI KLINIS
KEJANG DEMAM SEDERHANA KEJANG DEMAM KOMPLEKS
1.Kejang>15’
1.Umumnyasingkat<15’
2.Fokal atau parsialsatusisi, atau
2.Kejangklonikataugeneral tonik- general didahului fokal
klonik
3.>1x dalam 24jam
3. Kejangberhenti sendiri
(1x dalam24jam)
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
FISIK
• Neurologisdalam batas
normal ANAMNESIS
• Status lokalis sesuai
kelainan • Deskripsi kejang
• Peningkatan TIK • Faktor resiko
• Riw kejang
• Riw kejang dalam
keluarga
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Darah lengkap, gula darah, elektrolit
• USG
• EEG
• CT scan
• Lumbal pungsi
LUMBAL PUNGSI
PADA KEJANG DEMAM?

Menegakkan atau menyingkirkan


dugaan meningitis
Ketentuan:
• usia < 12 bulan: Sangat
dianjurkan dilakukan
• usia 12-18 bulan :
dianjurkan
• > 18 bulan: tidak
rutin
DIAGNOSA BANDING

GANGGUAN
KESEIMBANGAN ENCEPHALITIS
ELEKTROLIT

MENINGITIS ABSES OTAK


TATALAKSANA

1. PENANGANAN SAAT KEJANG


2. PENCEGAHAN KEJANG
PENANGANAN SAAT KEJANG
Diazepam 0.2-0,5 mg/kgBB/dosis iv (bolus pelan)
HENTIKAN KEJANG Diazepam 0.5-0,75mg/kgBB/dosis rectal suposituria
Diulang dengan dosis sama 5 menit kemudian atau bb < 12
kg : 5 mg, bb > 12kg : 10 mg

Antipiretik:
paracetamol 10-15mg/kgBB/kali tiap 4-6 jam
TURUNKAN DEMAM
Ibuprofen 5-10mg/kgBB/kali
3-4x/hari
Kompres air hangat >39C, air biasa >38C
PENANGANAN SAAT KEJANG
Fenitoin bolus iv 10-20 mg/KgBB (maks 200mg)
MASIH KEJANG???? tatalaksana status epileptikus

Bebaskan jalan napas


SUPPORTIF Oksigenasi
Keseimbangan cairan dan elektronik

ANTIBIOTIK Sesuai Indikasi


PENCEGAHAN KEJANG INTERMITTEN

Antipiretikdiberikanwaktupasiendemam.
orang tuapasien/ ataupengasuh
kooperatif.
diazepam oral 0,3 mg/kg/kali per oral
atau
rektal 0,5 mg/kg/kali
PENCEGAHAN KEJANG KONTINYU
OBAT PILIHAN INDIKASI RUMATAN :

asam valproat 15-40  Sudah ada kelainan neurologis /


mg/kgBB/hari
perkembangan,
 Kejang demam 1 5 menit, fokal atau
diikutikelainan neurologis sementara
atau menetap,
 Frekuensi serangan >4x/tahun
ALGORITMA TATALAKSANA
Tatalaksanakurang tepat:
• perkembangan mental dan
PROGNOSIS belajar
• berulangnya kejang demam
• epilepsi
• Kelainan motoris
PEMBAHASAN
PENEGAKKAN DIAGNOSA

Pasien yang berusia 1 th 7 bulan masuk kategori


usia pada kasus kejang demam sederhana yaitu
usia 3 bulan- 5 tahun atau 6 bulan-5 tahun.
Pasien kejang 1 kali (< 3 menit) pada pukul 01.00
WIB dan tidak berulang dalam 24 jam yang
merupakan kriteria kejang demam sederhana.

Pasien demam sejak 1 hari sebelum MRS yang


disertai batuk dan pilek 3 hari sebelumnya
PENCETUS KEJANG DEMAM

Faktor pencetus terjadinya kejang demam pada


anak. sering disebabkan oleh berbagai
penyakit infeksi seperti infeksi saluran
pernafasan akut dan gastrointestinal. Kedua
jenis infeksi inilah yang mendasari timbulnya
gejala demam pada pasien ini yaitu berupa
faringitis dan demam tifoid
KEJANG DEMAM MENINGITIS ENCEPHALITIS

MANIFESTASI KLINIS a. Kejang demam 1. Sakit kepala dan 1. Masa prodromal 


sederhana demam (gejala awal yang berlangsung 1-14 hari, ditandai
dengan:
-berlangsung kurang sering)
-demam
dari 15 menit dan 2. Perubahan kesadaran,
-sakit kepala
umumnya akan berhenti dapat terjadi letargik, tidak -mual-muntah
sendiri responsif, dan koma -nyeri tenggorokan
-tidak terulang dalam 3. Iritasi meningen -malaise
waktu 24 jam mengakibatkan -nyeri ekstremitas
-Kejang umum tonik pemeriksaan meningeal -pucat
dan/atau klonik sign (+). 2. Tanda ensefalitis yang berat
b. Kejang demam 4. Mengalami foto fobia, Gejalanya:
kompleks atau sensitif yang -gelisah
-berlangsung >15 berlebihan pada cahaya. -irritable
menit, fokal/ multipel 5. Kejang akibat area fokal -screaming attack
(kejang >1 dalam 24 jam) kortikal yang peka dan -perubahan perilaku
-gangguan kesadaran
peningkatan TIK akibat
-kejang
eksudat purulen dan
3. Terkadang disertai juga
edema serebral dengan tanda neurologis fokal.
6. Adanya ruam
(Meningitis meningococal)
7. Tanda septikimia
KEJANG DEMAM MENINGITIS ENCEPHALITIS
DIAGNOSA -Anamnesa (demam, -Anamnesa (didapatkan -Anamnesa (demam, sakit
serangan kejang, RPD, trias meningitis : sakit kepala, riwayat
RPK, dll) kepala, demam, kaku pemaparan selama 2-3
-Pemeriksaan Fisik (vital kuduk, RPD, dll) minggu terakhir terhadap
sign, neurologik) -Pemeriksaan fisik (vital penyakit melalui kontak,
-Pemeriksaan penunjang sign, didapatkan RPD, dll)
meningeal sign, -Pemeriksaan fisik (vital
neurologik) sign, neurologik
-Pemeriksaan penunjang -Pemeriksaan penunjang.
KONDISI ANEMIA

Pada anak dengan anemia hipokrom mikrositik dapat


disebabkan beberapa kelainan seperi defisiensi besi dan
thalassemia. Pada anak usia 1 th 7 bulan seperti pasien
dalam laporan kasus ini, sering terjadi anemia defisiensi
besi karena salah satu penyebab terjadinya anemia
defisiensi besi pada anak 1-2 th adalah kebutuhan besi yang
meningkat secara fisiologis, seperti anak dalam masa
pertumbuhan.
TATALAKSANA KASUS

Pemberian diazepam dengan dosis 0,3-0,5 mg/kg jika terjadi


kejang spontan. Selain itu diberikan pula antipirektik untuk
menurunkan demam pada pasien. Pada kasus ini, tidak
diperlukan obat rumatan kejang karena pada pasien kejang
hanya terjadi 1 kali dalam 24 jam dan tidak berulang, tipe
kejang umum, usia pasien sudah melebihi 12 bulan dan tidak
ada defisit neurologis atau tanda neurologis fokal pasca
kejang
THANK YOU
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai