Anda di halaman 1dari 22

ILMU PENYAKIT DALAM

Selasa Malam, 12 Februari 2019


Pkl 16.00 – 06.00 WIB

Supervisor : dr. Sarah Firdausa Sp.PD

Tim Jaga :
- Rasyid

- Alif

- Telavani

- Ranti

- Cita `
Identitas
 Nama Pasien : Muhammad Yasin

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 No. RM : 1-20-03-19

• Umur : 28 tahun
Anamnesis (Autoanamnesa)

Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari SMRS

RPS :
 Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS, demam naik-
turun, sering meningkat di siang & malam hari dan turun di pagi hari.
 Pasien juga mengeluh mual dan muntah.

 Mual tidak tentu waktunya, muntah dengan frekuensi 1-2x perhari dengan
volume kira kira ½ aqua gelas.
 Pasien juga mengeluh nyeri di persendian tangan dan kaki, nyeri pinggang
juga dikeluhkan.
 Nyeri dibelakang bola mata ada, mimisan dan gusi berdarah tidak ada.

 Pasien juga mengeluhkan tidak napsu makan dalam 5 hari ini.

 Riwayat berpergian daerah endemis DBD, malaria tidak ada

 BAK dan BAB dalam batas normal


Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Sebelumnya pasien belum pernah
mengalami keluhan seperti ini.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Baik di keluarga maupun orang-orang terdekat dari pasien tidak ada yang
mengalami penyakit seperti pasien ini.

Riwayat Penggunaan Obat:


Tidak ada
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak lemas


Kesadaran : Compos Mentis, E4M6V5
TD : 110/70 mmHg, HR: 82x/menit, reguler, isi cukup
RR : 20x/menit, Suhu : 38,9°C

 Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-) ,


sklera ikterik (-/-)
 T/H/M : Lidah beslag (-)
 Leher : pembesaran KGB (-)
 Paru : I : Simetris (+/+), petekie (+)
 P: SFKa=SFKi
 P : Sonor (+/+)
 A :Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
 Cor : Reguler (+), Bising (-), BJ I ≥ BJ II
 Abd : Soepel (+), H/L/R tidak teraba, peristaltik (+)
 Ext sup : Udem (-), pucat (-), petekie(+/+)
 Ext inf : Udem (-), pucat (-), petekie(-/-)
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium (13-02-2019)
Hb : 17,0 g/dl
Ht : 50 %
Eritrosit : 6,1 105/mm3
Leukosit : 3,3 103/mm3
Trombosit : 39 103 /mm3
MCV : 82 fL
MCH : 28 pg
MCHC : 34 %
RDW : 12,7 %
PDW : 10,8 %
Eosinofil :0%
Basofil :2%
Netrofil batang: 0 %
Netrofil segmen: 70 %
Limfosit : 17 %
Monosit : 11%
Daftar Masalah :

1. DHF Grade II
Masalah Pengkajian Rencana Diagnosis Rencana Tatalaksana

Anamnesis: - Darah rutin, Non farmakalogi


1. DHF Grade II - Pasien dengan keluhan demam elektrolit, ur, cr Bed rest
sejak 4 hari yang lalu, demam - KGD Diet MB 1700 kkal/hari
naik turun tidak disertai - Urinalisa
menggigil. Pasien juga - SGOT/SGPT Farmakologi
mengeluhkan nyeri di persendian - IVFD RL 30 gtt/i
dan daerah belakang bola mata. - Paracetamol 3x500mg
- IV Omeprazole
Pemeriksaan Fisik 40mg/12j
-abdomen: soepel, H/L/R tidak teraba, - Domperidon 3x10mg
peristaltik (+)
- Ekstremitas superior : petekie (+/+)
-TD : 110/70 mmHg
HR: 82x/menit, reguler, isi cukup
RR : 20x/menit
Suhu : 38.9 °C
DEMAM BERDARAH DENGUE
Demam Berdarah Dengue
 Menurut World Health Organization (WHO),
demam berdarah dengue (DBD) merupakan
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
Aedes yang terinfeksi salah satu dari empat tipe
virus dengue dengan manifestasi klinis demam,
nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia
dan diathesis hemoragik.
etiologi
 virus genus Flavivirus, famili Flaviviridae,
mempunyai 4 jenis serotype yaitu DEN-1, DEN-2,
DEN-3, DEN-4, melalui perantara nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus.
seseorang digigit oleh nyamuk yang
terinfeksi dengue inkubasi rata-rata
selama 4-7 hari
demam akut masa demam akut yang
berlangsung 2-10 hari (viremia)
Jika nyamuk A. Aegypti lain menggigit
pasien pada fase ininyamuk tersebut
akan terinfeksi dan dapat
mentransmisikan virus pada orang lain
setelah masa inkubasi ekstrinsik
selama 8-12 hari
Klasifikasi
Derajat Gejala & tanda Laboratorium
Demam 2-7 hari Leukopenia
Disertai > 2 tanda: sakit kepala,nyeri Trombositopenia Serologi dengue
retro orbita, mialgia,atralgia Kebocoran plasma (-) positif
DD Hari ke 3-5 fase pemulihan (saat
suhu turun), klinis membaik

Gejala diatas (+)


DBD I
Disertai uji bendung positif Trombositoenia
Gejala diatas (+) (<100.000/ml)
DBD II Kebocoran plasma (+)
Disertai perdarahan spontan
: peningkatan Ht >
DBD Gejala diatas (+) 20%
III
DSS Disertai tanda kegagalan sirkulasi
Syok berat nadi tidak dapat diraba,
DBD
IV dan tekanan darah tidak terukur
DSS
Menurut WHO (2012) demam dengue memiliki tiga fase diantaranya fase demam, fase kritis dan fase
penyembuhan.
 Pada fase demam, penderita akan mengalami demam tinggi secara mendadak selama 2-7 hari yang
sering dijumpai dengan wajah kemerahan, eritema kulit, myalgia, arthralgia, nyeri retroorbital, rasa sakit
di seluruh tubuh, fotofobia dan sakit kepala serta gejala umum seperti anoreksia, mual dan muntah. Tanda
bahaya (warning sign) penyakit dengue meliputi nyeri perut, muntah berkepanjangan, letargi, pembesaran
hepar >2 cm, perdarahan mukosa, trombositopeni dan penumpukan cairan di rongga tubuh karena terjadi
peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.
 Pada waktu transisi yaitu dari fase demam menjadi tidak demam, pasien yang tidak diikuti dengan
peningkatan pemeabilitas kapiler tidak akan berlanjut menjadi fase kritis. Ketika terjadi penurunan demam
tinggi, pasien dengan peningkatan permeabilitas mungkin menunjukan tanda bahaya yaitu yang terbanyak
adalah kebocoran plasma. Pada fase kritis terjadi penurunan suhu menjadi 37.5-38°C atau kurang pada
hari ke 3-8 dari penyakit. Progresivitas leukopenia yang diikuti oleh penurunan jumlah platelet mendahului
kebocoran plasma. Peningkatan hematokrit merupakan tanda awal terjadinya perubahan pada tekanan
darah dan denyut nadi. Terapi cairan digunakan untuk mengatasi plasma leakage. Efusi pleura dan asites
secara klinis dapat dideteksi setelah terapi cairan intravena.
 Fase terakhir adalah fase penyembuhan. Setelah pasien bertahan selama 24-48 jam fase kritis, reabsorbsi
kompartemen ekstravaskuler bertahap terjadi selama 48-72 jam. Fase ini ditandai dengan keadaan umum
membaik, nafsu makan kembali normal, gejala gastrointestinal membaik dan status hemodinamik stabil.33
Diagnosis
WHO membuat kriteria diagnose DBD ditegakkan jika memenuhi 2 kriteria
klinis ditambah dengan 2 kriteria laboratorium dibawah ini:
Kriteria Klinik
1. Demam tinggi mendadak, terus-menerus selama 2-7 hari
2. Terdapat manifestasi perdarahan seperti tourniquet positif, petechiae,
echimosis, purpura, perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi dan
hematemesis dan atau melena.
3. Pembesaran hati
4. Syok yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat, tekanan nadi turun,
tekananan darah turun, kulit dingin dan lembab terutama ujung jari dan
ujung hidung, sianosis sekitar mulut, gelisah.
Kriteria Laboratoris
1. Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
2. Hemokonsentrasi, peningkatan hematokrit 20% atau lebih
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai