Anda di halaman 1dari 2

Lama terhimpit, terkekang dalam kelana.

Terjebak dalam parit nista alam semesta.

Nafas terasa sulit, sesak merobek dada.

Ragaku tertumpah sakit, walau tak tergores luka.

Namun apalah arti itu semua?

Tak terbesit, tak terduga,.

Ruang sempit, akhirnya terbuka.

Asaku rasa pahit, tersiksa dan didera

Namun wujudmu cuat sedikit,

Terhempas isak, sedu dan segala.

Dikala yang lama tak kunjung,

Yang dinanti, ditunggu, berakhir bersua.

Dirindu oleh yang dirundung ragu,

Jumpa pula aku,

Dengan bidadari surga.

Hujan kini melepas dahaga.

Angin berlalu pun membawa tawa.

Terik surya menyongsong, rautku tetap ceria.

Didekapmu, tak lagi aku gugu, ku rasa bahagia.

Aku merdeka!

Seluruhku tak lagi hampa.

Untukmu aku pasak tiang dunia.

Jiwaku tak lagi mencari makna.

Ku temu dalam kau yang bercaya.

Dalam malam gelap bak bulan purnama.


Terima kasih, untukmu, belahan jiwa

Penyejuk hari diujung senja.

Tetap bersamaku hingga tiada.

Fajar singsing esok,

Semoga kita selalu bersama.

Anda mungkin juga menyukai