Anda di halaman 1dari 79

DE PSAK 71, DE PSAK 72, DE PSAK 73

1
Agenda

1. DA PSAK 71

2. DE PSAK 72

3. DE PSAK 73

2
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
IFRS 9 Financial Instruments

3
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 ?? Kemungkinan mundur 2020

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai


aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

4
4
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
– Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2019
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue
from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena
belum diadopsi
– Ketentuan transisi

5
5
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• ED PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan
per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• ED PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai,
dan akuntansi lindung nilai.
• Meskipun ED PSAK 71 ini direncanakan akan menggantikan PSAK 55, ED PSAK 71
ini belum mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
Untuk sementara waktu, hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB,
ED PSAK 71 memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi
lindung nilai sesuai ED PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan, ED PSAK 71 juga
memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk
macro hedging jika entitas menerapkan ED PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi


• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan.

6
6
PSAK 71 Instrumen Keuangan
Klasifikasi dan Pengukuran

Klasifikasi dan Pengukuran


• Klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan kini tidak lagi berdasarkan
intensi manajemen untuk menjual atau memiliki instrumen keuangan
hingga jatuh tempo. ED PSAK 71 memperkenalkan pengaturan klasifikasi
dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik
kontraktual arus kas dan bisnis model entitas.
• Jika aset keuangan merupakan instrumen utang sederhana dan tujuan
model bisnis entitas adalah untuk mendapatkan arus kas kontraktual, aset
keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Sebaliknya,
jika aset keuangan dimiliki dengan tujuan model bisnis untuk memperoleh
arus kas kontraktual dan untuk diperdagangkan, aset keuangan tersebut
diukur pada nilai wajar dan disajikan dalam laporan posisi keuangan,
sedangkan informasi biaya perolehan diamortisasi disajikan dalam laporan
laba rugi (fair value through other comperhensive income – FVOCI). Jika
model bisnis suatu aset keuangan bukan merupakan kedua model
tersebut, maka informasi nilai wajar menjadi sangat penting, oleh karena
itu informasi nilai wajar diungkapkan dalam laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi (fair value through profit or loss – FVTPL).

7
7
PSAK 71 Instrumen Keuangan
Penurunan Nilai dan Hedging

Penurunan Nilai
• ED PSAK 71 merupakan sebuah terobosan besar dalam peningkatan
kualitas pelaporan keuangan terkait pengakuan penurunan nilai instrumen
keuangan sehingga informasi yang dihasilkan lebih tepat waktu, relevan
dan dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan.

Akuntansi Lindung Nilai


• ED PSAK 71 memberikan perubahan signifikan terkait persyaratan
akuntansi lindung nilai sehingga laporan keuangan akan mencerminkan
manajemen risiko entitas lebih baik dibandingkan standar akuntansi
sebelumnya yaitu PSAK 55.
• Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika
memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125%. Berbeda dengan PSAK 55,
ED PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan
memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan
pertimbangan manajemen.
8
8
9
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 kemungkinan diundur 2020

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Reklasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai


aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

9
10

ED PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
– Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Direncanakan tanggal efektif 1 Januari 2019, kemungkinan
mundur
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue
from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena
belum diadopsi
– Ketentuan transisi

10
11
Klasifikasi Aset Keuangan

• Pengaturan pendekatan klasifikasi aset keuangan melalui model bisnis entitas dalam
mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.
– Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi
atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Akan tetapi, entitas dapat
menetapkan pilihan yang tidak dapat dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada
instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.
– Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut
terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam
rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan

• persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas
yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest) dari
jumlah pokok terutang

11
12
ReKlasifikasi Aset Keuangan

• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika, entitas


mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Perubahan tersebut ditentukan oleh manajemen entitas sebagai
hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan
pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak
eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas
memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang
signifikan terhadap kegiatan operasinya; sebagai contoh, ketika
entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.

12
13
Pengakuan Kerugian Kredit Ekspetasian

• ED PSAK 71 memperkenalkan metode kerugian kredit ekspektasian dalam mengukur


kerugian instrumen keuangan akibat penurunan nilai instrumen keuangan.
• ED PSAK 71 ini mensyaratkan pengakuan segera atas dampak perubahan kerugian
kredit ekspektasian setelah pengakuan awal aset keuangan.
• entitas mengukur penyisihan kerugian instrumen keuangan sejumlah kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tersebut
telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Jika pada tanggal pelaporan, risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal, entitas mengukur penyisihan kerugian untuk
instrumen keuangan tersebut sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Kerugian dimaksud merepresentasikan kerugian kredit ekspektasian yang timbul dari
peristiwa gagal bayar instrumen keuangan yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah
tanggal pelaporan.

13
14
Penentuan Peningkatan Risiko Kredit Signifikan

• Entitas mempertimbangkan apakah terdapat kenaikan risiko kredit yang


signifikan (penilaian berdasarkan perubahan pada kemungkinan gagal
bayar yang terjadi) yaitu dengan membandingkan risiko kredit awal
instrumen keuangan dengan risiko kredit pada tanggal pelaporan.
• Jika entitas mengestimasi instrumen keuangan memiliki risiko kredit yang
rendah pada tanggal pelaporan (contohnya, ‘investment grade’), maka
entitas mengasumsikan risiko kredit atas instrumen keuangan tidak
meningkat secara signifikan
• Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa risiko kredit yang
signifikan telah terjadi ketika pembayaran tertunggak lebih dari 30 hari jika
tidak ada lagi informasi spesifik lain tentang peminjam, tersedia tanpa
biaya dan upaya berlebihan, untuk menentukan apakah terdapat kenaikan
risiko kredit yang signifikan.

14
15
Perhitungan Kerugian Kredit Ekspektasian

• Entitas mengakui penurunan nilai atas komitmen pinjaman dan kontrak jaminan
keuangan.
– Untuk kontrak jaminan keuangan,  mempertimbangkan perubahan risiko bahwa
debitur yang ditetapkan dalam kontrak akan mengalami gagal bayar.
– Untuk komitmen pinjaman,  mempertimbangkan perubahan risiko gagal bayar yang
terjadi pada pinjaman yang terkait dengan komitmen pinjaman.

• Untuk komitmen pinjaman yang belum ditarik, kerugian kredit adalah nilai kini dari
selisih antara:
– arus kas kontraktual yang terutang pada entitas jika pemilik komitmen pinjaman
menarik pinjaman; dan
– arus kas yang diharapkan entitas untuk diterima jika pinjaman ditarik.

• Pengukuran kerugian kredit ekspektasian untuk kontrak jaminan keuangan adalah


pembayaran yang diekspektasi untuk mengganti pemegang jaminan atas kerugian
kredit yang terjadi dikurangi jumlah yang diharapkan entitas untuk diterima dari
pemegang jaminan, debitur, atau pihak lain.

15
16
Aset Keuangan Berasal dari Aset Keuangan Memburuk

• Entitas mengakui perubahan kumulatif atas kerugian kredit


ekspektasian sepanjang umurnya sejak pengakuan awal aset
keuangan sebagai penyisihan kerugian atas aset keuangan
yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk
(purchased or originated credit-impaired financial assets)
pada saat tanggal pelaporan.

16
17
Pengungkapan
• Entitas untuk mengungkapkan informasi yang mengidentifikasi dan menjelaskan:
a) praktek manajemen risiko kredit, penjelasan meliputi:
i. bagaimana penentuan terjadinya peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak
pengakuan awal;
ii. definisi gagal bayar dan alasan pemilihan definisi;
iii. pengelompokan instrumen dalam rangka perhitungan kerugian kredit ekspektasian secara
kolektif;
iv. bagaimana entitas menentukan aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit
v. kebijakan hapus buku dan kebijakan untuk aset keuangan hapus buku yang masih dapat
ditagihkan;
vi. pengakuan kerugian kredit ekspektasian pada aset keuangan yang dimodifikasi penerapan
Bagian 5.5 Penuruan Nilai, meliputi:
– input, asumsi dan teknik estimasi yang digunakan untuk menghitung kerugian kredit
ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya, penentuan risiko kredit meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal, penentuan aset keuangan mengalami
penurunan nilai kredit,
– penggunaan informasi forward-looking dalam perhitungan kerugian kredit
ekspektasian,
– perubahan teknik estimasi dan asumsi yang signifikan selama periode laporan dan
alasan perubahan

17
18
Pengungkapan

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif terkait jumlah yang timbul dari


kerugian kredit ekspektasian, penjelasan meliputi:
i. rekonsiliasi dari saldo awal hingga saldo penutup kerugian penyisihan untuk kredit
ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau
berasal dari aset keuangan memburuk;
ii. penjelasan seberapa signifikan perubahan pada jumlah tercatat bruto instrumen
keuangan selama periode laporan yang berkontribusi pada perubahan penyisihan
kerugian;
iii. penjelasan dampak efek modifikasi pada arus kas kontraktual terhadap kerugian kredit
ekspektasian;
iv. informasi agunan dan perbaikan risiko kredit lainnya yang mempengaruhi jumlah
kerugian kredit ekspektasian; dan
v. jumlah yang dihapusbukukan selama periode laporan yang masih akan ditagihkan.

18
19
Pengungkapan

c. Eksposur risiko kredit, bertujuan untuk mempermudah pengguna laporan


keuangan mengakses risiko kredit dan memahami konsentrasi risiko
kredit yang signifikan.
Untuk itu, entitas mengungkapkan per peringkat risiko kredit, jumlah
tercatat bruto aset keuangan dan eksposur risiko kredit dari komitmen
pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.
Pengungkapan masing-masing untuk instrumen keuangan dengan
kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang
umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan
memburuk.
• Pengecualian untuk beberapa persyaratan pengungkapan yang diberikan
untuk piutang dagang dan piutang sewa yang dimana penyisihan
kerugiannya diukur menggunakan pendekatan yang disederhanakan.

19
20
Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai

• ED PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan


memperkenalkan persyaratan yang lebih umum (principle-based)
menggunakan pertimbangan manajemen, yaitu:
i. terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen
lindung nilai;
ii. pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan
dari hubungan ekonomik tersebut; dan
iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari
hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan
kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk
melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut.
• Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika
memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125%.

20
21
Rebalancing Hubungan Lindung Nilai

• ED PSAK 71 mensyaratkan jika hubungan lindung nilai tidak lagi


memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai terkait dengan rasio
lindung nilai (lihat paragraf 6.4.1(c)(iii)), namun tujuan manajemen risiko
hubungan lindung nilai tersebut ditetapkan sama, entitas menyesuaikan
rasio lindung nilai atas hubungan lindung nilai sehingga memenuhi
kriteria kualifikasian lagi (dalam Pernyatan ini hal ini disebut sebagai
rebalancing).

21
22

Akuntansi untuk Nilai Waktu dari Opsi untuk Arus Kas dan
Lindung Nilai atas Nilai Wajar

• ED PSAK 71 mensyaratkan entitas untuk membedakan nilai


waktu dari opsi berdasarkan jenis dari item lindung nilai yang
dilindung nilai oleh opsi: transaksi yang berkaitan dengan item
lindung nilai dan periode waktu yang berkaitan dengan item
lindung nilai.
• Ketika suatu entitas memisahkan nilai intrinsik dan nilai waktu
dari suatu kontrak opsi dan menetapkan hanya perubahan
nilai intrinsik dari opsi sebagai instrumen lindung nilai (lihat
paragraf 6.2.4(2)), entitas mencatat nilai waktu dari opsi
sebagai berikut (lihat paragraf PP6.5.29 – PP6.5.33).

22
23
Lindung Nilai atas Sekelompok Item

• ED PSAK 71 mensyaratkan sekelompok item (termasuk suatu kelompok


item yang merupakan suatu posisi neto; lihat paragraf PP6.6.1-PP6.6.8)
merupakan item lindung nilai yang memenuhi syarat jika:
1. Terdiri dari item (termasuk kelompok item) yang secara tersendiri merupakan
item lindung nilai yang memenuhi syarat;
2. Item dalam kelompok tersebut dikelola secara berkelompok untuk tujuan
manajemen risiko; dan
3. Untuk lindung nilai atas arus kas untuk kelompok item yang variabilitas arus
kasnya diperkirakan tidak proporsional terhadap variabilitas keseluruhan
dalam arus kas kelompok sehingga posisi risiko yang saling hapus timbul.

23
24
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan.
Jika entitas memilih untuk menerapkan dini Pernyataan ini, entitas harus
mengungkapkan fakta tersebut dan menerapkan semua persyaratan dalam
Pernyataan ini pada waktu yang sama.
• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK
25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan
pengakuannya pada tanggal penerapan awal.
• Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama
kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian
kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari ED
PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini dikarenakan
ED PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro hedging.

24
ED PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan
IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers

25
26
Agenda

1. Pokok-Pokok Perubahan PSAK 72

2. Isi Standar

3. Ilustrasi

4. Diskusi

26
27

PSAK 72

• PSAK 72 merupakan adopsi IFRS 15 Revenue from contracts


with customers effective 2018, kecuali:
– Item terkait IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi)  hak
penggunaan aset
– Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada
• Standar ini bersifat principles based
• Standar komprehensif karena mengatur semua jenis
Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan sehingga
menghilangkan pengaturan dalam standar yang lain.

27
28

PSAK yang Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

28
29

PSAK 72

Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi

Contoh Ilustratif

Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain

29
30

PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
identifikasi dan penyelesaian kewajiban
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan

30
Pokok Perubahan

Pengakuan
• Indentifikasi kontrak
• Kombinasi kontrak
• Modifikasi kontrak
• Identifikasi kewajiban pelaksanaan
• Penyelesaian kewajiban pelaksanaan

Pengukuran
• Menentukan harga transfer
• Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan

Penyajian dan Pengungkapan

31
31
32

Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;

Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban


pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah


menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.

32
33

Tujuan

• Menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan


ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari
kontrak dengan pelanggan.
• Pencapaian tujuan
– Mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau
jasa yang dijanjikan kepada pelanggan
– Mempertimbangkan syarat kontrak serta seluruh fakta dan keadaan
yang relevan
– Untuk kontrak individual dan portfolio kontrak

33
34

Ruang Lingkup

• Untuk seluruh kontrak dengan pelanggan, kecuali:


a) kontrak sewa - PSAK 30 Sewa;
b) kontrak asuransi - PSAK 62 Kontrak Asuransi;
c) instrumen keuangan - ED PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 65:
Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan Bersama,
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri dan PSAK 15 Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; dan
d) Pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang sama
untuk memfasilitasi penjualan kepada pelanggan atau pelanggan
potensial  kontrak antara dua perusahaan minyak untuk
menukarkan minyak untuk memenuhi permintaan dari pelanggan
dalam lokasi yang berbeda secara tepat waktu.

34
35

Pengakuan

Indentifikasi kontrak

Kombinasi kontrak

Modifikasi kontrak

Identifikasi kewajiban pelaksanaan

Penyelesaian kewajiban pelaksanaan

35
36

Mengidentifikan Kontrak
Entitas mencatat kontrak dgn pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut
terpenuhi:
a) para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan
atau sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen
untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing;
b) entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau
jasa yang akan dialihkan;
c) entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau
jasa yang akan dialihkan;
d) kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah
arus kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari
kontrak); dan
e) kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi
haknya dalam pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke
pelanggan.
Entitas hanya mempertimbangkan kemampuan dan intensi pelanggan untuk
membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo. Jumlah imbalan yang akan
menjadi hak entitas mungkin lebih kecil dari jumlah yang tercatat dalam kontrak
jika imbalan bersifat variabel karena entitas dapat menawarkan suatu konsesi
harga kepada pelanggan (lihat paragraf 52).
36
37

Kombinasi Kontrak

• Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang


disepakati dan mencatat kontrak tersebut sebagai kontrak
tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi:
a. kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan tujuan komersial
tunggal;
b. jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung
pada harga atau pelaksanaan dari kontrak lain; atau
c. barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa
barang atau jasa yang dijanjikan dalam setiap kontrak) merupakan
kewajiban pelaksanaan tunggal sesuai dengan paragraf 22-30.

37
Modifikasi Kontrak

• Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup


atau harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh para
pihak dalam kontrak.
• Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi berikut
terpenuhi:
– ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau
jasa yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan (distinct) (sesuai dengan
paragraf 26-30); dan
– harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan
harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling prices) entitas atas
penambahan barang atau jasa yang dijanjikan dan penyesuaian yang
tepat terhadap harga yang mencerminkan keadaan kontrak tertentu.

38
Modifikasi Kontrak
• Jika modifikasi kontrak tidak dicatat sebagai kontrak terpisah, maka entitas mencatat barang
atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada tanggal modifikasi kontrak dengan cara
manapun di bawah ini yang dapat diterapkan:
– Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut merupakan
penghentian kontrak yang ada dan menciptakan kontrak baru, jika sisa barang atau jasa
bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang dialihkan pada atau sebelum tanggal
modifikasi kontrak. Jumlah imbalan yang dialokasikan pada sisa kewajiban pelaksanaan
(atau pada sisa barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam kewajiban
pelaksanaan tunggal yang diidentifikasikan sesuai dengan paragraf 22(b)) adalah jumlah
dari:
• (i) imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan (termasuk jumlah yang telah diterima
dari pelanggan) yang tercakup dalam estimasi harga transaksi dan yang belum
diakui sebagai pendapatan; dan
• (ii) imbalan yang dijanjikan sebagai bagian dari modifikasikontrak.

39
40

Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan

• Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang


dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dan
mengidentifikasi sebagai kewajiban pelaksanaan setiap janji
untuk mengalihkan kepada pelanggan baik:
a) suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa)
yang bersifat dapat dibedakan; atau
b) serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat
dibedakan yang secara substansial sama dan memiliki pola
pengalihan yang sama kepada pelanggan (lihat paragraf
23).

40
41

Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan

Janji kontrak dengan pelanggan

• Kontrak umumnya secara eksplisit menyatakan barang atau jasa


yang dijanjikan untuk dialihkan kepada pelanggan.
• Akan tetapi, kewajiban pelaksanaan tidak terbatas pada barang
atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak.

Barang atau jasa Bersifat dapat Dibedakan

• Penjualan barang yang diproduksi; yang dibeli


• Pelaksanaan tugas
• Penyediaan jasa; jasa pengaturan
• Pembaian hak kepada barang dan jasa

41
42

Barang atau Jasa Bersifat dapat Dibedakan

• Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat


• dibedakan jika kedua kriteria berikut terpenuhi:
a. pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang
atau jasa itu sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap
tersedia kepada pelanggan (yaitu barang atau jasa yang bersifat
dapat dibedakan); dan
b. janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan
dapat diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak (yaitu
janji untuk mengalihkan barang atau jasa yang bersifat dapat
dibedakan dalam konteks kontrak tersebut).
Jika barang atau jasa yang dijanjikan bersifat tidak dapat dibedakan,
entitas mengombinasikan barang atau jasa dengan barang atau jasa lain
yang dijanjikan sampai entitas mengidentifikasi sepaket barang atau jasa
tersebut bersifat dapat dibedakan.

42
43

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu


Tertentu

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu


Tertentu

Pengukuran Kemajuan terhadap Penyelesaian


Kewajiban Pelaksanaan secara penuh

• Metode Pengukuran Kemajuan


• Pengukuran Kemajuan yang Rasional

43
44

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

• Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas


menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan
barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada
pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan
memperoleh pengendalian atas aset.
• Pada awal kontrak entitas menentukan apakah entitas
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu
(sesuai dengan paragraf 35-37) atau menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan pada suatu waktu tertentu (sesuai dengan
paragraf 38).

44
45
Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu
(Performance Obligation Over Time)

• Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu dan,


oleh karena itu, menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan mengakui
pendapatan sepanjang waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi:
a. pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat
yang disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan
kewajiban pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04);
b. kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai
contoh, pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan
sebagai aset yang diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraph
PP05); atau
c. kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan
alternatif terhadap entitas (lihat paragraf 36) dan entitas memiliki
hak yang dapat dipaksakan untuk pembayaran kinerja yang

45
46
Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu Tertentu
(Performance Obligation At a Point In Time)

• Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu sesuai


dengan paragraf 35-37, maka entitas menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan pada waktu tertentu.
• Untuk menentukan waktu tertentu dimana pelanggan memperoleh
pengendalian atas aset yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan, entitas mempertimbangkan persyaratan
pengendalian dalam paragraf 31-34.
• Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan
pengendalian, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:
a. Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset
b. Pelanggan memiliki memiliki hak kepemilikan legal atas aset
c. Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset
d. Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan
aset
e. Pelanggan telah menerima aset

46
47

Pengukuran

Menentukan harga transaksi

• Imbalan Variabel
• Liabilitas Pengemalian
• Estimasi Pematasan Imbalan Variabel
• Penentuan kembali Imbalan Variabel
• Keberadaan Komponan Pendanaan Signifikan dalam Kontrak
• Imbalan Non Kas
• Uang Imbalan kepada Pelanggan

Mengalokasikan harga transaksi terhadap


kewajiban Pelaksanaan

Perubahan dalam Harga Transaksi

47
48

Menentukan Harga Transaksi


• Ketika (atau selama) kewajiban pelaksanaan diselesaikan, entitas mengakui
pendapatan atas sejumlah harga transaksi (yang tidak termasuk estimasi
atas imbalan variabel yang dibatasi sesuai dengan paragraf 56-58) yang
dialokasikan terhadap kewajiban pelaksanaan.
Menentukan Harga Transaksi
• Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas
untuk menentukan harga transaksi. Harga transaksi adalah jumlah imbalan
yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan
barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan, tidak termasuk jumlah
yang ditagih atas nama pihak ketiga (sebagai contoh, beberapa pajak
penjualan). Imbalan yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dapat
mencakup jumlah tetap, jumlah variabel, atau keduanya.

48
49

Menentukan Harga Transaksi


• Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas
untuk menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah imbalan yang
dijanjikan oleh pelanggan mempengaruhi estimasi harga transaksi.
• Ketika menentukan harga transaksi, entitas mempertimbangkan dampak
dari seluruh hal berikut:
a. imbalan variabel (lihat paragraf 50-55 dan 59);
b. estimasi pembatas imbalan variabel (lihat paragraf 56-58);
c. keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak (lihat
paragraf 60-65);
d. imbalan nonkas (lihat paragraf 66-69); dan
e. utang imbalan kepada pelanggan (lihat paragraf 70-72).

49
50
Mengalokasikan Harga Transaksi terhadap Kewajiban
Pelaksanaan
• Tujuan ketika mengalokasikan harga transaksi adalah entitas
mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban
pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan)
dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan yang
diharapkan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk
mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada
pelanggan.
• Untuk memenuhi tujuan alokasi, entitas mengalokasikan harga
transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan yang
diidentifikasi dalam kontrak dengan dasar harga jual berdiri
sendiri relatif (relative stand-alone selling price) sesuai dengan
paragraf 76-80, kecuali diatur khusus dalam paragraf 81-83
(untuk alokasi diskon) dan paragraf 84-86 (untuk alokasi

50
51

Biaya Kontrak

Biaya inkremantal atas Perolehan Kontrak

Biaya Pemenuhan Kontrak

Amortisasi dan Penurunan Nilai

51
52

Penyajian
• Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan,
entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan
sebagai aset kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada
hubungan antara kinerja entitas dan pembayaran pelanggan.
Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara
terpisah sebagai piutang.

52
53

Pengungkapan
• Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan
informasi yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
memahami sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus
kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, entitas mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif
tentang seluruh hal berikut:
a. kontrak dengan pelanggan (lihat paragraf 113-122);
b. pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan, yang
dibuat dalam menerapkan Pernyataan ini terhadap kontrak tersebut
(lihat paragraf 123-126); dan
c. aset yang diakui dari biaya untuk memperoleh atau memenuhi kontrak
dengan pelanggan sesuai dengan paragraf 91 atau 95 (lihat paragraf
127-128).

53
54

Pengungkapan
• Kontrak dengan Pelanggan
– Pemisahan Pendapatan
– Saldo Kontrak
– Kewajiban Pelaksanaan
– Harga Transaksi yang Dialokasikan terhadap Sisa Kewajiban
Pelaksanaan
• Pertimbangan Signifikan dalam Penerapan Pernyataan Ini
– Menentukan Waktu Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan
– Menentukan harga transaksi dan jumlah yang dialokasikan untuk
kewajiban pelaksanaan
• Aset yang Diakui dari Biaya untuk Memperoleh atau
Memenuhi Kontrak dengan Pelanggan

54
55

Tanggal Efektif

• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku


yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2019. Penerapan dini
diperkenankan.
• Jika entitas menerapkan Pernyataan ini lebih dini, maka entitas
mengungkapkan fakta tersebut.

55
56

Ketentuan Transisi (Paragraf C02-C08)

• Entitas menerapkan Pernyataan ini menggunakan satu dari dua


metode berikut:
a. secara retrospektif untuk setiap periode pelaporan sajian
sebelumnya sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tunduk
pada panduan (expedients) dalam paragraf C05; atau
b. secara retrospektif dengan dampak kumulatif atas
penerapan secara awal Pernyataan ini diakui pada tanggal
penerapan awal sesuai dengan paragraf C07-C08.

56
57

Pedoman Penerapan
a. Pemisahaan Pendapatan
b. kewajiban pelaksanaan diselesaikan sepanjang waktu
(paragraph PP2-PP13);
c. metode untuk mengukur kemajuan terhadap penyelesaian
kewajiban pelaksanaan secara penuh (paragraf PP14-PP19);
d. penjualan dengan hak retur (paragraf PP20-PP27);
e. garansi (paragraf PP28-PP33);
f. imbalan prinsipal dibandingkan dengan agen (paragraf PP34-
PP38);
g. opsi pelanggan untuk tambahan barang atau jasa (paragraph
PP39-PP43);
h. hak pelanggan yang tidak dilaksanakan (paragraf PP44-PP47);

57
58

Pedoman Penerapan

i. biaya dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan (dan


beberapa biaya terkait) (paragraf PP48-PP51);
j. lisensi (paragraf PP52-PP63B);
k. perjanjian pembelian kembali (paragraf PP64-PP76)
l. pengaturan konsinyasi (paragraf PP77-PP78);
m. pengaturan bill-and-hold (paragraf PP79-PP82);
n. penerimaan pelanggan (paragraf PP83-PP86); dan
o. pengungkapan pemisahan pendapatan (paragraf PP87-PP89).

58
59

Contoh
MENGIDENTIFIKASI KONTRAK CI02
• Contoh 1 – Kolektabilitas Imbalan
• Contoh 2 – Imbalan Bukan Berdasarkan Harga Tertulis – Konsesi Harga
Implisit
• Contoh 3 – Konsesi Harga Implisit
• Contoh 4 – Penilaian Kembali Kriteria untuk Mengidentifikasi Kontrak
MODIFIKASI KONTRAK CI18
• Contoh 5 – Modifikasi Kontrak untuk Barang
• Contoh 6 – Perubahan Harga Transaksi Setelah Modifikasi Kontrak
• Contoh 7 – Modifikasi Kontrak Jasa
• Contoh 8 – Modifikasi yang Menghasilkan Penyesuaian Catch Up Kumulatif
Terhadap Pendapatan
• Contoh 9 – Perubahan dalam Ruang Lingkup dan Harga yang Tidak Disetujui

59
60

Contoh
MENGIDENTIFIKASI KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI44
• Contoh 10 – Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan
• Contoh 11 – Menentukan Apakah Barang atau Jasa Bersifat Dapat
Dibedakan
• Contoh 12 – Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak
KEWAJIBAN PELAKSANAAN YANG DISELESAIKAN SEPANJANG WAKTU CI66
• Contoh 13 – Pelanggan Menerima dan Mengonsumsi Manfaat Secara
Simultan
• Contoh 14 – Menilai Penggunaan Alternatif dan Hak atas Pembayaran
• Contoh 15 – Aset yang Tidak Memiliki Penggunaan Alternatif Bagi Entitas
• Contoh 16 – Hak yang Dapat Dipaksakan atas Pembayaran Pelaksanaan yang
Diselesaikan Sampai Saat Ini
• Contoh 17 – Penilaian Apakah Kewajiban Pelaksanaan Diselesaikan Pada
Waktu Tertentu atau Sepanjang Waktu

60
61

Contoh
MENGUKUR KEMAJUAN TERHADAP PENYELESAIAN KEWAJIBAN
PELAKSANAAN SECARA PENUH CI91
• Contoh 18 – Mengukur Kemajuan Ketika Membuat Barang atau Jasa
Tersedia
• Contoh 19 – Bahan Baku Belum Terpakai
IMBALAN VARIABEL CI101
• Contoh 20 – Denda Menyebabkan Kenaikan Imbalan Variabel
• Contoh 21 – Mengestimasi Imbalan Variabel
MEMBATASI ESTIMASI IMBALAN VARIABEL CI109
• Contoh 22 – Hak Pengembalian
• Contoh 23 – Konsesi Harga
• Contoh 24 – Insentif Diskon Berdasarkan Volume
• Contoh 25 – Fees Manajemen yang Bergantung pada Pembatasan

61
62

Contoh
• KEBERADAAN KOMPONEN KEUANGAN SIGNIFIKAN DI DALAM KONTRAK
CI134
• Contoh 26 – Komponen Keuangan Signifikan dan Hak Pengembalian
• Contoh 27 – Pembayaran Ditahan Dalam Kontrak Jangka Panjang
• Contoh 28 – Menentukan Tingkat Diskonto
• Contoh 29 – Pembayaran di Muka dan Penilaian Tingkat Diskonto
• Contoh 30 – Pembayaran di Muka
IMBALAN NONKAS CI155
• Contoh 31 – Pemberian Hak atas Imbalan Nonkas
UTANG IMBALAN KEPADA PELANGGAN CI159
• Contoh 32 – Utang Imbalan Kepada Pelanggan

62
63

Contoh
• MENGALOKASIKAN HARGA TRANSAKSI KEPADA KEWAJIBAN
PELAKSANAAN CI163
• Contoh 33 – Metodologi Alokasi
• Contoh 34 – Mengalokasikan Diskon
• Contoh 35 – Alokasi Imbalan Variabel
BIAYA KONTRAK CI188
• Contoh 36 – Biaya Inkremental dalam Memperoleh Kontrak
• Contoh 37 – Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset
PENYAJIAN CI197
• Contoh 38 – Liabilitas dan Piutang Kontrak
• Contoh 39 – Aset Kontrak Diakui untuk Pelaksanaan Entitas
• Contoh 40 – Piutang Diakui atas Pelaksanaan Entitas

63
64

Contoh
PENGUNGKAPAN CI209
• Contoh 41 – Pemisahan Pendapatan – Pengungkapan Kuantitatif
• Contoh 42 – Pengungkapan Harga Transaksi yang Dialokasikan ke Sisa
Kewajiban Pelaksanaan
• GARANSI CI222
• Contoh 44 – Garansi
IMBALAN PRINSIPAL DIBANDINGKAN DENGAN IMBALAN AGEN CI230
• Contoh 45 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen)
• Contoh 46 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Entitas merupakan
Prinsipal)
• Contoh 46A - Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal)
• Contoh 47 – Janji untuk Menyediakan Barang atau Jasa (Prinsipal)
• Contoh 48 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa (Entitas merupakan Agen)
• Contoh 48A – Entitas merupakan Prinsipal dan Agen dalam Kontrak yang
Sama

64
65

Contoh
OPSI PELANGGAN ATAS BARANG DAN JASA TAMBAHAN CI249
• Contoh 49 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Voucher
Diskon)
• Contoh 50 – Opsi yang Tidak Memberikan Pelanggan Hak yang
• Bersifat Material (Tambahan Barang atau Jasa)
• Contoh 51 – Opsi yang Memberikan Pelanggan Hak Material (Opsi
Pembaharuan)
• Contoh 52 – Program Loyalitas Pelanggan
FEES DIMUKA YANG TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN CI271
• Contoh 53 – Fee Dimuka yang Tidak Dapat Dikembalikan

65
66

Contoh
LISENSI CI275
• Contoh 54 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual
• Contoh 55 – Lisensi Kekayaan Intelektual
• Contoh 56 – Mengidentifikasi Lisensi yang Bersifat Dapat dibedakan
• Contoh 57 – Hak Waralaba
• Contoh 58 – Akses ke Lisensi Intelektual
• Contoh 59 – Hak Menggunakan Kekayaan Intelektual
• Contoh 60 – Royalti Berbasis Penjualan untuk Lisensi Kekayaan Intelektual
• Contoh 61 – Akses Kekayaan Intelektual
PERJANJIAN JUAL BELI KEMBALI CI314
• Contoh 62 – Perjanjian Jual Beli Kembali
PENGATURAN BILL-AND-HOLD CI322
• Contoh 63 – Pengaturan Bill-and-Hold

66
DE PSAK 73 SEWA
IFRS 16 LEASES

67
DE PSAK 73 SEWA

Tujuan Standar
• menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya
untuk penyewa.

Pokok Pengaturan

• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets)


dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian, yakni untuk: (i) sewa jangka-
pendek dan (ii) sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-
rendah.
• Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa
pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.

68
DE PSAK 73 SEWA

PSAK yang digantikan


• PSAK 30 Sewa
• ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu
Sewa
• ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif
• ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan
Bentuk Legal Sewa
• ISAK 25 Hak atas Tanah

Tanggal Efektif

• 1 Januari 2020

69
DE PSAK 73 SEWA

Ruang Lingkup

• Sewa mengatur bahwa seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna dalam subsewa
masuk dalam ruang lingkup DE PSAK 73, kecuali sewa tertentu.

Identifikasi Sewa

• Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut


memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu
jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan.

Memisahkan Komponen Sewa

• untuk kontrak yang merupakan, atau mengandung, sewa, entitas mencatat masing-
masing komponen sewa dalam kontrak sebagai sewa secara terpisah dari komponen
nonsewa dari kontrak, kecuali cara praktis. Standar memberikan pedoman cara
pemisahan komponen kontrak.

70
DE PSAK 73 SEWA
Masa Sewa
• Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan
serta periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa, jika penyewa
cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut, dan periode yang dicakup oleh opsi
untuk menghentikan sewa, jika penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi
tersebut.

Akuntansi Penyewa
• Pengakuan dan Pengukuran awal; Pengukuran selanjutnya; Modifikasi Sewa;
Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

Akuntansi Pesewa
• Prinsip; Penyajian dan Pengungkapan untuk Pesewa

Transaksi jual dan Sewa Balik


• Sewa mensyaratkan agar jika penjual–penyewa mengalihkan aset, yang memenuhi
persyaratan PSAK 72, kepada pembeli–pesewa dan menyewa aset tersebut kembali
dari pembeli–pesewa, maka baik penjual–penyewa maupun pembeli–pesewa
mencatat kontrak pengalihan dan sewa dengan menerapkan paragraf 99-103

71
Akuntansi Penyewa

Model Akuntansi Tunggal

• Penyewa mengakui aset dan liabilitas untuk seluruh


sewa dengan masa sewa lebih dari 12 bulan, kecuali
aset pendasarnya bernilai-rendah.
• Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna
yang merepresentasikan haknya untuk menggunakan
aset pendasar sewaan dan liabilitas sewa yang
merepresentasikan kewajibannya untuk membayar
sewa.

72
Akuntansi Penyewa

Pengukuran
• Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara yang
serupa dengan aset non-keuangan lain (seperti aset
tetap) dan liabilitas sewa dengan cara yang serupa
dengan liabilitas keuangan lainnya.
• Penyewa mengakui penyusutan aset hak-guna dan
bunga atas liabilitas sewa, dan juga mengklasifikasi
pembayaran kas untuk liabilitas sewa menjadi bagian
pokok dan bagian bunga dan menyajikannya dalam
laporan arus kas dengan menerapkan PSAK 2: Laporan
Arus Kas.

73
Akuntansi Penyewa

Teknik Pengukuran

• Aset dan liabilitas yang timbul dari sewa pada awalnya


diukur berdasarkan nilai kini.
• Pengukuran tersebut termasuk pembayaran sewa yang
tidak dapat dibatalkan (termasuk pembayaran terkait-
inflasi), dan juga termasuk pembayaran yang akan
dilakukan pada periode opsional jika penyewa cukup
pasti untuk mengeksekusi opsi perpanjangan sewa
atau tidak mengeksekusi opsi penghentian sewa.

74
Akuntansi Penyewa
Pengakuan dan Pengukuran Awal
• mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa
• mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.
• mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum
dibayar pada tanggal permulaan. Pembayaran sewa didiskontokan dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut
dapat ditentukan. Entitas dapat menggunakan suku bunga pinjaman
inkremental penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat
ditentukan

Pengukuran Selanjutnya
• mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas
menerapkan model pengukuran lain; dan
• mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa,
sewa yang telah dibayar, dan penilaian kembali atau modifikasi sewa atau
pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian serta mengukur kembali
liabilitas sewa untuk merefleksikan perubahan pembayaran sewa

75
Akuntansi Penyewa
Pengakuan dan Pengukuran Awal
• mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa
• mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.
• mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum
dibayar pada tanggal permulaan. Pembayaran sewa didiskontokan dengan
menggunakan suku bunga implisit dalam sewa jika suku bunga tersebut
dapat ditentukan. Entitas dapat menggunakan suku bunga pinjaman
inkremental penyewa jika suku bunga implisit dalam sewa tidak dapat
ditentukan

Pengukuran Selanjutnya
• mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas
menerapkan model pengukuran lain; dan
• mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa,
sewa yang telah dibayar, dan penilaian kembali atau modifikasi sewa atau
pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian serta mengukur kembali
liabilitas sewa untuk merefleksikan perubahan pembayaran sewa

76
Akuntansi Penyewa

Modifikasi Sewa

• Sewa mensyaratkan agar penyewa mencatat modifikasi sewa


sebagai sewa terpisah jika 2 kondis

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

• Sewa mencakup persyaratan pengungkapan untuk penyewa.


• Penyewa perlu menerapkan pertimbangannya dalam menentukan
informasi yang akan diungkapkan untuk mencapai tujuan dalam
menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas penyewa.

77
Akuntansi Pesewa

Prinsip pengakuan
• Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk
pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam PSAK 30: Sewa.
• Pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau
sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda.

Penyajian dan Pengungkapan untuk Penyewa

• Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam


laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut
• Mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi
pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap
laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi
pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai
residual.

78
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 7979

Anda mungkin juga menyukai