Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN KLINIS

Kelompok 3 :
Agung R. Indradewi 17111101086
Merlyn Lengkong 17111101125
Linovia Tiwa 17111101191
Esther Supit 17111101117
Eldy M Sengkey 17111101205
Pemeriksaan klinis (assessment clinic)
secara umum terdiri dari dua bagian,
yaitu:
1. Medical history (riwayat medis) Yaitu
catatan mengenai perkembangan
penyakit.
2. Pemeriksaan fisik yaitu, melihat dan
mengamati gejala gangguan gizi baik sign
(gejala yang dapat diamati) dan symptom
(gejala yang tidak dapat diamati, tetapi
dirasakan oleh penderita gangguan gizi).
1. Identitas Penderita
2. Lingkungan fisik dan
social budaya yang
berkaitan dengan
timbulnya penyakit
tersebut
(malnutrisi)
3. Sejarah timbulnya
gejala penyakit
4. Data-data
tambahan.
Kelompok 1: tanda-tanda (sign)
yang memang benar berhubungan
dengan kurang gizi biasa karena
kekurangan salah satu zat gizi atau
lebih yang dibutuhkan tubuh.
Kelompok 2: tanda-tanda (sign)
yang membutuhkan investigasi
(penyelidikan) lebih lanjut. Tanda-
tanda ini mungkin karena gizi salah
atau mungkin oleh factor lain
seperti kehidupan di bawah standar
(miskin), buta Huruf dan lain-lain.
Kelompok 3: tanda-tanda (sign)
yang tidak berkaitan dengan gizi
salah satu walaupun hampir mirip.
Tanda-tanda ini dalam diagnosis
untuk membedakannya
memerlukan keahlian khusus.
RAMBUT WAJAH
MATA

BIBIR
LIDAH

GIGI
 GUSI
 KELENJAR
 KULIT
 KUKU
 JARINGAN BAWAH KULIT
 SISTEM TULANG DAN OTOT
 SISTEM INTERNAL
Kekurangan Energi Protein adalah keadaan kurang
gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi.
Orang yang mengidap gejala klinis KEP ringan dan
sedang pada pemeriksaan hanya nampak kurus.
Namun gejala klinis KEP berat secara garis besar
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : Marasmus,
Kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor.
(Departemen Kesehatan RI, 1999).
 Anak tampak sangat kurus, tinggal
tulang berbungkus kulit
 Wajah seperti orang tua
 Cengeng,rewel
 Kulit keriput, jaringan lemak
subkutis sangat sedikit, bahkan
sampai tidak ada
 Sering disertai diare kronik atau
konstipasi/susah buang air,serta
penyakit kronik
 Tekanan darah,detak jantung, dan
pernafasan berkurang.
 Wajah membulat dan sembab
 Otot-otot mengecil
 Perubahan status mental :
cegeng,rewel kadang apatis
 Anoreksia (sering menolak segala
jenis makanan)
 Pembesaran hati
 Rambut berwarna kusam dan mudah
dicabut
 Pandangan mata anak nampak sayu
 Gangguan kulit berupa bercak merah
yang meluas dan berubah menjadi hitam
terkelupas (crazy pavement dermatosis)
Tanda-tanda
marasmic-
kwashiorkor adalah
gabungan dari
tanda-tanda yang
ada pada marasmus
dan kwashiorkor
yang ada (Depkes
RI, 1999).
 Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin darah kurang dari
normal.
 Tanda-tanda klinis :
a. Lelah,lesu,lemah, letih, lalai (SL)
b. Bibir tampak pucat
c. Nafas pendek
d. Lidah licin
e. Denyut jantung meningkat
f. Susah buang air besar
g. Nafsu makan berkurang
h. Kadang-kadang pusing
i. Mudah mengantuk
 Metode Penentuan : 1. Mata
2. Kuku
3. Bibir
4. Lidah
Gangguan akibat kurang yodium tidak hanya menyebabkan
pembesaran kelenjar gondok tetapi juga berbagai macam
gangguan lain.
 Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat berakibat :
abortus,lahir mati, kelainan bawaan pada bayi,
meningkatnya angka kematian pranatal,melahirkan bayi
kretin.
 Kekurangan yodium yang di derita anak-anak dapat
meyebabkan pembesaran kelenjar gondok, gangguan fungsi
mental,dan perkembangan fisik.
 Pada orang dewasa berakibat pada pembesaran kelenjar
gondok,hipotiroid,dan gangguan mental (Pudjiadi,1997).
Kekurangan Vitamin A disebut
xerophtalmia. Penyakit ini merupakan
penyebab kebutaan yang paling sering
terjadi pada anak-anak di Indonesia yang
umumnya terjadi pada usia 2-3 Tahun.
Gejala xerophtalmia terbagi menjadi dua,
yaitu :
a. Keadaan yang reversibel yaitu yang
dapat sembuh :
1. Buta senja (hemerolopia)
2. Xerosis conjunctiva
3. Xerosis kornea
4. Bercak Bitot
b. Keadaan yang ireversibel, yaitu
keadaan yang sulit sembuh :
1. Ulserasi kornea
2. Keratomalasia
 Keunggulan Pemeriksaan
1. Pemeriksaan klinis relatif murah tidak
memerlukan biaya terlalu besar.
2. Dalam pelaksanaanya, pemeriksaan fisik
memerlukan tenaga khusus tetapi paramedis bisa
dilatih.
3. Sederhana,cepat, dan mudah diintrepertasikan.
4. Tidak memerlukan peralatan yang rumit.
 Keterbatasan pemeriksaan
1. Beberapa gejala klinis tidak mudah
dideteksi, sehingga perlu orang-orang yang ahli
dalam menentukan gejala klinik tersebut.
2. Gejala klinis tidak bersifat spesifik.
3. Adanya gejala klinis yang bersifat multipel.
4. Gejala klinis dapat terjadi pada waktu
permulaan kekurangan zat gizi dan dapat juga
terjadi pada saat akan sembuh.
5. Adanya variasi dalam gejala klinis yang
timbul.

Anda mungkin juga menyukai