MANAJEMEN NYERI
S M F A N E S T E S I O LO G I D A N T E R A P I I N T E N S I F
RS U D P R O V I N S I N T B / F K U N R A M
Pendahuluan
Nyeri merupakan keluhan yang paling umum kita temukan ketika kita sedang
bertugas sebagai bagian dari tim kesehatan
Karena seringnya keluhan itu di temukan, kadang kita sering menganggap hal itu
merupakan hal yang biasa
Sehingga perhatian yang kita berikan tidak cukup memberikan hasil yang
memuaskan di mata pasien
Nyeri sesunggguhnya tidak hanya melibatkan persepsi dari suatu sensasi, tetapi
berkaitan juga dengan respon fisiologis, psikologis, sosial, kognitif, emosi dan
perilaku
Penanganannya pun memerlukan perhatian yang serius dari semua unsur yang
terlibat di dalam pelayanan kesehatan
Physical
Total
Psychological Social
Pain
Spiritual
Kunci Pain Management yang Baik
Pemahaman tentang penyebab nyeri
Manajemen nyeri
Nyeri bersifat subyektif dimana individu mempelajari apa itu nyeri, melalui
pengalaman yang langsung berhubungan dengan luka (injury), yang dimulai dari
awal masa kehidupannya
Pada tahun 1999, the Veteran’s Health Administration mengeluarkan kebijakan
untuk memasukan nyeri sebagai tanda vital ke lima, jadi perawat tidak hanya
mengkaji suhu tubuh, nadi, tekanan darah dan respirasi tetapi juga harus
mengkaji tentang nyeri
Rasa sakit akut ini berfungsi sebagai peringatan tentang potensi penyakit atau
ancaman bagi tubuh
Rasa sakit akut ini dapat disebabkan oleh banyak peristiwa atau keadaan,
termasuk: Operasi (surgery), operasi gigi, patah tulang, luka bakar, keseleo,
kecelakan/jatuh, dll
Tetapi, jika rasa sakit ini berlangsung selama berminggu-minggu, bulan atau
bahkan bertahun-tahun, ini disebut sakit kronis
Terkadang sakit kronis ini disebabkan oleh masalah yang berkelanjutan, seperti
kanker atau arthritis. Kadang-kadang penyebabnya tidak diketahui.
Respon terhadap Nyeri
Meliputi respon fisiologis dan respon perilaku
Nyeri Akut
◦ Respon Fisiologis: Peningkatan tekanan darah (awal), denyut nadi, pernapasan, dilatasi pupil, dan
keringat dingin
◦ Respon Perilaku: gelisah, ketidakmampuan berkonsentrasi, ketakutan dan disstress
Nyeri Kronis
◦ Respon Fisiologis: tekanan darah normal, denyut nadi normal, respirasi normal, pupil normal, kulit
kering
◦ Respon Perilaku: imobilisasi atau ketidak aktifan fisik, menarik diri, dan putus asa
Karena tidak ditemukan gejala dan tanda yang dominan dari nyeri kronis ini maka tugas
tim kesehatan, menjadi sulit mengidentifikasinya
Hambatan dalam Memberikan
Manajemen Nyeri yang Tepat
Menurut Blumenfield (2003), secara garis besar ada 2 hambatan dalam manajemen
nyeri yaitu:
Hal ini mungkin dibenarkan ketika kita telah mengetahui dengan pasti bahwa
nyeri itu; nyeri ringan, dan itupun harus kita evaluasi secara komprehensif,
karena bisa saja nyeri itu menjadi nyeri sedang atau bahkan nyeri yang berat
b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien
Pasien adalah manusia yang mempunyai kemampuan adaptif, yang dipengaruhi
oleh faktor biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual
c.Adjuvan
Analgesic Medication
Primary Analgesics Adjuvant
• Acetminophen • Antidepressants
• Prostaglandin synthesis inhibitors • Anticonvulsants
• Salicylates • Local anesthetics
• TraditonalNSAIDs • Miscellaneous agents
• COX-2-selective NSAIDs (coxibs)
• Tramadol
• Opioids
• Traditional
• Mixed
Penanganan Nyeri
3. Prosedur Invasif
Prosedur invasif yang biasanya dilakukan adalah dengan memasukan opioid ke
dalam ruang epidural atau subarakhnoid melalui intraspinal
Cara ini dapat memberikan efek analgesik yang kuat tetapi dosisnya lebih sedikit.
Prosedur invasif yang lain adalah blok saraf, stimulasi spinal, pembedahan
(rhizotomy,cordotomy) teknik stimulasi, stimulasi columna dorsalis
Acute Pain (McQuay & Moore, 1999)
TREATMENT METHODS
Pengkajian yang tepat, akurat tentang nyeri sangat diperlukan ,upaya untuk
mencari solusi tepat untuk menanganinya, untuk itu pengkajian harus selalu
dilakukan secara berkesinambungan, sebagai upaya mencari gambaran terbaru
dari nyeri yang dirasakan oleh pasien.
Implikasi Keperawatan
1. Perawat dituntut untuk mempunyai kapasitas yang memadai untuk
memberikan asuhan keperawatan yang adekuat terhadap nyeri yang
dirasakan oleh pasien, untuk itu diperlukan suatu pendidikan khusus
mengenai nyeri dan penangannya.
Hal ini bisa dilakukan dalam masa pendidikan maupun dalam bentuk
pelatihan-pelatihan secara terpadu.
2. Mengingat kompleknya aspek nyeri, dan banyaknya keluhan ini ditemukan
pada pasien maka sudah saatnya perawat membentuk suatu tim
keperawatan yang khusus yang menangani nyeri baik di tatanan rawat jalan
maupun rawat inap
3. Perawat dituntut mampu menjembatani kepentingan pasien, terkait dengan
nyeri dan penanganannya sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Pengetahuan dan ketrampilan mengenai penanganan nyeri baik pendekatan
non farmakologis maupun farmakologis serta tindakan yang lainnya mutlak
diperlukan dan dikuasai oleh perawat
Terima Kasih
Rincian Kebijakan dan Prosedur
Penatalaksanaan Nyeri di Rumah Sakit
Pengertian
◦ Penatalaksanaan nyeri di Rumah Sakit adalah suatu sistem / proses pengelolaan
nyeri yang dilaksanakan di Rumah Sakit
Tujuan
◦ Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri pasien
◦ Memfasilitasi proses penyembuhan dan fungsi yang optimal sehingga pasien
cepat pulang rawat sehingga efisiensi biaya
◦ Untuk mengembangkan ketetapan dasar dalam standard pelayanan dan praktik
pengobatan untuk pasien-pasien yang mengalami nyeri
Kebijakan
o Rumah Sakit mempunyai Tim Pain Managemen
o Menetapkan alur pengelolaan nyeri di ruang rawat inap dan rawat jalan
o Menetapkan sistem pengelolaan nyeri dari pengkajian sampai dengan
evaluasi
o Semua pasien wajib dilakukan pengkajian nyeri sebagai vital sign ke-5
o Setiap pasien yang mendapat intervensi terhadap penatalaksanaan nyeri
diobservasi efektivitasnya
Prosedur
Tahap pertama
Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Melakukan penilaian Severity ( seberapa berat nyeri dirasakan dengan menggunakan:
1. Numeric scale (pasien sadar dan anak usia > 7 tahun)
2. Wong Baker Faces Pain Scale untuk dewasa dan anak-anak usia > 3 tahun
3. Cries Pain Scale (Neonatus 0 – 6 bulan) di Ruang Intensif Area
4. Flacc Pain Scale (2 bulan – 7 tahun)
5. Comfort Pain Scale (pasien tidak sadar di ruang intensif)
Nyeri ringan : skala 1 – 3, Nyeri sedang skala 4-7 dan dinyatakan nyeri berat bila skala 8 -10
Melakukan penilaian nyeri pada setiap pasien baru, pasien paska pembedahan, dan pasien
dengan penyakit lain yang menimbulkan respon nyeri
Mengkaji nyeri pasien secara berkala dan kontinyu selama pasien rawat inap
Tahap Kedua
o Pilih obat dosis, dan cara penggunaan obat bagi pasien nyeri berdasarkan
tingkatan dan reaksi dari pengobatan yang diberikan. (dokter)
o Berikan terapi Nonfarmakologi dan edukasi (perawat)
Tahap Ketiga
Observasi respon pasien dan efektivitas pengobatan setelah pemberian analgesia ,tetap
dengan menentukan skala nyeri sesuai yang dirasakan pasien, dokumentasikan intensitas dan
lokas inyeri atau jika pasien mendapatkan obat golongan opioid, monitor juga skala sedasinya
Secara berkala sesuai waktu yang ditentukan meninjau kembali setiap reaksi dari pengobatan
yang telah diberikan termasuk reaksi obat yang tidak diinginkan
Jika pasien sudah mendapatkan analgesia, skala nyeri menetap ,hubungi tim PN
PN akan melakukan verifikasi penanganan nyeri yang sudah diberikan sebelumnya dan
memastikan ketepatan skala nyeri yang dialami
Konsultasi dengan Pain Management Dokter jika penanganan nyeri membutuhkan perhatian
khusus atau Pain Nurse merasa perlu penanganan nyeri yang lebih efektif dari aspek regimen
terapi.
Lanjutan Tahap Ketiga
Koordinasi dengan Dokter jaga/Dokter Penanggungjawab pasien untuk
pemberian / penambahan/perubahan regimen terapi atas saran dari Pain
Management Dokter
Anaestesia)
Kolaborasi untuk
memberikan
usulan therapi
ulang dan
menginformasikan
pada dokter primer
tidak serta mengorder obat
pada IMR
Menerima usulan
Rekomendasikan
Pain Nurse
tidak
Menerima Observasi
Berikan terapi Kaji ulang skala instruksi dokter danevaluasi
farmakologi sesuai nyeri untuk dan menerima Selesai
Pengkajian pemberian
Skala nyeri > 3 advis dokter dan mengevaluasi obat dari farmacy obat
pasien terhadap ya Efektif
Nurse