Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM IMUNISASI

NABILA FITRIA ANGELA P20624118014


SARAH TANZIL HUDA P20624118031
WIDIANI NARULITA P20624118014
IMUNISASI

DEFINISI

suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan


anak terhadap penyakit tertentu sehingga tidak terserang
penyakit tersebut.
TUJUAN

1. Membangun kekebalan tubuh seseorang terhadap


suatu penyakit.
2. Menurunkan angka kematian, kesakitan, dan
kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
MANFAAT

1. Untuk anak : mencegah penderitaan yang disebabkan


oleh penyakit.
2. Untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan
psikologi pengobatan bila anak sakit.
3. Untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan.
JENIS-JENIS

1. IMUNISASI BERDASARKAN SIFAT


PENYELENGGARAAN
1. IMUNISASI RUTIN

RUTIN

Kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara rutin sesuai dengan


jadwal yang telah ditentukan. Imunisasi rutin ini dibagi menjadi
dua yaitu imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
1) Imunisasi Dasar

3.
2. DPT- 4. POLIO
1. BCG HEPATITIS
HB-HIB ORAL
B

5. INACTIVE
6. CAMPAKA
POLIO VACCINE
2) Imunisasi Lanjutan

1. DT 2. Td 3. TT
2. IMUNISASI TAMBAHAN

TAMBAHAN

Diberikan kepada kelompok umur tertentu yang paling


beresiko terkena penyakit sesuai dengan kajian
epidemiologis pada periode tertentu.
Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi tambahan
adalah blacklog fighting, cash program, PIN (pekan
imunisasi nasional), sub-PIN.
3. IMUNISASI KHUSUS
KHUSUS

Kegiatan imunisasi yang dilaksanakan untuk melindungi


masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi
tertentu. Contohnya seperti persiapan keberangkatan
calon jemaah haji/umrah, persiapan untuk perjalanan
menuju negara lain. Jenisnya seperti imunisasi
meningitis meningokukus, imunisasi demam kuning,
imunisasi anti-rabies.
2. IMUNISASI BERDASARKAN SIFAT
KERJANYA
1) IMUNISASI AKTIF

AKTIF

Pemberian suatu bibit penyakit yang telah


dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun
tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu
ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika
terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan
meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah
imunisasi polio atau campak.
2) IMUNISASI PASIF
PASIF

suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan


cara pemberian zat imunoglobin, yaitu zat yang
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat
berasal dari plasma manusia (kekebalan yang
didapat bayi dari ibu melalui plasenta) atau
binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi
mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang
terinfeksi. Contoh imunisasi pasif adalah
penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang
yang mengalami luka kecelakaan.
KONTRA INDIKASI PEMBERIAN
IMUNISASI

1. Analfilaksi atau reaksi hipersensitivitas


Riwayat kejang demam dan panas lebih dari 30oC
merupakan kontra indikasi pemberian DPT atau
HIB dan campak.
2. Jangan berikan vaksil BCG kepada bayi yang
menunjukkan tanda-tanda dan gelaja AIDS
3. Jika orang tua sangat keberatan terhadap
pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, lebih
baik jangan diberikan vaksin, tetapi mintalah ibu
kembali ketika bayi sudah sehat.
PENANGANAN BAGI BAYI YANG MENGALAMI KONDISI SAKIT

• Pada bayi yang mengalami alergi atau asma


imunisasi masih bisa diberikan.
• Sakit ringan seperti infeksi saluran pernapasan
atau diare dengan suhu dibawah 38,5oC.
• Riwayat keluarga tentang peristiwa yang
membahayakan setelah imunisasi.
• Pengobatan antibiotik, masih bisa dibarengi
dengan pemberian imunisasi
• jika menunjukan tanda-tanda dan gejala AIDS
kecuali imunisasi BCG, imunisasi yang lain tetap
berlaku.
• Anak diberikan ASI, bukan maslah pemberian ASI
jika diberingi dengan pemberian imunisasi.
PEMERIKSAAN REFLEK FISIOLOGIK BAYI BARU LAHIR
NEXT...

•Pemberian imunisasi juga dapat dilakukan pada


bayi yang sakit kronis seperti penyakit jantung
kronis, paru-paru, ginjal atau liver.
• Pada penderita Down’s Syndrome tau pada anak
dengan kondisi saraf yang stabil seperti
kelumpuhan otak yang disebabkan karena luka,
imunisasi boleh diberikan.
• Bayi yang lahir belum waktunya (Prematur) atau
berat bayi saat lahir rendah.
•Sebelum atau pasca operasi.
•Kurang gizi
•Riwayat sakit kuning pada kelahiran
Penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD31)

4. 7.
1. DIFTERI TUBERCULO HEPATITIS
SIS (TBC) B

2. 5. 8. Hib
PERTUSSIS CAMPAK

6.
3. POLIOMYE 9. HPV
TETANUS LITIS

10.
HEPATITIS
B
Sasaran Imunisasi
Jenis Usia Jumlah Interval
Imunisasi Pemberian pemberian Minimal

Hepatitis B 0-7 hari 1 -

BCG 1 bulan 1 -

Polio/IPV 1, 2, 3, 4 4 4 minggu
bulan

DPT-HB-Hib 2, 3,4 bulan 3 4 minggu

Campak 9 bulan 1 -

Sasaran Imunisasi pada bayi


Jenis Imunisasi Usia Pemberian Jumlah
Pemberian

DPT-HB-Hib 18 bulan 1

Campak 24 bulan 1

Sasaran Imunisasi pada Anak Balita

Sasaran Jenis Waktu Ketera


Imunisa Pember ngan
si ian
Kelas 1 Campak Bulan Bulan
SD Agustus Imunisa
Kelas 1 DT Bulan si Anak
SD Novemb Sekolah
er (BIAS)

Kelas Td Bulan
2-3 SD Novemb
er

Sasaran Imunisasi pada Anak Sekolah Dasar (SD/ Sederajat)


Jenis Imunisasi Usia Pemberian Masa Perlindungan

TT1 - -

TT2 1 bulan setelah TT1 3 tahun

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun

TT4 12 bulan setelah TT3 10 tahun

TT5 12 bulan setelah TT4 25 tahun

Sasaran Imunisasi Wanita Usia Subur (WSU)


PENYIMPANAN
VAKSIN

Cara Penyimpanan Vaksin

Kabupaten/ Kota Puskesmas

 Vaksin Polio disimpan  Semua vaksin disimpan pada


pada suhu -15oC sampai suhu 2oC sampai dengan 8oC
dengan -25oC pada freeze pada lemari es
room / freezer  Khusus vaksin Hepatitis B,
 Vaksin lainnya disimpan pada bidan desa disimpan
pada suhu 2oC sampai pada suhu ruangan,
dengan 8oC pada terlindungi dari sinar
Coldroom atau lemari es matahari langsung
PROVINSI KAB/ KOTA PKM/ PUSTU BDD/ UPK

MASA SIMPAN VAKSIN


VAKSIN
2 BLN+ 1 BLN+ 1 BLN+ 1 BLN+

1 BLN 1 BLN 1 MG 1 MG

POLIO    
-15 s/d -25 derajat C

DPT-HB

DT

TT

BCG
2 s/d 8 derajat C
CAMPAK

Td

Hepatitis B
Suhu ruangan

 
Suhu Penyimpanan Jenis Vaksin
Beberapa syarat yang harus dipenuhi apabila
ada vaksin sisa pada pelayanan :

 Disimpan pada suhu 2o sampai dengan 8oC


 VVM dalam kondisi A atau B
 Belum kadaluarsa
 Tidak terendam air selama penyimpanan
 Belum melalui masa pemakaian
PENYULUHAN SEBELUM
DAN SESUDAH PELAYANAN
IMUNISASI

langkah-langkah dalam memberikan penyuluhan


dalam pemberian imunisasi kepada bayi dan anak :

 Mengucapkan salam dan terima kasih kepada orang tua


atas kedatangannya dan kesabarannya menunggu.
 Menjelaskan jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi.
 Menjelaskan manfaat pemberian imunisasi.
 Menjelaskan efek samping setelah pemberian imunisasi
dan apa yang harus dilakukan jika terjadi efek samping.
 Menjelaskan kapan ibu perlu membawa bayinyua ke pusat
kesehatan atau RS jika terjadi efek samping yang hebat.
NEXT…

 Menjelaskan secara lengkap jika bayi harus


mendapatkan imunisasi lengkap secara
berurutan.
 Menuliskan tanggal untuk pemberian imunisasi
berikutnya pada buku KIA dan memberitahukan
kepada orang tua kapan harus kembali untuk
mendapatkan imunisasi berikutnya.
 Menjelaskan kepada orang tua tentang
alternative tanggal dan waktu jika tidak bisa
datang pada tanggal yang sudah di tuliskan.
THANKYOUU….!!!

Anda mungkin juga menyukai