Anda di halaman 1dari 17

Kuliah

Kultur Jaringan 11 09
Tumbuhan

Kultur Jaringan
tanaman
hortikultura

Dr. Joko Prayitno MSc.


Latar Belakang

 Teknik kultur jaringan kini banyak


digunakan untuk memproduksi tanaman
yang bernilai ekonomis dalam jumlah
besar.
 Tanaman yang banyak dipropagasi dengan

kultur jaringan : tanaman hortikultura,


tanaman kayu, tanaman bunga dan umbi-
umbian.
 Keberhasilan perbanyakan tanaman

hortikultura dengan kultur jaringan


tergantung dari jenis tanamannya.

 Tanaman berkayu lebih sulit dipropagasi


dibandingkan dengan tanaman herba atau
tanaman monokotil.
Mikropropagasi

Anggapan selama ini:


kultur jaringan hanya digunakan untuk tanaman yang susah
diperbanyak secara konvensional.

Fenomena saat ini:


Kultur jaringan digunakan oleh nursery dan swasta untuk
propagasi tanaman berkayu yang susah diperbanyak, dan
tanaman tertentu yang mudah diperbanyak secara konvensional
karena lebih ekonomis.

Kultur jaringan tanaman berkayu mula-mula dilakukan pada


tanaman apel, rhododendron dan maple. Kemudian berdasarkan
hasil tersebut diaplikasikan pada tanaman lain.
Mikropropagasi

Keuntungan :
 Perbanyakan cepat varitas baru yang bernilai ekonomis

 Menghemat waktu dan ruang

 Tanaman bebas penyakit

 Propagul elit
Tanaman Berkayu

Dari hasil penelitian selama ini:


 Tanaman yang berada dalam satu Famili memiliki kemiripan
dalam hal respon di kultur jaringan, misal: kebutuhan nutrisi
dan ZPT.
 Jadi kultur jaringan tanaman pir dan plum memiliki kebutuhan
media dan sitokinin yang mirip dengan tanaman apel.

Kultur jaringan tanaman berkayu mula-mula dilakukan pada


tanaman apel, rhododendron dan maple. Kemudian berdasarkan
hasil tersebut diaplikasikan pada tanaman lain.
Mikropropagasi

Tahap-tahap propagasi
Mikropropagasi

Tahap-tahap propagasi

Hal yang mempengaruhi keberhasilan mikropropagasi


 Stage I (sterilisasi) : bahan sterilan dan metode sterilisasi
 Stage II (multiplikasi) : komposisi garam dan sitokinin (BA) yang digunakan
 Stage III (pengakaran) : komposisi auksin dan lingkungan tumbuh
 Stage IV (aklimatisasi) : pengaturan lingkungan tumbuh di rumah kaca
Tanaman Berkayu

Eksplan dan Sterilisasi

Yang paling banyak digunakan adalah tunas pucuk dan lateral.


Tunas pucuk/lateral di potong sekitar 0.5 mm dari pucuk atau tunas samping.

1 cm

Potongan Sterilisasi
tunas samping (deterjen 30',
Pucuk clorox 10-15')
tanaman
berkayu
Tanaman Palmae

Eksplan dan Sterilisasi

 Yang paling banyak digunakan adalah tunas pucuk dari anakan.


 Seludang dari tunas pucuk dibuka, Satu persatu, hingga terlihat bonggol
berwarna putih kekuningan. Sterilisasi dengan clorox 20% 10 menit.

potong Eksplan
siap
tanam
Sterilisasi Media agar +
(clorox 10') arang aktif
Tanaman Bunga

Eksplan

 Sumber eksplan: bunga, daun,


batang
 Eksplan disterilisasi langsung
dengan clorox 20% 10-15 menit
Mikropropagasi
Eksplan dan Sterilisasi

Yang paling banyak digunakan adalah tunas pucuk dan lateral.


Tunas pucuk/lateral disterilisasi permukaan, kemudian ditumbuhkan di media
agar.
Mikropropagasi

Multiplikasi

Satu tunas dapat


menjadi 1000
tunas dalam
waktu setahun.
Setiap 4-8
minggu
umumnya tunas-
tunas baru yang
muncul bisa
dipindahkan ke
media baru.
Mikropropagasi

Media Tumbuh

 Media yang umum digunakan


adalah MS, WPM, DKW.
 Selain itu ditambahkan ZPT
(sitokinin, atau kadang dengan
auksin)
 Sumber energi ditambahkan gula
(sukrosa, glukosa, fruktosa)
Mikropropagasi

ZPT

 Media yang umum digunakan


adalah MS, WPM, DKW.
 Selain itu ditambahkan ZPT
(sitokinin, atau kadang dengan
auksin)
 Sumber energi ditambahkan gula
(sukrosa, glukosa, fruktosa)
Mikropropagasi

Pengakaran

 Akar lebih mudah diinduksi dari tunas hasil kultur


jaringan dibandingkan dengan stek.
 BA yang digunakan pada tahap multiplikasi dapat
menghambat pengakaran.
 Tunas mikro ditanam di media baru tanpa hormon,
untuk menghilangkan efek sitokinin (sitokinin
dimetabolisme oleh tanaman).
 Subkultur ke media berisi NAA atau IBA (media
pengakaran).
 Kondisi lingkungan yang dapat menginduksi perakaran:
- kelembaban dalam botol dikurangi
- suhu ruangan diturunkan
- intensitas cahaya ditingkatkan
Mikropropagasi

Aklimatisasi

 Medium gambut-perlit
 Kelembaban udara dijaga tetap tinggi
Mikropropagasi

 auxins like IBA can be used to cause the formation of masses of


undifferentiated cells called callus. Callus formation is often used
as a first step process in micropropagation where the callus cells
are then caused to form other tissues such as roots by exposing
them to certain hormones like auxins that produce roots. The
process of callus to root formation is called indirect organogenesis
whereas if roots are formed from the explant directly it is called
direct organogenesis.

Anda mungkin juga menyukai