Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

M. Dony Hermawan, S. Ked. J510185089

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT THT

RSUD IR. SOEKARNO SUKOHARJO

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA


2019
Nama : Ny. Shm
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Sukoharjo, 15 November 1961
No CM : 00009264
Alamat : Kenokorejo, Polokarto, Sukoharjo
Masuk RS : Rabu, 27 Maret 2019
Tanggal Pemeriksaan : Rabu, 27 Maret 2019
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dating ke poli THT RSUD IR Soekarno Sukoharjo dengan keluhan rasa
mengganjal pada tenggorok. Pasien merasakan ada lendir yang menggumpal di tenggorok,
namun sulit untuk dikeluarkan. Pasien mengaku keluhan ini sudah sejak ± 1 tahun. Pada awalnya
pasien hanya merasa tenggorok terasa kerring dan panas, lalu pasien lama-kelamaan
merasakan lendir menggumpal di tenggorok. Keluhan dirasakan memberat ketika lendir tidak
bisa dikeluarkan. Pasien mengaku lendir bewarna bening dan tidak berbau.

Keluhan lain yaitu suara pasien sengau dan pasien sering merasa ingin muntah ketika di
pagi hari. Pilek (-), bersin-bersin (-), batuk (-), sulit menelan (-), tersedak (-)
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Alergi obat : disangkal
- DM : disangkal
- Hipertensi : disangkal
- Asma : disangkal
- Batuk lama : disangkal
- Riwayat TB paru : disangkal
- Gastritis : diakui
- Riwayat operasi : diakui, Riwayat Penyakit Keluarga :
operasi kandungan
- Serupa : disangkal
- Alergi obat : disangkal
- DM : disangkal
- Hipertensi : disangkal
- Asma : disangkal
- TB : disangkal
Pasien datang dengan keluhan utama rasa mengganjal pada tenggorok. Pasien
merasakan adanya lender yang menggumpal di tenggorok, namun sulit untuk dikeluarkan.
Keluhan ini sudah dirasakan pasien sejak ± 1 tahun. Keluhan lain tenggorok terasa kering
dan panas, suara sengau, dan pasien merasa ingin muntah ketika pagi.

Pasien memiliki riwayat sakit lambung dan riwayat operasi kandungan.


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu badan : 36,8 ºC
Respirasi : 20 x/ min
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 88 x/ min
Jantung : Bunyi jantung I/II: +/+, regular, gallop (-), murmur (-)
Paru-paru : SDV (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
STATUS LOKALIS
TELINGA

Otoskopi Dextra Sinistra


Aurikula Normotia, nyeri tekan (-), Normotia, nyeri tekan (-),
hiperemis (-), edema (-) hiperemis (-), edema (-)
Kanalis aurikularis Serumen minimal, Serumen minimal,
externus hiperemis (-), edema (-), hiperemis (-), edema (-),
furunkel (-) furunkel (-)
Membrana timpani Putih mengkilat, Cone of Putih mengkilat, Cone of
light (+), posisi jam 5, light (+), posisi jam 5,
retraksi (-), perforasi (-) retraksi (-), perforasi (-)
Discharge Sekret (-) Sekret (-)
Mastoid Nyeri tekan (-), fistel (-) Nyeri tekan (-), fistel (-)
Rinne : AD (+). AS (+)
Weber : tidak ada lateralisasi
Schwabah : AD dan AS sama dengan pemeriksa
HIDUNG
HIDUNG LUAR
Inspeksi : Simetris (+), deformitas (-/-), benjolan (-), allergic crease (-), allergic salut (-)
Palpasi : Os nasal krepitasi (-/-), nyeri tekan (-/-), Nyeri tekan sinus maxilla et frontalis (-/-)

RINOSKOPI ANTERIOR
Mukosa : hiperemis (-/-), livid (-/-), edema (-/-)
Concha : hiperemis (-/-), livid (-/-), hipertrofi (-/-), atrofi (-/-)
Septum : deviasi (-/-), perforasi (-)
Discharge : secret (-/-)
Tumor : massa (-/-), polip (-/-)
RINOSKOPI POSTERIOR : OROFARING
Tidak dilakukan - Arch. Faring : simetris, uvula ditengah
- Mukosa faring posterior : hiperemis
(+), Post Nasal Drip (+)
BIBIR DAN CAVUM ORIS
- Tonsil
- Mukosa mulut normal
pembesaran : T1-T1
- Stomatitis (-)
warna : hiperemis (-)
- Lidah kotor (-)
kripte : tidak melebar
- Gigi caries (-) detritus : (-/-)
- Halitosis (-)

LARINGOSKOPI INDIREK : Tidak dilakukan

KEPALA : Normocephal

LEHER : PKGB (-/-)


Nasolaryngoscopy Endoscopy

Chonca superior, Choana Orofaring


Supraglotis Plica vocalis

- Dinding nasofaring dan faring menebal, berbenjol-benjol, hipermis (+)


- Pada daerah laryng didapatkan penebalan arytenoid, plica vocalis simetris kanan dan kiri
- Menyokong gambaran Faringitis kronis dan Laringofaringeal refluk/ Laringitis kronis
Diagnosis : Faringitis kronis dan Laringitis kronis et causa GERD

Rencana Pemeriksaan Tambahan :


- Kultur Tenggorok

Diagnosis Banding :
I. Faringitis Kronis Hipertrofi et causa infeksi bakteri
II. Faringitis kronis et causa infeksi sekitar faring
TERAPI
MEDIKAMENTOSA:
Omeprazole tablet 20 mg 2x1
Cefixime tablet 200 mg 2x1
Metilprednisolon tablet 4 mg 2x1
Cetirizine tablet 10 mg 1x1

NON MEDIKAMENTOSA (EDUKASI) :


- Minum obat teratur, kontrol apabila obat habis
- Menghindari iritasi pada faring dan laring (merokok, minum es, makan pedas, makan
gorengan)
Faringitis adalah inflamasi pada membrane mukosa dan
struktur submukosa faring

Ada dua jenis faringitis, yaitu faringitis akut dan kronis

Faringitis kronik adalah suatu kondisi infeksi (bakteri


atau virus) atau iritasi (kimia atau fisik) yang melibatkan
inflamasi pada mukosa faring menetap selama minimal
satu tahun, selama lebih dari enam jam sehari, selama
lebih dari dua minggu per bulan, selama lebih dari tiga
bulan dalam setahun
Faktor predisposisi:

• Infeksi persisten pada daerah sekitar faring


• Napas lewat mulut
• Iritasi kronik
• Polusi dari lingkungan

Gejala:

• Rasa tidak nyaman atau nyeri tenggorok


• Rasa mengganjal pada tenggorok
• Tidak dapat bicara karena nyeri
• Batuk

Faringitis Kronik Hipertrofi Faringitis Kronik Atrofi


• Perubahan mukosa dinding • Sering timbul bersamaa dengan
faring posterior rhinitis atrofi
• Mukosa dinding posterior tidak
rata dan bergranuler
 Etiologi: Sinusitis kronik, bronchitis kronis, vocal abuse, GERD
 Gambaran Klinis:
 Suara parau yang menetap
 Rasa tersangkut di tenggorokan sehingga pasien sering berdehem tanpa mengeluarkan
sekret
 Laringoskopi: penebalan mukosa, permukaan tidak rata, hiperemis

Anda mungkin juga menyukai