Anda di halaman 1dari 19

 Dinar Arsy Anggarani (180341617502)

 Firmansyah Dana Kusuma (180341617571)


 Salsabilah Adhiyah N (180341617596)
 Widad Lazuardi (180341617519)
Dasar
Pancasila Negara Ideologi
Sidang tersebut dihadiri oleh tiga orang
Menurut KBBI Pancasila adalah
pembicara, yaitu Mohammad Yamin,
dasar negara serta falsafah bangsa
Soepomo, dan Soekarno. Pada tanggal 1
dan negara Republik Indonesia
Juni 1945, Ir. Soekarno berpidato secara
yang terdiri atas lima sila.
lisan (tanpa teks) mengenai gagasan
calon rumusan dasar negara Indonesia.
Di dalam pidatonya itu, diusulkan istilah
Proses perumusan Pancasila diawali dasar negara oleh Soekarno dengan
ketika dalam sidang BPUPKI pertama, nama “Pancasila”, yang artinya lima
dr. Radjiman Wedyodiningrat, dasar. Tanggal 18 Agustus 1945,
mengajukan suatu masalah disahkan Undang-Undang Dasar 1945
pembahasan tentang rumusan dasar termasuk Pembukaan UUD 1945 yang
negara Indonesia yang akan dibentuk. di dalamnya memuat isi rumusan lima
prinsip sebagai satu dasar negara yang
diberi nama “Pancasila”.
Dasar negara merupakan landasan kehidupan dalam
bernegara atau berbangsa yang mana setiap negara memiliki
dasar negara sebagai dasar penyelenggaraan negara tersebut.
Pada hakikatnya dasar negara meerupakan filsafat negara
yang berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sumber tata tertib hukum dalam negara.
Menurut KBBI ideologi
adalah kumpulan konsep Ideologi juga merupakan
bersistem yang dijadikan kumpulan gagasan –
asas pendapat (kejadian) gagasan, ide – ide,
yang memberikan arah keyakinan – keyakinan,
dan tujuan untuk kepercayaan – kepercayaan
kelangsungan hidup. yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut
dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia
tertentu dalam berbagai
bidang kehidupan.
Sila 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Sila 2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”

Sila 3 “Persatuan Indonesia”

Sila 4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”

Sila 5 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia”
Antar pemeluk
Bertakwa kepada
Kebebasan kepada agama yang
Tuhan YME dengan
setiap orang untuk berbeda-beda itu
cara melakukan
memeluk agama harus saling
semua perintahNya
sesuai dengan menghormati dan
dan menjauhi
keyakinannya. bekerjasama satu
laranganNya.
sama lain.
Manusia harus diakui dan diperlakukan sesuai dengan
harkat dan martabatnya sesuai dengan mahluk Tuhan YME
yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban
asasinya.

Sikap saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa


atau tepa slira.
Menempatkan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa
diatas kepentingan diri sendiri dan golongan.
Mempunyai rasa cinta tanah air, bangsa serta negara dengan cara rela
berkorban demi kepentingan bangsanya sendiri.
Perbedaan-perbedaan (seperti agama, suku, budaya, ras, bahasaa) jangan
dijadikan alasan untuk berselisih, tetapi justru menjadi daya tarik ke arah
kerjasama, kearah yang membangun bangsa dan negara. Hal ini sesuai
dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat


dalam menyelesaikan suatu masalah.

Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara


Bersikap adil terhadap
Wajib melaksanakan
sesama, menjaga Tidak membeda
keadilan komulatif,
keseimbangan, keserasian, bedakan manusia
keadilan legal/taat,
keselarasan antara hak dan berdasarkan derajat
dan keadilan
kewajiban serta menghormati dan golongan.
distributif
hak-hak orang lain.
Dasar
Negara Ideologi
Sumber dari segala sumber hukum (sumber
tertib hukum) Indonesia.

Meliputi suasana kebatinan dari UUD NKRI


1945

Dasar nilai serta norma

Sumber semangat bagi UUD 1945, bagi


penyelenggara negara, dan para pelaksana
pemerintahan.

Sumber kaidah hukum negara yang secara


konstitusional mengatur negara Republik
Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya.
• Dalam amandemen tahun 2002 terhadap UUD 1945 terdapat
beberapa kesepakatan dasar, salah satunya : “Tidak mengubah
Pembukaan UUD NKRI 1945.”

• Sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan, dan nilai-


nilai bangsa Indonesia

• Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup,


namun bersifat terbuka.

• Pedoman untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang


senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat,
perkembangan iptek serta zaman

• Ideologi Pancasila juga bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan


mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, iptek, dan
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
IMPLEMENTASI
PANCASILA
• Implementasi pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat pada hakikatnya
merupakan suatu realisasi praktis untuk
mencapai tujuan bangsa.

• Pengamalan Pancasila dapat diwujudkan


dengan pembentukan sistem hukum
nasional dalam sistem tertib hukum
dimana Pancasila sebagai norma dasarnya.
Implementasi Pancasila mengandung tiga
tingkat nilai yaitu :
• Nilai dasar
• Nilai instrumental
• Nilai praksis

Anda mungkin juga menyukai