Anda di halaman 1dari 20

Pelatihan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)


Kader Pembangunan Manusia (KPM)

PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN STUNTING

Kecamatan Muara Badak, Juli 2019


Kebijakan Program Perbaikan Gizi
UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP 2005-2025
“Pembangunan pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor meliputi
produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan dengan kandungan gizi yang
cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya”.

UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


Arah perbaikan gizi adalah MENINGKATNYA MUTU GIZI perorangan dan masyarakat.
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama menjamin tersedianya
bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi secara merata dan terjangkau

UU Pangan No. 18 Tahun 2012 (psl 63)


“Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikan status gizi masyarakat.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi pangan dan gizi setiap 5 (lima)
tahun“
Kebijakan Program Perbaikan Gizi
Perpres No. 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi
“upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan
terkoordinir untuk percepatan perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan”.

Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

“Tujuan Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat adalah meningkatkan derajat kesehatan dan gizi
masyarakat pada seluruh siklus kehidupan baik tingkat individu , tingkat keluarga maupun masyarakat.”

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi


Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019
(Pasal 6)

“Dana Desa diprioritaskan untuk kegiatan pelayanan gizi dan pencegahan anak kerdil (stunting) .”
STUNTING
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat
(kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.
setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun).

Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa Stunting....


Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted

Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Produktivitas Pasar Kerja

Hilangnya 11% GDP


Mengurangi
pendapatan
pekerja dewasa
hingga 20%

Singapura Tingkat 'Kecerdasan' Anak


Indonesia
Vietnam di urutan 64 terendah dari
65 negara* Memperburuk kesenjanganl inequality
Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur antar-generasi
Malaysia hidup
Indonesia
*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh
OECD PISA (Organisation for Economic Co
operation and Development - Programme for
International Student Assessment), suatu
organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in Early Years brief, 2016
510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65
negara, termasuk Indonesia, dalam bidang KEMENTERIAN KEUANGAN
membaca, matematika, dan science.
PENYEBAB MASALAH GIZI

Status Gizi

Asupan Gizi Infeksi Penyakit Penyebab


Langsung

Ketersediaan Perilaku /Asuhan Yankes dan Sanitasi


Pangan di tk. RT Ibu & Anak Lingkunga Penyebab
Tak Langsung

Kemiskinan, Pendidikan Rendah,


Ketersediaan pangan, kesempatan kerja Masalah
Utama

Masalah
Krisis Politik & Ekonomi
Dasar
8
Kerangka Pikir Penyusunan Kebijakan Gizi

Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi


penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui upaya
intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif
PENYEBAB
STUNTING

Sumber: Kemenkes, Bank Dunia (2017), dan Susenas berbagai tahun


Pengasuhan Makan Anak Kurang Memadai
FAKTOR LINGKUNGAN dan PERILAKU
KURANGNYA AKSES AIR BERSIH dan SANITASI LAYAK
KONSEP PENANGGULANGAN
STUNTING

PENCEGAHAN PENANGANAN

STIMULASI –
1000 HARI PERTAMA PENGASUHAN dan
KEHIDUPAN (HPK) PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN

14
INTERVENSI GIZI SPESIFIK PADA 1000 HPK
Ibu Ibu 0 – 23
Hamil Menyusui bulan
Remaja

Persiapan
menuju
1000 HPK:
Suplementasi Promosi Zinc untuk
 Supleme menyusui manajemen
ntasi zat besi folat
Komunikasi diare
besi PMT pada ibu perubahan
hamil Kurang Suplemen
 Konseling perilaku untuk
vitamin A
Energi Kalori (KEK) memperbaiki
pranikah Pemberian
Penanggulangan pemberian
makanan garam iodium
kecacingan
pendamping Penatalaksanaa
Suplemen ASI n kasus Gizi
kalsium Menerapkan Buruk
Pemberian rekomdasiWHO Pemberian
kelambu dan untuk menyusui obat cacing
pengobatan bagi bayi hingga Pemberian
2thn atau lebih
ibu hamil yang kelambu
positif malaria
KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING
Intermediate
Program Intervensi Efektif
Outcome
1. Pemberian Tablet
Tambah Darah (remaja Konsumsi Remaja
• Perbaikan putri, catin, bumil) Gizi yang Putri Bumil
Gizi 2. Promosi ASI Eksklusif Adekuat & Busui:
Masyarakat 3. Promosi Makanan • Anemia
• PKGBM Pendamping-ASI • BBLR
4. Suplemen gizi mikro • ASI
• GSC Pola
Eksklusif
(Taburia)
• PKH 5. Suplemen gizi makro
Asuh
• Kecacingan Stunting
yang
• PAUD-GCD (PMT) tepat
• PAMSIMAS 6. Tata Laksana Gizi
• SANIMAS Kurang/Buruk
• STBM 7. Suplementasi vit.A
• BKB 8. Promosi garam iodium Akses ke
Baduta:
• KRPL 9. Air bersih, sanitasi, dan pelayanan
cuci tangan pakai sabun kesehatan, • Diare
• Kegiatan dan
• Gizi buruk
10. Pemberian obat cacing kesehatan
Lain 11. Bantuan Pangan Non- lingkungan
Tunai

Enabling Factor
Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan
ANUNG untuk POPM Ditjen P2P 16
Ketahanan Pangan 16
INTERVENSI DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
Intervensi Gizi Spesifik
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja Intervensi Gizi Sensitif lingkup
putri, calon pengantin, ibu hamil (suplementasi Kemenkes:
besi folat) 1. Pemantauan pertumbuhan dan
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah perkembangan
Darah 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
3. Pendidikan gizi masyarakat
3. Kelas Ibu Hamil
4. Imunisasi
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan 5. Pengendalian penyakit Malaria
pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria 6. Pengendalian penyakit TB
5. Suplementasi vitamin A 7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
6. Promosi ASI Eksklusif 8. Memberikan Edukasi Kesehatan
Seksual dan Reproduksi, serta Gizi
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI
pada Remaja.
8. Suplemen gizi mikro (Taburia) 9. Jaminan Kesehatan Nasional
9. Suplemen gizi makro (PMT) 10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk 11. Program Indonesia Sehat melalui
garam beryodium dan besi Pendekatan Keluarga (PIS PK)
12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan
dan Tenaga Promosi Kesehatan,
perubahan perilaku Tenaga Kesling)
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 13. Akreditasi Puskesmas dan RS
13. Pemberian obat cacing
17
14. Zinc untuk manajemen diare
PENCEGAHAN STUNTING PEMBERDAYAAN ORANG TERDEKAT
(SUAMI, ORANG TUA, GURU, REMAJA
Program 1000 HPK PUTRA)

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SOSIAL :
INTERVENSI SENSITIF :
KUALITAS REMAJA PUTRI 1.Penggerakan Toma (Tokoh Masyarakat)
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air untuk mensosialisasikan Keluarga
bersih serta sarana sanitasi (jamban INTERVENSI PENDIDIKAN :
Berencana
sehat) di keluarga 1. Pendidikan Kespro di Sekolah

INTEGRASI KEGIATAN
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan 2.Penyediaan Bantuan Sosial dari Pemda
2. Pemberian edukasi gizi remaja
untuk Keluarga Tidak Mampu (Keluarga
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat 3. Pembentukan konselor sebaya Miskin)
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh untuk membahas seputar
dalam Keluarga
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
perkembangan remaja
TERSIER
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) dan Jaminan Persalinan
7. Pemberian Edukasi Kespro
SEKUNDER PEMBERDAYAAN ORANG
TERDEKAT (SUAMI, ORANG
TUA, GURU, REMAJA
PRIMER PUTRA)
PROGRAM 1000 HPK KUALITAS REMAJA PUTRI
INTERVENSI KESEHATAN :
INTERVENSI SPESIFIK : INTERVENSI KESEHATAN : 1. Konsultasi perencanaan
1. Suplementasi Tablet Besi Folat pada Bumil 1. Suplementasi Tablet Tambah Darah kehamilan dengan melibatkan
pada Remaja Putri suami dan keluarga (orang tua)
2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bumil
KEK 2. Pemberian obat cacing pada Remaja 2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif Putri untuk penundaan kehamilan
4. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) 3. Promosi Gizi Seimbang 3. Bimbingan konseling ke Bidan
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu 4. Pemberian Suplementasi Zink bersama dengan suami untuk
5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan penentuan tempat dan penolong
6. Pemberian Imunisasi
Kesehatan Peduli Remaja) di Puskesmas persalinan
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi
Kurang 4. Pendidikan Kespro bagi Remaja
Putra
8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta 5. Mempersiapkan konseling Calon
Pengantin 18
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
INTERVENSI GIZI SENSITIF
Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor
BKPP,PERTANIAN,
PETERNAKAN,
DISPERIDAGKOP(T
IM SKPG)
PU
Air Bersih &
Ketahanan
Sanitasi
Pangan dan Gizi

BAPEMM
AS, PKK PP DAN PA
BPJS Remaja
Jaminan Perempuan
Kesehatan
Masyarakat

SOSIAL AGAMA
Pendidikan Gizi
Penanggulangan Masyarakat
Kemiskinan BKKBN
DIKNAS
Keluarga
Berencana 19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai