Anda di halaman 1dari 30

Dr.

Santi Sumihar, SpPD


Presentasi Kasus
CKD dengan Hepatitis C dan
TB on OAT
Jamaluddin Lukman – Dewi Mutiara – M. Rizal Hakim

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
IDENTITAS

Nama : Tn. Januar Irawan


Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kebagusan Kecil
Pendidikan : Tamat SLTA
Pekerjaan : Pensiun
Status perkawinan : Kawin
Contents Title
Agama : Islam
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Pasien mual & muntah berulang sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien laki-laki usia 54 tahun datang dengan muntah-muntah isi air dan makanan
sejak 2 hari SMRS, frekuensi muntah 3x/hari, jumlah ½ gelas aqua, muntah tidak
Contents Title
ada darah. Pasien lemas, belum BAB selama 2 hari, BAK masih produksi banyak,
pasien sejak Mei 2018 terdiagnosis TB Paru kambuh, dan sudah pengobatan
dengan Rifampisin 1x450, isoniazid 1x300, pirazinamid 1x500, ethambutol 1x500.
Untuk pengobatan saaat ini merupakan kekambuhan yang ketiga kalinya. ….
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang

Batuk darah tidak ada, penurunan BB ada. Nafsu makan turun, sejak 1 bulan
terakhir pasien sudah mulai dikatakan fungsi ginjalnya menurun, pasien rutin
berobat di RS Zahirah dan sudah direncanakan HD,namun masih menolak. Saat ini
mual muntah dan lemas diduga dari fungsi ginjalnya yang turun, hipertensi sejak 2
tahun smrs pengobatan dengan adalatoros namun pasien lupa dengan dosisnya.
Pasien disarankan HD lagi dan sudah disetujui
Contents Title dan disarankan di RSF
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi ada sejak 2 tahun yll, pengobatan dengan adalatoros namun
lupa dosisnya, Terdapat riwayat ikterus 3 tahun yang lalu, pasien tidak pernah
berobat untuk ikterus tersebut,

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat keluhan serupa di keluarga tidakTitle
Contents ada. Ayah dan ibu menderita hipertensi,
riwayat TB pada keluarga tidak ada. Riwayat sakit liver, sakit jantung , sakit ginjal
atau stroke di keluarga tidak ada.
ANAMNESIS

Riwayat Sosial
Pasien saat ini tidak bekerja. Sebelumnya pasien bekerja sebagai sopir taksi.
Riwayat merokok >30 tahun namun sudah berhenti. Riwayat minum alcohol (+).
riwayat penggunaan NAPZA disangkal. Riwayat minum jamu- jamuan disangkal.
Riwayat bergonta ganti pasangan (-). Pasien sudah menikah, asien memliki tattoo
pada lengan kanan,

Contents Title
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum: tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 140/75 mmhg
Nadi : 93x/menit
Nafas : 20x/ menit
Suhu :37C
BB : 77 kg
TB : 165 cm
IMT : 20,83 (normoweight)

Status generalis
Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
THT : dalam batas normal
Leher : JVP 5-2 cmh20, pembesaran KGB tidak teraba
Paru : I = pergerakan dinding dada simetris
P = vocal fremitus raba sama dikedua lapang paru
P = sonor pada seluruh lapang paru
A = vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK

Jantung : I = ictus kordis tidak terlihat


P = ictus cordis teraba di ics 5 midclavicula sinsitra
P = batas jantung normal, kesan tidak membesar
A = BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: : I :datar, caput medusa (-)


A: bising usus (+) normal
P: Supel, turgor baik, tidak teraba massa, nyeri
tekan epigastric , hepar dan lien tidak teraba
membesar, -/-, ballottement (-), nyeri ketok CVA (-)
P: timpani diseluruh lapang abdomen, shifting
dullness (-)
Ekstremitas: akral hangat,CRT<2 detik, edema (-),palmar,
eritem(-), ulkus (-), luka (-), a.dorsalis pedis: teraba,
Laboratorium

Modern
Portfolio
Presentation
RESUME
ANAMNESIS

Laki –laki 59 tahun melena sejak 1 hari SMRS. Riwayat keluhan serupa
sebelumnya tidak ada. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati seperti diremas-remas.
Selain itu, pasien mengeluh lemas. Riwayat 3 tahun SMRS ikterik, asites dan
edema tungkai. Riwayat hepatitis C kronik. Riwayat dilakukan endoskopi dan
dikatakan terdapat varises esophagus dan ligasi varises. Riwayat transfusi darah
disangkal. 11 tahun SMRS pasien mengeluh poliuri, polidipsi, polifagi, dan
parestesia kedua kaki. Riwayat DM 2 (+),dikontrol dengan metformin 3x 500 mg.
Ayah dan ibu menderita DM. Riwayat merokok >30 tahun. Riwayat minum alcohol
(+) >20 tahun. Riwayat minum jamu- jamuan disangkal Riwayat bergonta ganti
Contents Title
pasangan (+).
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik, nyeri tekan di
region hipokondria dextra, sinistra dan umbilikus, hepar tidak teraba membesar,
lien teraba di S3, shifting dullness (+) minimal
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb↓: 9,1, Ht↓: 23, SGOT↑: 82 Albumin↓ : 2.90,
Globulin↑: 3.80, Ureum↑: 66, GDS: 184. EKG normal. Pada hasil EGD didapatkan
varises esophagus grade II dan ulkus gaster
Daftar Masalah

01 Chronic Kidney Disease


40% 60% 50%

02 Tuberkulosis

03 Hepatitis C
CKD
Atas dasar:
ANAMNESIS
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu tidak terkontrol obat, keluhan mual dan
muntah, muntah isi air dan makanan sejak 2 hari SMRS, frekuensi muntah 3x/hari, jumlah ½ gelas
aqua, muntah tidak ada darah, pasien lemas.

PEM. FISIK
Pemeriksaan Fisik : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, ballottement (-), nyeri ketok CVA
(-), pitting edema (-)
CKD
Atas dasar:
PEM. PENUNJANG
Hb↓: 8.2, ureum ↑:199, kreatinin ↑: 5.9, GFR↓:11, USG: chronic kidney disease bilateral

“Dipikirkan : Chronic Kidney Disease grade V

RENCANA
RX TERAPI : Hemodialisa RX EVALUASI : Ureum, Kreatinin
Tuberkulosis
Atas dasar:
ANAMNESIS

Riwayat TB sejak mei 2018 pasien sudah 3 kali terdiagnosis TB, batuk darah tidak ada, penurunan
berat badan 5 kg sejak 5 bulan yang lalu, keluhan keringat malam ada.

PEM. FISIK

Ronkhi basah kasar pada apeks bilateral


Sirosis Hepatis
Atas dasar:
PEM. PENUNJANG
Rontgen thoraks : Fibro infiltrate di apeks bilateral

“Dipikirkan Tuberculosis paru relaps”

RENCANA
RX TERAPI : Rifampisin 1x450, Rx Evaluasi : Rontgen thorax, cek sputum BTA
isoniazid 1x300, pirazinamid 1x500,
etambutol 1x500.
Hepatitis C Kronik
Atas dasar:
ANAMNESIS
Terdapat riwayat ikterus 3 tahun yang lalu, pasien tidak pernah berobat untuk ikterus tersebut.
Riwayat transfuse darah disangkal, riwayat penggunaan NAPZA disangkal, riwayat bergonta-ganti
pasangan disangkal, pasien memliki tattoo pada lengan kanan, riwayat minum-minuman alkohol
ada. Dikeluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.

PEM. FISIK
konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, nyeri tekan epigastric, hepar dan lien tidak teraba
membesar, timpani diseluruh lapang abdomen, shifting dullness (-), caput medusa (-), spider nevi
(-), edema tungkai (-), palmar eritema (-).
Hepatitis C
Atas dasar:
PEM. PENUNJANG
Hb↓: 8.2, SGOT ↑: 39, SGPT ↓:12, Anti HCV : Reaktif.

“Dipikirkan Hepatitis C kronik”

RENCANA
RX DIAGNOSIS : HCV RNA, USG hati, biopsy hati
RX TERAPI : pegylated interferon (peg-IFN) 180g 24 seminggu sekali dan
ribavirin (dosis 1200 mg)
RX EVALUASI : HCV RNA, SGOT-SGPT, Bilirubin direk, bilirubin indirek PT- APTT
PROGNOSIS
ANAMNESIS

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam

Contents Title
TINJAUAN PUSTAKA
Hati • Hepar memiliki berat 1,5 kg atau sekitar 2% dari
tubuh orang dewasa sehingga sering disebut
sebagai organ terbesar pada manusia.
• Hepar memiliki 4 lobus yaitu lobus kanan- kiri,
lobus kuadratus dan lobus kaudatus yang
dipisahkan oleh ligamentum fasciformis.
• Fungsi:
• Metabolisme prot, KH & lemak
• Detoksifikasi racun
• Eksokrin & endokrin (o/ hepatosit)
• Eksokrin: empedu → penyerapan lemak
• Endokrin:
• Hormon (mis: somatomedin & trombopoietin)
• Fagositosis eritosit (o/ sel Kuppfer)
• Metabolisme: membentuk glikogen
• Sintesis protein darah & vitamin
Definisi Hepatitis

Hepatitis merupakan suatu kelainan berupa


peradangan organ hati yang dapat disebabkan oleh
banyak hal seperti infeksi virus, bakteri, parasite,
obat-obatan, konsumsi alkohol, penyakit autoimmune.
Ada 5 jenis hepatitis virus yaitu hepatitis A,B,C,D, dan
E, antara hepatitis yang satu dengan yang lain tidak
saling berhubungan.
Definisi Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan


oleh virus hepatitis C (HCV),
Epidemiologi Hepatitis C
Dilaporkan kurang 170 juta orang terinfeksi HCV di
dunia.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar, studi dan
uji saring darah donor PMI diperkirakan 100 orang
Indonesia, 10 diantaranta telah terinfeksi hepatitis B
danC.
Etiologi
Menurut American liver foundation,2011 penyakit hepatitis C dapat
disebabkan oleh beberapa hal sebagaiberikut:(11)
1. Pernah disuntik atau menghirup obat (bahkan sekali)
2. Menerima transfusi darah atau transplantasi organ
3. Menerima faktor pembekuan dibuat sebelum 1987
4. Hemodialisis
5. Memiliki ALT yang meningkat dalam beberapa kali tes darah
6. Pernah bekerja atau bersentuhan dengan jarum yang
terinfeksi atau darah
7. lahir dari ibu yang terinfeksi HCV
8. Memiliki HIV
9. Pernah melakukan hubungan seks tanpa kondom (dengan
beberapa mitra)
10. Pernah memiliki tato atau tindik tubuh
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis biasanya muncul dalam waktu 7-8
minggu, namun sebagian besar penderita umunya tidak
menunjukkan gejala atau kalaupun ada hanya
menunjukkan gejala yang ringan seperti:
• Lelah,
• Hilang nafsu makan,
• Mual hingga Muntah ,
• Penyakit kuning (mata dan kulit menjadi kuning) , dan
• Air seni berwarna pekat
Pemeriksaan fisik
• hepatomegaly,
• demam subfebris,
• icterus (jarang).

Bila telah terjadi komplikasi dapat ditemukan


- asites,
- Ensefalopati
- spleenommegaly
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dapat digunakan dalam menunjang
diagnosis hepatitis C terdiri dari sebagai berikut :
• Seromarker hepatitis (anti HCV)
• Jumlah virus - HCV RNA kuantitatif dan genotype
• Enzim hati: SGOT-SGPT untuk menilai aktivitas
kerusakan hati dan keputusan pengobatan antivirus.
• Alfa feto protein (AFP) : sebagai tanda keganasan
• USG hati
• Biopsi hati
Interpretasi Serologi
Anti HCV HCV RNA Interpretasi
Positif Positif Hepatitis C akut atau
kronis, bergantung pada
gejala klinis
Positif Negatif Resolusi HCV; Status
infeksi tidak dapat
ditentukan
Negatif Positif Infeksi VHC akut awal,
VHC kronik pada pasien
dengan status
imunosuppresi
Negatif Negatif Tidak terinfeksi VHC
Terapi
• Interferon alfa yang konvensional, diberikan setiap 2 hari atau 3
kali dalam seminggu dengan dosis 3 juta unit subkutan setiap
pemberian.

• Interveron yang telah diikat dengan poly-ethylen glycol (PEG)


atau dikenal dengan peg-interferon, diberikan setiap minggu
dengan dosis 1,5ug/kgbb/kali

• Pemberian interferon diikuti dengan pemberian ribavirin dengan


dosis pasien dengan berat badan <50kg 800mg setiap hari, 50-
70kg 1000mg setiap hari, dan >70kg 1200mg setiap hari dibagi
2 kali pemberian.

Anda mungkin juga menyukai