Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang
berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.
Amen
Baca: Amsal 3:27-35
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
KAMIS, 14 JANUARI 2016
Amsal 3:27-35
Amsal 3:27-35
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang
berhak menerimanya; padahal engkau mampu
melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada
sesamamu: pergilah dan kembaliIah, besok akan kuberi
sedangkan yang diminta ada padamu (ay. 27-28)
GB 284:3
Doa : (Ya Allah Mahakasih, kiranya kasih-Ml; menguasai
hati kami sehingga kami tergerak untuk menolong
sesama)
Label: Amsal 3:27-35
Selasa, 14 Oktober 2014
Amsal 3:27-35
Baca : Amsal 3 : 27 – 35
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang
yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu
melakukannya. (Amsal 3 : 27)
Judul:
JANGAN MENUNDA
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Amsal+3:27-35
Amsal 3:27-35
----------------------
Tampilan cetak
Rabu, 11 November 2015
JANGAN MENUNDA
Ketika ada tetangga hendak meminjam peralatan rumah
tangga, acap kali dengan enteng kita berkata, "Oh, maaf
alatnya lagi rusak!" atau "Maaf, sedang dipinjam oleh
kerabat!" Padahal, alat itu ada dan baik-baik saja. Apalagi
saat ada yang datang mau meminjam uang untuk
keperluan darurat keluarga, bisa jadi kita malah berkata,
"Maaf, anak kami juga baru mendaftar kuliah, jadi
keuangan kami juga sedang seret!"
Firman Tuhan dengan jelas mengajari kita untuk tidak
menunda berbuat baik ketika kita mampu melakukannya
dan bantuan yang diperlukan ada pada kita. Kita pun
harus memberi dengan penuh kerelaan hati dan tidak
menolak ketika ada yang datang meminjam. Karena Allah
mengasihi orang yang melakukan hal demikian.
Filipus di Samaria
PENYEMIR DERMAWAN
Albert Lexie adalah penyemir sepatu dari Monessen,
Pennsylvania, AS. Bukan tukang semir biasa, namun
tukang semir yang secara dermawan menyumbangkan
dana untuk badan amal. Ia bekerja di Rumah Sakit Anak
di Pittsburgh sejak awal 1980-an. Sampai dengan
Februari 2013, ia telah mengumpulkan uang senilai 200
ribu dolar (sekitar 1, 9 miliar rupiah) dari uang tips selama
bekerja dan menyumbangkannya untuk dana perawatan
bagi orang yang tidak mampu. Lexie kemudian
mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain sebagai
"All-Stars Among Us" oleh majalah People. Terbit pula
buku kisah hidupnya, berjudul Albert's Kids: The Heroic
Work of Shining Shoes for Sick Children.
Untuk menjadi orang yang dermawan, kita tidak perlu
menunggu sampai memiliki harta kekayaan yang
berlimpah terlebih dulu. Apa yang sudah kita miliki di
dalam hidup saat ini bisa kita gunakan untuk melakukan
sesuatu yang bermanfaat untuk menolong orang lain.
Sekecil apa pun karya yang bisa kita hasilkan, sepanjang
kita melakukannya dengan penuh sukacita dan
keikhlasan, tentu hal itu dapat menjadi berkat bagi orang
lain.
Kita dipanggil untuk melakukan perbuatan baik bagi
mereka yang membutuhkan dan berhak menerimanya.
Selama kita mampu melakukannya, tidaklah patut jika kita
menahan diri dalam berbuat baik (ay. 27). Kemampuan
yang Tuhan karuniakan bukan hanya untuk kita gunakan
bagi kepentingan diri sendiri, melainkan untuk memberkati
sesama juga. Maukah kita berbagi? -- Wahyu
Barmanto /Renungan Harian
***
KEDERMAWANAN BUKAN MENGALIR DARI
KELIMPAHAN,
MELAINKAN DARI DALAM HATI YANG
BERBELASKASIHAN.
***
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan
Harian tanpa seizin penerbit (Yayasan Gloria)
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan
Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY
GLORIA
Renungan GMIM 21-27 April
TEMA BULANAN:
"Kuasa Kebangkitan Kristus memberi Kemenangan"
TEMA MINGGUAN:
"Kalahkan kejahatan dengan kebaikan"
Bahan Alkitab: Amsal 3:27-35; Roma 12:9-21
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Tema bulanan di April 2013 ini adalah"Kuasa kebangkitan
Yesus memberi kemenangan". Dengan teman ini diharapkan
gereja/orang-orang percaya dapat mengalahkan kuasa
dosa/keinginan daging karena dengan kebangkitan Yesus,
manusia didamaikan dengan Allah, sesama manusia dan alam.
Tema ini juga diharpakan dapat menerangi orang-orang percaya
untuk memahami seluruh kehendak firman-Nya dan merubah
nilai dan sikap hidup. Adapun tema mingguan adalah
"kalahkanlah kejahatan dengna kebaikan". Tema ini diangkat
dari teks Amsa 3:27-35 dan Roma 12:9-21. Dari tema mingguan
ini diharapkan orang percaya hidup dalam kebaikan sebagai
jawaban atas kebangkita Kristus karena Allah membenci
kejahatan tapi mencintai kebaikan. Orang percaya juga
dinasihati untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
dan siap menghadapi persoalan apapun tanpa kekerasan.
PEMBAHSAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Di dalam Amsal pasal 3, HIKMAT menampilkan dirinya seperti
seorang ayah, karena itu ia menyapa pendengarnya dengan
akrab "anak-ku". Melalui sapaan akrab ini menganjurkan bahwa
pengajaran yang bertujuan mengarahkan eksistensi hidup
manusia harus dilakukan dengan akrab. Dalam bacaan ini,
HIKMAT menganjurkan pendengarnya untuk berbuat baik.
Anjuran-anjuran ini berisi larangan - tipikal ayah yang melarang
anaknya untuk tidak ini/itu yang dimulai dengan kata larangan
"janganlah". Ada lima anjuran dalam bacaan ini yang dimulai
dengan kata larangan yaitu pada ayat 27, 28, 29, 30 dan 31.
Kelima anjuran ini bertujuan mengatur "relasi" dengan sesama.
Kelima anjuran - berturut-turut - dari pengamsal sifatnya
bersyarat: (i) kebaikan jangan ditahan jika mampu dilakukan;
(ii) jangan memberi janji jika engkau memiliki apa yang
diminta; (iii) jangan merencananakan yang
jahat sedangkan sesamamu tinggal bersama engkau tanpa
curiga; (iv) jangan bertengkar dengan seseorang jika ia tidak
berbuat jahat kepadamu; (v) jangan iri kepada orang
lalim karena itu kekejian bagi TUHAN. Makna dari anjuran-
anjuran ini adalah untuk menarik perhatian pendengar supaya
tidak pernah menahan atau menunda untuk berbuat baik.
Berbuat baik itu harus se-segera mungkin karena TUHAN
Mahatahu.
Ayat 33-35 memberikan jaminan kepada pendengar-pendengar
yang mau mengikuti anjurannya yaitu: TUHAN bergaul erat
dengan orang yang jujur; memberkati tempat kediaman orang
benar; dan mengasihani orang yang rendah hati. Keseluruhan
anjuran itu bertujuan untuk sampai pada maksud ini, ditambah
lagi denga keyakinan pengamsal kalau "orang yang bijak akan
mewarisi kehormatan". Intonasi ini menunjukkan adanya
harapan gemilang di hari depan bagi orang-orang - bijak - yang
mau mendengarkan dan mempraktekkan anjuran HIKMAT,
karena dengan mengikuti anjurannya orang diantar pada sebuah
relasi harmonis baik itu secara vertikal dengan TUHAN maupun
secara horizontal dengan sesamanya.
Di dalam Roma 12:9-21, Paulus memberi nasihat kepada jemaat
di Roma untuk hidup dalam kasih. Nasihat ini harus dikaitkan
dengan tujuan nasihat rasul Paulus yang menitikberatkan pada
kesatuan dan persatuan gereja sebagai "satu tubuh" di dalam
Kristus. Sebagai satu tubuh, maka peran setiap anggota tubuh
yang beragam harus dipandang dalam kesatuan sebagai tindakan
melayani kepentingan "tubuh" sebagai satu kesatuan. Apabila
jemaat di Roma menjadi kisruh karena berbagai pertentangan,
sudah tentu akan melahirkan preseden bruk bagi gereja dan
wibawa Paulus sebagai rasul. Karenanya kasih adalah perekat
utama untuk mengantisipasi konflik yang bakal terjadi akibat
perbedaan pandangan internal gereja. Dengan alasan inilah
maka kasih menjadi penting sebagai landasan pola pikir dan
pola laku anggota-anggota tubuh Kristus. Dengan
mempraktekan kasih dalam maknanya yang paling hakiki
(agape) maka tidak ada orang yang akan merasa dirinya lebih
pandai dari yang lain, sebab eksistensi diri - tubuh, jiwa dan roh
- dari setiap orang ditundukan pada ketulusan pada ketulusan
untuk saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi
hormat. Hal ini sudah tentu akan membangkitkan gairah untuk
masuk dalam kehidupan yang berbasis pada ke-setia-an, ke-
sepikir-an dalam hidup bersama. Apabila kasih menjadi fondasi
maka kedamaian dipandang sebagai efek yang ditimbulkan dari
perilaku hidup di dalam kasih itu. Pesan dalam ayat 17:21
adalah pola hidup yang ditawarkan oleh rasul Paulus kepada
"anggota-anggota tubuh Kristus yang hidup di dalam kasih"
ketika berhadapan dengan orang-orang yang menolak untuk
hidup dalam kasih Kristus. Orang-orang yang masih hidup
dalam kungkungan dosa memiliki kecenderungan untuk
mengutamakan kepentingan diri sendiri dan menganggap
dirinya jauh lebih pandai dari orang lain. Pola hidup yang
demikian rawan terjerumus dalam kuasa iblis rentan dipakai
untuk menyakiti sesama dan cenderung bertindak tidak dalam
koridor menghargai sesama. Berhadapan dengan orang-orang
demikian, pengikut Kristus diajak untuk mengalah dan
mengupayakan perdamaian, karena dengan bersikap demikian
maka pengikut Kristus memberi ruang bagi Allah untuk
bertindak dalam keadilan-Nya. Pola hidup di dalam kasih pada
puncaknya menjadi semakin ekstrim yaitu dengan "berbuat baik
kepada musuh". Mengasihi adalah tanda bahwa pengikut
Kristus berkehendak untuk mengalahkan kejahatan dengan
kebaikan. Pada tahap inilah maka kasih Kristus menjadi nyata
dan sempurna karena Kristus telah meneladankan itu - melalui
pengorbanan-Nya, supaya pengikutNya dikuatkan untuk sampai
pada tahap ini.
Makna dan Implikasi Firman
Ajaran Kristen menuntut pengikutnya untuk hidup
"menyerupai" Kristus atau meniru Kristus (Imitatio Christi).
Proses untuk menyerupai Kristus bukanlah proses gampang
karena sebagaimana Kristus telah memberikan diriNya untuk
menebus umat manusia, maka sikap "memberikan diri" ini harus
mewarnai perjalanan hidup setiap individu yang mengaku
dirinya sebagai pengikut Kristus. Arena untuk mempraktekan
"Imitatio Christi" ini adalah dunia. Dunia adalah tempat di mana
setiap pengikut Kristus hidup, bekerja, berelasi, dan
mempraktekan imannya kepada Kristus. Kristus dapat
digambarkan sebagai "HIKMAT" yang memberi petunjuk
tentang tata aturan hidup baik dan benar. Kebaikan-Nya
dinyatakan melalui mujizat-mujizat yang dikerjakan-Nya, rela
menebus dosa manusia dengan darah-Nya, serta melalui
penyertaan-Nya atas kehidupan setiap orang beriman. Petunjuk
hidup Kristus menjadi standar untuk menilai seberapa dekat kita
mengimitasi pola hidup Kristus. Bacaan di atas menyentil
tentang bagaimana "kebaikan" harus dilakukan se-segera
mungkin tanpa penundaan. Kristus telah melakukan hal ini
dengan sempurna. Hal ini dinyatakan dengan integritasNya
kepada BAPA di Sorga untuk meminum cawan penderitaan
danmenjadi tebusan bagi umat manusia tanpa menunda-nunda.
Pada titik inilah maka maksud kedatangan Kristus ke dunia
tercapai. Kebaikan Allah dinyatakan melalui pengorbanan
Kristus. Kebaikan sudah tentu mengandalkan "pengorbanan";
ketika kita mau berbbuat baik maka kita sedang
"mengorbankan" sesuatu demi kebaikan itu. Contohnya, ketika
si A mau mendonorkan darah bagi PMI, maka ia secara sukarela
memberikan sebagian dari dirinya untuk alansan tersebut.
Kebaikan Kristus tidak mengandaikan adanya "syarat" karena
hal itu berdasar pada "agape" - kasih yang tak menuntut balas.
Dalam kerangka "Imatatio Christi", maka diharapkan pengikut-
pengikut Kristus dapat mempraktekan laku hidup yang
melakukan kebaikan tanpa syarat itu. Sikap rendah hati dan mau
saling menghargai menjadi "wajib", karena hanya dengan cara
itu - mencontoh sikap Kristus - maka eksistensi jemaat Tuhan
dapat terpelihara. Kasih dan kebaikan niscaya merupakan
semprotan air yang dapat memadamkan api yang disemburkan
oleh si jahat iblis melalui antek-anteknya.
PERTANYAAN DISKUSI
1). Apakah arti "mengasihi" bagi saudara menurut bacaan
Alkitab ini? Dan pernahkan saudara menganggap "mengasihi"
itu hanya sebuah konsep tanpa makna? Mengapa?
2). Apakah arti "kejahatan" bagi saudara? Apakah ada
"kejahatan" yang tidak termaafkan menurut saudara? Mengapa?
TEMA BULANAN:
"Kuasa Kebangkitan Kristus memberi Kemenangan"
TEMA MINGGUAN:
"Kalahkan kejahatan dengan kebaikan"
Bahan Alkitab: Amsal 3:27-35; Roma 12:9-21
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Tema bulanan di April 2013 ini adalah"Kuasa kebangkitan
Yesus memberi kemenangan". Dengan teman ini diharapkan
gereja/orang-orang percaya dapat mengalahkan kuasa
dosa/keinginan daging karena dengan kebangkitan Yesus,
manusia didamaikan dengan Allah, sesama manusia dan alam.
Tema ini juga diharpakan dapat menerangi orang-orang percaya
untuk memahami seluruh kehendak firman-Nya dan merubah
nilai dan sikap hidup. Adapun tema mingguan adalah
"kalahkanlah kejahatan dengna kebaikan". Tema ini diangkat
dari teks Amsa 3:27-35 dan Roma 12:9-21. Dari tema mingguan
ini diharapkan orang percaya hidup dalam kebaikan sebagai
jawaban atas kebangkita Kristus karena Allah membenci
kejahatan tapi mencintai kebaikan. Orang percaya juga
dinasihati untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
dan siap menghadapi persoalan apapun tanpa kekerasan.
PEMBAHSAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Di dalam Amsal pasal 3, HIKMAT menampilkan dirinya seperti
seorang ayah, karena itu ia menyapa pendengarnya dengan
akrab "anak-ku". Melalui sapaan akrab ini menganjurkan bahwa
pengajaran yang bertujuan mengarahkan eksistensi hidup
manusia harus dilakukan dengan akrab. Dalam bacaan ini,
HIKMAT menganjurkan pendengarnya untuk berbuat baik.
Anjuran-anjuran ini berisi larangan - tipikal ayah yang melarang
anaknya untuk tidak ini/itu yang dimulai dengan kata larangan
"janganlah". Ada lima anjuran dalam bacaan ini yang dimulai
dengan kata larangan yaitu pada ayat 27, 28, 29, 30 dan 31.
Kelima anjuran ini bertujuan mengatur "relasi" dengan sesama.
Kelima anjuran - berturut-turut - dari pengamsal sifatnya
bersyarat: (i) kebaikan jangan ditahan jika mampu dilakukan;
(ii) jangan memberi janji jika engkau memiliki apa yang
diminta; (iii) jangan merencananakan yang
jahat sedangkan sesamamu tinggal bersama engkau tanpa
curiga; (iv) jangan bertengkar dengan seseorang jika ia tidak
berbuat jahat kepadamu; (v) jangan iri kepada orang
lalim karena itu kekejian bagi TUHAN. Makna dari anjuran-
anjuran ini adalah untuk menarik perhatian pendengar supaya
tidak pernah menahan atau menunda untuk berbuat baik.
Berbuat baik itu harus se-segera mungkin karena TUHAN
Mahatahu.
Ayat 33-35 memberikan jaminan kepada pendengar-pendengar
yang mau mengikuti anjurannya yaitu: TUHAN bergaul erat
dengan orang yang jujur; memberkati tempat kediaman orang
benar; dan mengasihani orang yang rendah hati. Keseluruhan
anjuran itu bertujuan untuk sampai pada maksud ini, ditambah
lagi denga keyakinan pengamsal kalau "orang yang bijak akan
mewarisi kehormatan". Intonasi ini menunjukkan adanya
harapan gemilang di hari depan bagi orang-orang - bijak - yang
mau mendengarkan dan mempraktekkan anjuran HIKMAT,
karena dengan mengikuti anjurannya orang diantar pada sebuah
relasi harmonis baik itu secara vertikal dengan TUHAN maupun
secara horizontal dengan sesamanya.
Di dalam Roma 12:9-21, Paulus memberi nasihat kepada jemaat
di Roma untuk hidup dalam kasih. Nasihat ini harus dikaitkan
dengan tujuan nasihat rasul Paulus yang menitikberatkan pada
kesatuan dan persatuan gereja sebagai "satu tubuh" di dalam
Kristus. Sebagai satu tubuh, maka peran setiap anggota tubuh
yang beragam harus dipandang dalam kesatuan sebagai tindakan
melayani kepentingan "tubuh" sebagai satu kesatuan. Apabila
jemaat di Roma menjadi kisruh karena berbagai pertentangan,
sudah tentu akan melahirkan preseden bruk bagi gereja dan
wibawa Paulus sebagai rasul. Karenanya kasih adalah perekat
utama untuk mengantisipasi konflik yang bakal terjadi akibat
perbedaan pandangan internal gereja. Dengan alasan inilah
maka kasih menjadi penting sebagai landasan pola pikir dan
pola laku anggota-anggota tubuh Kristus. Dengan
mempraktekan kasih dalam maknanya yang paling hakiki
(agape) maka tidak ada orang yang akan merasa dirinya lebih
pandai dari yang lain, sebab eksistensi diri - tubuh, jiwa dan roh
- dari setiap orang ditundukan pada ketulusan pada ketulusan
untuk saling mengasihi dan saling mendahului dalam memberi
hormat. Hal ini sudah tentu akan membangkitkan gairah untuk
masuk dalam kehidupan yang berbasis pada ke-setia-an, ke-
sepikir-an dalam hidup bersama. Apabila kasih menjadi fondasi
maka kedamaian dipandang sebagai efek yang ditimbulkan dari
perilaku hidup di dalam kasih itu. Pesan dalam ayat 17:21
adalah pola hidup yang ditawarkan oleh rasul Paulus kepada
"anggota-anggota tubuh Kristus yang hidup di dalam kasih"
ketika berhadapan dengan orang-orang yang menolak untuk
hidup dalam kasih Kristus. Orang-orang yang masih hidup
dalam kungkungan dosa memiliki kecenderungan untuk
mengutamakan kepentingan diri sendiri dan menganggap
dirinya jauh lebih pandai dari orang lain. Pola hidup yang
demikian rawan terjerumus dalam kuasa iblis rentan dipakai
untuk menyakiti sesama dan cenderung bertindak tidak dalam
koridor menghargai sesama. Berhadapan dengan orang-orang
demikian, pengikut Kristus diajak untuk mengalah dan
mengupayakan perdamaian, karena dengan bersikap demikian
maka pengikut Kristus memberi ruang bagi Allah untuk
bertindak dalam keadilan-Nya. Pola hidup di dalam kasih pada
puncaknya menjadi semakin ekstrim yaitu dengan "berbuat baik
kepada musuh". Mengasihi adalah tanda bahwa pengikut
Kristus berkehendak untuk mengalahkan kejahatan dengan
kebaikan. Pada tahap inilah maka kasih Kristus menjadi nyata
dan sempurna karena Kristus telah meneladankan itu - melalui
pengorbanan-Nya, supaya pengikutNya dikuatkan untuk sampai
pada tahap ini.
Makna dan Implikasi Firman
Ajaran Kristen menuntut pengikutnya untuk hidup
"menyerupai" Kristus atau meniru Kristus (Imitatio Christi).
Proses untuk menyerupai Kristus bukanlah proses gampang
karena sebagaimana Kristus telah memberikan diriNya untuk
menebus umat manusia, maka sikap "memberikan diri" ini harus
mewarnai perjalanan hidup setiap individu yang mengaku
dirinya sebagai pengikut Kristus. Arena untuk mempraktekan
"Imitatio Christi" ini adalah dunia. Dunia adalah tempat di mana
setiap pengikut Kristus hidup, bekerja, berelasi, dan
mempraktekan imannya kepada Kristus. Kristus dapat
digambarkan sebagai "HIKMAT" yang memberi petunjuk
tentang tata aturan hidup baik dan benar. Kebaikan-Nya
dinyatakan melalui mujizat-mujizat yang dikerjakan-Nya, rela
menebus dosa manusia dengan darah-Nya, serta melalui
penyertaan-Nya atas kehidupan setiap orang beriman. Petunjuk
hidup Kristus menjadi standar untuk menilai seberapa dekat kita
mengimitasi pola hidup Kristus. Bacaan di atas menyentil
tentang bagaimana "kebaikan" harus dilakukan se-segera
mungkin tanpa penundaan. Kristus telah melakukan hal ini
dengan sempurna. Hal ini dinyatakan dengan integritasNya
kepada BAPA di Sorga untuk meminum cawan penderitaan
danmenjadi tebusan bagi umat manusia tanpa menunda-nunda.
Pada titik inilah maka maksud kedatangan Kristus ke dunia
tercapai. Kebaikan Allah dinyatakan melalui pengorbanan
Kristus. Kebaikan sudah tentu mengandalkan "pengorbanan";
ketika kita mau berbbuat baik maka kita sedang
"mengorbankan" sesuatu demi kebaikan itu. Contohnya, ketika
si A mau mendonorkan darah bagi PMI, maka ia secara sukarela
memberikan sebagian dari dirinya untuk alansan tersebut.
Kebaikan Kristus tidak mengandaikan adanya "syarat" karena
hal itu berdasar pada "agape" - kasih yang tak menuntut balas.
Dalam kerangka "Imatatio Christi", maka diharapkan pengikut-
pengikut Kristus dapat mempraktekan laku hidup yang
melakukan kebaikan tanpa syarat itu. Sikap rendah hati dan mau
saling menghargai menjadi "wajib", karena hanya dengan cara
itu - mencontoh sikap Kristus - maka eksistensi jemaat Tuhan
dapat terpelihara. Kasih dan kebaikan niscaya merupakan
semprotan air yang dapat memadamkan api yang disemburkan
oleh si jahat iblis melalui antek-anteknya.
PERTANYAAN DISKUSI
1). Apakah arti "mengasihi" bagi saudara menurut bacaan
Alkitab ini? Dan pernahkan saudara menganggap "mengasihi"
itu hanya sebuah konsep tanpa makna? Mengapa?
2). Apakah arti "kejahatan" bagi saudara? Apakah ada
"kejahatan" yang tidak termaafkan menurut saudara? Mengapa?
Diposkan oleh Fhasixteen TV di 15.40
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi
ke FacebookBagikan ke Pinterest
RENUNGAN SBU MALAM
KAMIS, 14 JANUARI 2016
Amsal 3:27-35
BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA
Konteks
Anjuran untuk berbuat baik
3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang
yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu
melakukannya. 3:28 Janganlah engkau berkata kepada
sesamamu: “Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,”
sedangkan yang diminta ada padamu. 3:29 Janganlah
merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan
tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.
3:30 Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan
seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu. 3:31
Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan
kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya,
3:32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi
TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat. 3:33
Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi
tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. 3:34 Apabila
Ia menghadapi pencemooh, maka Iapun mencemooh,
tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya. 3:35 Orang
yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang
bebal akan menerima cemooh.
MINGGU I SESUDAH EPIFANI
KAMIS, 14 JANUARI 2016
RENUNGAN MALAM
GB 284:1 -Berdoa
BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA
Amsal 3:27-35
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang
yang berhak menerimanya; padahal engkau mampu
melakukannya. Janganlah engkau berkata kepada
sesamamu: pergilah dan kembaliIah, besok akan kuberi
sedangkan yang diminta ada padamu (ay. 27-28)
Di awal bulan November 2015, diberitakan di media online
dan telivisi bahwa Kapolres Cianjur memberikan bantuan
bersama beberapa donatur dan pihak-pihaak terkait untuk
Andun Suherman dan Iyah Khodijah yang adalah
keluarga yang sangat miskin yang tinggal di rumah reyot
hampir rubuh di Cianjur Jawa Barat. Karena sangat miskin
dan tidak memiliki apapun untuk di masak, Iyah Khodijah
pernah memasak batu supaya anak-anaknya yang
kelaparan tidak merengek minta makan, Sungguh
memilukan.
Nasihat untuk berbuat baik menjadi pokok pemberitaan
dari bacaan Alkitab hari ini. Jikakfta mampu berbuat baik,
lakukanlah segera, jangan ditahan dan ditunda Karena
ada orang-orang yang berhak menerimanya yaitu orang-
orang yang membutuhkan pertolongan. Jika kita mampu
melakukannya jangan lari dari kewajiban berbuat baik
dengang berbaga bagai alasan. Tindakan kebaikan yang
lain adalah: jangan merencanakan kejahatan yang dapat
menghancurkan sesama dan juga merusak hubungan
baik dan saling percaya; jangan bertengkar, apalagi tanpa
alasan yang njelas; jangan iri pada hidupeorang lalim
.yang cepat mengumpulkan harta melalui perbuatan jahat
dan jangan mengikuti perbuatan yang lalim seperti
membunuh, merampas, mencuri, menipu, dll,
Dan Tuhan memberikan jaminan buatn kita bahwa Dia
akan memberkati orang benar dan menghukum orang
fasik. Semasa saya vikaris; ada seorang perempuan
munda, peiayan Persekutuan Teruna yang memberikan
gajinya sebulan dan sembako kepada-seorang
perempuan buruh bangunan di.Bali yang hidupnya sangat
miskin. Perempuan itu bekerja bukan hanya untuk makan,
tetapi terutama untuk membayar hutang-hutangnya. Kata-
Dalai Lama, “Tujuan utama kita dalam hidup ini adalah
menolong sesama manusia; Dan jika kita tidak dapat
menolong mereka, setidaknya jangan men yakiti mereka.
Memang benar, kehadiran kita di gdunia ini adalah juntuk
berbuat baik dan bukan untuk berbuat jahat dengan
menyakiti sesama kita. Kita diciptakang oleh Tuhan
dengan kemampuan untuk berbuat baik seperti bunyi
Efesus 2:10, “Kita ini buatan Allah, dicfiptakan dalam
Kristils Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang
dipersiapkan A!Iah sebelumnya.
Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. “Saudaraku,
sebelum mengakhiri hari ini, marilah kita merenungkan
pertanyaannini: Sudahkah-kita berbuatbaik hari inf?
GB 284:3
Doa : (Ya Allah Mahakasih, kiranya kasih-Ml; menguasai
hati kami sehingga kami tergerak untuk menolong
sesama)
BACAAN
Amsal 3:27-35
Bacaan Amsal kita hari ini sangat indah, kita diajak untuk
memberikan kebaikan ketika kita bisa memberikannya. Jangan
pelit berbuat baik. Jika bisa silakan dilakukan, tidak perlu
menunda-nunda kebaikan itu.
Namun ada pesan yang lain yang kita temukan dalam bacaan
kita hari ini, beberapa pesan itu adalah: kepada orang yang baik
kepada kita, jangan merencanakan kejahatan atasnya.
Berikutnya jangan bertengkar dengan orang yang tidak berbuat
jahat kepada kita.
Maka tanpa perlu berpanjang lebar lagi, satu hal ini lakukankah:
Jika sekarang bisa mengapa harus menunggu besok, lakukanlah
kebaikan dengan apa yang kita miliki.