Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN STRUKTUR DAN

PROSES METABOLISME OBAT

OLEH
KELOMPOK II
Asriyanti katili (821318002)
Nur oktaviana (821318008)
Sismita s. badu(821318018)
Fenti nuraida sari (821318033)
Pengertian

proses metabolisme dari suatu obat atau


senyawa organik asing dapat mempengaruhi
aktivasi obat, masa kerja dan toksisitas obat.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang proses
metabolisme obat perlu dipelajari.
Tujuan

Tujuan metabolisme obat adalah mengubah obat


yang non polar (larut lemak) menjadi polar (larut air)
agar dapat diekskresikan melalui ginjal atau
empedu.dengan perubahan ini obat aktif umumnya
diubah menjadi inaktif. Tapi sebagian berubah
menjadi lebih aktif (jika asalnya prodrug),kurang
aktif,atau menjadi toksik (Mardjono, Mahar, 2007).
TEMPAT MEABOLISME OBAT

Terutama terjadi pada jaringan/organ: hati,


ginjal, paru, dan saluran cerna
• Metabolisme atau biotransformasi adalah reaksi
perubahan zat kimia dalam jaringan biologi
yang dikatalis oleh enzim menjadi metabolitnya.
Jumlah obat dalam tubuh dapat berkurang
karena proses metabolisme dan ekskresi. Hati
merupakan organ utama tempat metabolisme
obat. Ginjal tidak akan efektif mengeksresi obat
JALUR METABOLISME OBAT

Terdiri dari dua fase: fase 1 dan fase 2


• Fase 1
memasukkan gugus fungsional sehingga membuat
senyawa cukup hidrofil dan mudah untuk
berkonjugasi pada tahap kedua
• Fase 2
mengikat gugus fungsional hasil fase 1 menjadi
bentuk yang mudah terionisasi lebih polar sehingga
mudah dieksresikan
Skema Metabolisme Obat

Tablet dengan zat Tablet pecah Obat tersedia untuk


aktif Granul pecah resorpsi
Zat aktif terlepas dan
larut
Fase biofarmasi
• Resoprsi
Obat tersedia untuk • Metabolisme
bekerja • Distribusi
• Ekskresi
Fase farmakokinetik
Interaksi dengan
Efek
reseptor di tempat kerja
Respon biologis timbul
melalui 2 jalur berikut

• Obat aktif setelah masuk ke peredaran darah,


langsung berinteraksi dengan reseptor dan
menimbulkan respon biologis
• Pra-obat setelah masuk ke peredaran darah
mengalami proses metabolisme menjadi obat
aktif, berinteraksi dengan reseptor dan
menimbulan respon biologis (bioaktivasi)
Bioaktivasi

bioaktivasi merupakan pengaktifan atau khasiat


farmakologi suatu obat menjadi diperkuat, karena reaksi-
reaksi metabolisme dalam hati dan beberapa organ lain. Pra-
obat setelah masuk keperedaran darah mengalami proses
metabolisme menjadi obat aktif, berinteraksi dengan reseptor
dan menimbulan respon biologis.
Respon biologis merupakan akibat interaksi molekul obat
dengan gugus fungsional molekul reseptor. Interaksi ini dapat
berlangsung karena kekuatan ikatan kimia tertentu.
Bioinaktivasi

Bioinaktivasi atau disebut juga detoksifikasi


karena obat mengalami perubahan kimiawi secara
enzimatis dan pada umumnya hasil perubahannya
tidak atau kurang aktif lagi.
Biotoksifikasi

Biotoksifikasi merupakan hasil metabolit beberapa obat


bersifat lebih toksik dibanding dengan senyawa induk. Dan
ada pula hasil metabolit obat yang mempunyai efek
farmakologi berbeda dengan senyawa induk.
Faktor yang mempengaruhi

JENIS ENZIM METABOLISME


UMUR
GENETIKA
KELAMIN - Induksi
PERBEDAAN
- inhibisi

METABOLIS SPESIES
ME
Faktor Genetika

• Proses metabolisme sangat dipengaruhi oleh


genetika/keturunan
• Contoh pada metabolisme isoniazin pada
metabolisme N-asetilasi
• Orang asia dan eskimo merupakan asetilator
cepat (40 menit) sedangkan eropa dan afrika
merupakan asetiator lambat (200 menit).
Faktor
Perbedaan Spesies
• Pada proses metabolisme perubahan kimia
yang terjadi pada spesies/galur kemungkinan
sama, sedikit beda atau cukup besar berbeda.
• Fenol
pada kucing terkonjugasi dengan sulfat
sedangkan pada babi terkonjugasi dengan
glukoronat  karena pada kucing lebih sedikit
enzim glukoronil transferase
Faktor
Perbedaan Spesies (cond)

• Fenil asetat pada manusia terkonjugasi gly & gln,


sedang pada kelinci & tikus hanya gly
• Asam benzoat eks orniturat (bebek), hipurat (anjing)
• Amfetamin deaminasi oksidatif (manusia, kelinci),
hidroksilasi aromatik (tikus)
• Fenitoin pada manusia mengalami oksidasi aromatik
menghasilkan S(-)-p-hidroksifenitoin, sedang pada
anjing R(+)-o-hidroksifenitoin
Faktor
Jenis Kelamin
• Pada spesies hewan banyak terjadi perbedaan
metabolisme. Kecepatan metabolisme tikus
betina lebih rendah dari tikus jantan.
• Pada manusia baru sedikit informasi pengaruh
perbedaan metabolisme dengan JK.
• Contoh: nikotin dan asetosal. Kecepatan
metabolisme pada pria > wanita
Faktor
Jenis Kelamin (cond)
• Selain perbedaan jenis kelamin, metabolisme
juga tergantung pada jenis substrat.
• Contoh: studi efek hormon androgen
(testosteron) pada sistem mikrosom hati
menunjukkan bahwa rangsangan enzim oksidasi
pada tikus jantan ternyata berhubungan dengan
ativitas anabolik dan tidak berhubungan dengan
efek androgenik
Faktor Umur

• Bayi dalam kandungan & bayi yang baru lahir


memiliki jumlah enzim mikrosom hati relatif
sedikit sehingga sangat peka terhadap obat.
• Heksobarbital 10 mg/kgBB diberikan pada
tikus baru lahir, tikus tertidur selama lebih dari
6 jam, sedangkan pada tikus dewasa hanya
menyebabkan tikus tertidur 5 menit.
Faktor Umur (cond)

• Tolbutamid bayi baru lahir memiliki waktu paro 40


jam orang dewasa memiliki waktu paro 8 jam
• Kloramfenikol bayi baru lahir  sindrom bayi kelabu
metabolisme masih rendah sehingga kumulasi
• Klorpromazin , salisilat dapat menyebabkan
neonatal hyperbilirubinemia (Kernichterus),
bilirubin tidak dapat dimetabolisme karena adanya
kompetensi senyawa-bilirubin
Faktor
Induksi Enzim Metabolisme

• Fenobarbital warfarin, griseofulvin, kumarin,


fenitoin, hidrokortison, testosteron, bilirubun,
asetaminofen, kontrasepsi oral
• Rokok seluruh P-450, teofilin, fenasetin,
pentazosin, propoksifen
• Fenitoin kortisol, nortriptilin, kontrasepsi oral
• Fenilbutazon aminopirin, kortisol
induksi enzim

• Obat (A) memacu pembentukan enzim hati sehingga


mempercepat eliminasi obat (B) & menyebabkan efek obat
(B) berkurang.
• Contoh:
Obat A Obat B
Gol. Barbiturat (fenobarbital) Antikoagulansia antidepresan trisiklis
antiepileptika (fenitoin, (amitripin, imipramin kortikosteroid)
karbamazepin, lamotrigin, felbamat)
Fenobarbital, fenitoin, primidon, Estrogen (dalam pil KB)
karbamazepin, rifampisin
Faktor
Inhibisi Enzim Metabolisme

Inhibisi enzim
• Bila obat (A) mengganggu / menghambat fungsi hati/enzim hati, shg eliminasi obat
(B) diperlambat akibatnya efek obat B meningkat / toksik.
Contoh :

Obat A Obat B
Allopuriol Merkaptoprin (sitostatika)
Disulfiram sulfonilurea / tolbutamida alkohol
metronidazol
cimetidin Teofilin, karbamazepin, fenitoin, zat – zat
kumarin, nifedipin, ditiazem, verapamil,
diazepam
Faktor Lainnya

• Diet makanan
• Keadaan kekurangan gizi
• Gangguan keseimbangan hormon
• Kehamilan
• Pengikatan obat oleh protein plasma
• Distribusi obat dalam jarigan
• Keadaan patologis hati (kanker hati, sirosis)

Anda mungkin juga menyukai