Sejarah Hypnosis
Dr. James Braid
Prof. Jean Martin Charcot
Dr. Ivan Parlov
Abad 18
Ambroise Liebault
Dr. Franz Anton Mesmer (1743-1815) Hippolite Bernheim
Otak Kiri
Conscious
Menilai
12%
Pikiran Tindakan
Sub-Conscious
Netral
88%
Otak Kanan
Memory Bank Perhatian !!
Pengalaman Empiris Seluruh ucapan (Self-Talk),
Pengalaman Induktif Belief System maupun lintasan pemikiran
yang tidak disadari,
Self Image berpotensi untuk menjadi
nilai permanen bagi Sub-
Conscious.
V isual
A udio
K inesthetic
Proses Termination
(State of Conscious-
Proses Hypnosis
ness), dimana dalam
kondisi ini manusia lebih
mudah menerima saran
(informasi). Hypnosis State
Light Deep
Dengan kata lain, dalam
kondisi Hypnos, peran
Critical Area semakin Meditasi
kecil. Fokus
Hypnosis
Hypnosis adalah teknik
untuk mem-ByPass atau
memperkecil peran da-ri
“Critical Area”, se-
hingga informasi dapat
lebih mudah memasuki
Informasi Sub-Conscious.
Conscious
Critical Area
Dapat dilakukan secara
Formal (langsung) mau-
Sub-Conscious pun Informal (tidak
langsung).
Informal Hypnosis
Mengalihkan perhatian Conscious
Formal Hypnosis
Proses membawa Client ke
Hypnosis State menggunakan
teknik yang disebut dengan
Normal State Normal State
Induction (Induksi).
Memperdalam Hypnosis State
menggunakan teknik Deepening.
Terimnation
Induction
Hypnotic Power
Physiological
Human Energies (Mesmerism), Thought Projection
Power
Psychological
Suggestion
Hypnotisability
Kemampuan Untuk Memasuki Hypnosis State
Setiap orang dapat memasuki Hypnosis State dengan melakukannya sendiri atau dengan bantuan seorang
Hypnotherapist. Khususnya jika dibantu oleh seorang Hypnotherapist, maka persyaratan utama adalah sebagai
berikut :
Memahami Komunikasi
Client dapat memahami maksud dan tujuan dari ucapan Hypnotherapist
Suggestibility
Setiap Client memiliki tingkat
Sugestivitas secara alamiah yang Stanford Hypnotic Susceptibility Scale
berbeda antara satu dengan
lainnya. Sugestivitas alamiah ini 5% 85% 10%
dipengaruhi berbagai faktor,
antara lain : lingkungan, profesi,
intelektual, dsb. Sulit Moderat Mudah
Stage Hypnotist mengkhususkan
diri untuk melakukan seleksi
cepat untuk menemukan mereka
yang memiliki Sugestivitas
Tingkat sugestivitas dapat diketahui
Alamiah Tinggi (10%).
melalui Suggestibility Tests.
Hypnotherapist mengupayakan
peningkatan tingkat Sugestivitas Hypnotic Training dapat menaikkan
setiap Client yang ditangani, tingkat sugestivitas.
melalui Hypnotic Training.
Suggestion (Sugesti)
Memiliki kesabaran yang tinggi dan dapat meredam emosi saat menangani Client
Pengenalan
Pre Induction Suggestivity Test
Hypnotic Training
Induction
Deepening
Looping
Depth Level Test Pengujian Kedalaman
Suggestion Therapy
Sugesti Penyembuhan
Post Hypnotic Suggestion
Termination
Post Hypnotic
Normal
Pre-Induction
Pre-Induction merupakan proses awal sebelum sesi Hypnotherapy sebenarnya.
Pre-Induction merupakan proses yang sangat penting dan bersifat kritis, serta
menentukan kesuksesan sesi Hypnotherapy sebenarnya.
Pada proses Pre-Induction akan dilakukan dan diketahui hal-hal berikut ini :
Induction
Induksi merupakan sugesti untuk membawa Client dari Normal State ke Hypnosis
State, atau dengan kata lain Induksi akan membuat Conscious dari Client “sangat
rileks” atau bahkan “tertidur”.
Terdapat ratusan jenis Induksi yang diperuntukkan untuk Client dengan tipe
Sugestivitas yang berbeda-beda.
Sebagai pemahaman awal, secara garis besar, teknik induksi dibagi atas 2 kelompok,
yaitu : (1). Induksi untuk Client dengan sugestivitas rendah (sulit) & moderat (2).
Induksi untuk Client dengan sugestivitas tinggi (mudah)
Dalam memberikan Induksi, Hypnotherapist harus mahir dalam menyusun variasi
kalimat Pacing – Leading.
Dalam sesi Hypnotherapy, target seorang Hypnotherapist adalah membawa Client ke
suasana yang rileks dan sugestif, tidak selalu harus “tertidur” atau “Deep Trance”.
Kondisi Deep Trance hanya diperlukan untuk teknik Therapeutic tertentu (misal : Ideo
Motor Response).
Dave Elman
Advanced Technique
Rapid Induction :
Mudah
Shock Induction
Extended Progressive Relaxation (Simple)
Deepening
Untuk Memperdalam Trance Level, Deepening Dapat Diterapkan Sesering Mungkin.
Konsep dasar dari Deepening ini adalah membimbing subyek Client untuk berimajinasi
melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh
subyek. Rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing subyek memasuki Trance
Level lebih dalam. Deepening dapat berupa imajinasi :
Simple Deepening
Termination
Termination adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses Hypnosis. Konsep dasar
Termination adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang Client tidak
mengalami kejutan psikilogis ketika terbangun dari “tidur Hypnosis”.
Standar dari proses Termination adalah membangun sugesti positif yang akan
membuat tubuh seorang Client lebih segar dan rileks, kemudian diikuti dengan
proses hitungan beberapa detik untuk membawa Client ke kondisi normal kembali.
Contoh Script :
“Kita akan mengakhiri sesi Hypnotherapy ini … saya akan menghitung dari 1
sampai dengan 5, dan tepat pada hitungan ke-5 nanti, silakan anda bangun
dalam keadaan sehat dan segar ….. Satu … tarik nafas … dan hembuskan …
Dua … rasakan anda semakin sehat … Tiga … anda bertambah segar … Empat
…. Anda benar-benar merasakan tubuh anda sehat dan segar …. Lima …
silakan bangun dalam keadaan yang sangat sehat dan sangat segar ….”
Re-Hypnotisation