DI
OLEH :
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah
Pembelajaran, pastinya makalah ini tidak pernah terlepas dari kesalahan ataupun
Penulis
Kelompok
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini berarti
2009 ).
hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak didik yang berakibat
terjadinya perubahan pada diri pribadinya. Prinsip ini mengandung arti bahwa yang
harus diutamakan adalah “kegiatan belajar anak didik” bukannya “sesuatu yang
ditanya kenapa manusia itu melakukan proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan
tujuan dari orang atau manusia itu sendiri dalam mengikuti proses pembelajaran.
Atau dapat dikatakan ini adalah sebuah kebutuhan yang secara lahiriah maupun
dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang
direncanakan. Tujuan dari peserta didik untuk belajar tentunya untuk menjadi lebih
baik sehingga kelak ilmu yang mereka peroleh melalui proses belajar mengajar dapat
Belajar diartikan sebagi proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu
menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi
terampil dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi
belajar merupakan dasar yang menggambarkan jarak antara tujuan belajar yang
diinginkan oleh peserta didik atau keadaan belajar yang sebenarnya. Setiap peserta
didik memiliki kebutuhan yang berbeda-beda hal ini perlu diidentifikasi untuk
menentukan kebutuhan mana yang dimiliki peserta didik yang akan menjadi potensial
peserta didik, maka peran pendidik (guru) dalam mengajar akan menjadikan suatu
dalam proses pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Peulisan
dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Informatif
Perlu diketahui, bahwa memberi bentuk tertentu terhadap isi suatu pesan pada
khalayak tertentu, dengan sendirinya akan menghasilkan efek tertentu pula. Dalam
dunia Publisistik atau komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang
bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi
diatas fakta-fakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula.
versial.
Jadi dengan penerangan berarti, pesan-pesan yang dilontarkan itu, berisi tentang
sehat. Metoda informatif ini, lebih ditujukan pada penggunakan akal pikiran hal akan
dilakukan dalam bentuk berupa: keterangan, penerangan, berita dan sebagainya,
Komunikasi informatif adalah suatu pesan yang disampaikan kepada orang atau
sejumlah orang tentang hal-hal baru yang efek tertentu pula. Dalam dunia Publisistik
atau komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang bersifat informatif, yaitu
suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi khalayak dengan jalan
fakta-fakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula. Atau
a) Memberikan informasi tentang facts semata-mata juga facts berisi control versial,
sehat. Metoda informatif ini, lebih ditujukan pada penggunakan akal pikiran
khalayak, dan dilakukan dalam bentuk berupa: keterangan, penerangan, berita dan
atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang sajikan kepadanya. Tanpa tahu apa
yang harus dikatakan kita sulit untuk menjadi penyampai yang baik.
a) Mempunyai suatu tujuan khusus
Untuk menjadi efektif, suatu tujuan haruslah dinyatakan dalam istilah- istilah
penerima atau pendengar. Apakah yang dikehendaki orang lain atau yang
aman tentang apa yang disampaikannya karena dia betul- betul tahu banyak
kepada orang lain, kemampuan diri di tempat orang lain, dan berfikir serta
merasa bersama orang lain, kemampuan menghayati perasaan orang lain, atau
B. Wawancara Terstruktur
adalah bahwa seluruh wawancara didasarkan pada suatu sistem atau daftar pertanyaan
yang ditetapkan sebelumnya. Wawancara terstruktur ini mengacu pada situasi ketika
peneliti dapat juga menggunakan metoda pertanyaan terbuka yang tidak menuntut
keteraturan, hanya saja pertanyaannya telah disiapkan terlebih dahulu oleh peneliti.
Dalam hal ini, peneliti sebaiknya mencatat semua jawaban-jawaban terbuka dari
responden dengan menggunakan skema kode (coding scheme) yang sudah dibuat
kuesioner atau pertanyaan yang akan diajukan kepada responden (layaknya skenario
berlangsung.
Ada beberapa pedoman instruksional yang penting untuk diikuti oleh peneliti
selama proses wawancara berlangsung, antara lain (Denzin, 2009, halaman 504):
3. Jangan biarkan orang lain mengiterupsi proses wawancara, dan jangan biarkan
topik pertanyaan.
memberikan klarifikasi.
Pedoman di atas dipakai untuk mencapai bentuk wawancara ideal, namun pada
kenyataannya hal ini sulit terjadi, karena dalam melakukan wawancara sering terjadi
1. Tingkah laku responden pada waktu memberikan jawaban yang tidak bisa
diatur, ada yang berusaha membuat senang peneliti, atau ada responden yang
2. Model kuesioner yang digunakan, apakah wawancara tatap muka atau via
telepon, atau bahasa pertanyaan yang kadang tidak dapat dipahami oleh
responden.
3. Peneliti yang kurang memiliki kemampuan teknik wawancara atau peneliti
berlangsung.
menggunakan teknik ini harus memahami bahwa wawancara selalu akan berkaitan
dengan konteks interaksi sosial dan sangat dipengaruhi oleh konteks tersebut. Dalam
hal ini, seorang peneliti harus menyadari kemajemukan responden dan harus cukup
wawancara berlangsung.
sendiri apalagi bila responden cukup banyak dan beragam. Oleh karena itu, dalam
pewawancara.
pertanyaan yang dapat mengarahkan terwawancara agar sampai berdusta. Namun ada
karakter responden.
jawaban itu menyenagkan atau jawaban itu tidak sesuai dengan yang diharapkan
skenario pembelajaran, ini memerlukan teknik wawancara yang baik dari peneliti
atau pewawancara
1. Pengertian
suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif
perolehan data atau informasi dari suatu interaksi informan atau responden
Keunggulan penggunaan metode FGD adalah memberikan data yang lebih kaya
dan memberikan nilai tambah pada data yang tidak diperoleh ketika
menggunakan metode pengumpulan data lainnya, terutama dalam penelitian
a. Persiapan Teknis
1. Pembentukan tim
memahami masalah
kebutuhan rehat,dll.
1. Kekuatan
mengeluarkan pendapat.
perseorangan.
2. Kelemahan/Kesulitan
seberapa jauh FGD dilakukan sesuai prinsip dan prosedur yang benar.
datanya.
3. Pelaksanaan Fgd
dilakukan.
Pemandu harus cepat mengingat nama peserta yang berguna pada saat
memimpin diksusi.
berbicara satu per satu sehingga bisa direkam dan tata tertib lainnya
ingin belajar dari peserta. Tekankan juga bahwa pendapat dari semua
dipersiapakan sebelumnya.
yang tidak berkaitan dengan masalah atau topik diskusi. Setelah itu
5. Penutupan FGD
kepada peserta bahwa acara diskusi kita tentang masalah dan atau
topik tadi segera akan selesai. Jika pemandu sudah memiliki beberapa
masing peserta apakah masih ada lagi pendapat atau komentar yang
kepada peserta atas partisipasi mereka dan nyatakan sekali lagi bahwa
penelitian dengan hasil akhir memberikan data yang berasal dari hasil
data yang dihasilkan berasal dari eksplorasi interaksi sosial yang terjadi
ketika proses diskusi yang dilakukan para informan yang terlibat (Lehoux,
satu kelompok diskusi. Satu kelompok diskusi dapat terdiri dari 4 sampai
8 individu (Kitzinger, 1996; Twin, 1998) atau 6 sampai 10 individu
tentang isu sosial yang tidak bersifat personal, umum, dan tidak
2006).
D. Kuesioner
1. Pengertian Kuesioner atau Angket.
oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan
wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya
metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang
kuesioner baik, asal cara dan pengadaanya mengikuti persyaratan yang telah
dilalui prosedur:
tunggal
teknis analisisnya.
pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali
tidak kita peroleh secara maksimal. Kita ambil contoh, Kita menghendaki data
sebarkan angket kepada sejumlah gadis yang yang kita perkirakan senang minum
kita pilih ternyata tidak suka rasa pahit. Mereka memilih tubuh ramping daripada
uji coba. Sampel yang diambil untuk keperluan uji-coba haruslah sampel dari
populasi dimana sampel penelitian akan diambil. Dalam uji coba, responden
yang diuji cobakan itu. Situasi sewaktu uji coba dilaksanakan harus sama dengan
mengingatkan.
Contoh :
budi?
Contoh pertanyaan :
kuat ataupun dengan sadar yang bersangkutan ingin menciptakan kesan yang
dan lingkungannya.
Contoh:
d) Pertanyaan dalam bentuk kalimat tanya v.s. Pertanyaan dalam bentuk kalimat
jawaban persetujuannya.
Contoh:
spesifik.
banyak.
kuesioner.
1. Nominal
2. Ordinal
4. Rasio
Skala rasio hampir sama dengan skala interval dalam arti interval-
6. Merancang Kuisoner
karakteristik.
kebagian lainnya.
format.
b) Urutan Pertanyaan
E. Tes
1. Pengertian Tes
Tes berasal dari bahasa Latin testum yang berarti alat untuk mengukur tanah.
Dalam bahasa Prancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk
Testing adalah saat pengambilan tes, testee adalah responden yang sedang
diantaranya:
bahwa tes pada dasarnya merupakan suatu pengukuran yang obyektif dan
evaluator guna membandingkan perilaku dua orang atau siswa atau lebih.
f. Tes menurut Muchtar Buchori, yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, adalah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-
adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk
kurang artinya demikian: tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok 20.
Dari beberapa uraian dan kutipan di atas jika dikaitkan dengan evaluasi
pendidikan dapat ditarik kesimpulan bahwa tes adalah prosedur yang sistematis,
obyektif dan standart yang berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang harus
dijawab oleh testee untuk menghasilkan suatu nilai yang mencerminkan tingkah
2. Fungsi Tes
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes
3. Klasifikasi Tes
Secara umum tes dibedakan berdasarkan obyek pengukurannnya dapat dibagi
menjadi dua, yaitu tes kepribadian (personality test) dan tes hasil belajar
(Achievement test)23.
bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi atau kesenangan dan lain-lain24.
Yang termasuk dalam jenis tes ini dan banyak digunakan dalam
kependidikan adalah:
1) Pengukuran sikap.
2) Pengukuran minat.
3) Pengukuran bakat.
4) Tes intelegensi.
yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, atau oleh dosen
2) Tes Diagnostic
jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu
yang dihadapi oleh peserta didik itu maka lebih lanjut akan dapat
selanjutnya?”27
3) Tes Formatif
4) Tes Sumatif
Adalah tes yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi
a. Tes Standart
Pengertian tes standart secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu
prestasi peserta didik dari penguasaan materi yang diajarkan pada suatu
benarbenar valid dan andal untuk suatu tujuan dan bagi suatu kelompok
tertentu.33
b. Tes Nonstandart
Adalah tes yang disusun oleh seorang pendidik yang belum memiliki
1) Tes Tindakan
Adalah tes dimana respon atau jawaban yang dituntut dari peserta didik
berupa tindakan, tingkah laku konkrit. Alat yang dapat digunakan untuk
laku tersebut35.
2) Tes Lisan
yang disusun secara terencana, diberikan oleh seorang guru kepada para
Dari segi persiapan dan cara bertanya tes lisan dapat dibedakan menjadi
dua, yakni:
tertulis.
3) Tes Tertulis Yaitu tes yang terdiri dari serangkaian soal, pertanyaan
(item) atau tugas secara tertulis dan jawaban yang diberikan secara
tertulis juga. Tes tertulis secara umum dapat dibedakan menjadi 2
macam, yakni:
a. Tes subyektif
b. Tes obyektif
Yaitu tes yang terdiri dari butir-butir soal (item) yang dapat
Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang
pembetulan)41.
simbol tertentu43.
5. Rearrangement exercises
c. Penggolongan lain
Dilihat dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes, tes dapat
1. Power test, yaitu tes dimana waktu yang disediakan buat testee
golongan, yaitu:
Suatu tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur jika dapat
adalah:
1. Validitas.
suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai
2. Reliabilitas.
e. Obyektivitas.
skor atau diagnosis-diagnosis yang diperoleh dari data yang sama dari
f. Praktibilitas (Practibility).
orang lain51.
g. Ekonomis.
membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan
F. Observasi
1. Pengertian Observasi
Menurut Arikunto (2006:124) observasi adalah mengumpulkan data atau
2010:9) adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
untuk mengumpulkan data atau untuk mencatat bukti. Definisi umum observasi
oleh peneliti adalah melihat, tetapi melihat ini diharapkan dapat menyertakan
analisis dan interpretasi yang spesifik. Oleh karena itu, Sanger (dalam Anon,
2010:2) berpendapat bahwa observasi dapat dilakukan dengan melihat bukti yang
dikumpulkan dan berusaha mencari yang signifikan dan tidak signifikan dari
2010:3) adalah pengumpulan bukti visual secara sistematis dan seakurat mungkin
penilaian dan perubahan yang perlu untuk perilaku yang dapat diterima.
situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan
2011:5).
pengamatan langsung menggunakan alat indera atau instrument sebagai alat bantu
untuk penginderaan suatu subjek atau objek yang juga merupakan basis sains.
Metode observasi sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa.
antara obyek yang dianalisa dengan materi pembelajaran yang dibawakan guru.
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya
tidak hanya sekedar melihat saja melainkan juga perlu keaktifan untuk meresapi,
dilaksanakan, karena daya ingat manusia sangat terbatas untuk menyimpan semua
observasi. Sedangkan catatan yang merekam hasil observasi dapat berupa gambar
dan catatan panjang sebagai potret saat observasi dilakukan, dengan memberikan
tanda yang merupakan suatu daftar yang berisi subyek dan gejala-gejala yang
harus diamati berikut penilaiannya dinamakan alat bantu observasi. Pada jaman
ini beberapa alat bantu lain sering dipergunakan misalnya, kamera, tape recorder
pada penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2012:33) yaitu dengan mengamati
terjadi .
1. Metode observasi sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa
3. Mudah pelaksanaanya.
tahu siswa.
3. Obyek yang diobservasi akan menjadi sangat kompleks ketika diknjungi dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
gambaran tenatang apa yang dibutuhkan peserta didik dan apa yang akan dicapai
yang bertujuan agar peserta didik termotivasi dalam kegiatan belajar yang dirasakan
menyenangkan.
B. Saran
Seorang guru dalam menghadapi berbagai macam peserta didik yang memiliki
mempersiapkan atau melakukan identifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hal ini
http://asakhasan.blogspot.co.id/2013/04/makalah-analisis-kebutuhan.html (diakses
19/09/2016)
https://angelloveforever.wordpress.com/2013/10/17/analisis-kebutuhan-