Anda di halaman 1dari 13

PADANG MAHSYAR

Oleh:
 Fahmi Hidayatuloh
 Fajrin Trie Septiyani
 Firial Malika Fissilmi
 Fitri Intan Mufidah
 Hendra Gunawan
PENGERTIAN

Yaumul Mahsyar yaitu, hari dikumpulkannya


dimana seluruh manusia akan dikumpulkan di
padang mahsyar tanpa terkecuali. Pada hari itu,
manusia akan menjalani pemeriksaan dan juga
perhitungan amal – amal yang sudah di lakukan
di dunia.
KEADAAN DI YAUMUL MAHSYAR

Manusia dikumpulkan tidak beralas kaki, tidak


berpakaian, dan tidak dikhitan.
Kebingungan manusia, ketakutan, dan
kepanikan mereka. Ia lupa akan keluarga, sibuk
sendiri, karena datang sendirian.
Umat manusia akan bertekuk lutut.
Manusia dihadapan Allah SWT tidak bisa
menyembunyikan sesuatu apapun.
َ َ ‫َا َ َ َع ْف َرا‬َ ‫ة َعلَى أَ ْرض ََ ْي‬ ِ ‫م ْال ِقيَا َم‬ ُ ‫ش ُر ال َّن‬
َ ‫اس يَ ْو‬ ْ ‫ُي‬
َ ‫ح‬
. ‫حد‬ َ َ ‫م أل‬ٌ َ‫ لَ ْيسَ فِيهَا م َْعل‬: ‫ل أَ ْو َغ ْي ُر ُه‬ ٌ ‫س ْه‬
َ ‫ل‬ َ ‫ َقا‬. » ‫ة نَ ِقى‬ َ ‫َك ُق ْر‬
ِ ‫ص‬
Manusia dikumpulkan pada hari kiamat di atas “
tanah putih kemerah-merahan seperti tepung roti
yang bersih”, Sahl atau yang lainnya berkata,
“Tidak ada tanda (bangunan atau gedung) milik
siapa pun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mereka dihimpun dalam kondisi telanjang,
belum dikhitan, dan tanpa mengenakan alas
kaki. Mereka digiring menuju mahsyar
berkelompok, ada yang berkendaraan, ada yang
berjalan kaki dan ada yang berjalan telungkup di
atas wajahnya.
SUASANA DI PADANG MAHSYAR
Manusia semua berdiri di hadapan Allah selama
setengah hari, yang kadarnya satu hari sama dengan lima
puluh ribu tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
‫ن‬ ْ ‫ف يَ ْوم ِم‬ ِ ‫ص‬ْ ِ‫) ِم ْقدَا َر ن‬6 ‫م ْينَ (المطففين‬ ِ َ‫اس لِ َربِ ْال َعال‬ُ ‫م ي َُق ْو ُم ال َّن‬
َ ‫يَ ْو‬
ِ‫س لِ ْل ُغ ُر ْوب‬ ْ
‫م‬ َّ
‫الش‬ ‫ي‬ ِ ‫َل‬
‫د‬ َ
‫ت‬ َ
‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ْ
‫ؤ‬ ُ
‫م‬ ْ ‫ك َعلَى‬
‫ال‬ َ ِ ‫ل‬‫ذ‬َ ُ
‫ن‬ ‫َو‬‫ه‬ ُ
‫ي‬ َ
‫ف‬ ‫َة‬
‫ن‬ ‫س‬ َ َ
‫ف‬ ْ َ‫س ْينَ أ‬
‫ل‬ ِ ‫م‬ْ ‫خ‬
َ
ِ ِ ِ
َ‫ى أَ ْن تَ ْغ ُرب‬ َ ‫إِل‬
“Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul
‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu
hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka
diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya)
seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.”
(HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh
al-Albani dalam Shahut Targhib wat Tarhib no. 3589)
. ‫َار ِميل‬ ‫د‬ ْ
‫ق‬ ‫م‬ َ ْ ُ ْ َ ُ َ‫ح َّتى ت‬ َ ‫ق‬ ْ َ ‫ة ِمنَ ْال‬ ِ ‫م ْال ِقيَا َم‬َ ‫س يَ ْو‬ ُ ‫م‬ ْ ‫الش‬َّ ‫ ُت ْدنَى‬
ِ ِ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ون‬ ‫ك‬ ِ ‫خل‬
‫ون إِلَى‬ ُ ‫َن ي َُك‬ ْ ‫مم‬ ْ ‫م ْن ُه‬ ِ ‫ق َف‬ ِ ‫م فِى ْال َع َر‬ ْ ‫اس َعلَى َق ْد ِر أَ ْعمَالِ ِه‬ ُ ‫ون ال َّن‬ ُ ‫َفي َُك‬
ِ ‫ون إِلَى ح َْق َو ْي‬
‫ه‬ ُ ‫َن ي َُك‬ ْ ‫مم‬ ْ ‫ه َو ِم ْن ُه‬ِ ‫ون إِلَى ُر ْكبَ َت ْي‬ ُ ‫َن ي َُك‬ ْ ‫مم‬ ْ ‫ه َو ِم ْن ُه‬ِ ‫َك ْعبَ ْي‬
. » ‫ق إِ ْلجَا ًما‬ ُ ‫م ُه ْال َع َر‬ ُ ِ‫َن ُي ْلج‬ْ ‫مم‬ ْ ‫َو ِم ْن ُه‬
“Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari
kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia
berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka
ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula
yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke
pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh
keringatnya.”
(HR. Muslim)
Di tengah suasana yang panas itu, ada sekelompok
manusia yang beruntung dan berbahagia karena
mendapat naungan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Ada tujuh orang yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada
hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu:
Pemimpin yang ‘adil, pemuda yang tumbuh dalam
beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terikat
dengan masjid, dua orang yang cinta karena Allah,
berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya,
seorang yang diajak mesum oleh wanita yang
berkududukan dan cantik lalu ia mengatakan
“Sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seorang yang
bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-
sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
dikeluarkan oleh tangan kanannya dan seorang yang
mengingat Allah di tempat yang sepi, lalu kedua matanya
berlinangan air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)
SYARAT DAN SYAFAAT

• Keridhaan Allah SWT terhadap orang


yang memberi syafaat
• Keridhaan Allah SWT terhadap orang
yang diberi syafaat
• Izin Allah SWT untuk memberikan syafaat
SEBAB SYAFAAT

• Tauhid dan ikhlas beribadah kepada Allah SWT


• Puasa
• Doa setelah adzan
• Shalawat terhadap nabi
• Penduduk kota yang bersabar menghadapi
kesulitan hidup disana
• Banyak bersujud
• Shalat jenazah kaum muslimin bagi mayit yang
muslim
PEMBERI SYAFAAT SELAIN RASUL

• Para malaikat
• Para nabi dan orang mukmin yang saleh
• Anak-anak orang mukmin
• Orang orang yang gugur di jalan Allah
SWT
• Al-Qur’an
Di padang mahsyar, Allah menghardik dan mencela orang-orang
kafir di hadapan seluruh makhluk, karena tindakan mereka
menyekutukan Allah dengan berhala-berhala dan mengkultuskan
orang shalih serta fanatik terhadap sesembahan nenek moyang
mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami
sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang
telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu
(di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafa’at besertamu yang kamu
anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah
terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa
yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al An’am: 94)
Setelah kaum kafir mengetahui nasibnya dan kaum munafiqin
dalam keadaan hina-dina, maka terjadilah dialog antar mereka di
depan ahli mahsyar, sementara satu sama lain saling melempar
tanggung jawab dan saling menyalahkan (kisahnya dapat dilihat di
surat Qaf: 27-29, Yunus: 28-30 dan Ash Shaffat: 27-34).
TERIMA KASIH

Sumber:
Al – Qur’an
As - Sunnah

Anda mungkin juga menyukai