Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Scabies merupakan suatu penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh


Sarcoptes scabiei var. hominis. Scabies merupakan penyakit kulit yang umum di
seluruh dunia, khususnya di negara berkembang dan telah menginfeksi hingga 200
juta orang.1 Penyakit ini ada hampir di setiap negara di seluruh dunia tetapi
merupakan bentuk endemik di daerah tropis pada masyarakat yang tinggal di
daerah dengan tingkat higiene, sanitasi dan ekonomi rendah. Insidensi terjadinya
infeksi skabies di dunia adalah 3 juta per tahun.2 Di Indonesia, skabies masuk
urutan ketiga dari 12 penyakit infeksi pada kulit yang paling sering terjadi.
Prevalensi terjadinya penyakit ini lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan dengan
perempuan yakni 83,7% : 18,3% dan lebih sering menyerang anak-anak.3
Transmisi atau penularan infeksi skabies dapat secara langsung (kontak kulit
dengan penderita) dan tidak langsung (kontak dengan benda seperti kasur, baju dan
yang lainnya). S. scabiei dan mampu hidup diluar tubuh manusia 2-3 hari pada
suhu kamar dan kelembaban 40-80%.1,3 Manifestasi yang timbul pada skabies
dapat berupa kulit yang gatal dan adanya lesi pada kulit terdiri dari papula, nodul
atau vesikel. Predileksi gejala klinis meliputi area sela jari, pergelangan tangan,
aksila, selangkangan, bokong, alat kelamin, dan payudara pada wanita. Pada bayi
dan anak kecil dapat menyerang sampai area telapak tangan, telapak kaki dan
kepala (wajah, leher dan kulit kepala).1
Diagnosis skabies dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan
klinis. Riwayat memiliki ruam kulit yang sangat gatal, seringkali bertambah berat
di malam hari, ada riwayat kontak dengan penderita skabies. Pemeriksaan
didapatkan lesi kulit dengan predileksi area yang khas. Pemeriksaan lebih jauh
dapat dilakukan dengan mikroskop untuk melihat S. scaibei yang diambil dari lesi
kulit penderita.1
Pengobatan skabies dilakukan dengan cara menghilangkan parasit atau
kutu dengan obat-obatan. Obat-obat yang biasa digunakan adalah obat obatan
topical cream atau lotion dan ada pula obat oral. Permethrin topikal adalah pilihan
terapi yang banyak digunakan untuk skabies sedangkan Ivermectin adalah satu-
2

satunya obat oral yang digunakan untuk terapi skabies dan tergolong lebih baru
untuk pengobatan skabies walaupun beberapa kasus ada pula yang menggunakan
ivermectin topikal.4 Karena ivermectin tergolong terapi baru yang digunakan dan
belum umum dipakai sebagai tatalaksana skabies, penulis tertarik untuk
membahas tentang efektifitas ivermectin sebagai terapi skabies dan dibandingkan
dengan permethrin topikal yang umum digunakan.

Anda mungkin juga menyukai