Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan pertama

1.1. Latar Belakang

 Saat ini kebutuhan akan AC semakin luas mulai dari rumah


tempat tinggal, perkantoran, hotel, mobil, rumah sakit,
sampai industri.
 Hal ini dapat dimaklumi karena Indonesia sebagai negara
yang beriklim tropis dimana sebagian besar bangunan-
bangunannya dibuat dengan ketinggian ruang tidak lebih
dari 3 m, sehingga mengakibatkan temperatur ruangan
yang ada pada bangunan tersebut menjadi tinggi.

 Pengkondisian udara (atau AC) dimanfaatkan dengan
tujuan mendapatkan kenyamanan dengan cara membuat
temperatur dan kelembaban udara yang sesuai dengan
yang dipersyaratkan. Kondisi rancangan dalam ruangan
(DBT dan RH), kenyamanan memiliki nilai 18 s/d 28 oC
DBT 40 s/d 60 % RH dan kecepatan semburan udara 0,15
s/d 0,25 m/dt (Kepmenkes RI No.
1405/MENKES/SK/XI/2002). AC spilt, window tipe, AC
sentral (water chiling plant dan rooftop unit merupakan
contoh mesin pengkondisian udara yang ada.
Terkait dengan hukum termodinamika dua muncul
istilah refrigerasi dan pengkondisian udara. Bidang
refrigerasi dan pengkondisian udara adalah saling
berkaitan, tetapi masing-masing mempunyai ruang
lingkup yang berbeda. Pengkondisian udara berupa
pengaturan suhu, pengaturan kelembaban dan
kualitas udara.
Sedangkan refrigerasi digunakan untuk kebutuhan
proses tertentu seperti pendinginan untuk rumah
tangga, keperluan umum, dan industri antara lain
meliputi: cold storage, ice scating rinks, desalting,
pemrosesan makan dan minuman, industri kimia,
industri manufaktur.
 Pengkondisian udara dan refrigerasi juga mempunyai
ruang lingkup yang sama yakni dalam hal pendinginan
dan pengurangan kelembaban (Stoecker, 1996).
 Akan tetapi terjadi pula fenomena lain dari
penggunaan AC yaitu dampaknya pada pemakaian
refrigeran dalam sistem air conditioning itu sendiri.
Refrigeran yang digunakan sebagian besar refrigeran
sintetik seperti: R-11, R-12, R-22, R-134a, R-502, dll,
dibandingkan bahan pendingin hidrokarbon.
 Dominasi ini dapat dimaklumi mengingat refrigerant
sintetik tersebut pada umumnya mempunyai sifat-sifat
yang sangat baik dari segi teknik seperti kestabilan
yang sangat tinggi, tidak mudah terbakar, tidak
beracun dan relative mudah diperoleh.
 Namun disamping sifat-sifat yang baik itu refrigeran
sintetik terutama yang mengandung senyawa CFC: R-
11 & R-12 mempunyai efek negatif terhadap lingkungan
seperti merusak lapisan ozon (Ozone Depleting
Potensial/ ODP) dan sifat menimbulkan pemanasan
global (Global Warming Potential/ GWP).

Anda mungkin juga menyukai