Anda di halaman 1dari 46

Konsep Belajar

Lailaturrahmi, M. Farm., Apt.

Program Studi Ilmu Gizi


Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi
• Definisi belajar
• Transfer belajar
• Teori belajar
• Aplikasi belajar

Outline
Menurut para ahli, belajar merupakan
perubahan yang relatif permanen pada perilaku,
pengetahuan, kemampuan, atau sikap yang diperoleh
melalui pengalaman dan bukan diakibatkan oleh
kesakitan, cedera, atau pun maturasi.

Definisi belajar
• Pengkondisian klasik (classical conditioning)
• Pengkondisian operan (operant conditioning)

Teori-teori belajar
PENGKONDISIAN
KLASIK
• Jenis pembelajaran yang memungkinkan suatu organisme
belajar mengaitkan satu stimulus dengan stimulus lainnya.
• Stimulus merupakan kejadian atau objek apa pun di
lingkungan yang direspons oleh organisme.
• Juga disebut pengkondisian responden atau pengkondisian
Pavlov.

Pengkondisian klasik
• Ivan Pavlov mempelajari respons kelenjar air liur pada
anjing.

• Pada kedua sisi mulut anjing itu diberi sayatan yang


dihubungkan ke dalam sebuah wadah melalui semacam
selang.

• Volume saliva anjing tersebut nantinya diukur.

• Anjing percobaan tersebut ditempatkan pada sebuah


kubikel kedap suara dan dibatasi pergerakannya.

• Pengamat dapat mengamati dari kubikel lain melalui


sebuah cermin.

Eksperimen Pavlov
• Tujuan Pavlov sebenarnya adalah untuk mengumpulkan saliva
anjing sebagai respons terhadap makanan yang ada di dalam
mulut hewan tersebut.

• Namun, anjing itu ternyata mulai menghasilkan saliva bahkan


sebelum makanan ada di dalam mulut.

Eksperimen Pavlov
• Pavlov mengamati adanya tetesan saliva yang terkumpul di dalam
wadah saat anjing tersebut mendengar bunyi langkah asisten
laboratorium yang datang memberi makan.

• Bagaimana bisa respons involunter seperti salivasi dapat dikaitkan


dengan penglihatan dan suara yang terkait dengan proses
pemberian makanan?

Eksperimen Pavlov
The windows were covered with extra thick sheets of glass; each room had
double steel doors which sealed hermetically when closed; and the steel girders
which supported the floors were embedded in sand. A deep moat filled with
straw encircled the building. Thus, vibration, noise, temperature extremes, odors,
even drafts were eliminated. Nothing could influence the animals except the
conditioning stimuli to which they were exposed. (Schultz, 1975, pp. 187–188)
Refleks
• Merupakan respons involunter terhadap stimulus tertentu.

• Dalam percobaan Pavlov, refleks yang diamati adalah salivasi.


• Salivasi yang terkondisi adalah saat anjing tersebut melihat
makanan/tanda-tanda makanan akan diberikan.

Proses
pengkondisian klasik
Stimulus dan respons yang terkondisi serta yang tak terkondisi
• Ketika anjing mengeluarkan saliva sebagai respons terhadap
makanan: respons tak terkondisi.

• Makanan sebagai pemicu salivasi: stimulus tak terkondisi

Proses
pengkondisian klasik
• Namun, bila anjing diperdengarkan dengan nada tertentu sembari
diberikan makanan, salivasi tetap terjadi. Setelah sekian kali
pengulangan, anjing akan mengeluarkan saliva hanya dengan
mendengar nada tertentu.

• Nada merupakan stimulus yang dikondisikan, sedangkan salivasi


terhadap nada merupakan respons yang dikondisikan.

Proses
pengkondisian klasik
• Bila anjing telah dikondisikan untuk mengeluarkan saliva terhadap
suatu nada, kemudian nada itu diperdengarkan berulang kali
tanpa disertai pemberian makanan, respons salivasi anjing akan
melemah dan bahkan akhirnya hilang.

• Hal ini disebut ekstinksi/pemadaman.

Pengubahan respons
yang dikondisikan
• Jika anjing dibiarkan beristirahat selama periode waktu tertentu,
kemudian nada diperdengarkan, anjing tersebut akan kembali
menunjukkan respons (tetapi lebih lemah dibandingkan
sebelumnya).

• Hal ini disebut dengan pemulihan spontan.


Generalisasi
• Kecenderungan untuk memberikan respons terhadap stimulus yang
serupa.

Diskriminasi
• Kemampuan untuk membedakan stimulus dan memberikan respons
terhadap stimulus tertentu saja.
• Percobaan John Watson
• Watson membuktikan bahwa rasa takut dapat dikondisikan.
• Penelitiannya dilakukan terhadap seorang bayi berusia 11 bulan
yang stabil secara emosi. Bayi tersebut tidak memiliki ketakutan
apa pun selain terhadap suara keras.

Pengkondisian emosi
• Albert kecil diperkenalkan dengan seekor tikus putih. Saat Albert menggapai
tikus itu, Watson memukul batang baja yang berada tepat di belakang kepala
Albert dengan palu.

• Prosedur ini diulang beberapa kali, sehingga Albert merasa ketakutan.


• Seminggu kemudian, Albert kembali ke laboratorium. Prosedur yang
sama diulangi 5 kali.
• Sehingga Albert mulai menangis hanya dengan melihat tikus.
• Lima hari kemudian, Albert kembali ke
laboratorium. Ketakutannya
tergeneralisasi (tidak hanya tikus, tetapi
juga kelinci, anjing, dan topi santa
klaus)

• Setelah 30 hari, ketakutan-ketakutan


Albert masih ada walaupun tidak begitu
intens.
• Rasa takut juga dapat dihilangkan dengan pengkondisian.

• Dari percobaan Watson terhadap Peter (3 tahun), ketakutannya


terhadap kelinci dan bulu dapat hilang dengan pendekatan
tertentu.
• Prinsip-prinsip pengkondisian klasik:
• Perspektif kognitif: faktor penting dalam pengkondisian klasik adalah
apakah stimulus yang dikondisikan dapat memberi informasi yang
memungkinkan organisme untuk memprediksi adanya stimulus tak
terkondisi.

• Predisposisi biologis: manusia umumnya lebih mudah dikondisikan untuk


takut terhadap stimuli yang mengancam/ berefek negatif terhadap
mereka. Contoh: aversi rasa

Pengkondisian klasik:
tinjauan kontemporer
• Rasa senang karena mendengar
lagu tertentu.
• Fobia dokter gigi

Coxandhitchcock.com

Pengkondisian klasik dalam


kehidupan sehari-hari
• Seberapa handal suatu stimulus yang dikondisikan dapat
memprediksi stimulus yang tidak dikondisikan
• Jumlah pasangan stimulus yang dikondisikan dengan yang tidak
dikondisikan.
• Intensitas stimulus yang tidak dikondisikan
• Jangka waktu antara stimulus yang dikondisikan dengan yang
tidak dikondisikan.

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengkondisian klasik
PENGKONDISIAN
OPERAN
• Edward L. Thorndike: law of effect
Konsekuensi, efek, atau respons menentukan apakah kecenderungan
untuk memberikan respons yang sama di masa depan akan menguat
atau melemah.

B. F. Skinner
Meyakini bahwa perilaku dibentuk dari luar.

Pengkondisian operan
• Pengkondisian operan merupakan
jenis pembelajaran di mana
konsekuensi dari suatu perilaku
dimanipulasi untuk meningkatkan
atau menurunkan frekuensi respons
atau membentuk respons baru.

Pengkondisian operan
• Pembentukan perilaku: lebih efektif bila dilakukan secara bertahap
daripada sekaligus.
• Perilaku superstisius: karena kesalahan dalam mengaitkan suatu
tindakan dengan konsekuensi.
• Ekstinksi: terjadi ketika reinforcer ditunda/tidak diberikan
• Pemulihan spontan: terjadi setelah pembelajar diberikan periode
istirahat tertentu.

Proses pengkondisian
operan
• Generalisasi: kecenderungan untuk merespons suatu stimulus yang
mirip dengan stimulus asal.

• Diskriminasi: kecenderungan untuk merespons suatu stimulus yang


spesifik (karena adanya pengabaian, penghargaan, atau hukuman)

Proses pengkondisian
operan
• Suatu kejadian yang mengikuti sebuah respons dan memperkuat
terjadinya pengulangan respons tersebut.

• Dapat dibagi 2: penguatan positif dan penguatan negatif

Reinforcement
(Penguatan)
• Merupakan konsekuensi yang
diinginkan yang mengikuti suatu
respons dan meningkatkan
kemungkinan berulangnya
respons tersebut.

• Misalnya: mendapat poin plus


bila mengumpulkan tugas
sebelum deadine.

Penguatan positif
• Suatu kondisi yang tidak
menyenangkan, yang bila dihindari,
dapat memberikan respons yang
diharapkan.

• Misalnya: belajar kelompok karena


takut tidak lulus ujian

Penguatan negatif
• Penguatan primer: sesuatu yang memenuhi kebutuhan dasar
organisme untuk bertahan hidup, dan tidak bergantung pada
proses pembelajaran.
• Misalnya: makan, minum, tidur, dan hilangnya rasa sakit.

• Penguatan sekunder: diperoleh melalui asosiasi dengan penguatan


lain.
• Misalnya: pujian, nilai bagus, penghargaan, tepuk tangan, perhatian.

Penguatan primer
dan sekunder
Ada dua jenis penguatan berdasarkan pola pengulangannya:
• Kontinu (misalnya, penguatan yang diberikan oleh mesin ATM)
• Parsial (misalnya, penguatan yang diberikan oleh mesin judi)

Penjadwalan
penguatan
• Penguatan parsial dapat memberikan pola dan laju respons yang
berbeda bila diberikan sesuai jadwal tertentu:
• Fixed-ratio schedule:: penguatan diberikan setelah adanya sekian kali
respons yang jumlahnya tetap. Bila rasionya 30, maka penguatan
diberikan setelah 30 kali respons.
• Variable-ratio schedule: penguatan diberikan setelah adanya sekian kali
respons yang banyaknya berdasarkan rasio rata-rata.
• Fixed-interval schedule: periode waktu tertentu harus terlewati sebelum
penguatan diberikan.

• Variable-interval schedule: periode waktu rata-rata tertentu harus terlewati


sebelum penguatan diberikan.
• Penguatan parsial lebih rentan terhadap ekstinksi respons dibanding
penguatan kontinu.

• Anak yang senang merajuk lebih cenderung untuk berhenti bila orangtuanya
konsisten untuk tidak merespons tindakannya.
• Magnitudo penguatan
• Kesegeraan dalam memberikan penguatan
• Tingkat motivasi pembelajar

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengkondisian operan
• Pembentukan perilaku hewan
• Biofeedback: untuk mengetahui proses fisiologis pada keadaan
tertentu.
• Modifikasi perilaku

Penerapan
pengkondisian operan
Perbedaan pengkondisian
klasik dan operan
• Wood, E.G., Wood, S.E., Boyd, D. The World of Psychology. Massachussets:
Longman

Referensi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai