Anda di halaman 1dari 19

HORMON TIROID apt. Lailaturrahmi, M.Farm.

Universitas Andalas
FISIOLOGI HORMON TIROID
Hormon tiroid: tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dibentuk pada tiroglobulin.
Tiroglobulin disintesis di sel tiroid. Iodida anorganik memasuki sel folikel tiroid dan
dioksidasi oleh tiroid peroksidase dan terikat secara kovalen dengan residu tirosin
pada tiroglobulin.
Residu tirosin teriodinasi: monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin (DIT) bergabung
untuk membentuk iodotironin pada reaksi yang dikatalisis oleh tiroid peroksidase.
Dua molekul DIT bergabung menjadi T4, sementara MIT dan DIT bergabung
menjadi T3.
T4 dan T3 diangkut oleh tiroid-binding globulin (TBG), transtiretin, dan albumin.
Hanya hormone tiroid bebas yang bisa berdifusi ke dalam sel dan menghasilkan efek,
serta mengatur sekresi TSH oleh pituitary.
T4 disekresikan hanya oleh tiroid, tetapi <20% T3 diproduksi di tiroid. Sebagian besar
T3 dibentuk dari pemecahan T4 yang dikatalisis oleh enzim 5’-monodeiodinase di
jaringan perifer.

T3 5 kali lebih aktif dibandingkan T4.


Produksi hormone tiroid diatur oleh sekresi TSh oleh pituitary anterior. Umpan balik
negative diberikan oleh kadar hormone tiroid bebas di sirkulasi, sedangkan umpan balik
positif diberikan oleh TRH.
HIPERTIROID
Hipertiroidisme adalah produksi hormone tiroid berlebihan oleh kelenjar tiroid.
Penyebab paling umum adalah Graves’ disease, yang disebabkan oleh TSAb (thyroid
stimulating antibodies) terjadap reseptor tirotropin pada permukaan sel tiroid.
Imunoglobulin ini berikatan dengan reseptor dan mengaktifkan enzim adenilat
siklase seperti halnya TSH.
Gejala hipotiroid:
Gugup, cemas, palpitasi, emosi labil, mudah lelah, intoleransi panas, penurunan
berat badan seiring peningkatan nafsu makan, peningkatan frekuensi pergerakan
usus, lemah otot proksimal, menstruasi tidak teratur (pada wanita)
Tanda-tanda:
Kulit hangat, lembap, onikolisis (kuku terlepas dari bantalannta), mata menonjol,
takikardia saat istirahat, tekanan nadi melebar, kadang ginekomastia pada laki-laki,
tiromegali
Diagnosis
Ditegakkan melalui tes fungsi tiroid (T4 total, T4 bebas. T3 total, TSH)
Terapi tiroid
Tujuan terapi: menormalkan kadar hormone tiroid, meminimalkan gejala dan
konsekuensi jangka panjang, memberikan terapi yang disesuaikan dengan kondisi
individu
Terapi nonfarmakologis:
Pembedahan/pengangkatan kelenjar tiroid (pada pasien dg kelenjar >80 g), oftalmopati
berat, efek remisi pada obat antitiroid kurang
Methimazole diberikan untuk mencapai kondisi eutiroid sebelum pembedahan
dilakukan (6-8 minggu), dilanjutkan iodide 500 mg/hari (selama 10-14 hari sebelum
pembedahan). Levotiroksin dapat ditambahkan untuk mempertahankan keadaan
eutiroid
Propranolol digunakan selama beberapa minggu pra operasi dan 7-10 hari pasca
operasi untuk mempertahankan denyut nadi <90 kali/menit. Pretreatment kombinasi
propranolol dan 10-14 hari dengan kalium iodide juga disarankan.
TERAPI FARMAKOLOGI
HIPERTIROID
Methimazole dan Propiltiourasil (PTU) menghambat sintesis hormone tiroid dengan
menghambar sistem enzim peroksidase tiroid, mencegah oksidasi iodide yang
terjebak dan penggabungan ke dalam iodotirosin, selanjutnya iodotironin, serta
menghambat penggabungan MIT dan DIT menjadi T3 dan T4.
PTU juga menghambat perubahan T4 menjadi T3
Dosis: methimazole 30-60 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi
Atau PTU 300-600 mg/hari (dalam 3-4 dosis terbagi)
Perbaikan gejala dan hasil lab mulai terjadi dalam 4-8 minggu, selanjutnya dilakukan
penyesuaian dosis (dalam interval bulanan)
Dosis pemeliharaan methimazole: 5-30 mg; PTU 50-300 mg/
Lanjutkan terapi selama 12-24 bulan
Lakukan pemantauan terapi setiap 6-12 bulan setelah remisi
ES ringan: ruam maculopapular yang gatal, arthralgia, demam, leukopenia jinak
sementara
ES berat: agranulositosis, anemia aplastic, sindrom menyerupai lupus, jumlah
granulosit <250/mm3
PTU tidak boleh dijadikan pilihan utama pada dewasa dan anak karena
hepatotoksisitas serius, kecuali trimester pertama kehamilan dan intoleransi thd
metamizol serta thyroid storm
Evaluasi hasil terapi:
- dilakukan setiap bulan hingga mencapai kondisi eutiroid
- lakukan pemantauan gejala dan tanda klinis tirotoksikosis atau terjadinya hipotiroid
Jika terapi T4 dimulai, tujuannya untuk mempertahankan kadar T4 bebas dan TSh
tetap normal.
HIPOTIROID
Umumnya terjadi karena penyakit autoimun, dapat juga akibat radiasi dan
tiroidektomi total
Hipotiroid sekunder akibat kegagalan pituitary jarang terjadi
Gejala: kulit kering, tidak tahan dingin, kenaikan berat badan, konstipasi, lemah,
lelah, keram otot, kekakuan, berkurangnya energy
Tanda: rambut dan kulit kasar, kulit kering dan dingin, bradikardia, bicara lambat
dan serak
Diagnosis: peningkatan kadar TSH adalah tanda pertama hipotiroid primer
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai