Anda di halaman 1dari 82

DIKLAT PRAJABATAN GOL III

PEM.PROVINSI LAMPUNG
2020

SUWARTOPO
AKUNTABILITAS PNS 1
NAMA SUWARTOPO
NIP 19561112 198303 1 008

TMP/TGL LHR WONOGIRI,12 NOVEMBER 1956

PANGKAT/ GOL PEMBINA UTAMA ( IV/e )

JABATAN WIDYAISWARA AHLI UTAMA


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER
INSTANSI
DAYA MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
ALAMAT KANTOR JL.RAYA HAJIMENA NATAR
LAMPUNG SELATAN 35362
TLP./FAX 0721-774235,774279
ALAMAT RUMAH Merpati 209 Merakbatin Natar ( depan
Pondok Indah RM) Komplek
Perumahan Elit ,Jl .Mewah
Kasablangka Natar Lampung Selatan
081369119745
HP DAN EMAIL
wartopodiklat@gmail.com
1. ISTERI
2
STATUS 1 ANAK 2
DESKRIPSI SINGKAT

Dalam Mata Diklat Akuntabilitas PNS, secara substansi


pembahasan berfokus pada fasilitas pembentukan nilai-
nilai dasar akuntabilitas. Peserta diklat akan dibekali
dengan pembelajaran mengenai nilai-nilai dasar dan
konsep akuntabilitas publik, konflik kepentingan dalam
masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan
publik, transparan dalam memberikan informasi dan
data yang dibutuhkan oleh publik, serta sikap dan
perilaku yang konsisten.
DIKLAT PRAJABATAN
GOL III AKUNTABILITAS 12JP

INDIKATOR HASIL
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
BELAJAR

1. memahami
akuntabilitas secara 1.1. Pengertian
konseptual-teoritis Akuntabilitas
sebagai landasan 1.2. Aspek-aspek
utk mempraktikkan Akuntabilitas
1. Konsep 1.3. Pentingnya
perilaku akuntabel; Akuntabilitas
2. memahami Akuntabilitas
mekanisme, logika, 1.4. Tingkatan
dan operasi onal Akuntabilitas
isasi akuntabilitas 2. Mekanisme 2.1. Mekanisme
dalam menciptakan Akuntabilitas Akuntabili tas
sistem dan Birokrasi Indonesia
lingkungan 2.2. Lingkungan kerja
organisasi yang yang akuntabel
AKUNTABILITAS PNS 2.3. Frame work 4
akuntabel;
Akuntabilitas
DIKLAT PRAJABATAN
GOL III AKUNTABILITAS 12 JP

INDIKATOR HASIL
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
BELAJAR

3.1. Transparansi dan


Akses Informasi
3.2. Praktek Kecurangan
(Fraud )dan perilaku
3. memahami penerap korup
an akuntabilitas 3. Akuntabilitas 3.3. Penggunaan
secara menyeluruh dalam konteks Sumber Daya Milik
dalam Negara
organisasi; 3.4. Penyimpangan &
Penggunaan Data &
Informasi Pem
3.5.Konflik Kepentingan

AKUNTABILITAS PNS 5
DIKLAT PRAJABATAN
GOL III AKUNTABILITAS 12 JP

INDIKATOR HASIL
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
BELAJAR

4.1. Apa yang diharapkan


4. berperilaku dari seorang PNS
akuntabel untuk 4. Menjadi PNS yang 4.2. Perilaku Berkaitan dg
penegakan Akuntabel Transparansi dan
akuntabilitas; dan Akses Informasi
4.3. Menghindari Perilaku
yang curang &koruptif
4.4. Perilaku Terhadap
5. menilai dan Penggunaan Sumber
memahami Daya Manusia
5. Studi Kasus
penerapan 4.5.Perilaku berkaitan
akuntabilitas.
Akuntabilitas
dgn penyimpangan
dan Penggunaan Data
AKUNTABILITAS PNS serta Informasi 6
Pemerintah
ISU-ISU STRATEGIS
APARATUR SIPIL NEGARA
 Tingginya Korupsi
 Daya Saing Global
 Rendahnya
 AEC Kepercayaan Publik
 World Issu Tuntutan  Rendahnya
Class Global Nasional
Akuntabilitas Publik

Bureaucrac  Inefisiensi anggaran


y  Pelayanan publik
Kondisi masih buruk
Manajemen
ASN

 Pengembangan kompetensi yang masih kurang memadai


 Sistem pengembangan karier yang belum adil
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Posisi Indonesia

GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX (GCI)


Sumber: World Economic Forum

• Tahun 2015, Indonesia peringkat 37 (dari 144 negara) di bawah Singapura (2), Malaysia (18),
Thailand (32). Peringkat Indonesia meningkat 1 posisi dari tahun sebelumnya yaitu di peringkat 38.

Subindex
Rank of GCI
Negara Basic Efficiency Innovation and
2015-2016
Requirements Enhancers sophistication Factors

Singapore 2 1 2 11
Malaysia 18 22 22 17
Thailand 32 42 38 48
Indonesia 37 49 46 33
Philippines 47 66 51 47
Vietnam 56 72 70 88
Lao PDR 83 86 106 103
Cambodia 90 93 101 121
Myanmar 131 128 131 134
Brunei - - - -

8
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
MENGAPA DIKLAT POLA BARU?

TANTANGAN INTERNAL: Reformasi TANTANGAN EXTERNAL:


PELAYANAN PUBLIK BIROKRASI GLOBALISASI: AEC 2015, dlsb.
& Administrasii

Transparansi
Akuntabilitasi Bebas KKN
Std. Pelayanan
Kinerja Tinggi
Efektif
Efisien
9
TAHAP
PEMBELAJARAN
Evaluasi PNS
PROFESIONAL
Akhir YANG
BERKARAKTER
Agenda IV SEBAGAI
Oreintasi Peserta Habituasi PELAYAN
MASYARAKAT

Agenda I: Sikap
Perilaku
Agenda III: Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI

Agenda II: Nilai-Nilai


Dasar PNS
Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang Tugas

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF LOGO


PEDULI
MODUL 1. KONSEP AKUNTABILITAS

Kompetensi yang ingin dicapai :


Peserta mampu memahami akuntabilitas dari
sisi konseptual-teoretis sebagai landasan
untuk mempraktikkan perilaku akuntabel
KONSEP AKUNTABILITAS

PENGERTIAN AKUNTABILITAS:
adalah kewajiban pertanggung
jawaban yang harus dicapai

PENGERTIAN RESPONSIBILITAS
adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab

AKUNTABILITAS PNS 13
B. Aspek - Aspek Akuntabilitas
 Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
(Accountability is a relationship)
Hubungan dua pihak antara individu/ kelompok/
institusi dengan negara dan masyarakat.
Pemberi wewenang memberikan arahan ,
bimbingan, mengalokasikan SD sesuai Tusi.
Individu/K/L bertanggung jawab memenuhi
semua kewajibannya, hubungan yang
bertanggung jawab antara kedua belah pihak
B. Aspek - Aspek Akuntabilitas
 Akuntabilitas berorientasi pada hasil
(Accountability is results-oriented)
Perilaku aparat pemerintah yang bertanggung
jawab , adil dan inovatif,serta bertindak dan
berupaya memberikan konstribusi untuk
mencapai hasil yang maksimal
 Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja menjelaskan thp tindakan dan
hasil yang telah dicapai oleh I/K/L, serta
mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan
proses yang telah dilakukan
B. Aspek - Aspek Akuntabilitas
 Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
(Accountability is meaningless without
consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban, kewajiban
menunjukkan tanggung jawab dan
tanggung jawab menghasilkan
konsekuensi berupa penghargaan dan
sanksi
 Akuntabilitas memperbaiki kinerja
(Accountability improves performance)
Tujuan dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja
C. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama
(Bovens, 2007), yaitu:
• untuk menyediakan kontrol demokratis (peran
demokrasi);
• untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional);
• untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
(peran belajar).
D. Bagaimana Tingkatan dalam Akuntabilitas?
1.Akuntabilitas Personal (Personal
Accountability),
Akuntabilitas personal mengacu pada
nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran,
integritas, moral dan etika. Pribadi
yang akuntabel adalah yang
menjadikan dirinya sebagai bagian
dari solusi dan bukan masalah.
2. Akuntabilitas Individu,
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan
antara individu dan lingkungan kerjanya, yaitu
antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi
kewenangan. PNS sebagai aparatur negara
bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung
jawabnya. Akuntabilitas individu seorang PNS
adalah apakah individu mampu untuk
mengatakan “Ini adalah tindakan yang telah saya
lakukan, dan ini adalah apa yang akan saya
lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik”.
3. Akuntabilitas Kelompok.
Akuntabilitas kelompok adalah pembagian
kewenangan dan semangat kerjasama
yang tinggi antar berbagai kelompok yang
ada dalam sebuah institusi memainkan
peranan yang penting dalam tercapainya
kinerja organisasi yang diharapkan
organisasi.
4. Akuntabilitas organisasi
mengacu pada hasil pelaporan kinerja
yang telah dicapai, baik pelaporan yang
dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja
organisasi kepada stakeholders lainnya.
5.Akuntabilitas Stakeholder.
Stakeholder yang dimaksud adalah
masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayar pajak yang
memberikan masukan, saran, dan
kritik terhadap kinerjanya. Jadi
akuntabilitas stakeholder adalah
tanggungjawab organisasi pemerintah
untuk mewujudkan pelayanan dan
kinerja yang adil, responsif dan
bermartabat.
Latihan 1
1 Akuntabilitas publik terdiri dari 2 macam yaitu
akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas horizontal
Ada studi kasus bahwa pertanggung jawaban
unit-unit kerja ( dinas ) kepada pemerintah
daerah, kemudian pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat dan pemerintah pusat kepada
MPR. Pertanyaannya , termasuk bentuk
akuntabilitas apakah studi kasus tersebut ?
Akuntabilitas vertikal atau Akuntabilitas
Horizontal ? Jelaskan !
2.Dalam hal pelayanan publik, masih sering
dijumpai keluhan masyarakat terhadap kinerja
pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja
yang lambat , berbelit-belit, maupun tidak
efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik
ataupun birokrasi . Pada hal sejatinya sebagai
abdi negara , birokrasi publik harus memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Menurut anda seberapa penting nilai-nilai
akuntabilitas publik jika dikaitakan fenomena
tersebut ? Jelaskan !
Modul 2 : Mekanisme Akuntabilitas

Kompetensi yang ingin dicapai :


Peserta diklat memahami mekanisme, logika, dan
operasionalisasi dari akuntabilitas guna
membangun terciptanya sistem dan lingkungan
organisasi yang akuntabel
M.2. MEKANISME AKUNTABILITAS
Mekanisme dapat diartikan berbeda dari
setiap organisasi hingga membentuk
perilaku yang berbeda
Contoh mekanisme organisasi akuntabilitas
organisasi al: sistem penilaian kinerja,
sistem akuntansi, sistem akreditasi dan
sistem pengawasan ( CCTV, finger prints,
ataupun software untuk memonitor pegawai
komputer atau website yang dikunjungi )
DIMENSI MEKANISME AKUNTABILITAS
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum
(accountability for probity and legality).
Akuntabilitas hukum terkait dgn kepatuhan thd
hukum dan peraturan yang diterapkan
2. Akuntabilitas proses (process (accountability)
Apakah prosedur yang digunakan sdh cukup
baik dalam hal kecukupan sistem informasi ,
akuntansi. Sistem informasi manajemen dan
prosedur administrasi
DIMENSI MEKANISME AKUNTABILITAS
3. Akuntabilitas Program ( Program
accountability).
Akuntabilitas ini dapat memberikan pertimbangan
apakah tujuan yang ditetapkan dpt tercapai,
Apakah alternatif program lain meberikan hasil
maksimal dengan biaya minimal
4. Akuntabilitas Kebijakan (Policy accountability)
Akuntabilitas terkait dengan pertanggungjawab
an pemerintah atas kebijakan yang diambil
terhadap DPR/DPRD dan masyarakat luas
A. Mekanisme Akuntabilitas Birokrasi

Perencanaan Strategis
(Strategic plans) :RPJP,RPJM

ALAT
AKUNTABILITAS
Kontrak Kerja
(PP 46/2011, MEKANISME
Ttg Penilaian Prestasi Kinerja PNS) BIROKRASI
INDONESIA

Laporan Kinerja
(LAKIP, Lap Realisasi Anggaran)
 Perencanaan Strategis ( Strategic Plans )
berupa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang ( RPJP-D), Menengah ( RPJM-D ) dan
Tahunan ( RKP-D),Renstra untuk setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) dan
Sasaran Kerja Pegawai ( SKP ) untuk setiap
PNS
 Kontrak Kerja
Setiap PNS mulai 1 Januari 2014
menerapkan adanya kontrak kerja pegawai
Kontrak kerja yang dibuat setiap tahun
merupakan kesepakatan antara pegawai dng
atasan langsungnya. Kontrak atau perjanjian
ini merupakan implementasi dari Peraturan
Pemerintah (PP ) No.46 tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja PNS
 Laporan Kinerja berupa LAKIP
yang berisi perencanaan dan perjanjian
kinerja pada tahun tertentu, pengukuran ,
dan analisis capaian kinerja serta
akuntabilitas keuangan
Pengertian
B. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel

1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan lingkungannya.
Pimpinan mempromosikan lingkungannya dengan
memberi contoh pada orang lain ( lead by example )
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan
memberikan efek positif bagi pihak lain
Berkomitmen, menghindarkan aspek yang menggagal
kan kinerja yaitu hambatan politis maupun
keterbatasan sumberdaya , sehingga adanya saran
dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan
solusi
Pengertian
B. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel

2. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah:
a. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan
kerjasama antara kelompok internal dan eksternal
b. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang
tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan
keputusan
c. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-
keputusan
d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan secara keseluruhan.
Lanjutan...........
Pengertian
3. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan
kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hukum yang
berlaku , undang-undang, kontrak,
kebijakan dan peraturan yang berlaku
Dengan adanya integritas institusi,
dapat memberikan kepercayaan dan
keyakinan kepada publik dan atau
stakeholder
Lanjutan...........
Pengertian
4. Tanggungjawab (Responsibilitas)
a. Responsibiltas Perseorangan
1) Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan
dan tindakan yang telah dilakukan
2) Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan
keputusan
3) Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan
b. Responsibilitas Institusi
1) Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya
2) Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam
pengambilan keputusan
3) Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai
dengan kompetensinya
4) Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
dan fungsinya untuk melindungi sumber daya organisasi
Lanjutan...........
Pengertian
5 Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari
akuntabilitas
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan
pimpinan pada lingkungan organisasi , ketidak
adilan harus dihindari karena dapat
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak
optimal
Lanjutan...........
Pengertian
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
Lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari
hal-hal yang tidak dapat dipercaya
Lanjutan...........
Pengertian
7. Keseimbangan
Akuntabilitas dlm lingkungan kerja diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas
dan kewengan serta harapan dan kapasitas
Peningkatan kerja memerlukan adanya
perubahan kewenangan sesuai kebutuhan
Harapan mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan
kapasitas sumberdaya dan keahlian ( skill )
yang dimiliki
Lanjutan...........
Pengertian
8. Kejelasan
Individu @ kelompok dalam melaksanakan dlm
melaksanakan wewenang dan tanggung
jawabnya harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Fokus utama kejelasan adalah
mengetahui kewenangan dan tanggung jawab ,
misi organisasi dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi
Lanjutan...........
Pengertian
9. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan tidak
konsisten dari sebuah kebijakan , prosedur,
sumberdaya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel, akibat melemahnya komitmen
kredibilitas anggota organisasi
C. Langkah-langkah
yang Harus Dilakukan
dalam Menciptakan Framework Akuntabilitas
1.Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan
tanggung jawab yang harus dilakukan
Hal ini dapat dilakukan melalui penentuan
tujuan dari Renstra Organisasi ,
mengembangkan indikator, ukuran dan
tujuan kinerja dan mengidentifikasi peran
dan tanggungjawab setiap individu dalam
organisasi
2. Melakukan perencanaan atas apa yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan .
Cara ini dapat dilakukan melalui identifikasi
program atau kebijakan , siapa yang
bertanggungjawab , kapan akan dilaksana
kan dan biaya yang dibutuhkan . Perlu
dilakukan identifikasi terhadap sumberdaya
yang dimiliki organisasi serta konsekuensi
nya apabila program atau kebijakan tersebut
berhasil atau gagal dilaksanakan
3. Melakukan implementasi dan memantau
kemajuan yang sudah dicapai
Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui
hambatan dan implementasi kebijakan atau
program yang telah dilakukan
4. Memberikan laporan hasil secara lengkap ,
mudah dipahami dan tepat waktu. Hal ini perlu
dilakukan sebagai wujud untuk menjalankan
akuntabilitas dalam menyediakan dokumentasi
dengan komunikasi yang benar serta mudah
dipahami
5. Melakuan evaluasi hasil dan menyediakan
masukan atau feedback untuk memperbaiki
kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan 2
yang bersifat korektif
Latihan Soal h-30-31
1. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik
yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas dimensi
Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas Proses,
Akuntabilitas Program serta AkuntabilitasKebijakan .
Ada studi kasus sbg berikut
Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program
pengadaan barang dan jasa dengan mekanisme secara
elektronik ( e-procurement ).Tujuannya adalah pertama
agar tidak ada main mata antara pengada proyek dan
pihak yang mengadakan proyek, kedua Agar pengadaan
barang dan jasa dapat dilaksanakan dengan cepat dan
teratur
Pertanyaan:
Termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus
tersebut. Jelaskan !
2. Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas. Di Indonesia alat akuntabilitas al:
Perencanaan Strategis, Kontrak Kerja dan laporan Kinerja
Ada studi kasus sbb:
Dalam menentukan arah dan sasaran kinerja
pembangunan dibutuhkan RPJP-D, RPJM-D dan Rencana
Kerja Tahunan RKP-D, Renstra untuk setiap satuan Kerja
Perangkat Daerah ( SKPD ) dan Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk setiap PNS
Pertanyaan:
Termasuk alat akuntabilitas manakah studi kasus tersebut
Jelaskan
Modul 3 : Akuntabilitas dalam Konteks

Kompetensi yang ingin dicapai :


Peserta Diklat memahami atas ranah dan kasus
umum yang terkait dengan penerapan akuntabilitas
secara menyeluruh dalam organisasi
A.Transparansi dan Akses Informasi
Keterbukaan informasi telah dijadikan standar normatif
untuk mengukur legitimasi sebuah pemerintahan
Dalam payung besar demokrasi senantiasa harus terbuka
kepada rakyatnya sebagai bentuk legitimasi ( secara
substantif ) .Partisipasi ini dapat berupa pemberian dukungan
atau penolakan terhadap kebijakan yang diambil pemerintah
atau evaluasi terhadap kebijakan
Ketersediaan informasi publik memberikan pengaruh besar
pada berbagai sektor dan urusan publik di Indonesia
Salah satu tema penting yang berkaitan dengan isu adalah
terwujudnya transparansi tata kelola keterbukaan informasi
publik ,diterbitkan UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) secara subtansional adalah
memberikan jaminan konstitusional agar praktik demokrasi
dan good governance bermakna bagi pengambilan keputusan
terkait dengan publik yang bertumpu pada partisipasi
masyarakat maupun akuntabilitas lembaga penyelenggara
kebutuhan publik
Tujuan KIP ( Ps 3 UU No.14 tahun 2008
1. Menjamin hak WN untuk mengetahui rencana
pembuatan kebijakan publik, program
kebijakan, proses pengambilan keputusan ,
serta alasan pengambilan keputusan publik
2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam
proses pengambilan kebijakan publik
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
proses pengambilan kebijakan publik dan
Badan Publik yang baik;
4. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang
baik yaitu transparan, efektif, efisien ,
akuntabel serta dapat dipertenggungjawabkan
Tujuan KIP ( Ps 3 UU No.14 tahun 2008

5. Mengetahui alasan kebijakan publik yang


mempengaruhi hajat hidup orang banyak:
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa
7 Meningkatkan pengelolaan informasi di
lingkungan Badan Publik untuk
menghasilkan layanan informasi
Badan Layanan Publik adalah lembaga
eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan
lainnya yang fungsi tugas pokoknya berkaitan
dengan penyelenggaraan negara yg sebagian
atau seluruh dananya bersumber
APBN/APBD, atau Organisasi non pmerintah
yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari APBN dan APBD dan atau
APBD sumbangan masyarakat dan/atau luar
negeri ( Ps 1(3))
A.Transparansi dan Akses Informasi
Informasi publik terbagi dalam 2 kategori:
1. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan.
2. Informasi yang dikecualikan (informasi publik yang perlu
dirahasiakan).

Prinsip Keterbukaan informasi yang paling universal (berlaku hampir


diseluruh negara dunia) adalah:
1. Maximum Access Limited Exemption (MALE);.Pada prinsipnya
semua informasi bersifat terbuka dan bisa diakses masyarakat.
2. Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan. Akses terhadap
informasi merupakan hak setiap orang. Konsekuensi dari
rumusan ini adalah setiap orang bisa mengakses informasi tanpa
harus disertai alasan untuk apa informasi tersebut diperlukan.
3. Mekanisme yang Sederhana, Murah, dan Cepat
4. Informasi Harus Utuh dan Benar
5. Informasi Proaktif
6. Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik
B.Praktek Kecurangan (Fraud) dan Perilaku Korup
Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud
Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan
fraud.

C. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara


D. Penyimpanan dan Penggunaan Data dan Informasi
Pemerintah
Data dan informasi yang disimpan dan digunakan harus
sesuai dengan prinsip sebagai berikut:
Relevant information diartikan sebagai data dan
informasi yang disediakan dapat digunakan untuk
mengevaluasi kondisi sebelumnya (past), saat ini
(present) dan yang akan datang (future).
Reliable information diartikan sebagai informasi
tersebut dapat dipercaya atau tidak bias.
Lanjutan.........................

 Understandable information diartikan sebagai


informasi yang disajikan dengan cara yang
mudah dipahami pengguna (user friendly) atau
orang yang awam sekalipun.
 Comparable information diartikan sebagai
informasi yang diberikan dapat digunakan oleh
pengguna untuk dibandingkan dengan institusi
lain yang sejenis.

E. Konflik Kepentingan
Ada 2 jenis umum Konflik Kepentingan:
1) Keuangan
2) Non- Keuangan
Soal Latihan 3 hal 39,40
Kompetensi yang ingin dicapai :
Peserta Diklat berperilaku secara akuntabel
dalam ranah dan kasus umum yang terkait
dengan penegakan akuntabilitas

PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu


mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya;
UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa penyelenggaraan Kebijakan dan
Manajemen ASN berdasarkan Azas
 Profesionalisme
 Proporsionalisme
 Keterpaduan
 Delegasi
 Netralitas
 Akuntabilitas
 Efektif dan efisien
 Keterbukaan
 Non diskriminatif
 Persatuan dan Kesatuan
 Keadilan dan Kesetaraan
 Kesejahteraan
Prinsip ASN sebagai Profesi
• Nilai Dasar
• Kode Etik dan kode perilaku
• Komitmen, integritas moral dan
tanggungjawab pada pelayanan publik
• Kompetensi yang diperlukan sesuai bidang
tugas;
• Kualifikasi akademik;
• Jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas
• Profesionalitas jabatan
PNS bertindak sesuai dengan persyaratan
legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik
yang berlaku untuk perilaku mereka

PNS tidak mengganggu, menindas, atau


diskriminasi terhadap rekan atau anggota
masyarakat

kebiasaan kerja PNS, perilaku dan tempat kerja pribadi


dan profesional hubungan berkontribusi harmonis,
Apa yang lingkungan kerja yang aman dan produktif
diharapkan
dari PNS memperlakukan anggota masyarakat dan kolega
seorang dengan hormat, penuh kesopanan, kejujuran dan keadilan,
dan memperhatikan tepat untuk kepentingan mereka, hak-
PNS?
hak, keamanan dan kesejahteraan

PNS membuat keputusan adil, tidak memihak dan


segera, memberikan pertimbangan untuk semua
informasi yang tersedia, undang-undang dan
kebijakan dan prosedur institusi tersebut

PNS melayani Pemerintah setiap hari dengan tepat


waktu, memberikan masukan informasi dan kebijakan
PNS tidak akan mengungkapkan informasi resmi atau
dokumen yang diperoleh selain seperti yang
dipersyaratkan oleh hukum atau otorisas yang diberikan
oleh institusi
PNS tidak akan menyalahgunakan informasi resmi untuk
keuntungan pribadi atau komersial untuk diri mereka
sendiri atau yang lain
PNS akan mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan
setiap instansi dan semua arahan yang sah lainnya
mengenai komunikasi dengan menteri, staf menteri,
anggota media dan masyarakat pada umumnya
PNSdilarang utk melakukan penipuan yang
menyebebkan kerugian keuangan ;
PNS dilarang berbuat curang dalam mengguna
kan posisi dan kewenangan mereka untuk
keuntungan pribadinya;
PNS akan melaporkan setiap perilaku curang
atau korup;
PNS akan melaporkan setiap pelanggaran kode
etik badan mereka;
PNS akan memahami dan menerapkan kerangka
akuntabilitas yang berlaku disektor publik
PNS bertanggung jawab untuk pengeluaran yang
resmi;
PNS menggunakan sumber daya yang didanai
publik secara teliti dan efisien. Hal ini termasuk
fasilitas kantordan peralatan, kendaraan, voucher
biaya taksi, kredit korporasi kartu dan pembelian
barang dan jasa;
PNS hanya menggunakan pengeluaran yang
berhubungan dengan pekerjaan;
PNS tidak menggunakan waktu kantor atau
sumber daya untuk pekerjaan partai politik atau
keuntungan pribadi atau keuangan;
PNS mematuhi kebijakan dan pedoman dalam
penggunaan setiap instansi komputasi dan
komunikasi fasilitas, danmenggunakan sumber
daya tersebut secara bertanggung jawab;
PNS berhati-hati untuk memastikan bahwa setiap
perjalanan dinas yang dilakukan untuk tujuan
resmi dan benar-benar diperlukan;
PNS menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
PNS bertindak dan mengambil keputusan
secara transparan;
PNS menjamin penyimpanan informasi
yang bersifat rahasia;
PNS mematuhi perencanaan yang telah
ditetapkan;
PNS diperbolehkan berbagi informasi untuk
mendorong efisiensi dan kreativitas;
PNS menjaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan negara;
PNS memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
PNS tidak menyalahgunakan informasi intern
negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
PNS harus dapat memastikan kepentingan
pribadi atau keuangan tidak bertentangan
dengan kemampuan mereka untuk
melakukan tugas-tugas resmi mereka
dengan tidak memihak;
Ketika konflik kepentingan yang timbul
antara kinerja tugas publik dan kepentingan
pribadi atau personal, maka PNS dapat
berhati-hati untuk kepentingan umum;
PNS memahami bahwa konflik kepentingan
sebenarnya, dianggap ada atau berpotensi
ada di masa depan.
Jika konflik muncul, PNS dapat melaporkan
kepada pimpinan secara tertulis, untuk
mendapatkan bimbingan mengenai cara
terbaik dalam mengelola situasi secara
tepat;
PNS dapat menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
Memastikan tindakan dan keputusan
yang berimbang dan tidak bias;
bertindak adil dan mematuhi prinsip-
prinsip due process;
akuntabel dan transparan;
melakukan pekerjaan secara penuh,
efektif dan efisien;
berperilaku sesuai dengan standar
sektor publik, kode sektor publik etika
sesuai dengan organisasinya;

mendeklarasikan secara terbuka bila


terjadi adanya potensi konflik
kepentingan
SISTEM EVALUASI
PESERTA
KOMPETENSI PADA GOLONGAN I DAN II
Kompetensi PNS
sebagai pelayan masyarakat yang
professional Mewujudkan
AKUNTABILITAS
TIDAK KORUPSI dan
mendorong percepatan
PEMBERANTASAN KORUPSI mengedepankan
KEPENTINGAN NASIONAL

mewujudkan
AKUNTABILIT
Menjunjung tinggi standar
AS
ETIKA PUBLIK

Berinovasi untuk
PENINGKATAN MUTU

GOLONGAN III:
kemampuan menganalisis dampak apabila kelima
nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan
SISTEM EVALUASI PESERTA PEMAHAMAN

ANEKA

30%

AKTUALIASASI
70%
Rancangan
15
Aktualisasi
Aktualisasi 55
RENTANG PENILAIAN

Level Nilai
4 80,1 – 100
3 60,1 – 80
2 40,1 – 60
1 0 – 40
RELEVANSI KEGIATAN
Level Uraian

4
Seluruh isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-nilai dasar
profesi PNS.

3
Sebagian besar isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-
nilai dasar profesi PNS.

2
Separuh isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-nilai
dasar profesi PNS.

1
Sebagian kecil isi rancangan kegiatan relevan dengan nilai-
nilai dasar profesi PNS.
KUALITAS CAPAIAN
AKTUALISASI
Level Uraian
4
Mampu melaksanakan lebih dari 6 kegiatan.

3 Mampu melaksanakan 5 – 6 kegiatan.


2 Mampu melaksanakan 3 – 4 kegiatan.
1 Mampu melaksanakan 2 kegiatan.
Formulir 1
Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA

Nilai Konstribusi Penguatan


Tahapan Output/ Hasil
No Kegiatan
Kegiatan Kegiatan
Nilai Thd Visi Nilai Nilai
Dasar Misi Orgsi Org

1 2 3 4 5 6 7
A:
N:
E:
K:
A:
Petunjuk Pengisian Formulir
K.1 Diisi dengan nomor urut
K.2 Kegiatan yang bersumber dari, SKP, penugasan atasan , atau kegiatan
inisiatif sendiri yang mendapat persetujuan atasan
K3 Diisi dengan uraian tahapan kegiatan yang telah diisi dari kolom 2
K4 Diisi dengan uraian hasil pelaksanaan kegiatan yang dilandasi nilai-nilai
dasar yang telah ditetapkan
K.5 Diisi dengan sumber nilai dasar yang relevan sesuai uraian pada kolom
4
K.6 Diisi dengan uraian tentang konstribusi output terhadap pencapaian visi
dan misi organisasi
K7 Diisi dengan konstribusi output kegiatan terhadap penguatan nilai-nilai
organisasi
A. Apa yang diharapkan dari seorang PNS?
B. Perilaku Berkaitan dengan Transparansi dan Akses
Informasi (Transparency and Official Information
Access), Jelaskan !
C. Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif
(Fraudulent and Corrupt Behaviour) Jelaskan !
D. Perilaku Terhadap Penggunaan Sumber Daya Negara
(Use of Public Resources) Jelaskan !
E. Perilaku berkaitan dengan Penyimpanan dan
Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah
(Record Keeping and Use of Government Information)
F. Perilaku berkaitan dengan Konflik Kepentingan
(Conflicts of Interest), Jelaskan !
G. Bagaimana Mengambil Keputusan yang Akuntabel
bagi PNS?
AKUNTABILITAS PNS 81
TANGGAL URAIAN

5,6 Sept Coach Pim 4 Provinsi


10 Sept Seminar Rancangan Aktualisasi Pim 4 Provinsi

15 -17 Sept Coach Latsar Kumham Angkatan 12


18 Sept Seminar Rancangan Aktualisasi

31 Agt Akuntabilitas PNS Angkatan 13


3,4 Sep

11 sd 16 Sept BM Pim 4 Kota Metro ke Magelang

19,20 Sep Coach Pim 4 Metro


24 Sep Seminar Rancangan Aktualiasi

Anda mungkin juga menyukai