Anda di halaman 1dari 49

Menerapkan Budidaya HPT

Hijauan makanan ternak

Hijauan makanan ternak adalah bagian dari tanaman baik berupa pucuk,
daun atau bagian atas dari tanaman yang biasa dimakan oleh ternak
tanpa menimbulkan gangguan fisiologis ternak yang mengkonsumsinya.
Ternak mengkonsumsi hijauan tiada lain adalah untuk mencukupi
kebutuhan energi.
Dilihat dari kandungan nutriennya (zat gizi), hijauan
makanan ternak dibagi menjadi dua golongan

• hijauan pakan sumber serat (Rumput  6000 spesies)


• hijauan pakan sumber protein (Legume  14000 spesies)
Hijauan pakan sumber serat adalah pakan yang berasal dari
tanaman yang memiliki kandungan serat di atas 10%
(kandungan dinding sel lebih dari 35%) dan kandungan
protein kasar kurang dari 20%.

Hijauan pakan sumber protein adalah pakan asal tanaman


yang memiliki kandungan serat kasar di atas 10%
(kandungan dinding lebih dari 35%) dan kandungan
protein kasarnya di atas 20%.
Fungsi Hijauan Pakan bagi Ternak Ruminansia

• Penggertak agar rumen (perut) dapat berfungsi


normal
• Sumber serat bagi ternak. Pada sapi laktasi, hijauan
yang diberikan minimal 40% dari total BK ransum
atau sekitar 1,5% dari BB ternak.
• Sumber vitamin A, D, dan E
Jenis Hijauan Makanan Ternak
• Hijauan asal rumput-rumputan (Gramineae)

• Hijauan asal kacang-kacangan (Leguminosa)


- Legume pohon (berkayu)
- Legume semak “forbs” : berdaun lebar dan tanaman tidak berkayu
(merambat/semak)

• Hijauan asal limbah pertanian dan perkebunan


Rumput-rumputan (Gramineae)

A. Rumput Potongan

B. Rumput Padang Gembala


a. Rumput Potong

Ciri-ciri rumput potong adalah :


• Produksi persatuan luas cukup tinggi
• Tumbuh tinggi secara vertikal
• Banyak anakan
• Responsif terhadap pemupukan
• Tidak tahan renggutan

Termasuk kelompok ini adalah rumput Gajah (Pennisetum


purpureum), rumput Raja (Pennisetum purpupoides), rumput
Benggala (Panicum maximum), rumput Setaria (Setaria
sphacelata), rumput Bede (Brachiaria decumbens) dan lain-
lain
1. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput Napier/Rumput Uganda
• Asal rumput : Afrika tropis
• Berumur panjang (6 tahun produktif), tumbuh tegak membentuk rumpun
dan tinggi tanaman dewasa 1,5 - 3 meter
• Tumbuh baik pada daerah curah hujan > 1000 mm, dan relatif tahan
kering
• Dapat tumbuh sampai pada ketinggian 3000 m dpl
• Perbanyak dg stek atau sobekan rumpun, jarak tanam 60 x 90 cm
• Responsif terhadap pupuk N, pupuk kandang membantu perbaikan sistem
perakarannya
• Pemotongan pertama umur 50–60 hari, selanjutnya setiap 40 hari pada
musim hujan dan 60 hari pada musim kemarau
• Produksi hijauan sebanyak 100–200 ton per ha per tahun
• Cocok untuk ruminansia besar (sapi perah, sapi potong, kerbau), untuk
domba sebaiknya dipilih bagian rumput yang lunak
RUMPUT

Rumput Gajah (Pennisetum


purpureum)
2. Rumput Raja (Pennisetum purpurhoides)
• Hasil persilangan antara Pennisetum purpureum dengan
Pennisetum typoides.
• Penanaman dg stek ditancapkan tegak lurus atau miring, jarak
tanam 1 x 1 m.
• Tumbuh di dataran rendah sampai tinggi, menyukai tanah
subur dan curah hujan yang merata
• Pemotongan pertama dilakukan pada umur 2 – 3 bulan
sebagai pemotongan paksa berikutnya dilakukan setiap 6
minggu
• Produksi hijauan dari rumput ini bisa mencapai 250 - 300
ton/hektar
• Digunakan untuk ransum ruminansia besar (sapi perah, sapi
potong dan kerbau).
• Kurang cocok untuk domba dan kambing, karena tekstur daun
dan batangnya keras dan berbulu
3. Rumput Benggala (Panicum maximum)
• berasal dari Afrika subtropik
• Umur tanaman dapat mencapai 5-7 tahun
• Tumbuh tegak membentuk rumpun, tinggi tanaman dewasa mencapai 1 –
1,8 m
• Tekstur daun lebih halus dibandingkan rumput Gajah
• Rumput ini sangat sesuai dengan dataran rendah, dan pada daerah yang
memiliki curah hujan 100 – 875 mm
• Rumput ini tidak tahan terhadap genangan air
• Perbanyakan dengan biji atau sobekan. Jarak tanam 60 x 60 cm
• Pemotongan pertama pada umur 50 – 60 hari (tinggi 1 m), selanjutnya
setiap 40 hari pada musim hujan dan 60 hari pada musim kemarau
• Produksi hijauan 100–150 ton per ha pertahun
• Dapat diberikan pada ruminansia kecil (domba dan kambing) dan
ruminansia besar (sapi perah, sapi potong dan kerbau).
Rumput Benggala
(Panicum maximum)
4. Rumput Setaria (Setaria sphacelata)
• Berasal dari Afrika tropika
• tumbuh tegak membentuk rumpun, tinggi 1,5–2 m
• Cepat membentuk anakan
• Tumbuh pada ketinggian 2000–3000 m dpl dan curah hujan 760 mm atau
lebih
• Jarak tanam 70x90 cm atau 90x120 cm, ditanam dengan menggunakan
pols
• Pemotongan pertama umur 50–60 hari (tinggi 1 m), selanjutnya setiap 35 -
40 hari (musim hujan) dan 60 hari pada musim kemarau
• Produksi hijauan antara 60–100 ton per ha pertahun
• Tekstur daun sangat lunak dan agak berbulu pada permukaan atas
terutama dekat batang, pangkal batang kemerahan
• dapat diberikan pada ruminansia kecil (domba dan kambing) dan
ruminansia besar (sapi perah, sapi potong dan kerbau).
• Banyak varietas : Nandi, Kazungula, Narok, Setaria lampungensis
Rumput Setaria Setaria anceps.Stapt
5. Rumput Bede (Brachiaria decumbens)
= Signal Grass
• Tumbuh bervariasi, daun pendek, kaku dan membentuk hamparan tinggi
80 – 200 cm, agresif karena agresif rumput ini hanya dapat tumbuh
bersama jenis lehume yang bersifat memanjat. Bila pola tanam campuran
• Peremajaan dilakukan setiap 5-7 tahun
Rumput Signal Braciaria decumbens
Nutrien Rumput Potong

Jenis Rumput BK Abu Prot Lemak Serat BETN TDN Ca P

--------------------------------% ---------------------------------

R. Gajah 23,2 12,0 8,7 2,7 32,3 43,7 52,4 0,48 0,35

R. Raja 24,6 8,6 9,0 2,5 35,2 44,7 53,1 0,37 0,38

R. Benggala 23,6 12,5 10,9 2,4 32,9 41,3 53,6 0,62 0,27

R. Setaria 15,9 12,0 10,3 2,9 33,7 41,1 52,0 0,37 0,19

R. Bede 27,5 7,1 9,8 2,4 28,9 51,8 61,7 0,24 0,18
b. Rumput Gembala

Ciri-ciri rumput gembala adalah :


• Tumbuh pendek atau menjalar dengan stolon
• Tahan renggut dan injak (perakaran kuat dan dalam)
• Tahan kekeringan

Termasuk kelompok rumput gembala antara lain : Chloris


gayana, Brachiaria ruziziensis, Brachiaria mutica. Paspalum
dilatatum, Digitaria decumbens, dan lain-lain.
1. Rumput Rhodes (Chloris gayana KUNTH
= Rhodes Grass)

• Tumbuh cepat membentuk hamparan dengan batang langsing, tinggi


tanaman bisa mencapai 60 - 150 cm
• Batangnya bercabang-cabang lebat, berkembang pesat dengan stolon
• Tahan penggembalaan dan injakan, serta palatabel
• Helai daun halus dan panjang sekitar 50 cm dengan lebar 0,5 – 1 cm.
2. Rumput Ruzi (Brachiaria ruziziensis)

• Berumur panjang, tumbuh cepat membentuk hamparan vertikal dan


horizontal dengan tinggi tanaman bisa mencapai 60 - 120 cm
• Tidak tahan terhadap genangan air
• Ditanam bersama leguminosa seperti Centrosema dan Stylosantes.
• Batang yang menjalar bersinggungan dengan tanah, dengan daun lebar
dan halus setiap stolon tumbuh akar, perakaran luas dan dangkal.
• Kurang tahan renggutan, digunakan untuk menggembalakan ternak
ruminansia kecil seperti domba dan kambing
3. Rumput Para (Brachiaria mutica)
• Berumur panjang, tumbuh cepat membentuk hamparan horizontal
• Tumbuh menjalar dengan stolon bisa mencapai 4,5 m ,tinggi tanaman
mencapai 60-90 cm.
• Tahan terhadap genangan air dan tanah masam tetapi tidak tahan terhadap
tanah asin.

• Tumbuh menjalar dengan stolon, setiap buku stolon tumbuh akar dan
bercabang. Batang dan daun berbulu
• Jika dijadikan rumput potongan, pemotongan pertama pada umur 3 bulan,
dan selanjutnya setiap 2 bulan. Sebagai rumput penggembalaan, dilakukan
setelah umur tanaman satu tahun
4. Rumput Australia (Paspalum dilatatum)

• Berumur panjang, tumbuh tegak mencapai 60 - 150 cm.


• Tahan terhadap genangan air
• Perakaran luas dan dalam sehingga tahan genangan
5. Rumput Pangola (Digitaria decumbens)

• Berumur panjang, tumbuh merayap dan membentuk


hamparan, tinggi tanaman bisa mencapai 60-120 cm
• Hidup pada lahan kering atau tergenang

• Dapat ditanam bersama leguminosa seperti Calopogonium.

• tumbuh menjalar dengan stolon, setiap buku stolon tumbuh


akar dan bercabang.
6. Cynodon plectostachyus = African star grass
Naivasha star grass, Giant star gras

• Tanaman tahunan

• Cepat menutup tanah gundul dengan adanya stolon

• Tahan penggembalaan

• Peka terhadap pemupukan N

• Disukai ternak

• Agresif (daya saing tinggi)

• Produksi 25 ton/ha (dengan pemupukan


7. Pennisetum clandestinum
• Tanaman tahunan
• Rumput padang gembala terbaik diatas 1500 m dpl
• Tidak tahan kekeringan
• Dikenal dengan nama Kikuyu (Cisarua, Lembang, Pangalengan)
Nutrien Rumput Gembala
Protei Lema
Jenis Rumput BK Abu n k Serat BETN TDN Ca P
---------------------------------- persen
-------------------------------------

R. Rhodes 21,0 10,4 8,1 12,9 36,0 43,6 52,0 0,54 0,20

R. Ruzi 24,7 9,6 7,9 2,0 34,8 45,7 52,3 0,53 0,34

R. Para 21,0 13,3 10,5 2,9 29,5 43,8 55,0 0,38 0,19

R. Australia 27,0 11,9 9,98 2,88 21,4 53,8 56,8 0,33 0,10

R. Pangola 19,8 10,7 11,9 3,2 32,9 41,3 55,2 0,47 0,22
C plectostacyus 28,0 10,4 10,0 1,8 32,2 45,5

P clandestinum 18,0 6,8 6,8 1,6 16,8 67,9


c. Rumput Lapangan

Rumput lapangan adalah sekumpulan beberapa jenis rumput


yang tumbuh alami atau liar tanpa ada campur tangan
manusia dalam berkembang-biaknya.

Berdasarkan tempat tumbuhnya dibagi dua yaitu


a. rumput alam daratan
b. rumput alam perairan

Rumput alam daratan penyebarannya sering ditemukan di


beberapa kawasan seperti pertanian, kehutanan dan
perkebunan

Rumput alam perairan sering ditemukan dipinggiran rawa-rawa,


sungai dan danau
• Rumput lapangan sangat disukai ruminansia.
• Cara penyabitannya sebaiknya digunakan sabit yang tajam
agar tidak merusak dan memusnahkan sekumpulan rumput
yang dipotong.
• Untuk mendapatkan kualitas rumput yang baik sebaiknya
rumput dipotong menjelang berbunga.
• Hal yang harus diingat, pada penyabitan rumput sebaiknya
rumput yang tumbuh jangan diambil semua, tetapi harus
menyisakan sebagian rumput yang berbunga agar terjadi
pelestarian tanaman.
• Penyabitan rumput sebaiknya dilakukan pada setelah embun
hilang atau setelah kering, karena rumput yang basah mudah
terjadi pembusukan
Nutrien Rumput Lapangan
No
Ingredien BK Abu Prot Lemak Serat BETN TDN Ca P

------------------------------------% ---------------------------------------
1
R Alam daratan 24,4 14,5 8,2 1,4 31,7 44,2 56,2 0,37 0,23
2 R Alam perairan 19,7 12,5 10,2 2,8 35,4 39,1 51,1 0,22 0,13
3 Rumput Karpet 26,3 10,6 8,1 1,8 29,3 50,1 57,4 0,34 0,13
4 R Kakawatan 30,6 10,9 10,2 2,8 29,7 46,9 57,4 0,42 0,25
5 Alang-lalang 31,0 6,6 5,2 2,2 40,4 40,9 44,4 0,40 0,26
6 Rumput Haseum 25,0 9,2 7,5 2,5 33,5 47,3 53,3 0,46 0,32
7 Paparean 19,5 17,2 16,6 1,9 37,0 27,2 74,2 0,22 0,15
8 Rumput pahit 26,3 11,3 9,9 1,4 30,0 47,3 58,5 0,43 0,25
9 Rumput teki 20,0 13,5 10,1 1,6 30,6 44,2 56,1 0,53 0,23
Pakan Hijauan Asal Kacang-kacangan (Leguminosa)
• Leguminosa tropik yang hidup lebih dari satu tahun (perenial) dapat menyediakan
hijauan lebih banyak daripada yang hidup hanya satu tahun (annual)
• Leguminosa memiliki kemampuan mengikat unsur nitrogen (N) dari udara bebas
dengan bantuan bakteri Rhizobium yang hidup pada nodul-nodul akarnya.
Dengan demikian dimungkinkan hijauan asal leguminosa mengandung protein
lebih tinggi daripada rumput-rumputan
• Pakan hijauan asal leguminosa dikelompokan menjadi dua berdasarkan daya
konservasi tanah, yaitu :

a. Leguminosa pencegah erosi


b. Leguminosa penutup tanah
Legum Pohon
1. Gamal (Gliricidia sepium), cebreng (Sunda)
Ganyang mati alang-alang
• Cepat tumbuh dan tahan kekeringan
• Pertumbuhan dengan tunas, setelah pemangkasan tumbuh tunas baru
sekitar 20 tunas
• Mampu bersaing dengan alang-alang
• Perbanyakan tanaman dengan stek. bibit harus mempunyai mata tunas
dengan panjang  1 meter, ditanam dengan kedalaman 15 cm
• Produksi hijauannya sekitar 1,1 ton bahan kering/ha/tahun
• Sebelum diberikan kepada ternak perlu dilakukan pelayuan
• Ternak yang belum terbiasa perlu dilatih. Pembiasaan pada sapi dewasa,
harus dilaparkan dahulu selama satu hari di dalam kandang
• Perbandingan rumput dan daun Gamal adalah 70% dan 30%.
• Faktor pembatas adanya Tannin. Pada dosis tinggi dapat menurunkan
kecernaan pakan karena tanin membentuk senyawa kompleks dengan
protein.
2. Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) De
Wit.)
• Tinggi pohon bisa mencapai 10 m
• Pemotongan pada tahun pertama dilakukan setelah tanaman berumur 6
bulan. Panen berikutnya 2-3 bulan setelah pemotongan awal
• Daun lamtoro untuk ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba dan
kambing) dapat diberikan dalam bentuk segar atau kering
• Penggunaan daun lamtoro sebaiknya tidak melebihi dari 50% kebutuhan
pakan hijauan
• Faktor pembatas adanya senyawa mimosin.
• Kandungan mimosin dalam biji lamtoro sekitar 3,7%, sedangkan dalam
daun antara 3-5%
• Mimosin termasuk asam amino yang apabila dikonsumsi dalam jumlah
berlebih dapat menghambat pertumbuhan ternak ruminansia atau
merontokan bulu pada ternak non-ruminansia
3. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)
• Asal tanaman ini dari Guatemala, menyebar di seluruh pelosok Indonesia
sejak tahun 1970
• Dua spesies di Indonesia, yaitu :
a. Calliandra callothyrsus (bunga merah)
b. Calliandra tetragone (bunga putih)
• Tanaman perdu berkayu, tinggi 5-10 m
• Produksi daun 7-10 ton BK/ha.tahun
• Makin sering dipangkas pertumbuhan akan lebih baik
• Dapat tumbuh curah hujan 700–3000 mm/tahun. Biasa tumbuh pada
tanah berstruktur ringan seperti pasir
• Lebih tahan kekeringan dibandingkan lamtoro.
• Bunga unt lebah madu, batang unt kayu bakar, daun unt pakan
• penggunaan kaliandra sebagai pakan domba atau kambing perlu dibatasi,
karena di dalam daunnya terdapat antinutrisi yaitu tannin
4. Turi (Sesbania grandiflora)
• Tanaman ini berasal dari Srilangka
• Tumbuh menahun, pohon berbatang lurus dengan cabang dan ranting
dibagian atas, serta tingginya bisa mencapai 5 –10 m.
• Daun sirip berganda, bentuk oval dan berwarna hijau agak kaku. Bunga
berwarna putih atau merah, buah berbentuk polong panjang. Daya
adaptasi tanaman ini cukup baik, dapat tumbuh pada daerah tandus
berkapur serta tahan naungan.
• Bunga untuk lalaban pecel, batang untuk kayu bakar, daun untuk pakan.
• Domba dan kambing sangat menyukai daun turi
• penggunaan daun Turi sebagai pakan domba atau kambing perlu dibatasi,
karena di dalam daunnya terdapat antinutrisi yaitu tannin. Sebelum
diberikan pada ternak, sebaiknya daun Turi dilayukan terlebih dahulu.
Legume Merambat
1. Kacang Sentro (Centrocema pubescens BENTH)
• berasal dari Amerika Selatan tropika
• Perrenial (hidup lebih dari satu tahun), berdaun tiga (trifoliate)
• sangat agresif, batangnya merambat, memanjat dan menjalar dan
membentuk pertanaman penutup tanah 4 sampai 6 bulan setelah
penanaman dari biji
• Batangnya agak berbulu dan panjang mencapai 5 m
• Berdaun lebat dan batangnya tidak berkayu meskipun tanaman telah
berumur 18 bulan
• beradaptasi dengan baik di daerah tropis dan sub-tropis dengan curah
hujan antara 1200 – 1500 mm
• Produksi bahan kering mencapai 2-5 ton/ha/tahun
• cukup baik untuk digunakan pada pertanaman campuran dengan berbagai
jenis rumput seperti Panicum maximum , Pennisetum purpureum,
Brachiaria mutica, dan Digitaria decumbens
2. Kacang Kalopo (Calopogonium mucunoides DESV)

• berasal dari Amerika Selatan tropika


• perrenial (hidup lebih dari satu tahun),
• Batangnya merambat, memanjat dan menjalar
• kurang tahan terhadap naungan dan genangan air. Biasa hidup ada daerah
dengan ketinggian 200 sampai 1000 m dpl dengan curah hujan sekitar
1270 mm/tahun
• Termasuk legume pioner karena dapat segera tumbuh di tanah-tanah yang
penuh dengan herba atau semak
• Kalopo ditanam sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan kelapa,
kopi dan karet serta pada lahan yang baru dibuka
• tidak tahan tumbuh di bawah naungan perkebunan karet yang tua
• Hijauan Kalopo dapat digunakan sebagai campuran pakan
3. Kacang Puero (Pueraria phaseloides (Roxb.) BENTH)

• Puero atau Kudzu berasal dari Malaysia dan daerah-daerah tropis


• perrenial (hidup lebih dari satu tahun), batangnya bisa merambat,
memanjat dan menjalar sampai 4,5 – 6 m.
• Hamparan yang terbentuk di atas permukaan tanah dapat mencapai tinggi
60-75 cm
• hidup di daerah dengan curah hujan sekitar 1270 mm/tahun atau lebih
• sangat baik untuk makanan ternak dan sangat disukai oleh sapi
• Sebagai tanaman perintis untuk tanah-tanah marginal, karena perakaran
dalam dan luas
4. Kacang Stilo (Stylosanthes guianensis (Aubl.) Sw)

• berasal dari Amerika Tengah dan Selatan beriklim tropis


• perrenial (hidup lebih dari satu tahun), membentuk rumpun atau semak
dengan batang yang tebal dan agak tegak kuat
• bisa hidup di daerah yang bebas embun beku dengan curah hujan sekitar
890 - 4065 mm/tahun
• Sangat tahan terhadap kekeringan dan toleran terhadap tanah masam dan
drainase yang buruk, tetapi tidak tahan terhadap naungan.
• sangat disukai ternak terutama tanaman yang masih muda.
• Sangat baik digunakan sebagai suplemen protein di padang
penggembalaan alam, dan dapat dicampur dengan rumput Brachiaria
humidicola, Cencrus ciliaris atau Heteropogon contortus
Nutrien Daun Legum Merambat

Ingredien BK Abu Protein Lemak Serat BETN TDN Ca P


---------------------------------------% ----------------------------------

Centrosema 24,1 9,4 16,8 4,0 33,2 36,5 60,2 1,20 0,38

Calopo 29,4 8,8 15,8 3,2 33,7 38,4 57,7 1,21 0,23

Puero 29,2 6,7 20,5 2,0 37,9 32,9 48,8 0,71 0,18

Kacang Stilo 29,2 8,3 18,1 2,1 26,8 44,7 61,5 1,56 0,56

Anda mungkin juga menyukai