Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

“PENGETAHUAN FACTUAL TENTANG


NILAI, NORMA DAN ETIKA”
Nama Kelompok:
1. Ayub Riyan Danu
2. Alifah Yasmin Nurfauziah
3. Nur Laela Rosita
A. DEFINISI NILAI
Nilai merupakan suatu keyakinan personal
mengenai harga atas suatu ide tingkah laku,
kebiasaan atau objek yang menyususn suatu
dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku.
Nilai-nilai berhubungan satu sama lain serta
membentuk sistem nilai. Perawat juga tekah
menetapkan nilai dan harus mengembangkan
kesadaran bagaimana sistem nilai mereka
sendiri akan mempengaruhi klien. Pemahaman
sistem nilai akan memahami perawat bertindak
secara profesional.
B. CIRI-CIRI NILAI
• Nilai membentuk dasar perilaku seseorang.
• Nilai nyata dari seseorang diperlihatkan
melalui pola perilaku konsisten
• Nilai menjadi control internal bagi perilaku
seseorang
• Nilai merupakan komponen intelektual dan
emosional dari seseorang yang secara
intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta
memegang teguh dan mempertahakannya.
C. FUNGSI NILAI
Nilai berfungsi sebagai filter untuk
berbagai pengalaman dan hubungan yang
dialami manusia dalam suatu hari tertentu.
Fungsi filter dalam nilai membantu
seseorang untuk membuat banyak keputusan
yang penting dan memberikan rasa percaya diri
pada seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain.
D. NILAI DALAM KEPERAWATAN
PROFESIONAL
1. Nilai Perawatan
Suatu pernyataan umum telah muncul dalam
keperawatan bahwa merawat bertindak sebagai nilai
sentral keperawatan, memberikan suatu kerangka bagi
penelitian profesional, pendidikan, dan pengembangan
teori.

2)Nilai Advokasi
Mendukung, menjunjung, dan berbicara bagi nilai
yang dianut orang lain disebut advokasi. Kesehatan
terpaku pada kesehatan itu sendiri, tetapi lebih diarahkan
pada suatu makna di mana seseorang hidup dalam
kehidupan yang berarti bagi diri merekasendiri (American
Nurse Association [ANA] Code of Ethics, 1985)
E. NILAI YANG HARUS DIMILIKI
PERAWAT
a. Altruisme
Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan
orang lain. Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi
pemberian perhatian, komitmen atau prinsip yang dipegang teguh oleh
perawat untuk mempertahankan janji, rasa iba, kemurahan hati, serta
ketekunan.
Pada altruisme salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan
perasaan orang lain di sekitar kita. Hanya altruisme timbal
balik yang mempunyai dasar biologis. Kerugian potensial dari
altruisme yang dialami individu diimbangi dengan kemungkinan menerima
pertolongan dari individu lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa altruisme
merupakan bagian “sifat manusia” yang ditentukan secara genetika, karena
keputusan untuk memberikan pertolongan melibatkan proses kongnisi sosial
komplek dalam mengambil keputusan yang rasional (Latane&Darley, Schwartz,
dalam Sears, 1991).
Perawat yang memiliki nilai yang baik pasti akan menggali metode
dan keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan asuhan yang efektif
(Bishof & Scudder, 1990). Mereka menunjukkan kepedulian terhadap klien
dengan mendukung dan menguatkan klien, sehingga klien dapat sembuh dari
sakitnya, dapat mengatasi kelemahannya, dan hidup lebih sehat. Mereka
peduli dengan kesejahteraan klien. Kehadiran kepedulian seringkali
membantu proses penyembuhan (Bishof & Scudder, 1990).
b. Persamaan
Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang
dapat ditunjukkan perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskrinatif.
c. Empati
Adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang
bersangkutan sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang
besangkutan tersebut. Empati berbeda dengan simpati, sikap melibatkan
perasaan terhadap sesuatu hal, sehingga tidak dapat lagi berfikir objektif
merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki oleh perawat.
Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi
multivitamin dosage tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras
akan menyembuhkan rasa terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang
menderita penyakit sekeras apapun. Ada hal yang tidak bisa di teliti secara
ilmiah dan juga tidak harus dengan percobaan yang mahal, ada yang timbul
dari hati yaitu keikhlasan untuk menolong sesama.
d. Kebebasan
Kebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan
termasuk percaya diri, harapan, disiplin, serta kebebasan.
e. Keadilan
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
Kkemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
f. Otonomi
Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau
mengatur diri sendiri. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini
adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.
g. Non- Malefience
Non –malefience adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan
bahaya atau cidera bagi orang lain.
h. Benefience
Benefience adalah hanya melakukan suatu yang baik, kebaikan,
memerlukan penegakan dari kesalahan atau kejahatan orang lain. Benefisiensi
berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau
kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang
dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.
i. Kejujuran
Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti. Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian,
terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran
seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu
memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh
tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
j. Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan untuk kebutuhan individu mengharigai janji
dan komitmennya terhadap orang lain. Prinsip fidelity dibutuhkan individu
untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia
pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan
komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat
terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari
perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai