Anda di halaman 1dari 12

Novita Intan Adiningsih

712016016
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
1
• GPPH)Atau ADHD tingkat aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai
perkembangan serta kemampuan mengumpulkan perhatian yang
terganggu

• Prevalensi anak dengan GPPH di Amerika Serikat pada anak usia sekolah
diperkirakan sebesar 2-20% dan 3-7% pada usia pubertas,
• RSUP Sanglah Denpasar tahun 2005-2006 prevalensi GPPH 51 (45,9%)
yang terdiri dari 43 (38,7%) laki-laki dan 8 (7,2%) perempuan.

• Saat ini diperkirakan 5% populasi anak-anak di seluruh dunia mengalami


masalah GPPH dengan berbagai tingkat keparahan, anak-anak usia
sekolah dasar dua kali lebih banyak dibandingkan dengan remaja

2
 Definisi
suatu gangguan yang ditandai
oleh ketidakmampuan
mempertahankan perhatian,
mengatur tingkat aktivitas, dan
mengontrol tingkah laku impulsif
 epidemiologi
Banyak pada anak, angka prevalensi
GPPH sebesar 4%-12% (dengan
estimasi 8%-10%) dan masing-masing
terdiri dari 9,2% (5,8%-13,6%) laki-laki
dan 2,9% (1,9%-4,5%) perempuan. 3
• Genetik
• Faktor neurokimia

Etiologi • Faktor neurofisiologi


• Faktor lateralis
• Faktor lingkungan
• Masalah saat kehamilan dan
kelahiran

• Melibatkan korteks
frontalis yaitu jaras
frontosubkortikal dan
Patogenesis kortek frontalis sendiri.
• Neurotransmiter utama
yang berperan dalam hal
ini adalah katekolamin.
4
- Diperoleh gambaran perilaku bermasalah pada
situasi-situasi dan lingkungan spesifik
- Riwayat agresi dan ketakutan, kurangnya
hubungan dengan teman sebaya, kesulitan
akademik, masalah-masalah perilaku di sekolah
- dan reaksi pada wewenang yang membatasi
luasnya masalah dan memberikan informasi yang
berguna tentang adanya gangguan tingkah laku,
gangguan kecemasan, dan kemunduran belajar
yang terjadi secara bersamaan.

5
Anamnesis

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan


laboratorium,
gangguan sensoris pemakaian obat jangka
menyerupai GPPH panjang untuk tahu
(gangguan pendengaran) fungsi hepar

Pemeriksaan radiologi
MRI dan PET
6
1. Keterlambatan bicara dan bahasa serta
kesulitan belajar
2. autism spectrum disorder dan
communication disorder - speech
delayed. speech delayed harus dipastikan
ada tidaknya gangguan pendengaran,
retardasi mental atau kurang stimulasi.

7
1. Terapi non farmakologis
 Intervensi Psikososial

 Intervensi diet : Bahan makanan aditif , Suplementasi


asam lemak omega-3 dan omega-6 , Suplementasi besi,
seng, magnesium dan Antioksidan
2. Terapi Farmakologis
- psikostimulan methylphenidate maksimal 1.5
mg/kg/hari dan dexamphetamine maksimal 0.75
mg/kg/hari
- Atomoxetine dimulai dengan dosis awal rendah
0,5mg/kg/hari minimal 7 hari sebelum ditingkatkan ke
dosis maintanance 1,2 mg/kg/hari

8
- Antidepresan trisiklik (TCAs) 2 ,2 mg.kg/hari, dengan
rentang 0,7-6,3 mg/kg.hari untuk imipramine,
desipramine, amitriptilin dan klormipramin, sedang0,4-
4,5 mg/kg/ hari untuk nortriptilin.
- Obat lainnya :

Alpha-2-agonist
- Klonidin Diberikan 3 kali sehari dengan dosis maksimum
0,6 mg per hari tergantung respon dan efek samping
yang muncul, atau 2 kali sehari dengan dosis total 0,10-
0,20 mg/kg/ hari.

9
 Terapi okupasi : terapi relaksasi, terapi perilaku
kognitif (cognitive behavior therapy), terapi
sensori integrasi, terapi snoezellen, dan terapi
musik
 Terapi psikologi
 Terapi sosial medik

10
Prognosis
Prognosis lebih baik bila didapatkan fungsi
intelektual yang tinggi dukungan yang kuat dari
keluarga, temen teman yang baik, diterima
dikelompoknya dan diasuh oleh gurunya serta
tidak mempunyai satu atau lebih komorbid
gangguan psikiatri.

11
12

Anda mungkin juga menyukai