Anda di halaman 1dari 40

Seni

Pirografi

Oleh
Agustinus Eko
Nurwidiyanto
Riwayat Hidup
• Agustinus Eko Nurwidiyanto(45th)
Kota Probolinggo - Jawa Timur
Menikah - Anak 3
Ijasah terakhir SMA

Buruh Pabrik MSG (20 th;th1994-2014)


Pengarang Buku Menggambar untuk Anak – 7 Seri (2009)
Tutor Menggambar Sumatra Jawa Bali Lombok (2009)
Host Acara Menggambar TV Swasta (2011-2012)
Manager Art & Creative Tempat Wisata (10 bln/2014)
• Pemilik Black Orange Café (2014-2017) Tutup
Pemilik Balckwood Craft Indonesia (2017-skrg)
Sejarah Pirografi
• Pirografi (pyrography, pyrogravure) atau
disebut juga 'woodburning' sudah ada sejak
jaman pra-sejarah.

• Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang


artinya  'menulis dengan api'
(pur=api, graphos=menulis)
Penemuan Api
• Menggambar adalah salah satu
metode manusia pra-sejarah
dalam bercerita dan
berkomunikasi. Setelah penemuan
penting yaitu api, maka
pembakaran dengan menggunakan
bahan kayu pun mulai terbangun.
Sisa-sisa pembakaran kayu/ arang
digunakan untuk membuat pola-
pola dan lukisan di dinding gua.
Sayangnya karya seni tersebut
tidak bisa permanen.
Penemuan Logam
• Setelah manusia mulai
mengenal logam dan
menggunakannya sebagai
peralatan untuk pelbagai
keperluan (misal; mata
tombak dan anak panah untuk
berburu, dsb) maka mulailah
digunakan alat pirografi
sederhana berupa logam yang
dipanaskan/dibakar.
Abad Pertengahan

Mereka menorehkannya ke lembaran kulit binatang, kayu dan


tulang. Metode menggambar secara primitif dengan menggunakan
logam yang langsung dipanaskan ke bara api ini sangat mereka
sukai hingga era Medieval 
(450SM-1400Masehi, disebut juga abad pertengahan). 
Tabut/peti abad pertengahan di Burnt Wood
English Workmanship, awal abad 16
Dimiliki oleh Henry Cabot Lodge
Populer di Era Renaissance dan
Victoria
• Penandaan kemajuan nenek moyang masa itu
dalam hal teknik 'woodburning' dengan
penemuan artefak-artefak kuno di Peru dan
Romawi Inggris sebelum abad 1 Masehi.
Setelah era abad pertengahan dan memasuki
era Renaissance dan Victoria, pirografi makin
populer meskipun hanya sebatas sebuah hobi.
Metode ini disebut pokerworks
• Pada era ini digunakan toolkit
berupa poker (batangan logam) yang dipanaskan
diatas panci pembakaran atau kompor portable.
Berbagai bentuk poker disisipkan melalui lubang-
lubang panci atau kompor pembakaran.  Karena
setelah digunakan untuk menggambar diatas kayu
ataupun kulit, batangan logam itu menjadi cepat
dingin, maka harus ada beberapa poker yang tetap
dipanaskan dalam tungku dan dipakai secara
bergantian.
Metode pokerworks
James William Fosdick sedang bekerja dalam studionya.
Berpose dengan Alat Thermo-Pyrography .
Diterbitkan dalam artikelnya di The Art Interchange bulan Juli 1894
Abad 20
• Perkembangan dari hanya sebatas hobi ke
penggunaan secara komersial muncul ketika
mesin/ alat yang lebih modern diciptakan.
Munculah istilah Pyrography. Pada awal abad
20 kemajuan peralatan pyrography atau solder
listrik memberi kemudahan dalam kontrol alat
dan akses ke berbagai bentuk dan desain seni
dengan teknik bakar ini.
Alat Pirografi modern
Pirografi yang lain

Memakai kaca pembesar


Atau memakai api rokok atau
obat nyamuk
Dasar-dasar Pirografi
• Teknik lukis bakar, atau pirografi, adalah proses
melukis gambar pada sepotong kayu menggunakan
solder panas.
• Selain bisa menjadi cara yang efektif untuk
melepaskan stress, pirografi juga bisa menghasilkan
karya artistik yang menarik dan bisa menjadi hiasan
cantik di berbagai rumah.
• Anda bisa melukis menggunakan teknik lukis bakar
sebagai kesenangan pribadi untuk membuat hiasan
dinding, atau membuat hadiah untuk orang lain.
A. Persiapan
• Siapkan alat yang
diperlukan. Untuk
membuat lukisan
pirografi, Anda
membutuhkan
seperangkat alat
dasar.
1. Alat yang anda Butuhkan
• Gergaji tangan / listrik
• Ampelas no. 200-250 atau kain dengan lapisan
silikon karbida
• Aalat tulis: Pensil, Penghapus putih, penggaris
• Isolasi
• Peralatan dengan suhu yang dapat diatur
• Solder
• Vernis
• Kuas
2. Kayu untuk media gambar
• Carilah potongan kayu yang baik untuk pirografi. 
• Pilihan terbaik adalah kayu dengan permukaan yang
lunak. Kekerasan kayu bisa dinilai dalam skala 1 sampai
10, dengan 1 adalah kayu yang paling lunak (seperti balsa)
dan 10 adalah kayu paling keras (seperti padauk).
• Jika Anda tergolong pemula, sebaiknya pilih kayu yang
lunak. Kayu keras harganya mahal, tahan panas, dan
biasanya berwarna lebih gelap. Sebaliknya, kayu lunak
lebih murah, mudah dibakar, lebih ringan, dan
memberikan kontras yang baik.
3. Hati-hati panas!
• Gunakan solder dengan hati-hati. 
• Solder akan menjadi panas dengan sangat cepat.
Jadi, pasang mata solder yang akan
digunakan sebelum Anda menyalakan
perangkat. Selalu gunakan tang untuk memasang
dan melepas mata solder. Tunggu sekitar dua menit
agar mata solder panas. Saat menunggu, letakkan
solder di dudukan solder atau pot tanah liat untuk
meminimalkan risiko membakar kayu secara tidak
sengaja.
4. Penghalusan media gambar
• Ampelas kayu sebelum digunakan. 
• Ambil lembaran ampelas no. 320, lalu lilitkan pada balok kayu datar
atau mesin gerinda dan lakukan pengampelasan pada permukaan
kayu secara merata. Detail lukisan akan terlihat lebih tajam dan
jelas di atas permukaan kayu yang sangat halus.Saat mengampelas
kayu, lakukan dengan mengikuti kembang kayu. Kembang kayu
adalah arah serat kayu. Melakukan pengampelasan mengikuti serat
kayu akan meminimalkan ketidakteraturan atau goresan yang
mungkin muncul jika Anda melakukan hal sebaliknya.
• Setelah proses pengampelasan selesai, bersihkan permukaan kayu
dengan handuk basah. Langkah ini membantu mengangkat sisa-sisa
serbuk gergaji dan memudahkan Anda membuat sketsa.
5. Jangan tekan alat bakar!
Gunakan sapuan ringan, jangan menekan terlalu keras. 
• Banyak pemula membuat kesalahan dengan menekan
permukaan kayu terlalu keras dengan solder karena
mereka berpikir hal itu diperlukan untuk membuat
impresi. Tidak seperti itu. Sebenarnya, menggunakan
sapuan ringan akan lebih baik karena Anda bisa
mengarahkan solder dengan lebih mudah,
meminimalkan kesalahan, dan menyingkirkan
kemungkinan membakar kayu secara tidak sengaja.
6. Kuncinya: harus sabar
• Jangan terburu-buru saat menggambar menggunakan
teknik lukis bakar. 
• Anda tidak akan mendapatkan penghargaan dengan
membuat lukisan bakar dalam waktu tercepat. Membuat
lukisan bakar, terlepas dari materi yang Anda gunakan,
adalah proses yang panjang. Saat Anda membiasakan diri
menggunakan solder, ingatlah hal berikut:Tekanan konstan
adalah trik terbaik. Untuk desain pemula, sebaiknya Anda
membuat lekukan yang merata di seluruh permukaan kayu.
• Semakin lama Anda menahan solder di suatu area, semakin
gelap dan dalam lekukan yang dihasilkan.
7. Searah lebih mudah
• Untuk memudahkan Anda dalam membuat
lukisan bakar, ikuti arah serat kayu. 
• Putar potongan kayu sehingga serat kayu
mengarah ke bawah. Hal ini akan memudahkan
Anda dalam bekerja karena Anda akan
menggerakkan solder ke arah bawah dan
membakar permukaan kayu sesuai arah serat.
Membakar kayu berlawanan arah dengan serat
akan menimbulkan resistansi yang lebih besar.
8. Seperti pilot
• Sering-seringlah berlatih dan bereksperimen! 
• Setelah memiliki perlengkapan yang dibutuhkan dan
mempelajari dasar-dasar pirografi, belilah beberapa
potong kayu dan berlatihlah menggunakan berbagai mata
solder yang disertakan. Setelah Anda memiliki gambaran
seperti apa lekukan yang dihasilkan oleh masing-masing
mata solder, Anda akan mengetahui mana yang harus
digunakan untuk proyek tertentu. Mata solder yang
digunakan akan tergantung pada jenis gambar dan
sebanyak apa detail yang akan ditambahkan pada gambar.
Memindahkan Desain pada Kayu
• Pilihlah metode memindahkan desain yang
paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Tentu
saja Anda bisa menciptakan lukisan bakar
tanpa menggambar sketsa dengan pensil
terlebih dahulu, tetapi kebanyakan pemula
merasa terbantu dengan adanya sketsa. Ada
bebrapa cara dasar untuk menyalin desain
pada permukaan kayu.
1. Gambar langsung di media

• Gambarlah desain secara langsung di atas


permukaan kayu dengan tangan. Jika Anda seorang
seniman berbakat dan jago menggambar, mungkin
tidak sulit untuk menggambar desain langsung di atas
kayu menggunakan pensil grafit. Ini memang bukan
cara paling mudah atau paling efektif untuk membuat
desain, tetapi Anda tidak akan menghasilkan gambar
yang terlihat kaku dan tidak beraturan seperti yang
terjadi jika Anda membuat salinan dari gambar lain.
2. Gunanya kertas karbon
Salinlah gambar di atas kayu menggunakan kertas
grafit. Buatlah sketsa atau cetaklah gambar yang
Anda inginkan. Tempatkan kertas grafit (menghadap
ke bawah), di atas permukaan kayu, gunakan selotip
untuk menahan agar kertas tidak bergeser, dan
letakkan gambar desain di atas kertas. Kemudian,
gunakan pensil 2B untuk menelusuri sketsa dengan
tekanan sedang dan garis tidak terputus. Lepaskan
kertas grafit dan pertebal sketsa pada permukaan
kayu menggunakan pensil yang sama.
Proses
• 1. Pilih posisi nyaman
• Mulailah dengan memilih tempat yang nyaman
untuk menaruh kayu sehingga Anda dapat
menjangkaunya dengan mudah saat menggunakan
solder. Langkah ini hanya membutuhkan waktu
sebentar dan harus sering-sering dilakukan. Jika
posisi Anda membungkuk di atas kayu dan
menggunakan solder pada jarak yang berbahaya
dari tubuh, akan lebih sulit bagi Anda untuk
melakukan pekerjaan ini.
Proses
• 2 Bakar dari yang paling tidak penting
• Pertimbangkan untuk mulai membakar dari
bawah atau tepi luar sketsa. Dengan cara ini,
jika Anda melakukan kesalahan, hal itu tidak
akan terlihat dengan jelas. Jangan khawatir,
sebagian besar kesalahan bisa diperbaiki
dengan pengampelasan.
Proses
• 3. Jangan takut untuk membakar satu bagian
yang sama tiga atau empat kali.
• Ingatlah, lakukan dengan hati-hati. Anda hanya
perlu menerapkan tekanan ringan sehingga
solder bisa digerakkan dengan mudah dan
lancar. Cobalah untuk menggerakkan solder ke
arah Anda, bukan menjauh dari Anda, saat mulai
membakar kayu, sementara pergelangan tangan
bertumpu di atas kayu jika memungkinkan.
Proses
• 4. Selesaikan kerangka luar terlebih dahulu. 
• Bakarlah bagian tepi desain terlebih dahulu
untuk memperlihatkan dasar komposisi.
Proses
• 5. Kemudian, cobalah bereksperimen dengan
tekstur dan bayangan. 
• Jika ingin membuat gambar 3D, bukan 2D standar,
Anda perlu bereksperimen dengan berbagai mata
solder (seperti mata solder yang dapat
menghasilkan bayangan dan tekstur tertentu).
Seperti biasa, berlatih selama beberapa jam pada
bagian belakang kayu akan sangat membantu saat
Anda membuat bayangan pada gambar yang
sebenarnya
Alternatif Pewarnaan
Lanjutkan dengan menambahkan warna. 
• Sekarang saatnya untuk menambahkan warna
pada gambar. Penambahan warna bersifat
opsional dan mungkin terlihat lebih baik pada
beberapa gambar dibanding yang lain.
Gunakan cat air dan kuas yang Anda sukai.
Pensil cat air juga bisa memberikan hasil yang
bagus.
Perawatan

• Bersihkan mata solder secara berkala agar dapat


mengantarkan panas maksimal. 
• Anda dapat menggosokkan mata solder pada balok ampelas
untuk membersihkannya secara cepat atau menggunakan
sabuk pengasah dengan aluminium oksida untuk mata solder
yang sudah dingin. Langkah ini dapat menghilangkan kelebihan
karbon yang menempel pada mata solder.[4] Celupkan mata
solder ke dalam air dingin selama 1-2 menit sebelum
menyentuhnya jika Anda tidak yakin apakah masih panas.
Ingat, gunakan tang untuk melepas mata solder dengan aman.
Kerja aman
• Pertimbangkan untuk menggunakan exhaust
fan saat bekerja. Beberapa kayu
mengeluarkan lebih banyak asap dibanding
yang lain. Asap yang terhirup bisa
menyebabkan iritasi paru-paru. Untuk
mencegah hal ini, nyalakan exhaust fan jika
Anda bekerja di ruangan tertutup.
• Atau memakai masker
Proses Akhir
• Setelah proses membakar selesai, oleskan
pernis. Langkah terakhir adalah mengoleskan
lapisan pelindung pada karya seni Anda.
Tunggu sampai pernis benar-benar kering,
barulah proyek Anda dianggap selesai.
Peringatan
• Berhati-hatilah karena solder sangat panas dan
dapat menyebabkan luka bakar yang serius jika
terkena kulit. Jangan meninggalkan solder yang
masih terhubung dengan listrik tanpa pengawasan
karena dapat menyebabkan kebakaran.
• Saat mengoleskan pernis, lakukan di luar rumah
atau di tempat yang memiliki ventilasi baik.
Menghirup uapnya dapat menyebabkan masalah
kesehatan serius atau bahkan kematian.
Karya-karya Pirografi
• Lukisan: Pemandangan, Wajah dan Binatang
• Ucapan selamat
• Hiasan dinding atau hiasan meja
• Jam Kayu
• Papan Nama, Quote/ Kata2 indah
• Kaligrafi
• Mainan Kayu
• dll
Sekian - Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai