Kota : Magelang
Semarang
Pekalongan
Salatiga
Surakarta
Tegal
Kabupaten : Blora Magelang
Banjarnegara Pati
Banyumas Pekalongan
Batang Pemalang
Boyolali Purbalingga
Brebes Purworejo
Cilacap Rembang
Demak Semarang
Grobogan Sragen
Jepara Sukoharjo
Karanganyar Tegal
Kebumen Temanggung
Kendal Wonogiri
Klaten Wonosobo
Kudus
RUMAH JOGLO
Teras yang luas serta tak bersekat merupakan ciri khusus bangunan,
ditengah ruangan disokong oleh 4 kolom yang dinamakan soko guru.
Rumah joglo dianggap sebagai lambang kekayaan pemilik karena rumah
joglo hanya dimiliki oleh orang – orang yang memiliki finansial yang lebih.
RUMAH TAJUG
RUMAH PANGGANG PE
Rumah adat tajug merupakan rumah adat yang biasa
Rumah yang memiliki empat hingga enam digunakan untuk bangunan suci seperti masjid serta
tiang. Pada bagian tiang yang sebelah bangunan-bangunan lain. Jika penggunaannya untuk
depan biasanya sengaja dibuat menjadi tujuan tempat tinggal tentu tidak diperbolehkan. Hal ini
lebih pendek dibanding tiang belakang. karena rumah adat Tajug dianggap sebagai tipe rumah
Sehingga dapat disebut jika rumah adat ini yang disucikan. Biasanya rumah adat ini memiliki atap
cukup unik. Umumnya rumah adat ini yang berbentuk runcing. Bentuknya dapat dikatakan
dimanfaatkan untuk mendirikan kios seperti bujur sangkar.
RUMAH KAMPUNG
Jika dilihat sekilas, bentuk dari rumah Joglo Jawa Timur ini mirip
dengan rumah adat Jawa tengah. Akan tetapi, lebih spesifiknya, rumah
adat Jawa Timur disebut dengan rumah Joglo Situbondo.
Rumah Joglo Situbondo menyiratkan kepercayaan Kejawen dari
masyarakat Jawa yang berdasar pada sinkritisme. Tata ruang
dari rumah Joglo melambangkan keharmonisan antara manusia
dengan sesama dan manusia dengan alam sekitar.
Mulai dari pondasi, jumlah saka guru (tiang utama), bebatur (tanah yang diratakan dan lebih tinggi ketimbang
tanah sekelilingnya), serta ornamen yang menyusun rumah Joglo mencerminkan kepribadian dari masyarakat
Jawa Timur. Terdapat 4 saka guru yang berfungsi sebagai penahan atap yang berbentuk brunjung.
RUMAH USING
Rumah adat Jawa Timur ini memiliki pola yang tidak teratur dan disusun secara
bergerombol, berdekatan satu sama lain, dan juga dipisahkan oleh jalur pejalan kaki
yang sempit. Fungsinya untuk menghalau serangan angin dan cuaca dingin yang
melanda. Pola ini menyebabkan angin tidak dapat menerjang rumah karena terhalang
adanya kumpulan rumah.
R U M A H A D AT D H U R U N G
Dhurung juga digunakan untuk tempat bersosialisasi dengan masyarakat. Bahkan, juga digunakan untuk
mencari jodoh. Dhurung diletakkan pada samping atau depan rumah. ukurannya sendiri bisa besar dan
kecil. Untuk ukuran yang besar lebih multi fungsi karena bisa digunakan untuk lumbung padi.
0
1
Jawa Barat
Dalam bahasa Indonesia Imah Julang Ngapak mempunyai makna sebagai burung yang lagi
mengepakkan sayapnya. Rumah adat Jawa Barat yang satu ini desain atapnya tampak agak
melebar disetiap sisinya.
Selain itu atap rumah ini memiliki kemiripan layaknya seekor burung yang lagi mengepakkan
sayapnya. Sebagai pelengkap biasanya ada cagak gunting (capit hurang) pada bagian
bubungannya.
Imah Jolopong
Rumah adat Jawa Barat ini memiliki atap yang nampak tergolek lurus . Bentuk
rumah ini paling banyak diminati karena desainnya lebih mudah dibuat dan
tentu saja lebih hemat material .
Bagian atap dari Imah Jolopong ini terdapat dua bagian dimana kalau kedua
ujungnya ditarik akan terbentuk segitiga sama kaki . Desain dari rumah ini
merupakan ciri khusus rumah adat di sini dan lebih terkenal dengan istilah
suhunan . Rumah adat Jolopong ini paling banyak digunakan oleh masyarakat
didaerah Garut .
Imah Capi t
G u n t ing
Me ru pakan s a tu nama susu h u nan (ben tu k atap) yang ada pada ru mah ada t
ma sy a r aka t Sunda jaman d u l u . Dalam baha sa lain i st ilah susu h u nan ini s ama
dengan u ndagi yang be r a rt i t a ta a rs i t ek tur . Capi t G u n t ing s endi r i t e rsusu n da r i
d u a ka t a y akni Capi t Dan G u n t ing.