Pembimbing :
dr. Ibrahim Puteh, Sp.KJ
PENDAHULUAN
.
Riskesdas
Kemenkes:
2007: 0,5%
2013: 1,7%
2018: 7%
Provinsi Aceh
2013 : 2,5%
2018 : 9 %
Sumber: Departemen Litbang Kemenkes RI. Laporan RISKESDAS 2018. Jakarta: Balai Penerbit Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia; 2018.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Respon Interaksi
emosional sosial
Etiologi
1. Genetik
2. Neurotransmitter
-aktivitas dopamine yang berlebihan di bagian-bagian tertentu
otak
-hipersensitivitas yang tidak wajar terhadap dopamin
3. Neuroanatomi
4. Lingkungan
KLASIFIKASI
• Antipsikotik
tipikal
FARMAKOLOGI
• Antipsikotik
PROGNOSIS
atipikal
10-20 % prognosis baik
>50% prognosis buruk,
dengan perawatan berulang,
eksaserbasi gejala, episode
gangguan mood yang berat
• Psikoterapi dan usaha bunuh diri.
NON-
FARMAKOLOGI
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Tn. ML
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 34 th
Alamat : Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Berkebun
Pendidikan : SD
No. RM : 15.07.012813
Tanggal Periksa : 18 Desember 2019
Anamnesis & Riwayat Psikiatri
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang
Mengamuk Autoanamnesis
Pasien dibawa oleh keluarga ke RSJ Aceh akibat
mengamuk sendiri sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Pasien juga marah-marah
sendiri serta memukulkan diri ke dinding atau
tempat tidur. Hal tersebut sudah dilakukan
pasien sejak 1 tahun terakhir. Pasien mengatakan
melakukan hal tersebut akibat mendengar
adanya suara. Suara yang didengar oleh pasien
terdiri dari suara, laki-laki dan perempuan. Suara
tersebut menyuruh pasien untuk menyakiti diri
dengan memukulkan diri ke benda di sekitarnya.
Suara tersebut juga mengomentari kebiasaan
pasien. Pasien juga sulit tidur selama 4 hari
sebelum di bawa ke RSJ. Pasien mengatakan
sudah “Sakit” sejak setelah tsunami Aceh.
Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesis
Pasien dibawa oleh keluarga ke RSJ Aceh akibat
mengamuk sendiri. Pasien mengamuk sudah 1
tahun terakhir namun lebih sering sejak 1
minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluarga
mengatakan pasien sering menghantamkan
kepala ke dinding, bicara kacau dan tertawa
sendiri. Keluarga pasien juga mengatakan pasien
sudah beberapa kali rawat inap dan rawat jalan
di RSJ Aceh. Keluarga mengatakan bahwa pasien
melakukan hal tersebut akibat adanya masalah
keluarga.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Riwayat psikiatrik: Pasien pernah dirawat di RSJ Aceh sebelumnya
Riwayat penyakit medis umum: riwayat epilepsi
Riwayat merokok : ada
Penggunaan alkohol : tidak ada
Penggunaan napza: tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak terdapat keluarga pasien yang juga mengalami gangguan jiwa.
Riwayat Pengobatan
Risperidone 2 x 2 mg
Diazepam 1 x 2 mg
Asam folat 2x5mg
Triheksifenidil 2 x 2 mg
Natrium Diclofenac 2 x 5 mg
Carbamazepine 2 x 200 mg
Clobazam 1 x 10 mg
Phenobarbital 2 x 30 mg
Prolepsi 1 x 300 mg
Riwayat Sosial
Pasien tinggal dirumah seorang diri
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : E4M6V5
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernafasaan : 20x/menit
Suhu : 36,6oC
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA/LEHER/MATA :
Normochephali, warna
rambut hitam, perbesaran
KGB(-), DBN
THORAX/COR
ABDOMEN
Perkusi : Hipersonor kedua lapangan
simetris, distensi (-), Soepel,
paru
Lien, Hepar dan Ren tidak
Auskultasi: vesikuler kedua lapangan
teraba
paru, ronki (-/-), wheezing (-/-)
DBN
EXTREMITAS INFERIOR
COR
Ekstremitas Inferior: akral
Batas Jantung :
hangat (+), sianosis (-)
atas ICS II LMCS
edema(-)
kanan ICS IV parasternal
kiri1 jari lateral ICS V LMCS,
Auskultasi: BJ I> BJ II, iregular,
murmur (-)
Status Neurologis
GCS : E4V5M6
TRM : (-)
Peningkatan TIK : (-)
Mata : pupil isokor (+/+),Ø3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
Motorik : Dalam batas normal
Sensibilitas : Dalam batas normal
Fungsi luhur : Dalam batas normal
Gangguan khusus : Tidak ditemukan
Kekuatan Motorik : 5555| 5555 , Gerakan involunter (-),Rigiditas (-)
5555 | 5555
Refleks Fisiologis : ++| ++
++| ++
Refleks Patologis : Babinski (-/-)
Sensorik : Dalam batas normal
Otonom : Tidak ada gangguan defekasi dan miksi
1. STATUS MENTAL
Deskripsi Umum 2. Isi pikir
2. Penampilan : Tidak rapi, sesuai dengan Waham (+)
umur A. Waham Paranoid
3. Kebersihan : Kurang bersih - Waham Persekutor : (-)
4. Kesadaran : jernih - Waham Kebesaran : (-)
5. Perilaku & Psikomotor : Normoaktif Thought (-)
6. Sikap terhadap Pemeriksa : Kooperatif Delusion (-)
DIAGNOSIS KERJA
• F20.0 Skizofrenia Paranoid
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
• Axis I : Skizofrenia Paranoid
• Axis II : Tidak ada
• Axis III : Tidak ada
• Axis IV : Tidak ada
• Axis V : GAF 30-41
Tatalaksana
Terapi Farmakologi
• Risperidon 2 x 2 mg
• Lorazepam 1 x 2 mg
Terapi Psikososial
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya dan
menjelaskan mengenai penggunaan obat yang tidak boleh
putus.
• Memotivasi untuk minum obat secara teratur
• Memberitahukan kepada pasien jika ada suara-suara
jangan diperdulikan.
• Mencoba mengalihkan pikiran-pikiran negatif dengan
mengisinya dengan kegiatan positif yang bermanfaat
Terapi Farmakologi Terapi Nonfarmakologi
1. Menjelaskan mengenai penyakit dan
1. Haloperidol 2 x 5 mg
penggunaan obat
2. Triheksifenidil 2 x 2 mg
2. Mengalihkan pikiran negatif &
3. Merlopam 1 x 2 mg
melakukan kegiatan yang
4. Depakote 1 x 500 mg
bermanfaat
5. Inj. Lodomer/24 jam IM
3. meyakinkan orang disekitar untuk
6. Inj. Diazepam/24 jam IM
memberi dukungan kepada pasien
Prognosis
Quo ad Vitam
• Dubia ad bonam
Quo ad Functionam
• Dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam
• Dubia ad malam
ANALISA
KASUS/PEMBAHASAN
Kasus Teori