Kelompok VI
• Seorang Laki-laki berusia 56 tahun datang ke poli umum
RSUD dengan keluhan sering sakit kepala disertai leher
bagian belakang, sakit ini dirasakan sejak 6 bulan terakhir.
Sakit kepala dan leher dirasakan terutama ketika sedang
tidak ada aktifitas atau saat pasien sedang istirahat. Pasien
juga mengeluhkan rasa tidak enak di dada saat bernapas,
seolah-olah saat menarik napas tidak lega. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 180/100
mmHg, Nadi 90 kali/menit, respirasi 20 kali/menit, suhu
36,6 derajat Celcius. Dari anamnesis juga di peroleh
Nyeri Kepala
informasi bahwa pasien suka sekali makan rendang di
rumah makan padang, dan selama ini pasien belum pernah
memeriksakan kesehatannya ke petugas kesehatan.
dan Tengkuk
Kata Sulit Tidak ditemukan kata sulit pada pemicu ini
3 3
• Identitas Pasien : Laki-laki 56 Tahun
• Keluhan utama : Sering sakit kepala disertai leher
bagian belakang
>Onset : 6 Bulan.
>Sifat muncul : Saat istirahat
Kata Kunci •
•
•
Keluhan penyerta : Sesak napas
Riwayat Pengobatan : Tidak periksa kesehatan
Riwayat Sosial : Sering mengkonsumsi rendang
Pemeriksaan Fisik :
>Tekanan darah : 180/100 mmHg
>Heart rate : 90x/menit
>Respiration Rate : 20x/ mnit
>Temperatur tubuh : 36,6 derajat celcius
4 4
Identifikasi
Masalah
Gangguan Sistem
Kardiovaskular
Pemeriksaan Fisik
Diagnosis
Spider Web
Diagnosis kerja Diagnosis Banding
-Hipertensi -Anxiety
-Cephalgia
Hipotesis
Berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang
pasien diduga hipertensi.
1. Interpretasi data tambahan
2. Hipertensi :
Jawaban dibawah ini sesuai dengan apa yang telah kami diskusikan
pada sesi diskusi pleno P1.
Interpretasi Data
Tambahan
Hipertensi
Interpretasi Data
Tambahan
Pemeriksaan penunjang :
• Rontegen thorax AP :
• Kardiomegali (left
Anamnesis :
ventrikel elagment)
• Minum paracetamol
• Cardiothoraxrasio
• Merokok sebungkus/hari
(CTR) 60%
• BB: 90 kg TB: 160 cm (IMT=
• EKG : lefet ventrikel
35,15)
hypertrop (LVH)
• Laboratorium darah :
dalam batas normal
• Labaratorium urin : dalam
batas noemal
Pemeriksaan Fisik :
• Leher :
• JVP 5 ± 2cm
• Thorax :
• Inspeksi : terlihat ictus cordis di SIC V 1 jari
medial LMCS
• Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 1 jari
medial LMCS
• Auskultasi : dalam batas normal
• Abdomen :
• Datar
• Bising usus normal
• Bruit (-)
• Timfani
• Hepar tidak teraba
• Ektremitas :
• Sianosis (-) a+b:c= PA < 50%
• Clubbing finger (-) AP < 55%
• Akral hangat
Interpretasi Data
Tambahan
Sumber
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm
/article/download/2596/1548
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/1
23456789/31341/Chapter%20II.pdf?sequence
=4&isAllowed=y
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/arti
cle/viewFile/268/257
http://journal.fkm.ui.ac.id/epid/article/downlo
ad/1805/612
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/arti
cle/download/844/699
a.Definisi i. Diagnosis
b. Etiologi j. Tatalaksana
c. Epidemiologi k. Pencegahan
d. Patofisiologi i. Prognosis
Hipertensi
e. Klasifikasi
g. Faktor risiko
h. Komplikasi
Definisi
Hipertensi merupakan
peningkatan tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg, pada pemeriksaan
yang berulang.
• Hipertensi essensial/idiopatik
Hipertensi tanpa kelainan dasar patologis
yang jelas. Lebih dari 90% kasus merupakan
hipertensi essensial. Penyebab hipertensi
meliputi factor genetik dan lingkungan
Etiologi
• Hipertensi sekunder
Meliputi 5-10% kasus hipertensi,
merupakan hipertensi sekunder dari
penyakit komorbid atau obat-obat tertentu
yanga dapat meningkatkan tekanan darah.
Prevalensi Hipertensi berdasarkan Pengukuran Tekanan Darah
Epidemiologi
Epidemiologi
1. Berdasarkan Penyebab;
( sistol dan diastol yang meningkat), Hipertensi sistolik ( isolated systolic hypertension )
• Jenis hipertensi lain ;
1. Hipertensi Pulmonal
Berdasar penyebabnya hipertensi pulmonal dapat menjadi penyakit berat yang ditandai dengan
penurunan toleransi dalam melakukan aktivitas dan gagal jantung kanan.
Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya terdapat pada saat Kehamilan, yaitu:
b. Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak sebelum ibu
mengandung janin.
• Obesitas,
• Psikososial & stress,
• Merokok,
• Olahraga,
• Alkohol,
• Konsumsi garam berlebih,
Komplikasi
Menurut Elisabeth J Corwin komplikasi hipertensi terdiri dari stroke, infark
miokard, gagal ginjal, ensefalopati (kerusakan otak) dan pregnancyincluded
hypertension (PIH) (Corwin, 2005).
1. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari 24
jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh
gangguan peredaran darah. (Corwin, 2005).
2. Infark miokardium
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat mensuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus
yang menyumbat aliran darah melalui pembuluh tersebut.
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan
irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada bagianyang menuju ke
kardiovaskular. Mekanisme terjadinya hipertensi pada gagal ginjal kronik oleh
karena penimbunan garam dan air atau sistem renin angiotensin aldosteron
(RAA) (Chung, 1995).
Diagnosis
Anamnesis :
Lama menderita hipertensi dan derajat tekanan darah
Riwayat hipertensi keluarga
Faktor-faktor risiko ( Riwayat DM , Merokok,pola makan, kegemukan,intensitas
olahraga dll)
Pengobatan anti hipertensi sebelumnya
Pemeriksaan Fisik :
Monitor tekanan darah :
Pengukuran tekanan darah pada kedua lengan
Lakukan pengukuran lebih dari dua kali pada dua kunjungan berbeda
Tatalaksana
Obat yg diberikan oleh pasien kasus ini
1. Golongan ACE-I : Kaptopril 25 mg
2. Golongan CCB : Amlodipin 30 mg
Pencegahan hipertensi dilakukan melalui dua pendekatan :
1. pemberian edukasi tentang hipertensi.
2. modifikasi gaya hidup
Pencegahan primer :
Tidur yang cukup
Kurangi makanan berkolesterol tinggi
Perbanyak aktivitas fisik
Kurangi konsumsi alkohol
Konsumsi minyak ikan
Pencegahan sekunder :
Pola makanan yang sehat (kurangi konsumsi garam di diet)
Berhenti merokok
Pencegahan tersier :
pengontrolan darah secara rutin
Olahraga teratur
Pencegahan
Prognosis
Terdapat beberapa skor prediktor yang dapat digunakan untuk
menilai prognosis jangka panjang. Tekanan darah termasuk salah satu
komponen penting untuk penilaian risiko kejadian kardiovaskular. Skor
WHO/ISH memprediksi kejadian kardiovaskular (infark miokard atau stroke)
dalam jangka waktu 10 tahun berdasarkan tekanan darah sistolik, kadar
kolesterol total, diabetes, status merokok, jenis kelamin, serta usia. Skor
prediksi studi Framingham juga memprediksi kejadian kardiovaskular 10
tahun dengan komponen penilaian berupa TDS, usia, penggunaan obat anti
hipertensi, diabetes, status merokok, kadar total kolesterol dan HDL serum.
2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=
http://www.inaheart.org/upload/file/Pedoman_TataLaksna
_hipertensi_pada_penyakit_Kardiovaskular_2015.pdf&ved=
2ahUKEwjmsvm_5ormAhVh73MBHbowCsAQFjAAegQIARAB
&usg=AOvVaw1WRe8f1uLNk4D3Z-5z4FRK
14. http://digilib.unila.ac.id/2440/9/BAB%20II.pdf
15. TIM IDI 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter. Indonesia.
IDI
Tabel
Diagnosis
Banding
Hipertensi vs Cephalgia vs Anxiety
Tabel Diagnosis Banding
Hipertensi (diagnosis kerja) Cephalgia (nyeri kepala)
DEFINISI DEFINISI
Penyebab utama morbilitas dan morbiditas di Indonesia. Dikatakan Salah satu gejala tersering dibidang neurologi, 90% dari individu
hipertensi apabila TDS > 140 mmHg dan TDD > 90 mmHg. pernah mengalami minimal 1 x /thn
ETIOLOGI
ETIOLOGI - Migren (alkohol, obat-obatan, cahaya terang, rasa lelah, kurang
Merokok , Obesitas (BMI ≥30), Immobilitas , Dislipidemia, Diabetes tidur, stres, hipoglikemi; selain itu juga sering berkaitan dengan
mellitus menstruasi dan dalam banyak kasus sembuh selama hamil)
- Tipe tegang (gangguan tidur, stres emosional, menstruasi, ansietas,
PATOFISIOLOGI depresi, stres otot, drug over-use, serta penyakit metabolik dan
- Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik structural
- Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan PATOFISIOLOGI
vasokonstriktor Perangsangan struktur peka nyeri di kepala atau leher berupa : traksi,
displacement, inflamasi, spasme vaskuler, distensi.
TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA
- Biasanya asimptomatik - Gejala sistemik (demam, penurunan berat badan)
- Pusing, Kepala berat, Cepat Lelah, Berdebar-debar dan Gangguan - Faktor risiko sekunder (HIV, kanker sistemik)
penglihatan - Gejala neurologis atau tanda-tanda abnormal (kebingungan,
terganggu kewaspadaan)
Kerusakan organ target - Onset: tiba-tiba, atau sepersekian detik
Jantung : Left ventricular hypertrophy, Angina atau sudah pernah infark
miokard serta Gagal jantung
Otak : Stroke atau TIA
Penyakit ginjal kronis
Penyakit arteri perifer Retinopathy
Anxiety (kecemasan)
DEFINISI
Suatu keadaan emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh rasa ketakutan dan gejala fisik yang menegangkan serta tidak
diinginkan.
ETIOLOGI
- Pandangan psikoanalitik : konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian Id dan Super ego
- Pandangan perilaku : produk frustasi
PATOFISIOLOGI
Faktor-factor predisposisi dan predispitasi – stressor - dikirim ke otak – hypothalamus – menstimulasi saraf otonom dan endokrin –
respon.
Gejala-gejala somatik.
Manifestasi Perifer dari Anxietas : Diarrhae, Lambung terganggu, Perut kembung, nausea, mulut kering Pusing, kepala ringan, tremor,
telapak tangan berkeringat atau dingin, palpitasi, takikardi, gelisah, otot tegang, rasa kesemutan pada extremitas Sulit masuk tidur
atau mempertahankan tidur
Sumber
1. Ramadhani, Sekar Arum. 2015. Aniety. Diakses melalui
http://repository.ump.ac.id/1437/3/SEKAR%20ARUM%20R
AMA%20DHANI%20BAB%20II.pdf