Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN SENAM LANSIA DALAM

MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA


KLIEN DENGAN HIPERTENSI DI
GAMPONG
MON CUT KECAMATAN LHOKNGA
BAB IV
HASIL
PENGKAJIAN
AWAL
SUBJEK 1
Subjek I berinisial Nenek S, usia 62 tahun, jenis
kelamin perempuan, , beragama Islam, pendidikan
terakhir SMP, tinggal bersama anak sulungnya,
subjek I mengalami hipertensi sudah 2 tahun yang
lalu atau dari tahun 2017, penglihatan mulai kabur,
subjek sering mengatakan merasakan pusing, dan
kaku kuduk. Saat ini kegiatan sehari-hari subjek I
adalah bercocok tanam, hasil pengukuran tekanan
darah pada subjek I saat dilkukan pengkajian awal
yaitu TD 170/105 mmHg, keadaan umum baik,
subjek I tampak kooperatif dan bersedia menjadi
responden.
SUBJEK 2
Subjek II berinisial Nenek T, usia 60 tahun, jenis
kelamin perempuan, beragama Islam, pendidikan
terakhir SMP, subjek II tinggal di rumah bersama
anaknya, subjek II mengalami hipertensi semenjak 2,5
tahun yang lalu, penglihatan sering kabur, subjek II
mengatakan sering merasa pusing, ketika pusing sudah
terlalu berat subjek II tidak dapat melakukan kegiatan
apapun, kegiatan sehari-hari subjek II membantu
anaknya membuat kue. hasil pemeriksaan dan
pengukuran tekanan darah didapatkan data keadaan
umum lemah, tekanan darah yaitu 175/100 mmHg,
subjek II tampak kooperatif dan bersedia menjadi
responden.
Setelah melakukan pengkajian (observasi)
awal pada kedua subjek , langkah
selanjutnya adalah melakukan penerapan
senam lansia dalam menurunkan tekanan
darah pada kedua subjek selama 6 hari
berturut-turut, penulis akan melihat
apakah ada penurunan nyeri yang
dirasakan bagi kedua subjek yang telah
dilakukan penerapan ini.
HASIL EVALUASI

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis


mengenai cara penerapan senam lansia
dalam menurunkan tekanan darah pada
subjek I & subek II sesudah dilakukan
tindakan adalah sebagai berikut.
Subjek I
terjadi adanya penurunan tekanan darah, tetapi
penurunannya tidak stabil dari hari pertama
sampai hari keenam, pada hari pertama di
dapatkan tekanan darah subjek I yaitu 170/100
mmHg dan pada hari terakhir/hari keenam
didapatkan hasil tekanan darah subjek yaitu
150/90 mmHg.
Subjek II

pada subjek II juga terjadi adanya


penurunan tekanan darah pada subjek II ,
yang menunjukkan penurunan tekanan
darah yang bertahap yaitu pada hari
pertama 175/100 mmHg dan pada hari
terakhir/hari keenam didapatkan hasil
tekanan darah subjek yaitu 145/95
mmHg.
Pembahasan
Dari hasil penelitian penerapan senam lansia
untuk menurunkan tekanan darah pada subjek
lansia yang menderita hipertensi diperoleh hasil
adanya perubahan/penurunan yang tidak stabil
dalam tekanan darah pada subjek hipertensi
antara sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan
aktivitas senam lansia ini pada kedua subjek
penelitian.
Ketebatasan Penulisan
Dalam studi kasus ini penulis mengalami
hambatan sehingga menjadi keterbatasan
dalam penyusunan studi kasus ini, adapun
keterbatasan dalam penelitian ini adalah
waktu yang tidak dapat disesuaikan setiap
harinya karena terkadang subjek tidak ada
di rumah
Bab V
Berdasarkan paparan fokus studi dan pembahasan pada
subjek hipertensi terkait penurunan tekanan darah.
Setelah dilakukan penerapan senam lansia dapat
disimpulkan bahwa senam lansia ini dapat diketahui
bahwa adanya perubahan/penurunan dalam tekanan
darah pada kedua subyek penelitian. Sebelum dilakukan
senam lansia kedua subyek mengalami tekanan darah
tinggi, selanjutnya setelah dilakukan senam lansia
mengalami perubahan atau penurunan dalam tekanan
darahnya tapi di sertai dengan gaya hidup sehat,
terutama pada aktivitas fisik (olahraga) yang rutin
dilakukan.
Saran
1. Masyarakat
Melakukan senam lansia secara rutin dapat
menurunkan tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi.

2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi


Keperawatan
Senam lansia dapat digunakan sebagai salah
satu intervensi keperawatan dalam
menurunkan tekanan darah pada lansia.
3. Penulis
Dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai
data dasar dalam membuat penelitian yang
lebih komplek.
4. Institusi Akper Kesdam IM Banda Aceh
Dapat menjadi referensi tambahan bagi institusi
dalam meningkatkan ilmu keperawatan
gerontik.

Anda mungkin juga menyukai