Anda di halaman 1dari 16

BARBER JHONSON

Lastri Qodriany, SKM, M.Kes


GRAFIK BARBER JHONSON
 Pada tahun 1973, Barry Barber, M.A., PhD.,
Finist P., AFIMA dan David Johnson, M.Sc
berusaha merumuskan dan memadukan
empat parameter untuk memantau dan
menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat
tidur tersedia untuk bangsal perawatan
pasien.
 Keempat parameter yang dipadukan tersebut
yaitu BOR, AvLOS, TOI dan BTO. Perpaduan
keempat parameter tersebut lalu diwujudkan
dalam bentuk grafik yang akhirnya dikenal
sebagai grafik Barber Johnson ( Sudra, 2010 )
Manfaat Grafik Barber Johnson
1.) Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan TT dari satu
unit dari waktu ke waktu dalam periode tertentu.
2.) Memonitor perkembangan pencapaian target efisiensi
penggunaan TT yang telah ditentukan dalam periode
tertentu.
3.) Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
antar unit dalam periode waktu tertentu.
4.) Memantau dampak dari suatu penerapan kebijakan terhadap
efisiensi penggunaan tempat tidur.
5.) Mengecek kebenaran laporan hasil perhitungan 4 parameter
efisiensi penggunaan tempat tidur.
Jika keempat garis bantunya berpotongan disatu titik
berarti laporan hasil perhitungan tersebut benar.
Cara membuat grafik barber jhonson
 Skala pada sumbu horisintal tidak harus
sama dengan skala sumbu vertikal
 Skala pada suatu sumbu harus konsisten
 Skala pd sumbu horisintal dan vertikal
dimulai dr angka 0 dan berhimpit
membentuk koordinat 0,0
 Judul grafik harus secara jelas
menyebutkan nama RS, nama bangsal (bila
perlu) dan periode waktu
Garis Bantu Grafik Barber Jhonson
Terdapat 4 garis bantu yang dibentuk oleh 4
parameter, yaitu :
 Garis bantu TOI pada umumnya menjadi sumbu
horizontal
 Garis bantu AvLOS pada umumnya menjadi
sumbu Vertikal
 Garis bantu BOR merupakan garis yang di tarik
dari pertemuan sumbu horizontal dan vertikal,
yaitu titik 0,0 dan membentuk seperti kipas
 Garis bantu BTO merupakan garis yang ditarik
dan menghubungkan posisi nilai AvLOS dan TOI
yang sama
Garis Bantu BOR
 Tentukan nilai BOR yang akan dibuat garis
bantunya, misalnya BOR = 75 %
 Tentukan koordinat titik bantu BOR,
misalnya untuk BOR 75 % maka koordinat
titik bantunya :
 – AvLOS = nilai BOR dibagi 10 = 75/10 = 7,5
 – TOI = 10 – nilai AvLOS = 10 – 7,5 =2,5
 Tarik garis mulai dari koordinat 0,0 melewati
titik bantu BOR tersebut
 Beri keterangan, garis tersebut adalah BOR =
75 %
Garis bantu BTO
 Tentukan nilai BTO yang akan dibuat garis bantunya,
misalnya BTO = 10.
 Tentukan titik bantu di sumbu LOS dan TOI (nilainya
sama) dgn cara : Titik bantu = (Jumlah hari dalam
periode laporan) dibagi (Nilai BTO) = 30/10 = 3. Jadi
lokasi titik bantunya adalah LOS = 3 dan TOI = 3.
 Tarik garis yang menghubungkan kedua titik bantu
tersebut.
 Beri keterangan, misalnya bahwa garis tersebut adalah
BTO = 10.
Daerah Efisiensi merupakan daerah yang dibatasi
oleh perpotongan garis. TOI : 1-3, BOR : 75 % dan
LOS : 3-12
Cara menggunakan Grafik
Barber Jhonson
 Setelah blangko Grafik Barber Jhonson dibuat sesuai ketentuan
tersebut diatas maka bisa dimulai menggunakannya untuk menilai
efisiensi penggunaan tempat tidur tersedia di suatu RS atau bangsal
pada periode tertentu dengan cara berikut ini :
 Siapkan data yang dibutuhkan untuk menghitung empat parameter
(BOR, aLOS, TOI dan BTO) untuk periode yang akan dibuat grafik
Barber Jhonson Periode grafik Barber Jhonson bisa tahunan, semester,
tribulan atau bulanan. Data ini bisa diambil dari lembar laporan RL-1
periode yang bersangkutan atau lembar RP (rekapitulasi bulanan
SHRI) atau sumber lainnya.
 Hitunglah nilai BOR, ALOS, TOI dan BTO untuk periode tersebut.
 Tentukan titik grafik Barber Jhonson dalam grafik Barber Jhonson yang
merupakan perpotongan dari keempat nilai parameter tersebut
CONTOH SOAL
Data triwulan pada contoh sebelumnya
memperoleh hasil sebagai berikut, buatkan
grafik barber Jhonsonnya

BOR : 80%
AvLOS : 14,6 Hari
TOI : 3,65 Hari
BTO : 20 Pasien
Makna grafik Barber Johnson :
a) Makin dekat grafik BOR dengan sumbu Y ordinat maka BOR
makin tinggi.
b) Makin dekat BTO dengan titik sumbu (0,0), discharge dan
deaths per available (BTO) menunjukkan makin tinggi
jumlahnya.
c) Jika rata-rata TOI tinggi, kemungkinan disebabkan karena
organisasi yang kurang baik, kurangnya permintaan tempat
tidur. TOI yang tinggi dapat di turunkan dengan mengadakan
perbaikn organisasi tanpa mempengaruhi LOS.
d) Jika rata-rata TOI tetap, tetapi LOS berkurang, maka BOR
akan menurun.
e) Bertambahnya LOS disebabkan karena kelambatan
administrasi (administrative delay) di rumah sakit,karena
kurangnya perencanaan dalam memberikan pelayanan
kepada pasien (patient scheduling) atau kebijakan di bidang
medis (medical policy).
Cara membaca grafik Barber
Jhonson
 Untuk membaca grafik Barber Jhonson,
lihatlah posisi titik Barber Jhonson terhadap
daerah efisien. Apabila titik grafik Barber
Jhonson terletak didalam daerah efisien
berarti penggunaan tempat tidur tersedia
pada periode yang bersangkutan sudah
efisien.
 Sebaliknya, apabila titik Barber Jhonson masih
berada diluar daerah efiien berarti
penggunaan tempat tidur tersedia pada
periode tersebut masih belum efisien
PREDIKSI

Anda mungkin juga menyukai