Anda di halaman 1dari 11

Laporan Kegiatan Stase RS Jaringan

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN PEKALONGAN


Periode OKTOBER 2019
RSUD BENDAN PEKALONGAN

RSUD milik Pemerintah Kota Pekalongan


yang merupakan rumah sakit Tipe C

Pelayanan kesehatan anak :


 Bangsal anak (Sekar Jagad)
 Bayi rawat gabung,
 Pendampingan resusitasi neonatus
(persalinan berisiko, baik persalinan spontan , tindakan, maupun
seksio cesarea)
 Pelayanan poli anak
 Konsultasi dari IGD
 PICU, Perina (PBRT dan NICU)
Rawat inap dan poli : kasus infeksi.
Kasus terbanyak di rawat jalan adalah infeksi saluran pernafasan atas
Kasus terbanyak di rawat inap adalah diare akut dehidrasi, ISPA,
bronkopneumonia, kejang demam, demam tifoid, dan DHF
Data Kunjungan Rawat Jalan
periode 1 – 21 Oktober 2019
• Total Pasien rawat • 5 Diagnosis
Jalan : 275 pasien terbanyak :
• laki-laki 142 pasien • ISPA, Speech
(51%) Delay,TB Paru
• perempuan 133 Epilepsi dan febris
pasien (48%
No Diagnosis
Laki-
Perempuan Jumlah Tabel 1. Kunjungan Rawat Jalan
laki
1 Anemia 0 1 1 Berdasarkan Diagnosis dan Jenis
2 Asma 8 5 13 Kelamin
Aplasia cutis
3 0 1 1
congenital
4 Batuk alergi 0 5 5
Batuk kronik 23 Gizi buruk 4 2 6
5 1 2 3
berulang
6 Neonatus BBLN 8 15 24 24 Global developmental delay 4 5 9
7 Neonatus BBLR 7 8 15
8 Neonatus Infeksi 1 0 2 25 Hemofilia A 9 0 9
9 Bronchitis 4 1 5 26 Hemofilia B 1 0 1
10 Bronkopneumonia 4 5 9 27 Hiperbilirubinemia 5 2 7
11 CKD 0 1 1 28 ISK 1 2 3
12 Cerebral palsy 8 5 13
29 ISPA 7 9 16
13 Demam dengue 3 3 6
30 Kejang demam 3 4 7
Demam berdarah
14 2 3 5 31 Konstipasi 1 1 2
dengue
Delay motorik 32 Limfadenopati 1 0 1
15 2 1 3
kasar 33 Parotitis 0 1 1
16 Dermatitis atopi 3 2 5 34 Pioderma 0 1 1
17 Dermatitis kontak 1 0 1
35 Penyakit jantung bawaan 1 4 5
18 Diare akut 6 3 9
36 Prolonged fever 0 2 2
19 Down syndrome 3 4 7
20 Epilepsi 9 8 17 37 Rhinitis alergi 1 2 3
21 Febris 6 9 15 38 Sindroma nefrotik 1 0 1
22 Gastritis akut 4 0 4 39 Speech delay 9 5 14
40 TB paru 13 9 22
41 Thalasemia 2 0 2
42 Vomitus 0 1 1
Jumlah Total 142 133 275
Persentase 51.6% 48.3% 100%
No Diagnosis <1 th 1-5 th 6-12 th >12 th Jumlah

1 Paska Status Konvulsivus 1 2 1 0 4


2 Epilepsi 0 2 1 1 4 Tabel 2. Kunjungan Rawat
3 Kejang Demam Simpleks 0 18 8 2 28 Inap
4 Kejang Demam Kompleks 0 10 8 2 20 Berdasarkan Diagnosis
5 Diare dengan dehidrasi 25 30 11 2 68
dan Umur
6 ISPA/TFA/Faringitis akut 0 2 1 1 4
7 Prolonged Fever 0 1 0 0 1
8 Febris 0 3 2 2 7
9 Urtikaria 0 0 1 0 1
10 Varicella 0 2 0 0 2
11 TB paru 0 1 0 0 1
12 Bronkopneumonia 0 3 5 0 8
13 Asma Bronkhiale 0 1 1 1 3
14 Typhoid Fever 0 2 12 2 16
15 DHF + Typhoid Fever 0 0 0 2 2
16 Dengue Haemorrhagic Fever 0 5 1 0 6
17 Demam Dengue 0 10 6 1 17
18 Infeksi Saluran Kemih 1 0 0 0 1
19 Meningoensefalitis 0 3 0 0 3
20 Congenital CMV 1 0 0 0 1
21 Dispepsia 0 0 0 1 1
22 Vomitus 10 16 4 4 34
23 Thalasemia 0 0 2 0 2
24 Abdominal Pain 0 0 1 0 1
38 111 65 21 235
Jumlah Total
16% 47.2% 27.6% 8.9% 100%
PICU
Gagal nafas, Syok Septik,
1 0 2 0 0 2
Bronkopneumonia
2 Paska status konvulsivus 1 1 0 0 2

3 Perdarahan Intrakranial 1 0 0 0 1
4 Meningoensefalitis 2 0 0 0 2
4 3 0 0 7
Jumlah Total
57.1% 42.8% 0% 0% 100%
42 114 65 21 242
Jumlah Pasien Anak Rawat inap
17.3% 47.1% 26.8% 8.6%
100%
Sembuh/ Pulang Jumlah
No Diagnosis Dirujuk Meninggal
perbaikan Paksa
Bangsal Anak Sekar Jagat
1 Paska Status Konvulsivus 4 0 0 0 4
2 Epilepsi 4 0 0 0 4
3 Kejang Demam Simpleks 28 0 0 0 28
4
Tabel 3. Jumlah
Kejang Demam Kompleks 20 0 0 0 20
5 Diare dengan dehidrasi 68 0 0 0 68 Penderita
6 ISPA/TFA/Faringitis akut 4 0 0 0 4
7 Prolonged Fever 1 0 0 0 1
Rawat Inap
8 Febris 7 0 0 0 7 Berdasarkan
9 SN 1 0 0 0 1
10 Varicella 2 0 0 0 2 Diagnosis dan
11 TB paru 1 0 0 0 1
12 Bronkopneumonia 8 0 0 0 8
Cara Keluar
13 Asma Bronkhiale 3 0 0 0 3
14 Typhoid Fever 16 0 0 0 16
15 DHF + Typhoid Fever 2 0 0 0 2
16
Dengue Haemorrhagic Fever 6 0 0 0 6
17 Demam Dengue 17 0 0 0 17
18 Infeksi Saluran Kemih 1 0 0 0 1
19 Meningoensefalitis 3 2 0 0 3
20 Congenital CMV 1 0 0 0 1
21 Dispepsia 1 0 0 0 1
22 Vomitus 4 0 0 0 4
23 Thalasemia 2 0 0 0 2
24 Abdominal Pain 1 0 0 0 1
205
Jumlah total 203 2 0 0
100%
PICU
Gagal nafas, Syok Septik,
1 0 0 0 2 2
Bronkopneumonia
2 Paska status konvulsivus 1 0 0 1 2
3 Perdarahan Intrakranial 0 0 0 1 1
4 Meningoensefalitis 0 0 0 2 2
1 0 0 6 7
Jumlah total
14% 0% 0% 85% 100%
Bangsal Perinatologi

Tabel 4. Distribusi Neonatus Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin LEVEL I LEVEL II LEVEL III I + II + III

n (%) n (%) n (%) n(%)

Laki-laki 24 11 3 38 (44,7%)

Perempuan 32 13 2 47 (55,3%)

TOTAL 56 (65%) 24 (28,3%) 5(13,2%) 85 (100%)

Tabel 5. Distribusi neonatus menurut berat lahir


BBL LEVEL I LEVEL II LEVEL III I + II + III
n (%) n (%) n (%) n(%)
(gram)
<1500 3 2 2 28 (32,9%)
1500 - < 2500 19 7 2 28 (32,9%)
2500 - < 4000 31 15 1 47 (55,3%)
≥ 4000 3 0 0 3 (3,5%)
TOTAL 56 (65%) 24 (28,3%) 5 (5,8%) 85 (100%)
Bangsal Rawat Perinatologi
Tabel 6. Distribusi neonatus menurut jenis persalinan

Cara Lahir LEVEL I LEVEL II LEVEL III I + II + III


n (%) n (%) n (%) n(%)
Spontan 22 12 2 21 (39,6%)
Partus pervaginan 6 0 0 0 (0%)
dengan tindakan

Sectio caesaria 28 8 5 32 (60,4%)


TOTAL 56 (65,9%) 24 (28,3%) 7 (13,2%) 85 (100%)

BBLASR : <1000 g; BBLSR : 1000-1500 g; BBLR : 1500-<2500 g, BL nor,al : 2500-4000 g; makrosomia >
4000 g)
Daftar masalah
• Masalah Rawat Jalan  Masalah Rawat Inap
 Privasi Pasien (-)  Laringoskop tidak tersedia di bangsal
 ET Anak tidak tersedia dalam berbagai ukuran
 Tidak tersedia jackson reese pediatric
 GDS stik di ruangan (-).
 Pemeriksaan laboratorium kultur masih harus
merujuk ke lab luar RS.
 Jumlah tenaga dokter spesialis anak dan
perawat yang kurang dengan jumlah pasien dan
beban kerja di ruangan rawat inap
 Susu formula masih sangat terbatas untuk anak-
anak. Sehingga program untuk pemberian susu
isokalori untuk tatalaksana gizi buruk atau susu
untuk awal pemulihan setelah operasi tidak bisa
diberikan dengan maksimal
 Perhitungan dosis obat anak pada bangsal rawat
inap dengan farmasi sering berbeda karena
menggunakan sumber referensi yang berbeda
Saran
• Melengkapi obat-obat yang stoknya habis dengan segera
• Pemanggilan pasien di poli dilakukan satu per satu di dalam. Untuk
penimbangan dapat dilakukan diluar ruangan.
• Penyediaan laringoskop dan ET segala ukuran di troli emergency bangsal
rawat inap
• Penyediaan jackson rees pediatric
• Pengenalan kegawatan oleh dokter umum dan perawat di UGD harus lebih
ditingkatkan
• Refreshing ilmu kegawatan bagi dokter umum dan tenaga medis diadakan
berkala dan merata
• Menyediakan pemeriksaan kultur di RS. Jadi tidak harus merujuk sampel ke
lab luar yang memakan waktu 7-10 hari.
• Pengadaan Susu Formula khusus untuk gizi buruk, pengadaan bahan
Formula F75 atau F100 untuk tatalaksana gizi buruk pada anak
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai