S Hanum P
Sri H. Andayani
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN LAINNYA
SINDROMA RUBELLA
S. Hanum P
Sri H. Andayani
DEMAM REMATIK AKUT
Penyakit vaskular kolagen multisistem yang terjadi setelah
infeksi streptokokus grup A pada individu yang mempunyai
faktor predisposisi.
Poliartritis
Ditemukan pada 70% kasus
Mengenai sendi besar: lutut, mata kaki, siku, pergelangan tangan
Sering melibatkan >1 sendi, bersamaan atau bergantian atau ber
pindah-pindah (poliartritis migrans)
Terdapat tanda radang pada sendi yang terkena
Sangat responsif terhadap salisilat
Karditis
Ditemukan pada 50% kasus
Ditandai dengan takikardia dan bising akibat valvulitis
Miokarditis berat dapat menyebabkan kardiomegali dan gangguan
kontraktilitas miokard pada EKG
Perikarditis (friction rub, efusi perikardium, nyeri dada)
Eritema Marginatum
Ditemukan pada kurang dari 10% kasus
Bercak kemerahan berbatas tegas, tidak gatal, tidak pernah
di wajah. Lesi menghilang bila terkena dingin dan muncul kem-
bali bila terpapar dengan panas, misalnya mandi air hangat.
Jarang tampak bila diperiksa pada ruangan yang ber AC
Terutama pada tubuh dan anggota gerak proksimal bagian
dalam
Nodul subkutan
Ditemukan pada 2-10% kasus, terutama pada kekambuhan
Keras, tidak nyeri, tidak gatal, diameter 0,2-2 cm
Dapat simetris, berkelompok atau lesi tunggal pada daerah
ekstensor sendi, sepanjang tulang belakang, berlangsung
beberapa minggu
Nodul subkutan
Eritema marginatum
Korea Sydenham
•Ditemukan pada 15% kasus, terutama pada anak perempuan
sebelum puber
•Dimulai dg emosi labil dan perubahan kepribadian
•Gerakan spontan tidak terkontrol, kelemahan otot, bicara
cadel
•Disfungsi ganglia basalis dan komponen neuron korteks
KRITERIA MINOR
Kultur hapusan tenggorok positif atau rapid ag test (+) tanpa uji
antibodi tidak dapat membedakan antara infeksi dengan karier
Catatan:
*Dosis prednison: 2 mg/kgBB/hari bagi 4 dosis
pd minggu terakhir prednison tapering off dan aspirin
mulai diberikan
^Dosis aspirin: 100 mg/kgBB/hari dalam 4-6 dosis
setelah 2 minggu terpi kurangi dosis aspirin sebanyak 60
mg/kgBB/hari
Tatalaksana tirah baring dan ambulasi
Tirah baring
1-2 minggu 2-3 minggu 4-6 minggu 2-4 bulan
Aktivitas dalam
ruangan 2-3 minggu 4-6 minggu 2-3 bulan
1-2 minggu
Lebih sering ditemukan pada orang dewasa karena diperlukan 5-10 tahun
sejak serangan demam rematik akut untuk terjadinya stenosis mitral.
Merupakan penyakit katup yang paling sering ditemukan pada orang
dewasa.
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis
Pasien A (3 bulan):
Diagnosis fungsional: gagal jantung kongestif
Diagnosis anatomis: VSD besar
Diagnosis etiologis: PJB asianotik
Anamnesis:
Sulit menyusu, takipnea, BB sulit naik, dahi sering berkeringat,
Pada anak: sesak napas terutama dengan aktivitas, mudah
lelah, kelopak mata bengkak, edema sacrum,
bengkak pada tungkai bawah
Pemeriksaan fisik:
Suportif:
Posisi setengah duduk dan oksigen yang dilembabkan
Sedasi dengan morfin sulfat (0,1-0,2 mg/kgBB/kali tiap 4 jam s.c.)
atau fenobarbital (2-3 mg/kgBB/kali oral/i.m. tiap 8 jam) diberikan
selama 1-2 hari
Batasi garam pada anak yg lebih besar (<0,5 g/hari)
Timbang badan tiap hari
Hilangkan/kurangi faktor predisposisi (demam, anemia, infeksi)
Terapi penyebab gagal jantung (hipertensi, aritmia, tirotoksikosis)
Obat-obatan:
Diuretik:
Paling sering digunakan: furosemide 1 mg/kg/kali (iv) atau
2-3 mg/kg/hari (po) dalam 2-3 dosis
spironolakton 2-3 mg/kg/hari (po)
dalam 2-3 dosis
Efek samping: hipokalemia dan alkalosis hipokloremik yang
dapat meningkatkan toksisitas digitalis
Obat inotropik
Digitalis
Dosis digitalisasi total dan dosis pemeliharaan (lihat tabel)
Cara digitalisisasi:
periksa EKG baseline, periksa kadar elektrolit serum
(hipokalemia dan hiperkalsemia meningkatkan toksi-
sitas digitalis)
Berikan ½ dosis total diikuti ¼ dosis total dan kemudian ¼
dosis total dengan jarak 6 sampai 8 jam
Berikan dosis pemeliharaan 12 jam setelah dosis total ter-
akhir
Periksa EKG sebelum memulai dosis pemeliharaan
Bayi prematur 20 5
Neonatus 30 8
<2 tahun 40-50 10-12
>2 tahun 30-40 8-10
PATOGENESIS