Anda di halaman 1dari 28

HALOGEN

MATERI
01 Pengertian Halogen 02 Sifat-sifat Unsur
Halogen

03 Kelimpahan Unsur
04 Kegunaan Halogen
Halogen di alam

05 Pembuatan Unsur 06 Macam-macam


Halogen Senyawa Halogen
Part 01
“PENGERTIAN HALOGEN”
Halogen adalah unsur-unsur golongan VII A yang
mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns2np5. . Halogen
merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berikatan
erat dan berwarna terang serta bentuk molekulnya diatomik.
Part 02
“SIFAT-SIFAT UNSUR
HALOGEN”
SIFAT FISIKA HALOGEN
Unsur
Sifat-sifat
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom relatif 18,99 35,5 79,9 126,9 210
Titik leleh -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik Didih -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada 250C (g/l) 1,108 1,367 3,119 4,930 -
Warna Kuning Kuning-hijau Merah tua Ungu-Hitam -
Energi Ionisasi (kj/mol) 1681 1251 1139,9 1008,4 930
Afinitas elektron (kj/mol) 328 349 324,7 295,2 270
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
Jari-jari atom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40
SIFAT KIMIA HALOGEN

Kereaktifan
Titik Didih
Kelarutan dan Titik
Lebur
Sifat Asam
Part 03
“KELIMPAHAN UNSUR
HALOGEN DI ALAM”
UNSUR KELIMPAHAN MINERAL/SENYAWA HALOGEN DI ALAM
Fluorin CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5 (PO4)3 F (Fluoroapatit), dalam gigi manusia dan
hewan
Klorin - Garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2 dalam air laut
- Dalam kerak bumi 0,2%
Bromin Dalam senyawa logam bromida ditemukan di air laut mati, mempunyai kadar 4.500 -
5.000 ppm
Iodin - Dalam senyawa NaIO3 (Natrium iodat) yang bercampur dengan deposit NaNO3 di
daerah Chili
- Dalam larutan garam bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100
ppm
- Dalam sumber air di daerah Watudakon (Mojokerto) Jatim juga mengandung
yodium dengan kadar cukup tinggi
- Dalam beberapa jenis lumut, ganggang laut
Astatin Dalam kerak bumi sangat sedikit, kurang dari 30 gram, sebab unsur ini bersifat
radioaktif.
Part 04
“KEGUNAAN HALOGEN”
Penggunaan Fluor
Fluor digunakan terutama untuk memproduksi
uranium heksafluroida dan juga digunakan untuk membuat
senyawa fluor lainnya. Ion fluorida digunakan dalam pasta
gigi karena dapat mencegah gigi berlubang.
Penggunaan Klor
Penggunaan dari klorin adalah sebagai pemutih
kertas dan kain. Penggunaan yang paling umum dari klorin
adalah dalam air minum dan kolam renang karena dapat
membunuh bakteri berbahaya. Penggunaan klorin meliputi
produksi produk sehari-hari seperti insektisida, pelarut,
pewarna makanan, plastik, pewarna, tekstil, produk minyak
bumi, produk kertas dll.
Penggunaan Brom
Brom digunakan untuk mensterilkan air karena
dapat membunuh bakteri. Bentuk anorganik brom
digunakan dalam film fotografi. Selain itu, bromin juga
digunakan dalam pemadam api, pewarna dan obat-obatan.
Penggunaan Iodin
Senyawa-senyawa iod pada dasarnya digunakan
dalam pengobatan, fotografi dan pewarna. Iod juga dapat
untuk mengidentifikasi amilum. Penggunaan lain yang
sangat penting dari yodium adalah dapat digunakan sebagai
pengontras X-ray dan untuk injeksi intravena.
Penggunaan Astatin
Salah satu karakteristik khusus dari astatin adalah
tidak ditemukan di alam sama sekali! Astatin dihasilkan
oleh bombardir bismut dengan partikel alpha. Pemanfaatan
astatin belum ditemukan.
Part 05
“CARA PEMBUATAN
UNSUR HALOGEN”
Pada umumnya halogen dibuat di laboratorium dengan
cara mengoksidasi senyawa halida. Namun gas Fluorin jarang
dibuat di laboratorium karena tidak ada oksidator yang mampu
mengoksidasi senyawa fluorida.
Pembuatan Fluorin
Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen
fluorida, KHF2 dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3%
Reaksi: KHF2 → K+ + HF2-
HF2- → H+ + 2F
Katode: 2H+ + 2e → H2
Anode: 2F- → F2 + 2e
Pembuatan Klorin
Untuk mendapatkan Cl dapat dilakukan elektrolisis leburan
NaCl, dan elektrolisis larutan NaCl.
Proses Downs
Elekrolisis Leburan NaCl (NaCl cair)
Katode (besi) : Na+ + e → Na
Anoda (karbon) : 2Cl- → Cl2 + 2e
Pembuatan Bromin
Air laut mengandung sumber utama Br. Bromin didapatkan dengan
cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut.
Cl + 2Br- → 2Cl- + Br2
Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis.
Br2 + 2H2O → 2H+ + Br - + BrO –
Reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara menambahkan H2SO4 pada air laut
hingga pHnya 3,5, setelah ph air laut 3,5 baru dialiri gas Cl2 dan udara. Gas Br2
yang diperoleh dimurnikan dari Cl2 dengan cara destilasi.
Pembuatan Iodin
Yodium dibuat secara reduksi ion yodat dengan produksi natrium
hidrogensulfit.
( IO3- + 6H+ + Se → ½ I2 + 3H2O ) x 2
( HSO3- + H2O → HSO4- + 2H+ + 2e ) x 5
Ganggang laut (mengandung KI) dikeringkan, abu dari ganggan laut dicampur dengan
air panas dan disaring. Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang kurang
larut mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas Cl2.
2KI(aq) + Cl2(g) → 2KCl(aq) + I2(g)
Pembuatan Astatin
Astatin diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He).
Astatin bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paropendek (8,1
jam).
Part 06
“SENYAWA-SENYAWA
PADA UNSUR HALOGEN”
Senyawa Antarhalogen
Senyawa ini memiliki rumus XYn, dengan X adalah unsur yang
memiliki keelektronegatifan lebih tinggi. Fungsinya sebagai oksidator
kuat. Contohnya: IF7, ICl3, ClF3, ICl5, dan ClF
Senyawa Oksidahalogen
Semua halogen mampu membuat senyawa ini, contohnya F2O
dan F2O2. Juga terdapat pada senyawa klorin, contoh Cl2O, Cl2O3, ClO2,
Cl2O4, dan Cl2O7. Tetapi senyawa klorin tidak stabil (reaktif) sehingga
sering meledak tiba-tiba. ClO2 juga dikenal sebagai bahan pemutih
bubur kertas (pulp)
Senyawa Oksihalogen
• Senyawa ini sedikit larut dalam air.
• Memiliki rumus H-O-X (X adalah unsur halogen).
• Salah satu ikatan ada yang lemah dan kuat. Jika ikatan H-O kuat, maka ikatan O-X
adalah yang lemah.
• Kekuatan ikatan O-X dipengaruhi oleh keelektronegatifan dan banyaknya atom oksigen
yang mengelilingi X atau halogen
• Semakin lemah ikatan H-O semakin mudah asam tersebut terionisasi sehingga bersifat
asam kuat
• Biasanya, reaksi senyawa oksihalogen iodida dibuat untuk titrasi iodometri
Senyawa Halida
Senyawa ini terbagi 2:
1. Senyawa hidrogen halida (HX)
Larut dalam air sehingga disebut asam halida (HX)
Memiliki ikatan H-X yang bergantung terhadap masing-masing unsur,
yaitu semakin kecil ikatan H-X maka semakin mudah melepas ion asam
(H+) sehingga bersifat asam kuat.
2. Garam halide
Semua garam halida larut dalam air dan terbentuk dari reaksi halogen
dengan logam
Adapun reaksi yang menghasilkan unsur halogen:
2NaCl + MnO2 + 2H2SO4 —> Na2SO4 + MnSO4 + 2H2O + Cl2
10KI + 2KMnO4 + 8H2SO4 —> 6K2SO4 + 2MnSO4 + 8H2O + 5I2
6KBr + K2Cr2O7 + 7H2SO4 —> 4K2SO4 + Cr2 (SO4) 3 + 7H2O + 3Br2
2HI + H2SO4 —> SO2 + I2 + 2H2O
MX + H3PO4 —> MH2PO4 + HX (X adalah unsur halogen)

Anda mungkin juga menyukai