Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK PADA KLIEN


DENGAN REMATOID ARTHITIS

Disusun Oleh:
Wadi Laksana
C.2018.10107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS (SI)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUDI LUHUR-CIMAHI
2020
Konsep Lansia

 Dalam Undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang


kesejahteraan lansia menyatakan bahwa lansia adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.
Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia,
ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu
aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial
(BKKBN).
 Menurut prof koesmoto setyonegoro lanjut usia
adalah orang yg berumur 65 tahun keatas.
Sebenarnya lanjut usia adalah suatu proses alami yang
tidakapat ditentukan oleh tuhan yang maha esa
(Wahyudi, 2000)
Batasan lansia
 World Health Organization (WHO) mengelompokkan
usia lanjut sebagai berikut :
 1. Middle Aggge (45-59 tahun)
 2. Erderly (60-74 tahun)
 3. Old (75-90 tahun)
 4. Very old (> 91 tahun)
Proses Menua
 Menua adalah proses yang mengubah
seorang dewasa sehat menjadi seorang
yang frail dengan berkurangnya
sebagian besar cadangan sistem
fisiologis dan meningkatnya kerentanan
terhadapa berbagai penyakit dan
kematian (Setiati dkk, 2006).
Reumathoid Arthritis
 Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi
sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah
poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini
juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)
 Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun
dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki)
secara simetris mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya
menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.
Etiologi
 Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak
diketahui, tetapi beberapa hipotesa menunjukan
bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :
 a. Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti
interaksi antara IGC dan faktor Rematoid
 b. Gangguan Metabolisme
 c. Genetik
 d. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan
(pekerjaan dan psikososial)
Patofisiologi
 Pada penyakit Rematoid Artritis terdapat 3 stadium yaitu :
 a. Stadium Sinovisis
 Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan
sinovial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti,
nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak, bengkak
dan kekakuan.
 b. Stadium Destruksi
 Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan
sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai
adanya kontraksi tendon.
 c. Stadium Deformitas
 Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan
berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara
menetap.
Tanda dan Gejala
 Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala
seperti
 a. Nyeri persendian
 b. Bengkak (Rheumatoid nodule)
 c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada
pagi hari
 d. Terbatasnya pergerakan
 e. Sendi-sendi terasa panas
 f. Demam (pireksia)
 g. Anemia
 h. Berat badan menurun
 i. Kekuatan berkurang
 j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
 k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
 l. Pasien tampak anemik
lanjutan
 Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan
gejala seperti :
 a. Gerakan menjadi terbatas
 b. Adanya nyeri tekan
 c. Deformitas bertambah pembengkakan
 d. Kelemahan
 e. Depresi
Pemeriksaan Diagnostik
 Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.
 a. Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.
 b. Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50%
kasus-kasus khas.
 c. LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h)
mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat
 d. Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
 e. SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.
 f. JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.
 g. Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan
proses autoimun sebagai penyebab AR.
lanjutan
 Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan
pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari
tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang
menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara
bersamaan.
 i. Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium
 j. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang
menunjukkan irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
 k. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan
volume yang lebih besar dari normal: buram, berkabut,
munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-
produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit,
penurunan viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ).
 l. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan
inflamasi dan perkembangan panas.
Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA )
adalah:

 1) Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning


Stiffness ).
 2) Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-
kurangnya pada satu sendi.
 3) Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh
efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus
sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
 4) Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi
lain.
 5) Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris.
 6) Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah
ekstensor.
 7) Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis
rheumatoid
 8) Uji aglutinnasi faktor rheumatoid
 9) Pengendapan cairan musin yang jelek
 10) Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia
Penatalaksanaan
 a. Pendidikan : meliputi tentang pengertian,
patofisiologi, penyebab, dan prognosis penyakit ini
 b. Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah
yang hebat
 c. Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah
atau inflamasi berkurang, ini bertujuan untuk
mempertahankan fungsi sendi pasien
 d. Termoterapi
 e. Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat
 f. Pemberian Obat-obatan :
Komplikasi
a. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain
seperti adanya proses granulasi di bawah kulit yang
disebut subcutan nodule

b. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi


jaringan otot

c. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli

d. Terjadi splenomegaly.
Konsep Keperawatan
Pengkajian
 Identitas Umum
 Yang perlu diketahui disini meliputi; nama,alamat,
umur, jenis kelamin, agama/suku, warga Negara,
bahasa yang digunakan, penanggung jawab/orang
yang bisa dihubungi (nama, alamat, hubungan
dengan klien), cara masuk, alasan masuk, tanggal
masuk, diagnosa medic, dan lain sebagainya.
lanjutan
 Pengkajian Fungsional Gordon
 a. Persepsi dan Penanganan Kesehatan
 1) Apakah pernah mengalami sakit pada sendi-
sendi
 2) Riwayat penyakit yang pernah diderita
sebelumnya
 3) Riwayat keluarga dengan RA
 4) Riwayat keluarga dengan penyakit autoimun
 5) Riwayat infeksi virus, bakteri, parasit dll
lanjutan
 Nutrisi – Metabolic
 1) Jenis, frekuensi, jumlah makanan yang dikonsumsi
(makanan yang banyak mengandung pospor(zat kapur),
vitamin dan protein)
 2) Riwayat gangguan metabolic
 c. Eliminasi
 1) Adakah gangguan pada saat BAB dan BAK?
 d. Aktivitas dan Latihan
 1) Kebiasaan aktivitas sehari-hari sebelum dan sesudah
sakit
 2) Jenis aktivitas yang dilakukan
 3) Rasa sakit/nyeri pada saat melakukan aktivitas
 4) Tidak mampu melakukan aktifitas berat
lanjutan
 Tidur – Istirahat
 1) Apakah ada gangguan tidur?
 2) Kebiasaan tidur sehari
 3) Terjadi kekakuan selama 1/2-1 jam setelah bangun tidur
 4) Adakah rasa nyeri pada saat istirahat dan tidur?
 f. Kognitif-persepsi
 1) Adakah nyeri sendi saat digerakan atau istirahat?
 g. Persepsi diri – Konsep diri
 1) Adakah perubahan pada bentuk tubuh (deformitas/kaku
sendi)?
 2) Apakah pasien merasa malu dan minder dengan
penyakitnya
 h. Peran – Hubungan
 1) Bagaimana hubungan dengan keluarga?
 2) Apakah ada perubahan peran pada klien?
 i. Seksualitas dan Reproduksi
 1) Adakah gangguan seksualitas?
Diagnosa Keperawatan Kemungkinan masalah keperawatan
yang akan muncul pada penyakit rematik yang dialami lansia
adalah:
 Nyeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan
oleh akumulasi cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan pada
sendi dan penurunan integritas tulang
 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada
waktu bergerak, depresi.
 Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran
berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan
energi, ketidakseimbangan mobilitas.
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan insomnia dalam
waktu lama, terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan
penurunan kemampuan fungsi yng ditandai dengan penuaan
perubahan pola tidur dan cemas
Pengkajian Depresi
Inventaris Depresi Beck
 Kesedihan : klien merasa sedih
 Pesimisme : klien merasa tidak mempunyai apa-apa untuk
memandang kedepan, klien mengatakan “bila sudah tinggal dipanti
ya sudah tidak pnya masa depan “
 Rasa kegagalan : klien merasa benar-benar gagal sebagai seorang
perempuan karena klien tidak mempunyai keturunan
 Ketidakpuasan : klien mengatakan tidak puas dengan segalanya, klien
mengatakan sudah melalukan yang terbaik tetapi balasan orang dan
keluarga saya tidak sebanding
 Rasa bersalah : klien tidak merasa benar benar bersalah
 Tidak menyukai diri sendiri : klien tidak merasa kecewa dengan dirinya
sendiri
 Membahayakan diri sendiri : klien tidak punya pikiran-pikiran yang
membahagiakan diri sendiri
 Menarik diri dari soaial : klien tidak kehilangan minat pada orang lain
 Keragu-raguan : klien membuat keputusan dengan baik
 Perubahan gambaran diri : klien tidak merasa bahwa saya tampak
lebih buruk dari sebelumnya
 Kesulitan diri : klien dapat bekerja sebaik sebelumnya
 Keletihan : klien lelah lebid dari biasanya
 Anoreksia : nafsu makan klien tidak buruk dari biasanya
 Jumlah : 10 Depresi sedang
Skala Depresi Geriatrik (YESAVAGE)
 Pada dasarnya klien tidak puas dengan kehidupanya
 Klien merasa telah meninggalkan banyak kegiatan
dan minat atau kesenanganya
 Klien merasa bahwa hidup klien kosong
 Klien sering merasa bosan
 Klien pnya semangat yang baik setiap saat
 Klien takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya
 Klien merasa bahagia disebagian besar hidup klien
 Klien tidak merasa tidak berdaya
 Klien tidak lebih senang tinggal dirumah daripada pergi keluar
dan mengerjakan sesuatu yang baru
 Klien tidak merasa memilikimasalah dengan daya
ingat dibanding kebanyakan orang
 Klien berfikir bahwa hidup klien sekarang ini menyenangkan
 Klien tidak merasa tidak berharga
 Klien merasa penuh semangat
 Klien merasa bahwa keadaan klien tidak memiliki harapan
Pengkajian Fungsional Klien
Katz index
Bantuan
No. Kegiatan Mandiri Bantuan Penuh
Sebagian
1. Mandi V
2. Berpakaian V
3. Ke Kamar Kecil V
4. Berpindah V
Tempat
5. BAK/BAB V
6. Makan/Minum V
Barthel index
No. Kegiatan Dengan Mandiri
Bantuan
1. Makan/Minum 0 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat 0 15
tidur/sebaliknya
3. Kebersihan diri (cuci muka, gosok gigi, 0 5
menyisir rambut)
4 Keluara masuk kamar mandi (menyeka 0 10
tubuh, menyiram, mencuci baju)
5. Mandi 0 15
6. Jalan-jalan di permukaan datar 0 5
7. Naik turun tangga 0 10
8. Memakai baju 0 10
9. Kontrol BAK 0 10
10. Kontrol BAB 0 10
Jumlah 0 100
Pengkajian Status Mental

Benar Salah No. Pertanyaan


√ 1. Tanggal berapa hari ini?
√ 2. Hari apa sekarang?
√ 3. Apa nama tempat ini?
√ 4. Dimana alamat anda?
√ 5. Berapa umur anda?
√ 6. Kapan anda lahir?
√ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang?
√ 8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
√ 9. Siapa nama ibu anda?
√ 10. Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari

setiap angka baru, semua secara berurutan

10 Jumlah
Pengkajian Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental

No. Aspek Nilai Nilai Klien Kriteria


Kognitif Maksimal
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
lanjutan
Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
a. Negara Indonesia
b. Propinsi Jabar
c. Kota Bogor
d. Panti
2. Registrasi 5 5 Pemeriksa mengatakan nama 3
objek selama 1 detik kemudian
klien mengulang nama objek
tersebut
a. Kursi
b. Meja
c. Buku
3. Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai dari
& angka 100 kemudian dikurangi 7
Kalkulasi sampai 5 tahap
a. 100
b. 93
c. 86
d. 79
e. 72
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk menyebutkan
atau mengulang ketiga objek pada
no.2

a. Kursi
b. Meja
c. Buku
Pengkajian Skala Resiko Dekubitus
 Pengkajian skala resiko dekubitus menurut Braden
 Persepsi sensori : tidak terbatas
 Kelembapan : jarang lembab
 Aktifitas : jalan keluar ruang
 Mobilisasi : tidak terbatas
 Nutrisi : sempurna
 Gesekan dan cubitan : tidak ada masalah.

Total skor : 23
Pengkajian skala resiko dekubitus menurut
Norton
 Kondisi fisik : baik
 Kesadaran : CM
 Aktifitas : mandiri
 Mobilitas bebas
 Inkontenensia : tidak ada
 Total skor : 20
The timed up and go (TUG) test
 Klien mampu berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah,
kembali ke kursi, mengangkat satu kaki setinggi
langkah dan duduk kembali
 Ukuran waktu dalam detik : > 10 detik mobilisasi
bebas
Factor resiko jatuh akibat mobilisasi
Keterangan Kriteria Skore
Usia 60-70 tahun V
> 70
Status mental * Binggung terus menerus
Kadang kadang binggung
Penurunan tingkat kooperatif
Riwayat jatuh 1-2 kali
Berulang
dalam 1 bulan
Pakai kateter/ ostomi
Kebutuhan eliminasi
Incontinensia
Gangguan
penglihatan *
Mobilisasi Tidur berbaring di tempat tidur/ duduk dikursi
Gaya berjalan, melangkah lebar
Kehilangan keseimbangan berdiri dan berjalan
*
Penurunan koordinasi otak
Kesukaran berjalan, sempoyongan
Menggunakan alat bantu : kruk, walker
Obat beresiko Menggunakan 1 obat
Hospitalisasi 3 hari dirawat sejak masuk/ dirujuk
2 hari pembedahan atau melahirkan
Persiapan alat IV line
Therapy anti embolitik

Anda mungkin juga menyukai