Anda di halaman 1dari 31

HAKI DAN BIOETIKA DALAM BIOTEKNOLOGI

TANAMAN

\
DISUSUN OLEH:
Frisda Yuliani 11170950000003
Nada Nisrina Amri 11170950000021

1
Bioteknologi
◉ Bioteknologi merupakan teknik-teknik yang menggunakan organisme
hidup atau substansi dari organisme-organisme tersebut untuk membuat
atau mengubah sebuah produk untuk menghasilkan barang atau jasa yang
bermanfaat bagi kesejahteraan manusia.
◉ Dalam definisi yang lain, bioteknologi merupakan aplikasi dari prinsip-
prinsip ilmiah dan teknis dalam pemrosesan materi dengan menggunakan
agen biologis untuk menghasilkan barang dan jasa yang berguna bagi
kesejahteraan manusia.

2
HAKI
Definisi HAKI
o Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan hak atas suatu karya cipta, baik
karya seni,teknologi, atau buah pikiran; yang bersifat given dan inheren pada
pencipta karya tersebut serta tidak dapat dipungkiri keberadaannya
o Kata "intelektual" tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah
kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the Creations of the Human
Mind).

4
Landasan Pemikiran
Perlindungan Hak Cipta
Pertama, Kedua, Ketiga,
tidak semua orang tidak semua orang tidak semua orang
memiliki kemampuan memiliki bakat dan memilki banyak waktu,
menemukan sesuatu keterampilan dalam tenaga dan biaya untuk
yang baru (kreativitas) suatu bidang tertentu menemukan (patent)
dan diterima oleh yang hasil ciptaannya atau menciptakan karya
umum (patent) banyak diminati dan yang hasilnya
bermanfaat untuk bermanfaat untuk
khalayak ramai kepentingan umum
5
HAKI di Dunia
o Perlindungan hukum, pada hakekatnya sekaligus merupakan pelaksanaan dari
berbagai kewajiban internasional yang harus dilakukan oleh Indonesia, khususnya
yang berkaitan dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention on Biological Diversity),
Konvensi Internasional tentang Perlindungan Varietas Baru Tanaman (International
Convention for the Protection of New Varietas of Plants), dan World Trade
Organization/Trade Related Aspects of Intellectual Property rights yang antara lain
mewajibkan kepada negara anggota seperti Indonesia mempunyai dan melaksanakan
peraturan perundang-undangan di bidang HAKI.

6
kewajiban yang harus ditaati Indonesia
yang berkaitan dengan HAKI
1. Negara memberikan perlindungan terhadap varietas tanaman yang baru
2. Negara mengembangkan penemuan-penemuan baru di bidang pertanian dan
menggunakan dengan sebaik-baiknya kekayaan sumber daya hayati yang dimiliki
Indonesia untuk merakit varietas unggul guna mendukung pembangunan ekonomi
3. Negara mendorong kegiatan yang menghasilkan varietas tanaman unggul dengan
memberikan penghargaan bagi mereka (badan usaha atau orang) yang bergerak
dibidang pemuliaan tanaman
4. Negara mendorong dan memberi peluang dunia usaha dalam pembangunan di
dibidang pertanian, memberikan landasan hukum bagi upaya terciptanya varietas
unggul yang baru dan pengembangan industri
7
perbenihan
Aturan yang mendukung
kegiatan pemuliaan tanaman
o Pada tanggal 20 Desember Tahun 2000 telah disahkan Undang-Undang Nomor
29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman (UU PVT)
o Berdasarkan Pasal 1.1 UU PVT dikatakan bahwa Perlindungan varietas
tanaman selanjutnya disingkat PVT, adalah Perlindungan khusus yang
diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan
pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman,
terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui
kegiatan pemulia.
Sejarah Pengaturan tentang PVT
o Amerika, meskipun tidak disebut secara khusus dalam peraturan negaranya, telah
dikenal adanya peraturan mengenai perlindungan terhadap varietas tanaman.
Peraturan tersebut berlaku tahun 1930 bersamaan dengan terbitnya The United States
Patent Act 1930. Dan di Eropa, Undang-Undang yang berkaitan dengan perlindungan
terhadap varietas tanaman dan hasilnya telah dikenal sejak abad ke-16
o Pada tahun 1961, beberapa negara di dunia telah menyepakati suatu konvensi
internasional tentang perlindungan varietas tanaman, kesepakatan internasional
termuat dalam International Convention for the Protection of New Varieties of Plants,
yang lebih dikenal dengan istilah UPOV
o Di Indonesia, perlindungan terhadap varietas tanaman sudah mulai diatur sejak tahun
1989 yaitu dalam peraturan HAKI di bidang hak paten.
Perkembangan HAKI di
Indonesia
o HAKI diberikan kepada pemulia, atau siapapun yang menyatakan telah
menemukan atau mengembangkan varietas baru tanaman. Hukum menjamin
kepemilikan dan menjamin setiap manusia untuk penguasaan dan menikmati
secara eksklusif atas benda atau ciptaannya yang dihasilkannya dengan
bantuan negara.
o Lingkup perlindungan hukum bagi hak yang dimiliki pemulia terletak pada
model perlindungan hukum yang mengaturnya, artinya terdapat model
perlindungan hukum di bawah hukum paten dan di bawah sistem sui generis.
Perkembangan kebijakan dan kepedulian mengenai
perlindungan aset-aset intelektual, termasuk perlindungan
varietas tanaman baru, dilandasi beberapa teori, yaitu :
1. teori “reward”
2. teori “recovery”
3. teori “incentive”.


Lembaga PVT
di Indonesia
Komisi Nasional Sumber Daya Genetik (KNSDG) dan Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman – Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
◉ KNSDG dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 734/Kpts/OT. 140/12/2006 tentang Pembentukan Komisi Nasioal
Sumber Daya Genetik.
◉ Pusat Perlindungan Varietas Tanaman – Kementerian Pertanian Republik
Indonesia. Dalam UU No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman, Pasal 64 ditetapkan bahwa untuk kepentingan pengelolaan
perlindungan varietas tanaman akan dibentuk sebuah lambaga yaitu Pusat
Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian di bawah Kementerian
Pertanian (Kantor PVT).
Bioetika
Etika dalam Bioteknologi
◉ Etika dapat dianggap ◉ Bidang etika terutama yang
sebagai petunjuk untuk berikaitan dengan implikas-
memisahkan yang salah dan implikasi penelitian biologis dan
yang benar, yang baik dan bioteknologi, khususnya
yang buruk. berkaitan dengan pengobatan,
disebut bioetika.
Berbagai Macam
Definisi Mengenai Bioetika
o Menurut Bioetika ialah semacam ilmu pengetahuan yang menawarkan pemecahan
masalah bagi konflik moral yang timbul dalam tindakan, praktek kedokteran dan
ilmu hayati
o Sedangkan di Indonesia, berdasarkan Kepmen Menristek No.112 Tahun 2009,
menyatakan bahwa bioetika adalah ilmu hubungan timbal balik sosial (Quasi social
science) yang menawarkan pemecahan terhadap konflik moral yang muncul dalam
penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya hayati.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat di simpulkan
bahwa bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan
menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral. Konflik
moral yang dimaksud meliputi konflik moral yang timbul dari
kemajuan pesat ilmu-ilmu pengetahuan hayati dan kedokteran,
yang diikuti oleh penerapan teknologi yang terkait di dalamnya.


3 Etika dalam Bioetika
1 2 3
Etika sebagai nilai-nilai Etika sebagai kumpulan Etika sebagai ilmu yang
dan asas-asas moral asas dan nilai yang mempelajari tingkah
yang dipakai seseorang berkenaan dengan laku manusia dari sudut
atau suatu kelompok moralitas (apa yang norma dan nilai-nilai
sebagai pegangan bagi dianggap baik atau moral.
tingkah laku. buruk). Contohnya:
kode etik kedokteran,
kode etik rumah sakit.
Bioetika di Indonesia
o Bioetika di Indonesia bertujuan untuk memberikan pedoman umum etika bagi
pengelola dan pengguna sumber daya hayati dalam rangka menjaga
keanekaragaman dan pemanfaatannya secara berkelanjutan.
o Berdasarkan Pasal 19 KepMenristek No.112 Tahun 2009, harus dibentuk suatu
Komite Etik Penelitian, Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber daya Hayati
yang bersifat independen, multidisiplin dan berpandangan plural.
o Tindak lanjut dan implementasi prinsip-prinsip bioetika penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya hayati dilakukan oleh Komite
Bioetika Nasional yang dibentuk oleh pemerintah
Dampak Bioetika
o Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan
internasiona l(negara maju vs negara berkembang) dalam perdagangan dan
pemasaran produk bioteknologi.
o Ketidakadilan bagi negara berkembang menyebabkan esenjangan teknologi
yang sangat jauh tersebut membuat bioteknologi modern sangat mahal
sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang.
o Contoh produk : pertanian, senjata biologis(bakteri dan virus), rekayasa
genetic, tanaman transgenic, dll.
Resiko Tanaman Trangenik
o Potensi perpindahan gen ke tanaman kerabat.
o Potensi perpindahan gen ke organisme lain bukan kerabat.
o Pengaruh tanaman transgenik terhadap organisme bukan sasaran.
o Pengurangan keanekaragaman hayati ekosistem.
o Perkembangan resistensi serangga terhadap tanaman transgenik.
o Resiko alergi, keracunan dan tahan antibiotik.
Metode Teknis untuk
Pendekatan Masalah Bioteknologi
1. Pendekatan utilitarian menurut filosof Skotlandia Jeremy Bentham dan John
Stuart Mill yaitu pendekatan yang menyatakan bahwa sesuatu adalah baik jika
ia berguna, dan bahwa suatu tindakan adalah bermoral jika ia memaksimalkan
kesenangan di antara manusia.
2. Pendekatan deontologi menurut filosof Jerman Immanuel Kant. Pendekatan
ini memfokuskan pada perintah tertentu, atau prinsip-prinsip yang absolut,
yang kita harus mengikutinya di luar keharusan. Pendekatan ini sering
dikaitkan dengan keagamaan.
Aturan Pemerintah Mengenai Etika
dalam Bioteknologi
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan; Pasal 13 yang mengantisipasi produk pangan
yang dihasilkan melalui rekayasa genetika.
2. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman;
3. Keputusan Bersama Menristek, Menkes, dan Mentan Tahun 2004 Tentang Pembentukan Komisi
Bioetika Nasional;
4. UU No 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK;
Pasal 22 (1) Pemerintah menjamin kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara serta keseimbangan
tata kehidupan manusia dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup. (2) untuk melaksanakan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pemerintah mengatur perizinan bagi pelaksanaan
kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berisiko
tinggi dan berbahaya dengan memperhatikan standar nasional dan ketentuan yang berlaku secara
internasional.
Tugas Komisi
Bioetik Nasional
Sebagaimana diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 7 :
a) Memajukan telaah masalah yang terkait dengan prinsip-prinsip bioetika,
b) Memberi pertimbangan kepada Pemerintah mengenai aspek bioetika dalam penelitian,
pengembangan, dan penerapan Iptek yang berbasis pada ilmu pengetahuan hayati,
c) Menyebarluaskan pemahaman umum mengenai bioetika
d) Penelaahan prinsip-prinsip bioetika dalam memajukan iptek serta mengkaji dampaknya
pada masyarakat
e) Peninjauan etika terhadap arah perkembangan iptek, khususnya ilmu-ilmu hayati.
Kajian Etika Bioteknologi
Bidang Transgenik
Transgenik memberikan dampak yang luar biasa di berbagai negara. Dampak sosial-
ekonomi dan budaya-etika tentang isu-isu yang beredar mengenai transgenik sangat
melibatkan berbagai kalangan baik masyarakat, para ilmuan dan pemerintah.

Kebutuhan dalam mengkaji potensi dampak sosial-ekonomi transgenik terkait dengan


sejumlah alasan/nilai-nilai penting
Nilai-nilai penting tersebut adalah :
1. Tanggung Jawab Sosial: Para ilmuwan yang mengembangkan dan memperkenalkan teknologi ke
masyarakat perlu memperhatikan tanggung jawab moral dan etika akan dampak-dampak yang
ditimbulkan dari inovasi mereka di masyarakat.
2. Tanggung Jawab Antar Generasi: Tujuan sebuah teknologi harus menyumbang kepada
pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan ini terkait dengan tanggung jawab antar generasi
dari para pengembang teknologi tersebut dan para pembuatan kebijakan pemerintah.
3. Penerimaan Masyarakat: Dengan memberikan pertimbangan yang serius akan potensi dampak
sosial-ekonomi transgenik, para pengembang dan pembuat kebijakan akan memiliki kepekaan lebih
baik atas penerimaan masyarakat akan teknologi dan/atau produk-produknya.
4. Mengurangi Biaya Jangka Panjang: Keprihatinan utama dalam pengkajian sosial-ekonomi
transgenik adalah biaya yang terkait proses-proses dari luasnya partisipasi para pihak, pelaku, serta
kurun waktu yang diperlukan untuk melalui proses-proses tersebut.
Penerapan Tanaman
Transgenik
Dalam banyak hal bahaya produk transgenik yang diduga akan
muncul terlalu dibesar-besarkan. Tidak ada teknologi yang
tanpa resiko, demikian pula dengan produk rekayasa genetik.
Beberapa resiko pangan transgenik yang mungkin terjadi
antara lain resiko alergi, keracunan dan tahan antibiotik
Pangan transgenik berpotensi menimbulkan alergi pada
konsumen yang memiliki sensitivitas alergi tinggi. Keadaan itu
dipengaruhi sumber gen yang ditransformasikan. Kasus ini
pernah terjadi pada kedelai transgenik dengan kandungan
methionin tinggi, sehingga produknya tidak diedarkan setelah
penelitian menunjukkan adanya unsur alergi.

26
Terima kasih!
A picture is
worth a
thousand
words
28
Want big impact?
Use big image.

29
SlidesCarnival icons are editable shapes.
This means that you can:
Resize them without losing quality, change fill color and
opacity and change line color, width and style.

Isn’t that nice? :)


30
Diagrams and infographics

31

Anda mungkin juga menyukai