Anda di halaman 1dari 89

BANGUNAN ,

KUALIFIKASI, DAN
VALIDASI
LOKASI BANGUNAN INDUSTRI FARMASI
Lokasi bangunan hendaknya dihindarkan dari sumber
pencemaran yang berasal dari lingkungan, sebaiknya
dipilih daerah yang tidak ada resiko pencemaran
lingkungan :

Sumber Pencemaran

1. Udara : Berbagai Jenis debu


2. Tanah  Bekas timbunan sampah dan bahan kimia
3. Air Tanah  Bekas timbunan bahan kimia, air sadah, microba
patogen
BANGUNAK
KONSTRUKSI  Perawatan Bangunan
Konstruksi bangunan  Bangunan hendaklah
hendaklah memenuhi syarat
dan ketentuan bangunan
dilakukan perawatan
produksi obat, dan harus berkala secara teratur
dirancang tahan terhadap dalam satu program
pengaruh lingkungan yang pembersihan yang
tidak kondusif. terencana.
Diantaranya : cuaca
 Setiap perawatan harus
panas/dingin/lembab, banjir,
rembesan air, invasi serangga dilakukan diluar
dan kemungkinan masuk nya kegiatan produksi
kontaminan
BAHAN BANGUNAN UNTUK
GEDUNG PRODUKSI OBAT

No Bagian Jenis Material Keterangan Jenis Ruangan

... Lantai Epoxy atau Menahan tumbuhnya Ruang Produksi


polyurethane bakteri
resin Permukaan tidak berpori
dan tidak licin
Mudah tergores

Ubin Teraso Memerlukan penutupan Daerah produksi


Ubin Teraso celah
permukaan licin Sulit diperbaiki dan (*) Khusus daerah
dan tidak dimodifikasi steril
berpori dengan Ketahanan terhadap
celah ditutup bahan kimia terbatas
resin sintetis (*) Mudah tergores
BAHAN BANGUNAN UNTUK
GEDUNG PRODUKSI OBAT

No Bagian Jenis Material Keterangan Jenis Ruangan

... Lantai Ubin Keramik Tahan bahan kimia Daerah produksi


Mudah diperbaiki kelas IV
Keras dan tangguh
Perlu penutupan celah
Licin bila basah

Ubin Semen Ekonomis dan mudah Kantor dan dapur


diperbaiki
Perlu penutupan celah
Sambungan sulit
dibersihkan
Tidak tahan bahan kimia
Mudah tergores
LANTAI RUANG PRODUKSI & NON
PRODUKSI

Lantai ruang Lantai ruang


produksi non-produksi

Celah

EPOKSI KERAMIK
BAHAN BANGUNAN UNTUK
GEDUNG PRODUKSI OBAT

No Bagian Jenis Material Keterangan Jenis Ruangan

2 Dinding Bata atau block, Mudah dibongkar untuk Daerah produksi


Beton padat yang perbaikan dan renovasi steril dan non-
diplester polyurethan steril
atau epoxi dan dibuat
kedap air

Panel logam yang Tidak melepas Daerah steril


digalvanisasi, lembar partikel
aluminium atau Cukup tangguh
lembar baja tahan Sukar diperbaiki
karat Rongga pada
sambungan harus
ditutup
DINDING RUANG PRODUKSI &
NON PRODUKSI
Dinding ruang produksi,
bahan : beton dilapis epoxy
Dinding ruang nonproduksi,
bahan : beton dilapis cat
BAHAN BANGUNAN UNTUK
GEDUNG PRODUKSI OBAT

No Bagian Jenis Material Keterangan Jenis Ruangan

3 Langit- Beton yang dicat Ruangan di atas Untuk daerah


langit dengan bahan akrilik, dapat dimanfaatkan produksi steril
enamel polimer tinggi Sukar untuk
atau epoxi memodifikasi
saluran listrik dan
udara

Panel jenis gantung Membutuhkan baja Untuk daerah


pemegang produksi non
Tidak tahan beban steril
berat
Sambungan perlu
ditutup
PLAFON RUANG PRODUKSI &
NON PRODUKSI
Plafon ruang produksi
Plafon ruang nonproduksi:
berhubungan Langsung
dengan atap
KETENTUAN UMUM
Tata letak ruang diatur sehingga kegiatan proses produksi sejak
pengadaan bahan awal hingga menjadi produk sesuai alur
secara sistematis agar efisien, praktis dan terkendali
Luas ruang kerja memungkinkan terlaksananya kegiatan,
kelancaran arus kerja, komunikasi dan pengawasan yang efektif
Bangunan mendapat penerangan dan ventilasi yang efektif
Pencegahan terjadinya kawasan produksi sebagai lalu lintas
umum ataupun sebagai tempat penyimpanan produk kecuali
untuk bahan-bahan yang sedang dalam proses  tersedia
koridor sehingga setiap ruangan produksi dapat dicapai tanpa
melalui ruang produksi lain
TATA LETAK BANGUNAN
PRODUKSI OBAT

Berdasarkan jenis kegiatannya, bangunan produksi


obat terbagi menjadi :
1. Penerimaan bahan
2. Karantina barang
3. Penyimpanan bahan awal dan obat jadi
4. Penimbangan dan penyimpanan hasil timbang
5. Pengolahan
6. Penyimpanan produk antara dan produk ruahan
7. Pengemasan
8. Pengiriman barang
9. Pencucian alat
RANCANG BANGUN
RUANG PRODUKSI
Permukaan bagian dalam ruangan (dinding, lantai dan langit-langit) :
Kedap air
Rata
Bebas dari keretakan dan sambungan
Mudah dibersihkan
Tahan terhadap bahan pembersih dan metode pembersihan yang dilakukan
Sudut-sudut antara dinding, lantai dan langit-langit dalam daerah-daerah kritis
berbentuk lengkungan
Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi lain di daerah produksi 
dipasang sedemikian rupa untuk menghindarkan terbentuknya lekuk yang tidak
dapat dibersihkan
Lampu  rata dengan langit-langit dan diberi lapisan untuk mencegah kebocoran
udara
RANCANG BANGUN RUANG PRODUKSI
Lantai di ruang produksi

Tanpa celah
Mudah dibersihkan
Tidak menampung
debu/kotoran

Lantai di ruang non-produksi


RANCANG BANGUN RUANG PRODUKSI
Sudut antara lantai dan
dinding di ruang
produksi

Sudut antara lantai dan


dinding di ruang non-
produksi

Lengkung

Siku
RANCANG BANGUN RUANG PRODUKSI
Lampu di ruang produksi

Lampu di ruang non-produksi


Menampung Menampung
kotoran/debu kotoran/debu
DISAIN DAN TATA LETAK BANGUNAN
DISAIN DAN TATA LETAK BANGUNAN
DISAIN DAN TATA LETAK BANGUNAN
DISAIN DAN TATA LETAK BANGUNAN
TATA LETAK
RUANG PRODUKSI
Obat yang mengandung golongan sefalosporin diproduksi di
bangunan terpisah dari bangunan produksi lain dengan sistem
pengendalian udara khusus

Disediakan ruang terpisah atau lemari untuk menyimpan alat –


alat pembersih dan bahan pembersih
Kamar ganti-simpan pakaian berhubungan langsung dengan
daerah pengolahan tetapi letaknya terpisah

Pintu toilet tidak terbuka langsung ke daerah produksi dan


dilengkapi dengan ventilasi yang baik
RANCANG BANGUN
LABORATORIUM
Laboratorium terdiri dari :
Laboratorium kimia
Laboratorium mikrobiologi
Ruang instrument
Ruang uji stabilitas
Ruang penyimpanan sampel pertinggal
Ruang timbang
Ruang penyimpanan dokumen
RANCANG BANGUN
GUDANG

Gudang penyimpanan  cukup luas, terang, ditata


dan dilengkapi dengan sarana yang memadai
untuk memungkinkan penyimpanan bahan dan
produk dalam keadaan kering, bersih dan teratur

Gudang penyimpanan terdiri dari :


☺ Gudang obat jadi
☺ Gudang bahan baku
☺ Gudang bahan kemas
☺ Gudang api
RANCANG BANGUN
GUDANG
Gudang obat jadi, meliputi gudang bahan baku suhu
kamar (15 – 30 oC) , suhu sejuk ( 8 – 15 oC) dan suhu
dingin ( 2 – 8 oC)
Gudang bahan baku, meliputi gudang bahan baku suhu
kamar dan suhu sejuk.
Gudang bahan kemas, meliputi gudang bahan kemas suhu
kamar dan suhu di bawah 25oC
Gudang api, untuk menyimpan bahan baku yang mudah
meledak seperti Alcohol, Acetone, Isopropyl Alkohol.
KLASIFIKASI KEBERSIHAN
RUANG PRODUKSI
Ruang produksi obat merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas obat yang diproduksi
Ruang produksi kotor  kontaminasi produk
Berdasarkan tingkat kebersihannya, ruang produksi
obat terbagi menjadi empat kelas, yaitu :
1. Ruang produksi kelas A
2. Ruang produksi kelas B
3. Ruang produksi kelas C
4. Ruang produksi kelas D
5. Ruang produksi kelas E
6. Ruang produksi kelas F
TABEL PEMBAGIAN RUANGAN BERDASARKAN JUMLAH
PARTIKEL / KELAS KEBERSIHAN

Jumlah partikel/m3 Limit for Microbial contamination (In


operation)
Hygine
Kelas At rest In Operational
Zoning Hygine
Class
Zoning
0,5 (µm) 5,0 (µm) 0,5 (µm) 5,0 (µm) Settle plates Glove print, 5
Air sample
3 diam. 90mm fingers
(cfu/m )
(cfu/4 hours) (cfu/glove)
A 100 ≤ 3.520 ≤ 20 ≤ 3.520 ≤ 20

B 100 ≤ 3.520 ≤ 29 ≤ 352.000 ≤ 2.900 A 100 <1 <1 <1

B 100 10 5 5
C 10 ≤ 352.000 ≤ 2.900 ≤ 3.520.000 ≤ 29.000
C 10 100 50 NS

D 100 200 100 NS


D 100 ≤ 3.520.000 ≤ 29.000 NS NS
E1 UC NS NS NS

E1 UC NS NS NS NS E2 UC NS NS NS

E3 UC NS NS NS
E2 UC NS NS NS NS

E3 UC NS NS NS NS Keterangan : UC = Unclassified, NS = No Specification


SISTEM TATA UDARA TIAP KELAS KEBERSIHAN
Kelas Kelompok Suhu Kelembaban Effisiensi Saringan Pertukaran
Kebersihan Kegiatan (oC) Nisbi % Udara Udara
A Dibawah 16-25 45-55 H14(99,995%) Satu arah
LAF/aseptis/filling 0,36-0,54 m/dt
B Steril/latar zona A 16-25 45-55 H14(99,995%) Turbulen,
minimal 20 kali
C Steril/sterilisasi 16-25 45-55 H13(99,95%) Minimal 20 kali
akhir
D Bersih/sterilisasi 20-27 40-60 H13(99,95%) Minimal 20 kali
akhir
E Umum/ pengolahan 20-27 Max 70 H13(99,95%) 5-20
non steril
E Khusus/rh rendah 20-27 Max 40 H13(99,95%) 5-20
non steril
F Kemas secund. 20-28 TD TD TD
Locker masuk
G Gudang TP TP TP TP
KUALIFIKASI RUANGAN (PROTOKOL)

 PT.ANGIN RIBUT
Tanggal : XXXXXXXX
No. Protokol : QA-PKB-001
No. Revisi : .-
Tgl. Berlaku : XXXXXXX
Berlaku sampai :-
Rencana peninjauan ulang :


PROTOKOL KUALIFIKASI BANGUNAN INDUSTRI FARMASI


PT. XXXXXXXX
JL. XXXXXXXXXXXXXX, SUKABUMI
NO. PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN :
PERSETUJUAN TIM VALIDASI ATAS PROTOKOL
Menandatangani halaman Persetujuan Tim Validasi atas Protokol, No. Protokol QA-PVP-001
Menandakan persetujuan dengan seluruh isi protokol.
Bila perlu mengadakan perubahan pada protokol ini, harus dilaksanakan prosedur pengendalian
perubahan sesuai protap yang berlaku dan ditambahkan addendum kepada protokol ini sesudah
perubahan tersebut disetujui Tim Validasi

Disusun oleh : Jabatan Tanda Tangan Tanggal

(nama)

Diperiksa oleh : Jabatan Tanda Tangan Tanggal

(nama)
No. Urut Disetujui oleh : Jabatan Tanda Tangan Tanggal
CHECKLIST KUALIFIKASI RUANGAN

 AREA  CHECKLIST
 Dinding : permukaan halus,
 Locker pria bebas retak dan sambungan
 Locker wanita terbuka; tidak melepaskan
partikulat, kedap air,
 Gudang bahan awal
memungkinkan pelaksanaan
 Gudang bahan kemas pembersihan yang mudah dan
 Gudang produk jadi
efektif; sudut antara dinding
dan lantai dan langit-langit
berbentuk lengkungan
dengan radius minimal 50
mm.
CHECKLIST KUALIFIKASI RUANGAN
 AREA  CHECKLIST
 Lantai : dibuat dari bahan kedap  Lampu
air, permukaannya halus dan  Cahaya lampu : 100 Lux
rata, memungkinkan
 Suplay Air Diffuser (SAD)
pembersihan yang cepat dan
efisien, konduktif secara  Return Air Grill (RAG).
elektrikal.  Stop kontak listrik
 Langit-langit : bahan gypsum  Kaca Pintu dan dinding
dilapisi cat poliakrilik.  Klasifikasi HVAC : Kelas G
 Suhu : kamar (ambient)
KUALIFIKASI RUANGAN PRODUKSI
HASIL PENYIMPANGAN
KRITERIA PENERIMAAN SESUAI CPOB PERIKSA (
MS / TMS ) KETERANGAN NO.
MENGENAI TMS LAPORAN
Dinding : permukaan halus, bebas retak dan sambungan
terbuka; tidak melepaskan partikulat, kedap air,
memungkinkan pelaksanaan pembersihan yang mudah dan
efektif; sudut antara dinding dan lantai dan langit-langit
berbentuk lengkungan dengan radius minimal 50 mm.
Lantai : dibuat dari bahan kedap air, permukaannya halus
dan rata, memungkinkan pembersihan yang cepat dan
efisien, konduktif secara elektrikal.
Langit-langit : bahan gypsum dilapisi cat poliakrilik.
Lampu, Cahaya lampu : 500 Lux
Suplay Air Diffuser (SAD), Return Air Grill (RAG).
Stop kontak listrik
Kaca Pintu dan dinding
RH: maks 70 %
Pertukaran udara/ jam : 5-20
Klasifikasi HVAC : Kelas E
Jumlah partikel 0,5 m : maks 3520000
Jumlah partikel 5 m : maks 29000
Suhu : < 27oC
MS = Memenuh Syarat ; TMS = Tidak Memenuhi Syarat
RUANG KELAS A &B
Ruang kelas I adalah ruang steril di bawah aliran
udara laminer
Nama lain : daerah aseptik, daerah steril, white area,
kelas I, kelas 100, kelas 3.520
Pakaian kerja di ruang kelas I harus bebas serat,
bersih dan mampu menutupi seluruh permukaan
tubuh kecuali muka, telapak tangan dan telapak kaki
Personil diwajibkan mengenakan sarung tangan,
masker dan shoe cover
Sedapat mungkin gerakan personil tidak terlalu
banyak untuk mencegah terjadinya pencemaran
mikrobiologi
SPESIFIKASI RUANG KELAS A & B

Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron, kurang dari


3.520 per m3 udara
Jumlah partikel berukuran 5 mikron, kurang dari 20
dan 29 per m3 udara
Kandungan mikroba viabel kurang dari satu
Suhu ruangan 16 – 25 oC
Kelembaban ruangan 45 – 55 %
Efisiensi saringan udara 99,995%
Pertukaran udara per jam 20 - 40
RUANG KELAS C dan D

Adalah ruang steril untuk pengolahan produk


steril secara aseptik
Nama lain : daerah steril, white area, kelas II,
kelas 10.000, kelas 352.000
Ketentuan mengenai pakaian dan kebersihan
personil sama seperti ruang kelas I
Sedapat mungkin gerakan personil tidak terlalu
banyak untuk mencegah terjadinya pencemaran
mikrobiologi
SPESIFIKASI RUANG KELAS C dan
D
Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron atau lebih,
kurang dari 320.000 per m3 udara
Jumlah partikel berukuran 5 mikron atau lebih, kurang
dari 2900
Jumlah mikroba viabel < 100 per m3 udara
Suhu ruangan 16 – 25oC
Kelembaban ruangan 45 – 55%
Efisiensi saringan udara 99,995%
Pertukaran udara per jam 20 - 40
RUANG KELAS E
Adalah ruang bersih untuk proses produksi obat nonsteril,
meliputi ruang penimbangan, pencampuran, pencetakan
tablet, pengisian kapsul, pengisian produk cair dan
pengemasan produk ke dalam kemasan primer
Nama lain : kelas III, grey area, kelas 100.000, kelas
3.520.000
Pakaian kerja harus bersih, menggunakan masker, penutup
kepala, sarung tangan dan pelindung kaki
Pakaian kerja tersebut dapat berupa seragam yang terpisah
antara baju dan celana dan diharuskan tidak bersaku
Personil yang bekerja di ruang pencucian alat, sebaiknya
menggunakan sepatu tahan air
SPESIFIKASI RUANG KELAS E

Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron atau lebih,


kurang dari 3.520.000 per m3 udara
Jumlah partikel berukuran 5 mikron atau lebih,
kurang dari 29000 per m3 udara
Efisiensi penyaring udara 90 – 95% terhadap
partikel berukuran 10 mikron dengan filter awal
30 – 40%
Suhu, kelembaban dan pertukaran udara perjam
berbeda tergantung subkelas masing-masing
(umum, khusus, bersih)
SUBKELAS RUANG KELAS E
Secara garis besar, ruang produksi kelas III, dibagi menjadi :
1. Ruang kelas E umum
adalah ruang kelas E yang digunakan untuk
pengolahan dan pengemasan obat tidak steril dan
pembuatan salep kecuali salep mata
Spesifikasi ruang kelas III umum adalah :
Suhu ruangan : 20 – 28oC
Kelembaban ruangan :45 – 75%
Pertukaran udara per jam : 5 – 20
Spesifikasi lain sama dengan spesifikasi kelas III
general
SUBKELAS RUANG KELAS E
2. Ruang kelas E khusus
Adalah ruang kelas E yang digunakan untuk
pengolahan bahan baku higroskopis misalnya
ruang produksi tablet effervescent
Spesifikasi ruang kelas III khusus adalah :
Suhu ruangan : 20 – 28oC
Kelembaban : 30 – 40%
Pertukaran udara per jam : 5 – 20
Spesifikasi lain sama dengan spesifikasi kelas III
general
SUBKELAS RUANG KELAS D

3. Ruang kelas D
adalah ruang kelas D yang digunakan untuk
pembuatan obat steril dengan metode sterilisasi
akhir
Suhu ruangan : 16 – 25oC
Kelembaban ruangan : 45 – 55%
Pertukaran udara per jam : 20 – 40
Spesifikasi lain sama dengan spesifikasi kelas III
general
RUANG KELAS F

Ruang ini meliputi daerah penerimaan bahan awal,


laboratorium, gudang bahan awal/produk jadi, ruang
pengemasan sekunder, ruang kerja bengkel, ruang ganti
pakaian kerja, ruang istirahat, kamar mandi dan toliet
Nama lain : kelas IV, black area
Ketentuan pakaian kerja  pakaian bersih tanpa saku dan
sepatu kerja
Untuk personil gudang tertentu, diwajibkan mengenakan
helm dan safety shoes
Personil yang bekerja di laboratorium dan berhubungan
dengan bahan berbahaya dianjurkan mengenakan kaca
mata pelindung dan masker, jika perlu gunakan sarung
tangan
SPESIFIKASI RUANG KELAS F

Jumlah partikel dan mikroba: tidak ditetapkan


Efisiensi saringan udara, pertukaran udara per jam,
suhu dan kelembaban ruangan tergantung ruangan
kerja :

Aliran Udara
No Ruangan Suhu (oC) RH (%)
(per jam)

1 Pengemasan sekunder 20 - 28 45 - 75 Tidak ditetapkan

2 Gudang (ruang dingin) 0-5 45 – 75 Tidak ditetapkan

3 Gudang (ruangan sejuk) 5 - 15 45 - 75 Tidak ditetapkan

4 Laboratorium 20 - 28 60 - 80 5 - 20
VALIDASI
DEFINISI
 Validasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan
cara sesuai bahwa tiap bahan, proses, prosedur,
kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan akan
senantiasa mencapai hasil yang diinginkan.

Prinsip :
 CPOB - mengidentifikasi validasi yg perlu dilakukan,
sbg bukti pengendalian thd aspek kritis dr kegiatan yg
dilakukan (PENGENDALIAN THD PERUBAHAN)
KEGIATAN MELIPUTI :
Kualifikasi : personel,
peralatan, sistem
Kalibrasi : instrumen dan alat
ukur.
Validasi : prosedur dan proses.
KOMPONEN YG DIVALIDASI:
 Konstruksi dan desain bangunan dan fasilitas
 Peralatan dan sarana penunjang kritis
 Metode analisis
 Kalibrasi instrumen
 Bahan awal dan bahan pengemas
 transfer proses produksi dan metode analisis
 peningkatan skala bets
 prosedur pengolahan induk dan prosedur
pengemasan induk
 prosedur pembersihan
 personel
RUANG LINGKUP VALIDASI

 Kualifikasi peralatan
 Kualifikasi sarana penunjang
 Sistem Pengolahan Air
 Sistem Pengaturan Udara

 Validasi proses produksi ( pengolahan dan pengemasan


) obat jadi
 Validasi prosedur pembersihan

 Media fill test

 Validasi metoda analisis

 Validasi metoda analisis untuk validasi pembersihan


 Kualifikasi desain (KD) adalah unsur I dalam
melakukan validasi thd fasilitas, sistem atau peralatan
baru. : dokumen yang menverifikasikan bahwa desain
dari fasilitas , sistem dan peralatan sesuai
 Kualifikasi instalasi (KI) adalah unsur I dalam
melakukan validasi thd fasilitas, sistem atau perlatan
baru atau yg dimodifikasi : dokumen yang
menverifikasikan bahwa seluruh aspek kunci dari
intalasi peralatan atau sistem telah sesuai dengan
tujuan desainnya dan mengikuti rekomendasi yang
diberikan oleh industri pembuat.
 Kualifikasi Operasional (KO) adalah dokumentasi
yang memverifikasikan bahwa seluruh fasilitas,
sistem dan peralatan yang telah diinstalasi atau
dimodifikasi berfungsi sesuai rancangan pada rentang
operasional yang diantisipasi.
HAL YANG HARUS DIKUALIFIKASI DI KI:
 Data alat / mesin : Deskripsi / uraian,
Spesifikasi pabrik pembuat, Surat pemesanan
(PO), Bagian yang kontak langsung dengan
produk, Penyetelan mesin, Daftar
perlengkapan
 Peralatan pengganti
 Perawatan
 Lubrikan
 Gambar teknik
KUALIFIKASI OPERASIONAL (KO)
 Kualifikasi operasional (KO) dilakukan setelah
KI selesai dilaksanakan, dikaji dan disetujui.
 Mencakup pengujian berdasarkan pengetahuan,
tentang proses sistem dan peralatan, meliputi satu
atau beberapa kondisi.
 mencakup batas operasional atas dan bawah.
 Penyelesaian formal mencakup kalibrasi, prosedur
pengoperasian dan pembersihan, pelatihan operator
dan ketentuan perawatan.
HAL YANG HARUS DIKUALIFIKASI DI
KO:
 Pendahuluan mencakup : Spesifikasi desain
mesin, Daftar SOP yang masih berlaku dan
terkait, Kalibrasi,
 Pengujian: Alat ukur penunjang, Informasi
pengujian secara umum,
 Fungsi pengujian: Tujuan, Kriteria
penerimaan, Prosedur pengujian .

KUALIFIKASI KINERJA (KK)
 Kualifikasi Kinerja (KK) adl dokumentasi yang
memverifikasikan bahwa fasilitas, sistem dan
peralatan yang telah terpasang dan difungsikan ,
dapat bekerja secara efektif dan memberi hasil
yang dapat berulang , berdasarkan metode
proses dan spesifikasi yang disetujui ; dilkk stl
KI dan KO selesai, dikaji dan disetujui.
 Menckp pengujian dg menggnk bhn bk, bhn
pengganti yg memnh spesifikasi, atau produk
simulasi yg dilkk berdsrk pengetahuan ttg
proses, fasilts, sistem dan peralatan. dlm bbrp
kasus KK hampir sama dengan KO.
HAL YANG HARUS DIKUALIFIKASI DI
KK:
 Pendahuluan : Daftar alat kalibrasi yang
diperlukan, Bahan atau pasokan yang
diperlukan, Protap dan lembar data untuk
pengoperasian, Laporan pelatihan untuk
operator, Manual alat yang bersangkutan.
 Pengujian alat dan sistem
 Evaluasi : Lampirkan semua data pemeriksaan
yang telah diverifikasi, Lengkapi dengan
ringkasan data, Laksanakan semua
perhitungan dan analisa statistik,

KALIBRASI
DEFINISI
 Kalibrasi adalah serangkaian tindakan untuk
menentukan tingkat kesamaan nilai yang diperoleh
dari sebuah alat atau sistem ukur yang
direpresentasikan dari pengukuran bahan, dan
membandingkannya dengan nilai yang telah
diketahui dari suatu acuan standar.
 Kalibrasi setiap alat dilakukan sesuai jadwal yang
sudah ditentukan oleh Tim Kalibrasi.
 Bila kalibrasi tidak dapat dilakukan sendiri maka
akan dilakukan oleh pihak luar ( ketiga ) .
TIMBANGAN - ANAK TIMBANGAN
TERKALIBRASI O/ KAN

 Kasar : mis Gudang, Produksi oleh Badan


Meteorologi
 Analitik : mis QC, R & D oleh LIPI (mahal),
Kaliman Serpong ; lebih murah
 SUHU : standarnya adl termometer standar bisa
beli di CMSI, tapi ini tidak bisa adjusment
 pH meter : standarnya adl larutan buffer standar,
beli ke suplier reagant
 Tekanan : Magnehelik dikalibrasi dgn magnehelik
yang sdh terkalibrasi
 VERIFIKASI : dilakukan harian, misal dg anak
timbang sendiri yag sudah terkalibrasi.
KALIBRASI PERALATAN
VOLUMETRIK

 Dikalibrasi pada suhu 20°C


 Ukuran buret harus sedemikian
hingga volume titran tidak kurang
dari 30 % volume nominal.
 Bila volume titran yang diukur
kurang dari 10 ml, umumnya
digunakan buret 10 ml atau
mikroburet.
KALIBRASI PERALATAN
VOLUMETRIK

 Pedoman Umum Kalibrasi


 Kalibrasi Alat Ukur untuk Gaya dan
Masa
 Kalibrasi Alat Ukur untuk Suhu
 Kalibrasi Alat Ukur untuk Volume
 Dokumentasi kalibrasi
VALIDASI
PENDEKATAN VALIDASI MELIPUTI :
 VALIDASI PROSPEKTIVE :
- bukti terdokumentasi bhw.... Berdsrk s/ protokol validasi yg
dirancang sebelumnya. Misal produk baru atau proses yang
diubah, u/ pastikan reprodusibilitas dilkk 3 bets.
 VALIDASI KONKUREN
- Dilakukan saat bersamaan produksi rutin u/ dijual.
 VALIDASI RETROSPEKTIF
- dilkukan thd proses yg sudah mapan, validasi berdasarkan
data bets yang dikumpulkan.
 VALIDASI ULANG (REVALIDASI)
a. pengulangan dari validasi sebelumnya u/ mendptk kepastian
bhw perubhn. Misal ada perubahan proses atau sistem.
b. ketentuan dari BPOM atau ketentuan lain,misal PIC/S
Pharmaceutical Inspection Co-Operation. Scheme dilakukan
secara periodik.
JENIS-JENIS VALIDASI
 VALIDASI PROSES PRODUKSI: bahwa proses
yang dilakukan dalam batas parameter yang
ditetapkan dapat bekerja secara efektif dan
memberi hasil yang dapat terulang untuk
menghasilkan produk jadi yang memenuhi
spesifikasi
 VALIDASI PEMBERSIHAN : bahwa prosedur
pembersihan yang disetujui akan senantiasa
menghasilkan peralatan bersih yang sesuai untuk
pengolahan obat.
 Konfirmasi efektifitas prosedur pembersihan,
Proses pembersihan peralatan dan ruangan
produksi.
VALIDASI PROSES
a. Validasi Proses Produksi ( Pengolahan dan
Pengemasan ).
1. Pembuatan protokol
2. Pelaksanaan validasi
3. Pembuatan laporan
b. Pemantauan Lingkungan dalam Kondisi
Operasional
c. Validasi Terhadap Pembersihan dan Sanitasi
Alat dan Ruangan.
d. Media Fill Test
VALIDASI PROSES
 DOKUMENTASI

Bukti terdokumentasi berisi


penyajian derajat pemastian mutu
(yang tinggi) bahwa suatu proses
spesifik terencana menghasilkan
produk yang memenuhi spesifikasi
dan karakteristik yang dikehendaki
secara konsisten.
PROCESS VALIDATION
DEFINITION - ASEAN

Establishing documented
evidence that a process used in
manufacture does what it
purports
to do based on a pre - planned
validation protocol .
VALIDASI PROSES :
 PROTOKOL - PELAKSANAAN - LAPORAN

Dokumen Validasi :
Rencana Induk Validasi
Protokol Validasi
Laporan Validasi
RENCANA INDUK VALIDASI
Dokumen yang memuat :
 Filosofi industri secara menyeluruh dalam menangani validasi
 Pendekatan yang dipakai sebagai acuan
 Ruang lingkup : area yang dicakup aktifitas validasi
 Organisasi dan tanggung jawab - interdisiplin berbagai
departemen : minimal (lit-bang), produksi, QC, QA, teknik/
engineering, pengadaan
 Jadwal dan skala prioritas
 Kaji ulang dan pembaharuan berkala (tahunan)
 Kebutuhan revalidasi dan pengelolaan perubahan.
ORGANISASI VALIDASI
 Tim Pengkajian – Manajemen :
Manajer departemen : litbang, produksi, QC, QA,
logistik, teknik dan kepala pabrik.

 Tim Pelaksana :
Pengawas, pelaksana, operator, teknisi, analis
dari
setiap departemen .
MODUL RENCANA INDUK
VALIDASI
 Kualifikasi Peralatan Produksi, Instrumen
Analisa dan fasilitas serta prasarana pendukung
--------------> DQ - IQ - OQ - PQ
 Validasi Prosedur Analisa dan Transfer Analisis
 Validasi Sistem Komputerisasi
 Validasi Prosedur Pembersihan
 Validasi Proses
 Validasi Transportasi
VALIDASI PROSES
PRASYARAT PENTING :
 RIV (Rencana Induk Validasi) yang disetujui
 Validasi Proses terencana dalam Protokol
 Peralatan terkualifikasi dan terkalibrasi
 Prosedur pembersihan alat tersedia (tervalidasi)
 Spesifikasi produk tersedia dan prosedur analisa
tervalidasi
 Pelatihan personil yang terlibat - terdokumentasi
 Tersedianya prosedur penanganan perubahan ------------
-----> Change Control Management.
VALIDASI PROSES
- PROTOKOL -
Dokumen kunci yang digunakan
untuk merinci bagaimana validasi
proses akan dilaksanakan.
Berisi paparan pokok tentang alur
proses, parameter kritis, pengambilan
dan analisa sampel serta kriteria
penerimaan suatu proses menuju
pada kesimpulan.
PROTOKOL VALIDASI PROSES
PERLU DIPERHATIKAN

Isi yang tercantum dalam


protokol sesuai dengan
dokumen registrasi dalam hal
formulasi, proses, spesifikasi
dan metoda analisis.
PROTOKOL VALIDASI PROSES
1. Pendahuluan
2. Tujuan
3. Lembar Persetujuan
4. Daftar Isi
5. Ruang lingkup
6. Tanggung Jawab Tim Validasi
7. Komposisi, Formula, Besar Bets dan Spesifikasi
8. Informasi dan referensi pemeriksaan bahan awal
9. Peralatan dan Ruangan serta Protap peralatan yang
digunakan
10. Alur proses produksi
11. Parameter kritis
12. Pola pengambilan sampel
13. Analisa data dan kriteria penerimaan
PROTOKOL VALIDASI PROSES
1. Lembar Persetujuan :

 Tandatangan/ tanggal dari personil dan departemen


yang menyiapkan (tim pelaksana) dan yang
melakukan kaji-ulang serta persetujuan (manajemen)
 Nomor dokumen
 Nama produk dan nomor identitas/ referensi
 Riwayat dokumen :
Nomor Revisi Alasan Revisi Tanggal Berlaku
PROTOKOL VALIDASI PROSES
(LANJUTAN)
2. Daftar Isi
3. Pendahuluan - Latar Belakang
4. Tujuan
5. Ruang lingkup : spesifik untuk produk, ukuran bets,
proses serta tipe validasi
6. Tim Validasi : produksi, pengambilan sampel, analisa
sampel, dokumentasi
7. Informasi bahan awal (karakteristik kritis) : ukuran
partikel, densitas, dll. serta referensi metoda
pemeriksaan.
PROTOKOL VALIDASI PROSES
(lanjutan)

8. Komposisi, Formula, Besar bets dan Spesifikasi


produk
9. Peralatan, Ruangan dan Protap yang digunakan :
Nomor Protap Judul Tanggal Berlaku.

10. Alur proses produksi - DIAGRAM ALUR PROSES


-----------> Contoh
PROTOKOL VALIDASI PROSES
(lanjutan)

11. Parameter kritis :


Tahap Alat Set teoritis Set Operasional Parameter
Kritis
Mencampur Tumble Mixer Kecepatan, Waktu 20 rpm, 20 menit homogenitas zat aktif

12. Pola pengambilan sampel :


Tahap Jumlah Analisa Posisi Pengambilan
Catatan
Mencampur 35 gram zat aktif 10 titik (pola pengambilan cuplikan) metoda
HPLC

13. Analisa Data dan Kriteria Penerimaan


VALIDASI PROSES
- PELAKSANAAN -

Mengikuti tahapan PROTOKOL yang disetujui/


berlaku.
Setiap penyimpangan serta pengamatan selama
pelaksanaan didokumentasikan serta dievaluasi
dampaknya yang tercermin dalam laporan.
VALIDASI PROSES
- LAPORAN -

Mendokumentasikan aktifitas,
temuan, analisa data dan evaluasi
penyimpangan terhadap protokol
atau kriteria penerimaan serta
menyajikan
kesimpulan.
VALIDASI PROSES
- LAPORAN -
1. Lembar persetujuan
2. Daftar Isi
3. Nomor bets dan ukuran bets
4. Daftar bahan awal dan nomor lot yang dipakai
dalam setiap bets – Referensi dokumen bets
5. Paparan penyimpangan serta evaluasi dampaknya
6. Analisa data terhadap parameter dan kriteria
penerimaan
7. Diskusi
8. Kesimpulan dan Rekomendasi (revalidasi, uji
stabilitas)
VALIDASI PROSES
- REVALIDASI -
Tujuan : memelihara status validasi (termuat dalam RIV)
1. Revalidasi periodik :
berdasarkan trend terhadap data bets - bets
dalam Annual Product Review atau Retrospective.
2. Revalidasi karena perubahan (Change Control) :
- perubahan zat aktif atau bahan awal
- perubahan parameter proses
- perubahan peralatan atau fasilitas prasarana
- perubahan ukuran bets (dll.)
Dasar evaluasi : Analisa Risiko (Risk Analysis)
VALIDASI PROSES
GAGAL DALAM MEMENUHI KRITERIA PENERIMAAN

Jika hasil pelaksanaan proses validasi gagal dalam


memenuhi kriteria penerimaan yang dapat
menyimpulkan suatu proses dalam status valid,
maka kesimpulan dalam laporan adalah tahap
optimisasi dengan konsekuensi penentuan
perubahan sebagai dasar pembuatan protokol
baru (follow - up protocol) untuk melaksanakan
proses validasi berikutnya yang lebih konsisten .
KUNCI KEBERHASILAN
 Tetapkan protokol dengan jelas,
sistematis termasuk tugas dan
tanggung jawab setiap pihak terkait.
 Analisa bahan awal, kondisi proses
terhadap parameter kritis dan kriteria
penerimaan untuk menetapkan
kondisi yang memberikan probabilitas
keberhasilan.
 Libatkan personil yang terlatih dan
upayakan kerjasama yang baik .
 Tetapkan jadwal dan ikuti jadwal
dengan baik.
VALIDASI METODE ANALISA
(MA)
 VALIDASI METODE ANALISA (Protokol dan
Laporan).
 Tujuan utk mengetahui bhw metode analisa sesuai
dg tujuan penggunaannya. Evaluasi parameter
validasi sesuai dengan tipe metoda analisis.
a. Buat protokol : Tujuan, Ruang lingkup, Peralatan
dan bahan, Prosedur langkah demi langkah,
Kriteria penerimaan, Penyusun protocol,
Persetujuan protocol.
B. EVALUASI PARAMETER VALIDASI MA
1. Presisi ( Kriteria Intra Metoda Analisis )
Tingkat variasi ( atau kecocokan ) antara hasil uji dari
masing-masing contoh terpisah yang diambil dari
suatu bets bahan atau produk yang homogen.
3 tipe presisi :
 Keberulangan (Repeatability): 9 penentuan atau 6
penentuan
 Presisi antara : menggunakan beberapa operator
dengan sumber reagensia dan hari yang berbeda
 Reprodusibilitas : persyaratan SBR ( Simpangan
baku relatif ).
2. Akurasi : tingkat kedekatan hasil yang
diperoleh terhadap nilai sesungguhnya
dari suatu pengukuran atau analisis.
3. Batas deteksi :Berapa konsentrasi
terendah senyawa uji yang terkandung
dalam sampel yang dapat dideteksi.
4. Batas kuantitasi :Berapa konsentrasi
terendah senyawa uji yang terkandung
dalam sampel yang dapat ditetapkan
secara kuantitatif dan reprodusibel.
5. Selektivitas :ukuran spesifisitas metoda analisis
6. Linearitas : kuantitas yang terukur proporsional
terhadap kadar senyawa
7. Rentang :
8. Robustness : kehandalan suatu analisis terhadap
variasi parameter metoda.
9. Kesesuaian sistem : koefisien variasi dari
sedikitnya 6 hasil analisis yg dilkk thd lrt baku–
utk HPLC
PERENCANAAN : DIBUAT RENCANA
INDUK VALIDASI (RIV)
 Kebijakan validasi, struktur organisasi kegiatan
 Ringkasan, fasilitas, sistem, peralatan dan proses
yg akan divalidasi.
 Format dokumen, format protokol dan laporan
validasi, perencanaan dan jadwal validasi
 Pengendalian perubahan dan acuan dokumen yg
digunakan
Kualifikasi dulu baru tahap kualifikasi dan validasi
selanjutnya.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai